I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
II. KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu

MAKALAH JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN. dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia

MEDIA PENYULUHAN. Oleh : Yetti Wira Citerawati SY

6/16/2008. Berdasarakan bentuk umum penggunaan. Media cetak Media elektronik Media luarruang. Berdasarkan cara produksi

METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. A. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

-Extension Media- - Anie Eka Kusumastuti - // Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

BERBISNIS CD INTERAKTIF

Disusun Oleh : Fitrianti Inayah Anita 444

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

TAHUN : 2005 NOMOR : 04 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Proposal Alat Antrian Otomatis Digital Signage PENDAHULUAN

Rancang Bangun Sistem dan Metode Penyuluhan

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 13 Tahun 2000 T E N T A N G PROMOSI PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. peranan penting untuk menghasilkan generasi yang berkualitas yaitu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

NOMOR : 2 TAHUN 1989 (2/1989) USAHA PROMOSI PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN TENTANG PERSEPSI KONSUMEN TELKOMSEL TERHADAP PROGRAM HOOQ & VIU

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neger

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

BAB IV ANALISIS DATA MODEL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) MOR V SURABAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

Sifat Media Penyiaran

I. PENDAHULUAN. saja. Proses belajar di sekolah misalnya, interaksi yang terjadi selama proses

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

PROPOSAL Alat Antrian Otomatis & Media Advertising Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh audiens. 1 Komunikasi massa merupakan

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/II/2009 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa

-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah.

BAB II URAIAN TEORITIS

Tiga Strategi Khas Humas

Pengertian Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini, komunikan dituntut untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi missunderstanding dalam proses penyuluhan ini (Mugniesyah, 2006). Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masingmasing petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan interpersonal. Terdapat korelasi positif yang nyata antara kompetensi komunikasi yang dimiliki oleh penyuluh terhadap perilaku petani dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Selain faktor keterisoliran dan kompetensi komunikasi, strategi komunikasi pun berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Oleh karenanya, diperlukan sebuah kajian mendalam untuk mengetahui bagaimana seharusnya penyajian komunikasi pertanian yang efektif dalam kegiatan penyuluhan terhadap ragam petani yang tersebar di berbagai daerah agar para petani dapat tercerahkan dan berkembang cara berpikirnya (Sadono, 2009). Terkait dengan proses komunikasi memusat dalam kegiatan penyuluhan tersebut, dapat ditarik pokok-pokok pemahaman seperti Proses komunikasi di dalam penyuluhan, harus merupakan proses komunikasi timbal-balik, dan bukannya komunikasi searah yang sering dilakukan di dalam proses penerangan yang dilakukan melalui media-masa. Kedudukan penyuluh adalah sejajar dengan kliennya dan stakeholder yang lain, artinya setiap penyuluh harus menghargai dan mau mendengarkan respon yang diberikan oleh masyarakat yang menjadi kliennya, dalam proses belajar bersama. Respon yang diberikan oleh klien, tidak harus sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluhnya. Selama masih terjalin komunikasi dan interaksi yang saling menghargai pendapat pihak yang lainnya, dan sebagai masukan yang perlu dipikirkan sebagai rangsangan terjadinya proses belajar. Dengan demikian, semua pihak benar-benar mengalami proses belajar bersama (Leilani, 2006).

Komunikasi tidak mungkin akan terjadi tanpa adanya sumber/komunikator yang mempunyai maksud untuk mengadakan komunikasi dengan pihak lain. Penyuluh pertanian/komunikator dalam mengadakan hubungan-hubungan (komunikasi) tertentu (penyuluhan) terhadap petani dapat menggunakan beberapa bahasa (cara) yaitu, lisan, tulisan isyarat, gambar dan gabungan dari macam-macam cara (bahasa) tersebut (Soehoet, 2003). Penyuluh pertanian dalam hal berkomunikasi ini harus pandai melakukan penyandian (enconding) atau dengan kata lain mengusahakan apa yang akan disampaikan dengan menggunakan bahasa atau cara-cara yang dipilihnya yang merupakan bahasa (sandi) terbaik sehingga dapat sampai kepada para petani yang dituju serta dapat mempengaruhinya sesuai dengan harapan si penyuluh atau sumber. Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan kepada para petani memegang peranan penting, untuk menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian. Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya (Sadono, 2009). Metode penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera penerima. Menurut (Jahi, 1993) Dilihat berdasarkan penyampaian komunikasinya. Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu : 1. Metoda-metoda yang langsung (Direct Communication/face to face Communication) Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk secara langsung berhadapan dengan sasaran Contohnya obrolan ditempat peternakan, di rumah, di balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain. 2. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) Dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media). Contoh : melalui radio, siaran televisi, ataupun media tercetak (brosur, leaflet). Proses penyuluhan ataupun proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut :

Media penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian pesan; Media penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat; Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan. Menurut (Kapti, 2010) Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan pada penyuluhan pertanian, dibagi menjadi 3 yakni : Media Cetak Media Elektronik Media Luar Ruang Media Cetak Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Media yang termasuk adalah booklet, leaflet, selebaran, flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat. Media Elektronik Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronik. Media yang termasuk adalah televisi, radio, video film, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

Media Luar Ruang Merupakan media yang menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Penyuluhan dilakukan agar dapat membantu para petani dalam bekerja serta mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan kebutuhan akan informasi sangat diperlukan oleh petani lewat penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas. Metode penyuluhan yang dipakai oleh penyuluh untuk menarik perhatian dan adanya interaksi yang baik. Selain itu, untuk mempengaruhi keaktifan mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian diperlukan suatu cara penyampaian materi yang lebih mudah dimengerti oeh petani, agar petani dapat mengetahui cara-cara bertani yang baik sehingga ditemui kemungkinan untuk petani dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Untuk itulah mereka perlu menerapkan inovasi baru guna mencapai produksi yang tinggi dan bermutu, serta mampu memanfaatkan perkembangan dari permintaan harga pasar untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya (Haditomo, 1972). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah, antara lain: 1. Bagaimana respon penyuluh terhadap media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kelompok tani di Kabupaten Sleman? 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon penyuluh terhadap media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kelompok tani di Kabupaten Sleman?

1.3 Tujuan Adapun penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui respon penyuluh terhadap media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kelompok tani di Kabupaten Sleman. 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi respon penyuluh terhadap media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kelompok tani di Kabupaten Sleman. 1.4 Manfaat Adapun manfaat penelitian ini yaitu: 1. Agar para penyuluh pertanian di Kabupaten Sleman lebih mengerti manfaat media komunikasi untuk dapat diterapkan dan memudahkan saat penyuluhan 2. Bertujuan agar petani dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi di bidang pertanian.