MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di

Pengembangan Agresi o Sejak usia prasekolah beberapa anak menunjukkan tingkat abnormalitas yang tinggi terhadap permusuhan atau perlawanan. o Anak mel

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Pieget (1932) dalam bukunya, The Moral Judgement of. objek dan kejadian yang ada di sekitar lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam taraf kecil, maka hampir dipastikan kedepan bangsa ini akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. biasanya seseorang menjadi mahasiswa pada kisaran usia tahun. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. ini seorang anak mulai bertumbuh dan berkembang menuju kematangan, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CHAPTER REPORT (THREE) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Dari Bapak Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd.

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

BAB I P E N D A H U L U A N. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggungjawab dalam

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kebijaksanaan dan Keadilan. Nilai-nilai

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa-masa peralihan dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Pada masa-masa remaja ini umumnya timbul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Anak prasekolah merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan tersebut menjungjung tinggi moralitas berdasarkan norma-norma

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PSIKOLOGI REMAJA. Sumber buku : Psikologi Remaja karangan Prof. Dr. Sarlito WS. Oleh : Saktiyono B. Purwoko, S.Psi

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

ETIKA PANCASILA dan PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOLAN BANGSA. Kelompok 4 PENDIDIKAN PANCASILA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 Tinjauan Pustaka

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

HUBUNGAN PENERAPAN TEKNIK DISIPLIN DI TK X DENGAN KEMAMPUAN PENALARAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN FINA DWI PUTRI ABSTRAK

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut: sesungguhnya membuat prihatin kita semua. Sebagai lembaga pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

PERUBAHAN DALAM TAHAPAN HARGA DIRI Harga diri itu adalah sangat tinggi selama masa awal kanak-kanak kanak. Kemudian jatuh pada tahun pertama dari seko

Masa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

Gambaran konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.


MK TEORI-PRINSIP MORAL DAN KARAKTER

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. gambaran harga diri (self esteem) remaja yang telah melakukan seks di luar nikah

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan seks. Bandung sebagai

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Teori-teori Perkembangan Moral. 1. Teori Kognitif Jean Piaget 2. Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti membutuhkan sistematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak merupakan bagian dari perjalanan panjang bagi setiap

2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI BERDASARKAN PROFIL

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

HASIL. Tabel 20 Sebaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga Rata-rata ± Standar Deviasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepercayaan Diri Anak Usia Remaja. yang berkualitas adalah tingkat kepercayaan diri seseorang.

TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA. ēthica ēthos. Theresiana Ani Larasati

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini di dalam dunia kerja setiap pekerja dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

PENGALAMAN REMAJA DALAM MENERIMA PENDIDIKAN SEKS

BAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya

2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

KEPRIBADIAN DALAM OLAHRAGA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Transkripsi:

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL Menurut perspektif pengembangan kognitif, teori kedewasaan dan pengalaman sosial menjurus kepada kemajuan di dalam pemahaman moral. TEORI PIAGET DARI PENGEMBANGANMORAL Piaget bersandar pada wawancara- wawancara klinis terbatas, ditujukan pada anak-anak usia 5-13 tahun di Swiss

Heterinomous moralitas (5-10 tahun) Heteronomous berarti di bawah otoritas lain. Anak-anakanak akan percaya pada apa anda katakan, dan menganggap beberapa aturan kaku tidak dapat ditentang lagi. Otonomi moralitas (10 tahun- selebihnya) Pengembangan kognitif dan dukungan orang dewasa akan membuat transisi kepada moralitas otonomi. Anak-anakanak

Evaluasi dari Teori Piaget Intens dan Kebijakan Moral Piaget menghasilkan suatu gambaran konservatif dari kemampuan anak-anak muda untuk menghargai niat-niat. Meraka akan mengerti jika niat baik akan lebih dihargai dari pada niat tidak baik. Langkah kemajuan Banyak anak-anak menampilkan kedua- duanya yaitu heteronomous dan penalaran otonomi hal ini merupakan kewajaran.

PERLUASAN KOHLBERG DARI TEORI PIAGET Kohlberg menggunakan suatu prosedur pewawancaraan klinis untuk pengembangn moral, sedangkan Piaget meminta anak-anak untuk menilai kenakalan dari suatu karakter telah memilih tindakan tertentu. Wawancara Klinis Dalam Interview kebijakan Moral

SUATU PENDEKATAN PERTANYAAN Hal paling baru adalah Ukuran Refleksi Sosio Moral Format Pendek (SRM-SF) SF). SRM-SF SF meminta individu untuk mengevaluasi pentingnya penalaran nilai moral dan hasil moral.

PENGERTIAN MORAL MENURUT KOHLBERG Pada tahap Heteronomus Piaget, anak- anak menerima aturan-aturan otoritas yag digambarkan, dan tindakan-tindakan dihakimi mereka. oleh mengakibatkan konsekuensi-konsekuensi Perilaku-perilaku hukuman dipandang sebagai sesuatu tidak baik, dan mereka menjurus kepada sebagai sesuatu baik. pahala dilihat

TAHAPAN HETERONOMOUS PIAGET Tahap 1 : orientasi hukuman dan ketaatan. Tahap 2 : orientasi tujuan sebagai instrument. Tahap 3 : anak perempuan dan anak laki- laki baik. Tahap 4: orientasi pemeliharaan order sosial. Tahap 5 : orientasi kontrak sosial

RISET PADA LANGKAH- LANGKAH KOHLBERG S Hubungan perubahan umur dan tahap tidak bervariasi. Kemajuan melalui langkah-langkah Kohlberg adalah secara konsisten dihubungkan dengan usia. Hubungan antara kedewasaan penilaian usia dan moral kuat, dan langkah-langkah membentuk melompati satu urutan. langkah-langkah Mereka atau kembali ke lebih sedikit penalaran

PRASYARAT TEORI UNTUK PENALARAN MORAL Kedewasaan moral, secara positif dihubungkan dengan IQ, dan perspektif mengambil keterampilan (Lickona, 1976 : Footer & Hennig) berargumentasi bahwa masing-masing tahap moral memerlukan teori tertentu dan perspektivetaking kapasitas, hanya ini bukanlah cukup untuk

MENURUT KOHLBERG, TAHAPAN KOGNITIF PIAGET DAN TAHAPAN-TAHAPAN PERSPEKTIF SELMAN Moral Menurut Kohlberg Penjelasan Tahapan Kognitif Piaget Tahapan Perspektif Selman Orientasi hukuman dan kepatuhan Menghindari hukuman sebagai alasan berperilaku moral. Persiapan dan pelaksanaan awal nyata Informasi sosial. Orientasi tujuan alat Seseorang penurut membutuhkan peluang dalam Pelaksanaan awal nyata Refleksi diri

Orientasi Laki- laki baik- Perempuan baik Mempertahankan kasih sa dan penerimaan teman-teman lain dan motif berperilaku baik Pelakasanaan formal awal. Bagian ke-3 Orientasi memepertahanka n permintaan sosial Orang dewas memegang hukum dan atuaran untuk kenyamanan moral. Pelaksanaan formal Bermasyarakat. Orientasi prinsip keseluruhan etika Prinsip-prinsip prinsip keseluruhan untuk semua manusia membuat pedoman

SEKS DALAM PENALARAN MORAL Gilligan mengaku bahwa pendekatan Kohlberg meremehkan kedewasaan moral wanita-wanita, wanita, mendukungnya dan kebanyakan tidak (Turiel, 1998). Keadilan dan kepedulian muncul di dalam tanggapan-tanggapan dari kedua jenis kelamin itu, dan ketika anak perempuan menaikkan perhatian-perhatian hubungan antar pribadi, tetapi mereka tidak mencapai sistem Kohlberg (Jadack dkk, 1995 ; Kahn,

Perbedaan di dalam penekanan muncul paling sering kali pada kehidupan dilema-dilema konsekuensi, riil hipotesis. mungkin dibanding Sebagai saja sebagian besar suatu fungsi dari keterlibatan lebih besar wanita-wanita di dalam aktivitas harian disertai kepedulian dan perhatian untuk lain.

PENGARUH-PENGARUH PADA PENALARAN MORAL Kepribadian Suatu pendekatan fleksibel berpandangan terbuka pada informasi dan pengalaman-pengalaman baru terhubung pada penalaran moral, sama artinya kepada pengembangan identitas (Hart et al. 1998; Hilatsuba & Walker 1998). Secara kontras, anak remaja mempunyai kesulitan mengadaptasikan kepada pengalaman-pengalaman baru bersifat lebih sedikit pada gagasan-gagasan moral lain.

Interaksi Panutan Menurut Piaget, menikah adalah suatu interaksi dapat mengenalkan pemahaman moral pada pentingnya panutan menghargai sistem berbeda moral. dalam Piaget mengusulkan bahwa konflik panutan mungkin anak-anak berperan sadar untuk akan membuat perspektif- perspektif lain. Tetapi konflik bisa dari perselisihan, salah panutan

Praktek Membesarkan Praktek dihubungkan Anak membesarkan dengan keramahan anak dari gagasan-gagasan orang dewasa/ orang tua. Dalam menjelaskan pemahaman moral, orang tua lebih mendengarkan secara peka dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan dari anaknya, memberi pujian pada anaknya dll.

TANGGAPAN KEWARGANEGARAAN Riset baru mengungkapkan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat berperan penting untuk tanggung jawab terhadap kewarganegaraan pada anak remaja.

LEBIH LANJUT TENTANG TEORI KOHLBERGS langkah langkah kohlberg sebagian besar menguraikan perubahan perubahan di dalam penalaran moral selama masa remaja dan kedewasaan. mengatakan kepada kita pemahaman moral di awal Mereka kecil tentang dan masa pertengahan masa kanak kanak. Sungguh dilema dilema moral kohlberg bersifat remote dari pengalaman pengalaman dari banyak anak-anak dan tidak akan jelas

PENALARAN MORAL ANAK- ANAK USIA DINI Penelitian memfokuskan pada pemahaman moral anak anak di tunjukan Kemampuan mereka untuk melakukan kewajiban kewajiban moral dan hal sosial dari pribadi, dan Gagasan mereka tentang distribusi adil. Penemuan mengungkapkan anehnya

KONVENSIONAL SOSIAL, Sejak mempunyai bermula DAN PRIBADI. anak dari usia 3 tahun suatu keadilan. genggaman Banyak mereka studi mengungkapkan anak-anak pra sekolah dan sekolah dasar mempunyai moral dari pribadi lain : seperti sosial, tatakrama, gaya bahasa, gaya berpakaian, upacara agama dan interaksi sosial, hak hak atau kejahatan lain tidak secara sosial diatur.

PERBEDAAN KONVENSIONAL Usia 2-3 tahun ditanyakan tentang penggambaran moral terbiasa dengan pelanggaran pelanggaran sosial. Usia 6 tahun akan lebih menyadari bahwa niat orang dari tindakan-tindakan mempengaruhi pemahaman sosial akan memperbaiki pada tingkat usia. Usia 7 tahun bersifat toleran dari suatu keputusan. Usia 8-10 tahun menghakimi dan menyatakan penolakan dibandingkan menyalahkan orang tanpa sengaja.

PERBEDAAN MORAL LAWAN KONVENSIONAL SOSIAL SECARA BUDAYA UNIVERSAL Anak dan remaja di masyarakat menggunakan ukuran-ukuran sama untuk memisahkan moral berhubungan dengan konvensi sosial. Meski demikian perilaku- perilaku tertentu digolongkan dengan cara berbeda sesuai dengan budayanya.

LINGKUNGAN ANAK- ANAK Petrus Kahn mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mewawancarai remaja usia anak-anak ini sekolah keprihatinan lingkungan. dan dengan anak tentang

Pada setiap kultur, anak-anak menghargai pengotoran lingkungan sebagai suatu pelanggaran tidak baik, sekalipun anda hidup dengan negeri lain dan suatu menyilahkan itu. anda melakukan

Dan kebanyakan dibicarakan lingkungan tentang dengan isu-isu keluarga- keluarga mereka dan praktek- praktek disibukan untuk memperbaiki lingkungan, seperti pendaur-ulangan ulangan dan mengambil 1997). sumpah (Kahn,

Penalaran moral lingkungan mengambil tiga wujud : 1. Anthroposentric 2. Biocentric 3. Kejahatan ang tidak ditekuni kepada sifat.

Pada biosentris setiap dan studi, penalaran anthroposentris meningkat dengan usia. dan beberapa anak-anak lebih tua perhatian- mengintrogasikan perhatian anthroposentris struktur mengacu ekologis. pada biosentris ke lebih dalam seluruh luas dan suatu dan sistem

HUBUNGAN PRIBADI DAN DAERAH-DAERAH MORAL Di dalam kultur-kultur non barat dan barat, anak-anak dan remaja mengidentifikasi suatu daerah unik dari hal-hal pribadi. Contoh: seseorang membantah atau menolak model rambut pilihan temannya. (Nucci, 1996; Nucci, Camino & Sapiro, 1996). Daerah pribadi muncul dengan kesadaran sendiri terjadi pada awal tahun prasekolah. Pada usia 2 tahun, anak-anak terlibat dalam suatu usaha untuk menetapkan batasan-batasan antara

Keadilan Distributif William Damon (1977, 1988) mengusut konsep anak-anak dari keadilan distributif pada awal dan pertengahan masa kanak- kanak. Contoh: Di dalam kehidupsn sehari-hari, hari, anak-anak sering mengalami situasi melibatkan kepercayaan-kepercayaan keadilan distributif sekitar bagaimana caranya membagi barang-barang material secara wajar. Tidak lama kemudian, anak-anak memandang kewajaran dalam kaitan dengan

Urutan Damon dari Penalaran ALASAN Keadilan Distributif. USIA URAIAN Persamaan 5-6 Melibatkan kewajaran sama dengan barang-barang keras. Seperti jasa dan kebutuhan. Jasa 6-7 Anak-anak anak mengenal bahwa sebagian orang perlu mendapat lebih karena mereka sudah bekerja lebih keras. Kebajikan 8 tahun Pertimbangan termasuk kewajaran khusus bagi mereka tidak menguntungkan. Harus lebih

Riset meninjau didalam bagian- bagian terdahulu mengungkapkan bahwa pemahaman moral di masa kanak-kanak adalah suatu peristiwa Tanggapan- berbeda. tanggapan anak-anak kepada suatu cakupan permasalahan moral luas dari diperlukan dengan penuh pemahaman menunjukan pengembangan dari