MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

Nama : Zainal Abidin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA


BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN HEAD 200 M, KAPASITAS 0,25 M 3 /MENIT DAN PUTARAN 3500 RPM

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SPASI NOSEL TERHADAP UNJUK KERJA EJEKTOR POMPA JET

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

Pengaruh diffuser pada flens isap dan lock nut Impeller berbentuk tirus terhadap karakteristik pompa sentrifugal

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2013 PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT

BAB II LANDASAN TEORI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

PERNYATAAN. Yogyakarta, 26 Oktober Fauzi Ahmad Tauhid. iii

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menambah energi pada cairan dan berlangsung secara kontinyu.

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat cair melalui saluran tertutup. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus

ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

ANALISA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL TEBAL 7,5 MM DAN LEBAR 145 MM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, air memegang peranan yang sangat penting. Air selain

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

TUGAS AKHIR KAJI ULANG UNJUK KERJA POMPA CENTRIFUGAL DENGAN VARIASI PUTARAN MOTOR DAN BUKAAN KATUP BUANG

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS 417 LITER/MENIT, HEAD 28,5 METER UNTUK MENGISI RESERVOAR II POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

Transkripsi:

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP Suhariyanto, Joko Sarsetyanto, Budi L Sanjoto, Atria Pradityana Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Email : - ABSTRACT - ABSTRAK Akibat keausan yang terjadi pada impeller pompa, maka kapasitas pompa akan turun. Hal ini disebabkan karena air yang kembali ke saluran hisap semakin banyak. Berkurangnya kapasitas ini menyebabkan turunnya efisiensi pompa karena kapasitasnya turun sedang daya penggeraknya tetap. Turunnya kapasitas dan efisiensi tersebut dapat dikurangi dengan cara memasang Jet-pump pada saluran hisapnya, sebab dengan adanya Jet-pump jumlah air yang kembali ke saluran hisap semakin kecil. Untuk membuktikannya maka dilakukan pengujian karakteristik pompa tanpa Jet-pump dan dengan Jet-pump, kemudian dibandingkan hasil kedua pengujian tersebut. Juga untuk mengkaji perubahan kapasitas terhadap : head efektif, break horse power, water horse power, efisiensi dan NPSH. Kapasitas dan Efisiensi pompa dengan Jet-pump lebih besar dari pada pompa tanpa Jet-pump. Kapasitas yang bisa dicapai tanpa Jet-pump sebesar 1,1481 liter/det, setelah dipasang Jet-pump kapasitasnya naik menjadi 1,2501 liter/det, demikian juga efisiensinya naik dari 30,47 % menjadi 32,03 %. Parameter yang lain juga naik, seperti : WHP naik dari 0,039 HP menjadi 0,041 HP, Head efektif naik dari 1,64 meter menjadi 1,75 meter Kata Kunci : Jet-pump, WHP, BHP dan NPSH PENDAHULUAN Akibat gesekan dan keausan maka jarak antara sudu yang berputar dengan rumah pompa akan semakin lebar, sehingga aliran air yang kembali lewat celah yang aus tersebut semakin banyak. Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka kapasitas pompa akan semakin kecil, atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan air, walaupun pompa terus bekerja. Berkurangnya kapasitas ini biasanya tidak diketahui oleh pemilik pompa karena dalam pemakaian sehari-hari jarang diukur, apalagi dibandingkan dengan pompa baru. Water Horse Power (WHP) merupakan daya out-put pompa yang berbanding lurus dengan kapasitas dan head efektif. Jadi bila kapasistasnya turun, karena banyak air yang kembali ke saluran hisap, maka WHP juga turun, padahal pompa terus diputar oleh motor dengan daya yang tetap, sehingga akibatnya efisiensi pompa akan turun. Turunnya kapasitas dan efisiensi akibat keausan pada tersebut dapat dikurangi dengan cara memasang Jet-pump pada saluran hisapnya, sebab dengan dipasang Jet-pump akan mengurangi jumlah air yang kembali ke saluran hisap. TINJAUAN PUSTAKA Pompa Centrifugal Pompa ini mempunyai kostruksi sedemikian rupa hingga aliran zat cair yang keluar dari impeller akan melalui sebuah bidang gesek tegak lurus poros pompa, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 1. Impeller dipasang pada satu ujung poros, dan pada ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari penggeraknya, poros ditumpu oleh dua buah bantalan. Sebuah paking atau perapat dipasang pada rumah yang ditembus poros. Gambar 1. Konstruksi Pompa Centrifugal Celah antara impeller dengan rumah pompa (volute) cukup sempit. Bila terjadi keausan maka celah tersebut menjadi semakin lebar, sehingga jumlah air yang kembali ke saluran hisap semakin banyak, atau dengan kata lain jumlah air yang masuk ke saluran tekan semakin berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kapasitas turun, akibat turunnya kapasitas maka efisiensinya juga turun, karena efisiensi berbanding lurus dengan kapasitas. Menurut proses B - 49

perpindahan energi dan fluida cair sebagai bahan aliran, maka pompa sentrifugal termasuk mesin aliran fluida hidrolik. Hal ini bisa diketahui dari proses perpindahan tenaga dalam sudu-sudu, roda jalan adalah akibat dari pembelakan arus aliran fluida. Parameter Unjuk Kerja Pompa Unjuk kerja pompa ditunjukkan oleh besarnya : Kapasitas, Head efektif, BHP, WHP, Efisiensi dan NPSH. Unjuk kerja tersebut adapat dihitung dengan persamaan di bawah ini : [ Karassik, Igor J, 1990 ] a. Water Horse Power (WHP). Besarnya WHP dapat dihitung dengan persamaan :.Q.H WHP (HP) (1) 746 dimana : = berat jenis fluida (N/m 3 ) H = Head efktif ( m ) Q = kapasitas (m 3 /s) b. Break Horse Power (BHP) Besarnya BHP dapat dihitung dengan rumus : 2..T.n BHP (HP) (2) 746 dimana : T = torsi pada poros (N.m) n = putaran poros (rpm) c. Electrical Horse Power (EHP) Besarnya EHP dapat dihitung dengan persamaan : V.I.Cos EHP (HP) (3) 746 dimana : d. Efisiensi Pompa V = tegangan listrik (Volt) I = Arus listrik (Amper) Cos = faktor daya WHP P x100% (4) BHP e. Net Positive Suction Head (NPSH) Besarnya NPSH yang tersedia ( NPSH A) dapat dinyatkan dengan persamaan : P P a v NPSH A hs h loss (5) dimana : Pa = tekanan pada permukaan air hisap Pv = tekanan uap jenuh hs = tinggi hisap h loss = kerugian pada sisi hisap Jet-Pump Jet-pumps merupakan salah satu komponen tambahan pada suatu instalasi pompa yang berfungsi untuk menaikkan kapasitas. Jet-pumps tidak mempunyai bagian yang bergerak, yang mempunyai nozzle untuk menghasilkan kecepatan tinggi. Hasil fluida kecepatan tinggi tersebut menimbulkan daerah tekanan rendah pada ruangan pencampur ( mixing chamber ) yang menyebabkan fluida pada sisi suction akan mengalir ke ruanagan tersebut. Sedangkan diffusor dibuat untuk menurunkan kecepatan dan merubah menjadi tekanan discharge dengan sedikit mungkin kerugian. Tiga komponen penting dari sebuah Jet-pums adalah : nozzle, diffusosr dan ruang suction atau bodi seperti terlihat pada gambar di bawah ini. B - 50

Gambar 2. Skema Jet-pums METODOLOGI Untuk membandingkan unjuk kerja pompa tanpa Jet-pump dan dengan Jet-pump, maka percobaan dilakukan dua macam : Percobaan pertama instalasi tanpa Jet-pump sedang percobaan kedua instalasi dilengkapi dengan Jet-pump. Instalasi yang dilengkapi dengan Jetpump dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Sedangkan spesifikasi pompa yang dipakai adalah : Type : Single stage centrifugal pums, Speed 1900 rpm. Pada percobaan ini parameter yang divariasi adalah kapasitas, dilakukan dengan jalan mengatur pembukaan valve dischard, sedang putaran pompa konstan sebesar 850 rpm. Data percobaan yang diambil adalah : Voltase dan kuat arus pada motor, Tekanan pada sisi tekan, tinggi indikator, beban pada dinamometer dan tinggi permukaan hisap Setelah diperoleh data percobaan selanjutnya dilakukan perhitungan unjuk kerja pompa, yaitu : WHP, BHP, EHP, Efisiensi dan NPSHA. Selanjutnya dilakukan analisis, pembahasan dan kesimpulan. Gambar 3. Instalasi percobaan karakteristik pompa Keterangan Gambar 1. Pompa Centrifugal 7. Flowmeter 2. Kopling 8. Jet-pump 3. Motor listrik 9. Valve (suction) 4. Pengukur beban 10. Valve (dischard) 5. Neraca pegas 11. Manometer 6. Valve (ke Jet-pump) 12. V-notch HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan percobaan sebagaimana telah dijelaskan di depan, maka dapat diperoleh hasil percobaan ( tabel 1). Kemudian dari data percobaan dilakukan perhitungan karakteristik B - 51

pompa sehingga diperoleh hasil percobaan ( tabel 2 ), dari hasil percobaan dan perhitungan tersebut maka selanjutnya dapat dilakukan pembahasan. Tabel 1. Data hasil percobaan pompa tanpa Jet-pump P h W h s V I Bar (cm) (kg) (cm) Volt Amp 1 0,262 2,2 0,34 49,2 220 2,1 2 0,243 3,3 0,34 47,5 220 2,1 3 0,221 4,2 0,34 45,4 220 2,1 4 0,202 5,1 0,34 40,2 220 2,1 5 0,163 6,2 0,34 38,3 220 2,1 Tabel 2. Data hasil percobaan pompa dengan Jet-pump P h W h s V I Bar (cm) (kg) (cm) Volt Amp 1 0,322 2,3 0,34 49,6 220 2,1 2 0,301 3,4 0,34 47,6 220 2,1 3 0,282 4,4 0,34 45,6 220 2,1 4 0,243 5,3 0,34 40,3 220 2,1 5 0,202 6,5 0,34 38,2 220 2,1 Hasil Perhitungan Tabel 3. Data hasil perhitungan pompa tanpa Ejektor. Q He EHP WHP BHP p NPSH L/s (m) (HP) (HP) (HP) (%) (m) 1 0,0244 2,57 0,46 0,016 0,128 12,50 10,77 2 0,0842 2,44 0,47 0,024 0,128 18,75 10,76 3 0,2213 2,38 0,50 0,030 0,128 23,44 10,69 4 0,4543 2,33 0,52 0,035 0,128 27,34 10,68 5 1,1481 1,64 0,54 0,039 0,128 30,47 10,57 Tabel 4. Data hasil perhitungan pompa dengan Ejektor. Q He EHP WHP BHP p NPSH L/s (m) (HP) (HP) (HP) (%) (m) 1 0,0265 3,18 0,46 0,018 0,128 14,04 10,76 2 0,0864 3,11 0,47 0,026 0,128 20,30 10,75 3 0,2239 2,42 0,50 0,032 0,128 25,00 10,72 4 0,4655 2,43 0,52 0,037 0,128 28,12 10,68 5 1,2501 1,75 0,54 0,041 0,128 32,03 10,58 Gambar 4. Unjuk kerja pompa tanpa Jet-pump ( He x 10 ; EHP x 10 ; WHP x 100 ). B - 52

Gambar 5. Unjuk kerja pompa dengan Jet-pump ( He x 10 ; EHP x 10 ; WHP x 100 ). Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan diperoleh karakteristik pompa sebagaimana telah ditunjukkan pada gambar 4 ( tanpa Jet-pump ) dan 5 ( dengan tambahan Jet-pump ). Hasil penelitian (dengan atau tanpa Jet-pump) menunjukkan bahwa semakin diperbesar kapasitas ( Q ),maka efisiensi pompa akan naik dengan kenaikan yang cukup tinggi, namun sampai batas tertentu kenaikan semakin kecil kemudian mendatar. Hal ini disebabkan karena semakin Q diperbesar maka WHP akan naik sedangkan BHP relatif konstan ( 0,128 HP ). Kenaikan WHP tersebut disebabkan karena Q dan He naik. Namun sampai batas tertentu kenaikan akan mengecil, hal ini disebabkan karena kerugian gesekan (head loss) semakin besar. Head loss merupakan fungsi dari kecepatan kwadrat. Jadi ketika Q diperbesar, maka kecepatan akan naik dan akibatnya head loss menjadi lebih besar. Semakin besar kapasitas : WHP dan efisiensi akan naik, namun head efektif akan semakin turun, BHP konstan, sedang NPSH mempunyai kecenderungan yang konstan sebagaimana telah ditunjukkan oleh gambar 4.1 dan 4.2. Adanya Jet-pump berpengaruh terhadap nilai : kapasitas, head efektif WHP dan efisiensi, sedang pada BHP dan NPSH tidah berpengaruh. Secara umum dapat dikatakan bahwa Jet-pump dapat menaikan : kapasitas, head efektif WHP dan efisiensi. Naiknya kapasiatas setelah dipasang Jet-pump disebabkan karena jumlah air yang kembali ke saluran hisap semakin kecil bila dibandingkan dengan tanpa Jet-pump, sehingga air yang terbawa ke saluran tekan menjadi semakin banyak, hal inilah yang menaikkan kapasitas. Setelah kapasitas naik maka WHP akan naik karena WHP berbanding lurus dengan kapasitas. Naiknya WHP bisa menaikkan efisiensi karena besarnya BHP relatif konstan. Kapasitas naik dari 1,1481 L/s menjadi 1,2501 L/s ; Head efektif naik dari 1,64 m menjadi 1,75 m ; WHP naik dari 0,039 HP menjadi 0,041 HP ; dan efisiensi naik dari 30,47 % menjadi 32,03 %. KESIMPULAN 1. Semakin besar kapasitas maka : head efektif, EHP, WHP dan efisiensi pompa akan naik, sedang head efektifnya turun, BHP dan NPSH cenderung konstan, baik pada pompa tanpa Jet-pump maupun pompa dengan Jet-pump 2. Pada pemakaian Jet-pump terdapat kenaikan kapasitas dari 1,1481 liter/s menjadi 1,2501 liter/s. Sedang pada efisiensinya ada kenaikan dari dari 32,03 % menjadi 32,03 %. DAFTAR PUSTAKA [1] Fox Robert W ; Introduction to Fluid Mechanics, therd edition, John Wiley and Sons, New York, 1985. [2] Karassik, Igor J ; Pump Hanbook, Mc Graw-Hill Book Co, United State of America, 1982. [3] Soekrisno R ; Unjuk kerja ejektor jenis general purpose eductor, Media Teknik edisi.3, tahun XII Desember 1990. B - 53

- Halaman ini sengaja dikosongkan - B - 54