Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jl. Raya Palembang-Prabumulih, Indralaya Utara, 30662, Sumatera Selatan ABSTRAK

ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP UKURAN FRAGMENTASI OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE ADARO KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY

PENGARUH GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUANPADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA SITE ADARO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BATU SPLIT DAN CUTTING BOR UNTUK MATERIAL STEMMING DALAM KEGIATAN PEMBERAIAN BATUAN DENGAN PELEDAKAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Tugas Akhir Penelitian Mahasiswa Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya.

PENGARUH POWDER FACTOR PELEDAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS BACKHOE KOMATSU PC 2000 DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO)TBK

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR JOINT TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN DAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PT SEMEN PADANG (PERSERO), TBK.

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING

= specific gravity batuan yang diledakkan

BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI PERIMETER BLASTING TERHADAP TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) PADA PRE BENCH PIT AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Oleh : Santika Adi Pradhana Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No. Hp : ,

TECHNICAL STUDY OF EMULSION AS SUBSTITUTE ANFO FOR USE BLASTING OVERBURDEN ABOUT PRODUKTIVITY OF HITACHI EX-2600 PT KIDECO JAYA AGUNG

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN GROUND VIBRATION DARI KEGIATAN BLASTING DEKAT KAWASAN PEMUKIMAN UNTUK MENCAPAI KONDISI AMAN DI PENAMBANGAN BATUBARA.

ENIM, SUMATERA SELATAN

ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

ANALISIS POWDER FACTOR DAN FRAGMENTASI HASIL LEDAKAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN KUZ-RAM PADA TAMBANG BATUBARA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

GEOMETRI PELEDAKAN MENURUT ANDERSON OLEH KELOMPOK IV

ABSTRAK P ABSTRACT. 1) Reny Susanti. 2) Tedy Agung Cahyadi, ST, MT. 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

STUDI SISTEM REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING GUNUNG KROMONG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

RANCANGAN TEKNIS PENGEBORAN DAN PELEDAKAN OVERBURDEN

BAB V. PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Keakuratan Pengeboran Vertikal dari Pengukuran Lapangan. Keakuratan No. Blast

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... repository.unisba.ac.id. Halaman

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK BERDASARKAN GROUND VIBRATION HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN PADA KEBERHASILAN PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS BIAYA PELEDAKAN PADA PROSES PEMBONGKARAN BATUGAMPING PT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat. Supervisor Departement Drill and Blast, PT Bina Sarana Sukses

Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Modul Simulasi Teknik Peledakan. Oleh : Ir. Effendi Kadir, MT Desrizal, ST

REDESIGN GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PENGARUH GEOMETRI TERHADAP PRODUKSI PELEDAKAN BATUAN PENUTUP SUATU PENDEKATAN STATISTIK

BAB III LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM WAKTU TUNDA PELEDAKAN NONEL UNTUK MENGURANGI EFEK GETARAN TANAH TERHADAP FASILITAS TAMBANG

BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT

ANALISIS FLYROCK UNTUK MENGURANGI RADIUS AMAN ALAT PADA PELEDAKAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA

BAB IV PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PANEL 4 PIT J PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

BAB II I S I Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

ANALISIS PELEDAKAN DAN KEMAJUAN FRONT BUKAAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH BIJIH EMAS PT CIBALIUNG SUMBERDAYA, PANDEGLANG-BANTEN

Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar

KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN TIMUR

JGP (Jurnal Geologi Pertambangan 28

Gambar 4.1 Kompas Geologi Brunton 5008

RANCANGAN GEOMETRI WEB PILAR DAN BARRIER PILAR PADA METODE PENAMBANGAN DENGAN SISTEM AUGER

STUDI TEKNIS PENGARUH PENGGUNAAN SEKAM PADI TERHADAP AKTIVITAS PELEDAKAN DI PT. SEMENBOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

STUDY OF GROUND VIBRATION LEVEL REDUCTION IN BLASTING OPERATIONS INTERBURDEN B2-C COAL MINING AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk TANJUNG ENIM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

KAJIAN TEKNIS PEMBORAN UNTUK MENINGKATKAN TARGET PRODUKSI

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Prinsip Pengeboran

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN DIKTI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK BANJARBARU

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA NILAI KESEDIAAN ALAT DAN UKURAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN DENGAN BESARNYA PENGGUNAAN DAYA LISTRIK PADA HAMMER CRUSHER

BAB III KESIMPULAN. Nama Praktikan/11215XXXX 4

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

STUDI PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DRILABILITAS TUF DI DUSUN GUNUNGSARI, DESA SAMBIREJO, KECAMATAN PRAMBANAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia Telp/fax. (0711) ;

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

1) Geometri : Lebar, kekasaran dinding, sketsa lapangan

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI PEMBELAJARAN -2

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara Dispatch dan Aktual. Tabel 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara data Dispatch dan data Aktual

Vol. VIII Nomor 24 November Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Kegiatan Pembongkaran Dengan Peledakan. dalam volume besar akibat reaksi kimia bahan peledak yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan Pertambangan, sumber daya mineral ini dapat diambil dan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Data Lapangan Pemetaan Bidang Diskontinu

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Perencanaan Penambangan dan Pengolahan Batu Andesit CV Jaya Baya Batu Persada Malingping Utara, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. terowongan, baik terowongan produksi maupun terowongan pengembangan.

ANALISIS KONDISI ZONA CAVITY LAYER TERHADAP KEKUATAN BATUAN PADA TAMBANG KUARI BATUGAMPING DI DAERAH SALE KABUPATEN REMBANG

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PENGARUH KERAPATAN KEKAR TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN ANDESIT PT. JO SINOHYDRO-CIC

Oleh : Tri Budi Amperadi 1 dan Ahmad 2. Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara 2.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

Sistem Penambangan Bawah Tanah (Edisi I) Rochsyid Anggara, ST. Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah

Baku tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka terhadap bangunan

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Pengaruh Arah Kekar terhadap Fragmentasi Hasil Peledakan Menggunakan Model Kuzram dan Sve De Vo The Analysis of Joint Orientation Toward Fragmentations from Blasting Activity with Kuzram and Sve De Fo Method 1 Sandra Amalliani, 2 Yuliadi 3 Dono Guntoro 1,2,3Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1sandra.amallia16@yahoo.com 2yuliadi_ms@yahoo.com 3guntoro_mining@yahoo.com Abstract: PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. as one of the largest cement producer in Indonesia had problem with its blasting fragmentation product. Especially in Kuari D Level QD/393.3/V dan Level QD/345.4/V. Level QD/345.4/V has two family of joint orientation that is A dip/direction is 81 0,N171 0 E dan B with orientation 80 0, N77 0 E, otherwise in Level QD/393.3/V there was four family of joints there are joint A with dip/direction 77 0, N250 0 E, family B 85 0,N15 0 E, family C 82 0,N88 0 E and family D 81 0,N132 0 E and the spacing of joint is close as average of spacing is 0,092 meter. The joints is classified as random joint by the spacing of joints and the orientation of joints. The analysis was done by joint reconstruction, and classified as random joint. The joint orientation is antipodes with freeface and fied the geometry of blasting with R.L. Ash formulas. The fied geometry is 3 meter for burden, 2 meter for spacing, 1 meter for subdrilling, with 15 meter for hole depth. However, the delay was fied become 30 ms about hole and 42 meter per collum to make better muck pile. By using the KuzRam method, the percentation of fragmentation is 2,38% with the size of oversize is 30,161 cm and by Sve De Fo method the percentation is 7,5 with the oversize 37,36 cm. Keywords : Fragmentation of Joints Orientation Abstrak: PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. merupakan salah satu penghasil produk semen terbesar di Indonesia mengalami kesulitan khususnya pada penambangan batugamping Kuari D Level QD/393.3/V dan Level QD/345.4/V yang menghasilkan banyak oversize (lebih dari 10%). Pada Level QD/345.4/V terdapat dua keluarga kekar yaitu kekar A dengan arah dip/direction 81 0,N171 0 E dan B dengan arah 80 0, N77 0 E sedangkan pada Level QD/393.3/V terdapat empat keluarga kekar yaitu A dengan arah dip/direction 77 0, N250 0 E, keluarga B dengan arah 85 0,N15 0 E, keluarga C arah 82 0,N88 0 E dan keluarga D dengan arah 81 0,N132 0 E serta jarak rata-rata kekar rapat (close) yaitu 0,092 meter. Kekar tersebut diklasifikasikan sebagai kekar random berdasarkan jarak dan arah umumnya. Analisis dilakukan dengan merekonstruksi arah umum kekar mengklasifikasikan kekar lokasi penelitian yaitu random sehingga arah kekar bertolak belakang dengan arah freeface serta mengubah geometri peledakan dengan menggunakan metode R.L. Ash sehingga geometri teoritis menjadi burden 3 meter, spasi 6 meter, stemming 2 meter, subdrilling 1 meter, dengan kedalaman 14 meter. Selain itu, waktu tunda yang disarankan adalah 30 ms antar lubang dan 42 ms antar baris sehingga fragmentasi dapat lebih kecil dan tumpukan (pile ) peledakan lebih mudah diangkut. menggunakan metode KuzRam menunjukan ukuran rata-rata batuan sebesar 30,161 cm dan menghasilkan oversize sebesar 2,38%. Sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo rata-rata fragmentasi peledakan yang dihasilkan sebesar 37,36 cm dengan persentase oversize sebesar 7,5%. Kata Kunci : Fragmentasi Berdasarkan Arah Kekar A. Pendahuluan Latar Belakang Fragmentasi merupakan salah satu produk dari kegiatan penambangan yang menggunakan metode peledakan untuk membongkar bahan galian. Distribusi fragmentasi peledakan memiliki peranan penting dalam tahap penambangan berikutnya. Umumnya fragmen yang berukuran oversize (besar/bongkah) digunakan sebagai pembatas tanggul pada pit tambang. Tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan setiap waktu karena akan mengganggu target produksi, terutama PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. yang melakukan pemisahan kadar batugamping agar dapat disesuaikan dengan produk semen yang dihasilkan. 596

Analisis Pengaruh Arah Kekar terhadap Fragmentasi 597 Kuari D sebagai salah satu lokasi penambangan batugamping PT ITP Unit Citereup mengalami kesulitan khususnya pada Level QD/393.3/V dan Level QD/345.4/V yang menghasilkan banyak oversize atau batuan yang memiliki ukuran lebih besar dari seharusnya yaitu 80 cm sesuai dengan ukuran saringan pertama pada crusher. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak sesuaian fragmentasi peledakan dengan rencana adalah struktur batuan pada lokasi peledakan berupa kekar. Pada Level QD/345.4/V terdapat dua keluarga kekar yaitu kekar A dengan arah dip/direction 81 0,N171 0 E dan B dengan arah 80 0, N77 0 E sedangkan pada Level QD/393.3/V terdapat empat keluarga kekar yaitu A dengan arah dip/direction 77 0, N250 0 E, keluarga B dengan arah 85 0,N15 0 E, keluarga C arah 82 0,N88 0 E dan keluarga D dengan arah 81 0,N132 0 E serta jarak rata-rata kekar rapat (close) yaitu 0,092 meter. Tujuan Penelitian 1. Bagaimana evaluasi geometri peledakan aktual? 2. Bagaimana analisis distribusi fragmentasi aktual dengan menggunakan metode KuzRam dan Sve De Vo 3. Bagaimana geometri peledakan yang sesuai dengan kondisi lokasi penelitian dan target oversize/boulder <10%? B. Tinjauan Pustaka Kaitan Struktur Terhadap Peledakan Kegiatan peledakan merupakan kesatuan dari rangkaian kegiatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan teori Asas Bond Ketiga (Atlas Powder Company, 1987), faktor yang mempengaruhi peledakan dibagi kedalam dua bagian. Faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri atas faktor yang dapat diubah atau variabel bebas (controllable variable) dan faktor yang tidak dapat diubah atau variabel tetap (uncontrollabe variable), dapat dilihat pada Tabel B.1 di bawah ini: Tabel 1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Peledakan Variabel Tetap Kondisi Geologi Kekuatan dan Sifat Batuan Struktur Batuan Kondisi Cuaca Air (sesuai keadaan) Variabel Bebas Geometri Peledakan Material dan Tinggi Stemming Pola Pengeboran Pola Peledakan Waktu Tunda (Delay) Sumber: Asas Bond III (Bond Third Law), Atlas Powder Company 1987 Geometri Peledakan Geometri peledakan bertujuan untuk memperoleh ukuran fragmentasi sesuai dengan yang diinginkan, sehingga perlu memperhatikan geometri dalam suatu perencanaan peledakan. Geometri peledakan yang sangat menentukan fragmentasi batuan hasil dari peledakan, antara lain: Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

598 Sandra Amalliani, et al. Ket B = Burden S = Spacing Sumber : Official Website Mining Force (2001) Gambar 1. Geometri Peledakan Pembobotan Lilly Blastibility Inde Sebelum dilakukan perhitungan perkiraan distribusi fragmentasi dengan menggunakan teori Kuz-Ram, perlu dilakukan pembobotan massa batuan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan faktor batuan yang menjadi salah satu parameter perhitungan. Pembobotan massa batuan dilakukan dengan menggunakan teori Lilly (1986) sehingga teori tersebut disebut juga dengan Lilly s Blastibillity Inde. Faktor-faktor yang menjadi digunakan dalam penentuan faktor batuan dengan menggunakan teori Lilly diantaranya adalah: 1. Deskripsi massa batuan 2. Jarak antar kekar 3. Orientasi kekar 4. Berat Jenis 5. Kekerasan berdasarkan skala Mosh Model Perkiraan Fragmentasi Tingkat fragmentasi batuan yang diinginkan dapat diperoleh dari percobaan peledakan dan pengambilan data di lapangan, serta melakukan evaluasi terhadap perubahan variable-variabel peledakan. Variabel yang dimaksud adalah sifat-sifat batuan, pola peledakan, jumlah pengisian bahan peledak, kedalaman lubang ledak, diameter lubang ledak, dan jenis bahan peledak yang digunakan. Model yang akan digunakan berjumlah dua buah yaitu Kuz-Ram (Kuznestov dan Rammler) dan model Sve De Vo (yaitu Sve De Fo yang telah disempurnakan oleh Oucherlony (1987)). C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Domain Penelitian Domain adalah klasifikasi pembagian wilayah batuan yang ditentukan berdasarkan bobot isi (density), rata-rata kekerasan dan PLI (Point Load Inde) batuan pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian berada pada daerah Hard Domain, dikarenakan daerah penelitian memiliki nilai RQD batuan >60%. Tabel 2. Kondisi Domain Lokasi Penelitian Lokasi Density PLI UCS Rata- Kekerasan RQD Jarak (ton/m 3 ) (MPa) Rata (MPa) Mosh (%) Rata-Rata (m) QD/393.3/V 2,3 1,20 22,66 2,63 71,6 0,095 QD/345.4/V 2,32 1,29 22,63 2,63 69,49 0,092 Sumber: Laporan Geoteknik PT ITP Tahun 2014 Volume 3, No.2, Tahun 2017

Analisis Pengaruh Arah Kekar terhadap Fragmentasi 599 Pembobotan Batuan 1. Pembobotan batuan dilakukan dengan menggunakan Lilly Blasting Inde (1986). Parameter yang digunakan dalam proses penentuan faktor batuan adalah: deskripsi massa batuan, jarak antar kekar, orientasi kekar, berat Jenis, kekerasan berdasarkan skala Mosh. Tabel 3. Parameter Pembobotan Untuk Penentuan Lilly s Blasting Inde Parameter Pembobotan Blasting Inde Bobot Parameter 1. Rock Mass Description (RMD) A. Dipilih = Blocky 20 2. Joint Plane Spacing (JPS) B. Dipilih = Close 10 3.Joint Plane Orientation (JPO) C.Dipilih = StrikeNormal To Face 30 4. Spesific Grafity Influence (SGI) SGI 25 SG-50 2,31 SGI 7,75 5. Hardness (H) D. Dipilih 2,63 Blasting Inde = 0,5 (RMD+JPS+JPO+SGI+H) 35,19 Rock Factor = BI 0,15 5,28 2. Fragmentasi Teoritis Menggunakan Data Geometri Aktual Hasil perhitungan geometri tipikal (Burden = 3,8 m, Spasi = 6 meter, Subdrill 1 meter Stemming 3 meter), maka rata-rata distribusi fragmentasi yang didapat adalah 12,82 cm. Sementara dengan menggunakan data aktual seperti pada Tabel 4.6, perhitungan dengan metode Kuz-Ram menghasilkan disribusi fragmentasi seperti pada Tabel C.3. Tabel 4. Peresentase Fragmentasi dengan Metode Kuz-Ram Level QD/345.4/V Level QD/393.3/V Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi c c (cm) % % % (cm) % % % 1 99.73 0.27 0 0.0027 1 99.73 0.27 0 0.00273 5 96.99 3.01 2.74 0.0306 5 96.92 3.08 2.81 0.03130 10 91.72 8.28 5.27 0.0865 10 91.44 8.56 5.48 0.08948 20 78.31 21.69 13.41 0.2445 20 77.43 22.57 14.01 0.25581 60 28.07 71.93 50.24 1.2706 60 25.87 74.13 51.56 1.35205 80 14.14 85.86 13.93 1.9562 80 12.36 87.64 13.51 2.09092 100 6.50 93.5 7.64 2.7338 100 5.33 94.67 7.03 2.93226 120 2.75 97.25 3.75 3.5937 120 2.10 97.9 3.23 3.86545 140 1.08 98.92 1.67 4.5286 140 0.76 99.24 1.34 4.88266 200 0.04 99.96 1.04 7.7324 200 0.02 99.98 0.74 8.38317 Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

Persentase (%) 600 Sandra Amalliani, et al. Tabel 5. Persentase Fragmentasi dengan Sve De Vo Level QD/345.4/V Level QD/393.3/V Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi (cm) % % % (cm) % % % c c 1 99.73 0.27 0 0.003 1 99.71 0.29 0 0.003 5 97.00 3 2.73 0.030 5 96.81 3.19 2.9 0.032 10 91.74 8.26 5.26 0.086 10 91.23 8.77 5.58 0.092 20 78.36 21.64 13.38 0.244 20 77.12 22.88 14.11 0.260 60 28.17 71.83 50.19 1.267 60 25.93 74.07 51.19 1.350 80 14.22 85.78 13.95 1.951 80 12.52 87.48 13.41 2.078 100 6.55 93.45 7.67 2.726 100 5.48 94.52 7.04 2.904 120 2.78 97.22 3.77 3.584 120 2.20 97.8 3.28 3.818 140 1.09 98.91 1.69 4.516 140 0.81 99.19 1.39 4.811 200 0.04 99.96 1.05 7.711 200 0.03 99.97 0.78 8.214 Gambar 2. menunjukan grafik perbandingan hasil perhitungan dengan data aktual, Perhitungan dengan menggunakan Sve De Vo lebih mendekati hasil peledakan secara aktual. 16 14 Perbandingan Persentase Fragmentasi 12 10 Kuz-Ram Sve De Vo Aktual QD/393.3/V Data Fragmentasi Yang digunakan Gambar 2. Grafik Perbandingan Hasil Fragmentasi 3. Fragmentasi Teoritis Menggunakan Data Geometri Teoritis Perhitungan fragmentasi teoritis dilakukan dengan menggunakan parameterparameter perhitungan yang telah dihitung dengan menggunakan rumus R.L. Ash dapat dilihat pada Tabel C.5. Perhitungan fragmentasi dilakukan menggunakan metode Kuz-Ram dan Sve De Vo. Tabel 6. Geometri Peledakan Teoritis Parameter Geometri Peledakan Input Data Diameter Lubang Ledak 98 mm Burden 3m Spasi 6 m Subdrill 1 m Tinggi Jenjang 14 m Kedalaman Lubang Ledak 15 m Faktor pola 1.1 Kekuatan Batuan 5.28 Densitas Bahan Peledak 0.85 gr/cc Isian Bahan peledak per-lubang 81,057 kg/lubang Strength Bahan Peledak (ANVO=100) 100 Powder Factor 0.3 kg/m 3 Stemming (m) 2 m Volume 3, No.2, Tahun 2017

Analisis Pengaruh Arah Kekar terhadap Fragmentasi 601 Dengan menggunakan data geometri aktual, maka perhitungan menggunakan metode Kuz-Ram dan Sve De Vo dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 7. Hasil Perkiraan Distribusi Fragmentasi dengan Data Geometri Teoritis Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi Screen Size Tertahan (R ) Lolos (P) Fraksi (cm) % % % (cm) % % % c 1 99.81 0.19 0 0.00193 1 99.81 0.19 0 0.001855 5 96.94 3.06 2.87 0.031097 5 97.06 2.94 2.75 0.029887 10 90.22 9.78 6.72 0.102955 10 90.58 9.42 6.48 0.098947 20 71.12 28.88 19.1 0.340854 20 72.07 27.93 18.51 0.327584 60 10.30 89.7 60.82 2.273137 60 11.25 88.75 60.82 2.184639 80 2.38 97.62 7.92 3.736049 80 2.76 97.24 8.49 3.590598 100 0.41 99.59 1.97 5.492753 100 0.51 99.49 2.25 5.278909 120 0.05 99.95 0.36 7.525708 120 0.07 99.93 0.44 7.232718 140 0.01 99.99 0.04 9.821414 140 0.01 99.99 0.06 9.439048 200 0.00 100 0.01 18.18494 200 0.00 100 0.01 17.47696 Salah satu cara untuk mengurangi atau memperbaiki fragmentasi peledakan dengan kondisi struktur batuan searah arah jenjang (Level QD/345.4/V) dan acak atau random (Level QD/393.3/V) adalah dengan mengubah nomor delay dan pola peledakan agar dapat menghasilkan fragmentasi sesuai dengan yang diinginkan. D. Kesimpulan Kuzsnestov-Rosin&Ramler Swedish Detonic Research Fondation c 1. Level QD/345.4/V yang memiliki dua arah umum kekar dan Level QD/393.3/V yang terdapat empat keluarga menyebabkan kekar memiliki arah berlawanan dengan arah peledakan dan bidang bebas (freeface) sehingga saat kegiatan peledakan berlangsung energi peledakan akan merambat menuju arah umum kekar. Level QD/393.3/V dengan arah umum lebih memiliki oversize yang lebih sedikit karena kondisi batuan yang memiliki banyak struktur sehingga batuan lebih mudah dihancurkan. 2. Distribusi fragmentasi peledakan pada Level QD/345.4/V dengan menggunakan geometri aktual perhitungan metode KuzRam persentase oversize adalah 14,14% sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo persentase yang dihasilkan adalah 14,22%. Sementara pada Level QD/393.3/V hasil perhitungan menggunakan metode KuzRam adalah 12,36% sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo persentase yang dihasilkan adalah 12,52% dengan presentase oversize aktual sebesar 13,64%. Sehingga dapat diketahui bahwa metode Sve De Fo lebih cocok dengan kondisi lokasi penelitian. 3. Geometri ideal berdasarkan perhitungan teoritis dilakukan agar mendapatkan geometri yang sesuai dengan lokasi penelitian secara geologis. Geometri teoritis tersebut yaitu burden = 3 meter, spasi = 6 meter, stemming = 2 meter, subdrilling = 1 meter, kedalaman lubang ledak = 15 meter, dan tinggi jenjang = 14 meter. Dengan menggunakan geometri peledakan teoritis, perkiraan distribusi peledakan dengan menggunakan metode KuzRam menunjukan ukuran rata-rata batuan sebesar 30,161 cm dan menghasilkan oversize sebesar 2,38%. Sementara dengan menggunakan metode Sve De Fo rata-rata fragmentasi peledakan yang dihasilkan sebesar 37,36 cm dengan persentase oversize sebesar 7,5%. Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

602 Sandra Amalliani, et al. Daftar Pustaka Anonim (a), 2010, Laporan Evaluasi Geologi Lokal PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk., Mining Division, Citeureup Anonim (b), 2011, Analisa Pola Operasi di Quarry D Untuk Memenuhi Target Operasi ± 50.000 ton per hari.limestone Department, Citeureup Anonim (c), 1995, The Study of Blasting in Mining Industry Vol. III. Dyno Nobel, Brisbane Anonim (d), 2001, Peledakan, Pemboran, dan Pembongkaran Batuan dalam Proses Penambangan, Official Website Mining Force Andrew, Scott, 1998, Open Pit Blast Design Analyst and Optimisation, Julius Krutchmitt Mineral Research Centre, The University of Queensland. Ash, R.L, 1986, The Mechanics of Rock Breakage, Pit and Quarry Magazine. Cleveland Bond, 1987, Surface and Underground Design of Blasting, Atlas Powder Company, South Wales Berta, Gioegio, 1990, Eplosive: An Engineering Tool, Italesplosivi. Milano Biniawski, A.T.,1989. Engineering Rock Mass Classification, John Wiley & Sons, New York,. Charles, H. Dowding, Blast Vibration Monitoring and Control, Northwestern University, 1985 Cunningham,C.V.B, 2005, The Kuz-Ram Fragmentation Model- 20 years on, Brighton Conference Proceedings 2005, 2005 European Federation of Eplosives Engineers. page 201-210, New Wales Effendi, C.A, dkk, 1998, Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa, Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panasbumi, Bandung Konya, Calvin J., 1990 Surface Blast Design, Prentice Hall. New Jersey Strelec, Stjepan, Gazdek,Mario, Mesec,Josip,2011.Blasting Design For Desired Fragmentation, Technical Gazette 18,1(2011), page 79-86. Van Asegen, A, Cunningham,C.V.B,The Estimation of fragmentation in Blast Muckpiles by Means of Standard Photograps. Journal of The South African Institute of Minning and Metalurgy.1966,page 469-474 Volume 3, No.2, Tahun 2017