BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal yang perlu dipahami adalah untuk memastikan bahwa kita menghubungkan warna yang tepat pada pin RJ-45 yang tepat pula. Pada kabel UTP terdapat 4 buah pair yang setiap pair terdapat 2 buah kabel, kabel pertama berwarna dasar dan kabel kedua berwana kombinasi antara warna dasar dengan warna putih seperti pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Kabel UTP Tipe CAT5/CAT5e Kabel Twisted Pair mempunyai bermacam-macam kategori yang mempunyai fungsi di setiap kategori kabel. Adapun kategori-kategori kabel UTP dapat dilihat pada tabel 4.1. 29
Tabel 4.1 Kategori kabel UTP Kategori Jenis Keterangan Kategori 1 UTP Hanya untuk suara (kabel telepon) Kategori 2 UTP Untuk data, kecepatan sampai 4 Mbps (cocok untuk LocalTalk) Kategori 3 UTP, STP Untuk data, kecepatan sampai 10 Mbps (cocok untuk Ethernet biasa) Kategori 4 UTP, STP Untuk data, kecepatan sampai 20 Mbps (cocok untuk Token Ring) Kategori 5 UTP, STP - up to 100 MHz Untuk data, kecepatan sampai 100 Mbps (cocok untuk fast Ethernet) Kategori 5 enhanced UTP, STP - up to 100 MHz Untuk data, kecepatan sampai 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters 4 copper pairs (cocok untuk Fast Ehernet 100 Mbps) Kategori 6 STP - up to 155 MHz or 250 MHz Untuk data, kecepatan sampai 1 Gbps atau lebih (cocok untuk Gigabit Ethernet) Kategori 7 STP - up to 200 MHz or 700 MHz Untuk data, kecepatan sampai 1 Gbps atau lebih (cocok untuk Gigabit Ethernet) Pemberian kategori pada tabel 4.1 merupakan kategori spesifikasi untuk masing- masing kabel tembaga yang merupakan seri revisi atas kualitas kabel dan untuk kualitas belitan (twist). Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut dan kualitas pembungkusan kabel 30
(isolator) sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise). Spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan isolator untuk mengurangi efek induksi. Kabel CAT5e bisa digunakan hingga kecepatan 1Gbps. Beberapa aturan internasional yang mengatur urutan pemasangan kabel ke konektor RJ-45 yaitu : a. EIA/TIA 568A Urutan konfigurasi pemasangan kabel pada aturan ini adalah putihhijau,hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat. b. EIA/TIA 568B Urutan konfigurasi pemasangan kabel pada aturan ini adalah putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat. Pengaturan dalam urutan pemasangan tiap-tiap kabel UTP ke konektor RJ-45 menggunakan EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Konfigurasi urutan pemasangan kabel ke konektor RJ-45. (a) EIA/TIA 568A, (b) EIA/TIA 568B Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal dua buah tipe penyambungan kabel UTP ini yaitu : 31
a. Straight Cable Digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router. Dalam pemasangan antara kedua ujung kabel dengan memakai satu buah pengaturan yang sama. b. Crossover Cable Gambar 4.3 Straight Cable Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub. Dalam pemasangan antara kedua ujung kabel dengan memakai pengaturan yang berbeda Pengaturan untuk menghubungkan komputer dalam penyambungan kabel UTP tipe penyambungan Straight Cable dan Crossover Cable dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Crossover Cable 32
Untuk memasang konektor RJ-45 ke kabel UTP maka harus memakai tang crimp untuk menjepit kabel di konektor RJ-45 seperti pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Tang Crimp Setelah memasang konektor RJ-45 pada kedua ujung kabel UTP harus dicek keterhubugan kabel dengan konektor mengunakan alat LAN Tester seperti pada gambar 4.6. Gambar 4.6 Lan Tester 4.2. Desain Local Area Network PT. Lantisse Pinnacle Asia 33
Untuk desain LAN PT. Lantisse Pinnacle Asia menggunakan topologi Star dimana terkontrol pada satu link atau simpul yang di namakan stasiun pusat. Gambar 4.7 Desain Jaringan komputer PT. Lantisse Pinnacle Asia 34
Gambar Jaringan komputer di PT. Lantisse Pinnacle Asia dapat di jelaskan sebagai berikut : A. Modem ADSL - Modem ADSL digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke pelayan jaringan internet/isp (Internet Service Provider). - Alamat IP yang di gunakan 192.168.1.1 - Subnet mask 255.255.255.0 - DNS server 202.134.0.155 B. Mikrotik Router - Menggunakan Mikrotikboard tipe RB1200 - Berfungsi untuk mengatur dan menghubungkan lalu lintas informasi dalam jaringan lokal dan mengatur pembagian bandwidth. - Alamat IP yang dihubungkan : 192.168.1.1 (gateway modem) 192.168.2.1 (gateway database server) 192.168.3.1 (gateway app server) 100.0.0.1 (gateway lokal-1) 100.0.1.1 (gateway ruang IT) 100.0.2.1 (gateway access point) C. Access Point - Sebagai media hotspot bagi pegawai dan pelanggan yang datang ke PT. Lantisse Pinnacle Asia. - Karena sebagai access point maka jenis IP yang di gunakan adalah DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dengan rentang IP 100.0.2.3 s/d 100.0.2.30 - Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0 - Gateway yang digunakan 100.0.2.1 35
D. Database server - Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data produk dan data perusahaan. - IP yang digunakan 192.168.2.2 dengan gateway 192.168.2.1 E. App server - Berfungsi sebagai tempat instalasi software database dan menghubungkan ke jaringan lokal. - IP yang digunakan 192.168.3.2 dengan gateway 192.168.3.1 F. Switch Hub-1 - Penghubung jaringan lokal-1 ke jaringan lokal lain. Dalam lokal-1 menghubungkan ruang direktur utama, ruang direktur operasional dan switch hub-2. - Menggunakan switch hub gigabyte 24 port. G. Ruang direktur utama - Terdapat satu buah PC, satu buah printer dan satu buah laptop. - Pada PC-1 ruang direktur utama menggunakan alamat IP 100.0.0.3, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1. - Laptop terhubung secara wireless ke access point dengan alamat IP DHCP. - Printer tidak di sharing karena digunakan secara private. H. Ruang direktur operasional - Terdapat satu buah PC, satu buah printer dan satu buah laptop. - Pada PC-1 ruang direktur utama menggunakan alamat IP 100.0.0.4, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1. - Laptop terhubung secara wireless ke access point dengan alamat IP DHCP. - Printer tidak di sharing karena digunakan secara private. 36
I. Switch Hub-2 - Penghubung jaringan lokal-2 ke jaringan lokal lain. Dalam lokal-2 menghubungkan ruang administrasi, ruang marketing dan ruang divisi produk. - Menggunakan switch hub gigabyte 24 port. J. Ruang administrasi - Di ruang administrasi terdapat tiga buah PC dan tiga buah printer. - Pada PC-1 ruang administrasi menggunakan alamat IP 100.0.0.6, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1 dan terpasang sebuah printer dot matrik. - Pada PC- 2 ruang administrasi menggunakan alamat IP 100.0.0.7, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1 dan terpasang sebuah printer dot matrik. - Pada PC-3 ruang direktur utama menggunakan alamat IP 100.0.0.8, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1. - Sebuah printer yang di-sharing dengan nama printer staf admin dan dengan alamat IP 100.0.0.9. K. Ruang marketing - Di ruang marketing terdapat dua buah PC dan sebuah printer. - Pada PC-1 ruang marketing menggunakan alamat IP 100.0.0.11, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1. - Pada PC- 2 ruang marketing menggunakan alamat IP 100.0.0.12, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1 - Sebuah printer yang di-sharing dengan nama printer staf marketing dan dengan alamat IP 100.0.0.13. L. Ruang divisi produk - Di ruang divisi produk terdapat dua buah PC dan sebuah printer. 37
- Pada PC-1 ruang divisi produk menggunakan alamat IP 100.0.0.16, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1. - Pada PC- 2 ruang divisi produk menggunakan alamat IP 100.0.0.17, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.0.1 - Sebuah printer yang di-sharing dengan nama printer staf produk dan dengan alamat IP 100.0.0.18. M. Switch Hub-3 - Penghubung jaringan ruang IT ke jaringan lokal lain. - Menggunakan switch hub gigabyte 24 port N. Ruang IT - Di ruang IT terdapat empat buah PC dan sebuah printer. - Pada komputer staf IT, diberikan jalur gateway tersendiri terpisah dari gateway lain, fungsinya agar mudah dalam memproteksi komputer yang dapat mengakses database server dan app server. - Pada PC-1 ruang IT menggunakan alamat IP 100.0.1.2, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.1.1. - Pada PC- 2 ruang ruang IT menggunakan alamat IP 100.0.1.3, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.1.1 - Pada PC-1 ruang IT menggunakan alamat IP 100.0.1.4, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.1.1. - Pada PC- 2 ruang IT menggunakan alamat IP 100.0.0.5, Subnet mask yang digunakan 255.0.0.0, Gateway yang digunakan 100.0.1.1 - Sebuah printer yang di-sharing dengan nama printer staf IT dan dengan alamat IP 100.0.0.6. 38
4.3. Konfigurasi alamat IP address pada system operasi Windows Setelah desain jaringan dibuat dan semua komputer-komputer telah tersambung maka tahap selanjutnya adalah mengkonfigurasi alamat IP pada komputer agar terhubung ke dalam jaringan. Berikut ini adalah langkah langkah konfigurasi alamat IP address pada komputer berbasis operating sytem windows : a. Pada control panel pilih icon network connection. b. Kemudian pilih local area connection. Aplikasi ini yang disediakan oleh Microsoft Windows untuk mengatur koneksi Workstation atau server dengan jaringan komputer. c. Setelah memilih local area connection maka akan terlihat local area connection status seperti pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Local Area Connection Status d. Pilih properties untuk menampilkan local area connection properties seperti pada gambar 4.9 dibawah ini. 39
Gambar 4.9 Local Area Connection Properties e. Pada local area connection properties terdapat beberapa macam koneksi yang tersedia. Pilih Internet Protokol (TCP/IP) kemudian tekan tombol properties yang akan menampilkan Internet Protokol (TCP/IP) properties. Pada tampilan Internet Protokol (TCP/IP) properties seperti pada gambar 4.10 dibawah ini. Gambar 4.10 Internet Protokol (TCP/IP) properties 40
f. Pada form ini jika mengunakan tidak mengunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) maka tekan use the folowing IP address kemudian masukan alamat IP. Khusus pada client masukan IP server pada default gateway kemudian tekan tombol OK. 4.4. Uji Konektifitas Untuk memeriksa pengaturan alamat IP yang sudah dibuat dapat mengunakan perintah ipconfig pada command prompt seperti pada gambar 4.11 dibawah ini. Gambar 4.11 Perintah ipconfig pada Command Prompt Apabila alamat IP atau default gateway sudah sesuai maka pengaturan tersebut sudah selesai jika belum sesuai maka pengaturan harus dilakukan dari awal. Untuk memeriksa koneksi workstation atau server dengan jaringan komputer maka dapat mengunakan perintah ping alamat IP yang ditujukan kepada workstation tertentu atau server pada jaringan tersebut. Perintah ini dieksekusi pada command prompt seperti pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Perintah ping pada command prompt 41
Apabila respon dari perintah ini adalah reply maka workstation atau server tersebut terkoneksi dengan jaringan komputer jika request timed out maka tidak terkoneksi dengan jaringan komputer. Hasil uji konektifitas pada komputer lain dalam jaringan PT. Lantisse Pinnacle Asia dijelaskan dalam tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Hasil tes koneksi 42