PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN SOMANTIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Kata Kunci: Keterampilan Berbicara siswa, Media Kartu Gambar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD TEBING TINGGI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN KERTOSARI II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan di sekolah merupakan proses nyata yang

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA DONGENG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBENTUKAN TANAH DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Joyful Learning Journal

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN SOMANTIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) BERBANTUAN BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS III A SDN TIMURAN YOGYAKARTA Kurnia Ramadhan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar kurniapintu@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan SAVI Berbantuan Boneka Tangan pada kelas III A SDN Timuran Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian yang terdiri atas dua siklus dan tiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian sebanyak 30 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 18 dan siswa perempuan 12 siswa. Metode Pengumpulan data dilaksanakan dengan tes, observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan tes keterampilan berbicara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan rata-rata dan persentase ketuntasan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas III A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pelaksanaan pra-siklus, keterampilan berbicara siswa nilai rata-rata 68,58 dan persentase ketuntasan 33,33%. Pada pelaksanaan siklus I, keterampilan berbicara siswa meningkat dibandingkan pra-siklus yaitu dengan nilai rata-rata 73,4 dan persentase ketuntasan 43,33%. Pada siklus II, keterampilan berbicara siswa meningkat dibandingkan siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 80,66 dan persentase ketuntasan 80%. Kata kunci: keterampilan berbicara, pendekatan SAVI, berbantuan boneka tangan, Sekolah Dasar

ABSTRACT This research purports to improve Speaking Skill among class III A students in Bahasa Indonesia lesson using SAVI approach with Hand Doll helper in SDN TimuranYogyakarta. This research took places in Yogyakarta city during the 2016/2017 academic year. This research is a classroom action research (CAR); research design encompasses two cycles each consisted of 4 stages namely planning, action, observation and reflection. Research subjects are 30 students with 18 male and 12 female students making up the number. Data collection is accomplished using observation, interview and documentation. Data analysis is done using descriptive-qualitative method which elaborates on the observation resultduring the carrying out of the research. The result of the research suggests that learning completion percentage using SAVI approach with Hand Doll helper among students of Class III A in can improve speaking skill in Bahasa Indonesia Lesson. In pre cycle the average score is 73,4 and completion percentage is 33,33%. In cycle these improve to 73,4 average and In pre cycle the average score is 73,4 and completion percentage is 33,33%. In cycle these improve to 73,4 average and 43,33% completion rate. Students speaking skill rises further in cycle II compared to cycle I with 80,66 average and 80% completion rate. Therefore the percentage of speaking skill completion constantly improves in every cycle. Keywords: speaking skill, SAVI approach, SDN TimuranYogyakarta.

PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana komunikasi, berbagai pengalaman, dan berinteraksi dengan orang lain. Penggunaan bahasa Indonesia memiliki kedudukan penting sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan sesuai dengan Undang- Undang Dasar RI tahun 1945 pasal 36. Sedangkan dalam UU No.20 tahun 2003 dalam pasal 33 disebutkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional (Sisdiknas, 2005:15). Penegasan tersebut menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan masyarakat Indonesia baik secara formal maupun non formal menggunakan bahasa Indonesia. Melihat kedudukan bahasa Indonesia yang penting, maka perlu adanya pembinaan melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia (Depdiknas,2006). Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pembelajaran keterampilan berbahasa, bukan pembelajaran tentang bahasa dan fungsi bahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang utama sebagai alat komunikasi seseorang. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulis. Berdasarkan standar isi dan standar kompetensi kelulusan untuk satuan pendiikan dasar SD/MI (2006:119) bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara; (3)

memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Pembelajaran berbahasa dan bersastra Indonesia mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Ruang lingkup bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek menyimak, membaca, menulis, dan berbicara Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif. (Saddhono, 2012:58). Keterampilan berbicara dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Salah satu bentuk dari keterampilan berbicara adalah keterampilan bercerita. Greene & Petty (dalam Taringan, 2005) berpendapat bahwa Keterampilan Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara sudah barang tentu berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh oleh sang anak; melalui kegiatan menyimak dan membaca. Kebelum-matangan dalam kegiatan-kegiatan berbahasa. Perlu kita sadari juga bahwa ketemapilanketerampilan berbahasa. Perlu kita sadari juga bahwa keterampilan-keterampilan yang diperluan bagi kegiatan berbicara yang efektif banyak persamaanyadengan yang dibutuhkan bagi komunikasi efektif; dalam keterampilan-keterampilan berbahasa yang lainnya itu. Berdasarkan hasil pengamatan pada awal semester genap, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran di kelas III A SDN Timuran Yogyakarta. Salah satu permasalahan yang peneliti temukan adalah rendahnya keterampilan berbicara siswa. Data keterampilan berbicara menunjukkan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90, dengan rata-rata kelas 68,58.

Sebanyak 10 dari 30 siswa (33,33%) memperoleh nilai di atas KKM. Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan penggunaan media pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga pembelajaran tidak menarik perhatian peserta didik. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang. Keberanian siswa untuk bertanya dan mengungkapkan ide masih rendah. Dari data tersebut, maka perlu diadakan perbaikan sehingga keterampilan berbicara siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi kendala yang terjadi, peneliti memilih solusi melalui pendekatan Somatic, Auditory, Visualization, dan Intelectually (SAVI) berbantuan boneka tangan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada penggunaan semua alat indera yang dimiliki siswa di dalam pembelajaran. Penggunaan alat indera yang dimiliki oleh siswa di dalam pembelajaran SAVI meliputi unsur somatic (belajar dengan bergerak dan berbuat), auditory (belajar dengan berbicara dan mendengarkan), visualization (belajar dengan melihat), dan intelectually (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung) (Meier, 2003: 91). Pendekatan SAVI memiliki kelebihan: (1) membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual; (2) memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif; (3) mampu membangkitkan kreatifitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa; (4) memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa melalui pembelajaran secara visual, auditori dan intelektual. Agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif maka dibutuhkan penggunaan suatu media pembelajaran, salah satunya boneka. Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia atau binatang. Macammacam boneka: boneka jari; boneka tongkat; boneka tali (marionette); boneka bayang-bayang (shadow puppet); boneka tangan (Daryanto, 2011:31). Boneka tangan dapat dijadikan media pendidikan. Boneka dapat dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka. Boneka tangan sebagai media cerita memiliki banyak kelebihan. Siswa pada umumnya menyukai boneka, sehingga cerita yang dituturkan lewat karakter boneka dapat mengundang minat dan perhatiannya.

Siswa juga bisa terlibat dalam permainan boneka tangan dengan ikut memainkan boneka tangan. Hal ini berarti, boneka tangan bisa menjadi pengalih perhatian anak sekaligus media untuk berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka tangan bisa mendorong tumbuhnya fantasi atau imajinasi anak. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Peningkatan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Somantic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) Berbantuan Boneka Tangan pada Siswa Kelas III A SDN Timuran Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang bertindak sebagai pengamat dan peneliti sebagai observer untuk menilai keterampilan guru dan siswa dikelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A SDN Timuran Yogyakarta. Jumlah siswa sebanyak 30 yang terdiri dari 18 siswa putra dan 12 siswa putri. Kereteria keberhasilan adalah apabila 75% siswa telah mencapai nilai rata-rata dan persentase yang mencapai KKM yang telah ditentukan oleh guru kelas dalam melakukan keterampilan berbicara. Analisis data yang peneliti laksanakan berdasarkan catatan lapangan, dokumentasi, catatan hasil observasi, tes, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dilaksanakan dalam delapan kali pertemuan, diawali tanggal 11 Mei 2017 sampai waktu 20 Mei 2017, dengan waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Dimana pada saat pertemua kedua setiap siklus diadakan penilian keterampilan berbicara siswa. Kriteria keberhasilan adalah meningkatnya keterampilan berbicara siwa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini berbantuk keterampilan berbicara siswa, angka dan bilangan. Dalam penelitian menggunakan nilai rata dan persentase yang dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan : P = Nilai Rata-rata f = Jumlah skor yang diperoleh fmax = Jumlah skor maksimal f P = x 100% fmax Rata-rata persentase = Keterangan : p = Jumlah persentase tiap pertemuan m = Jumlah pertemuan p m x 100% untuk menentukan kategori persentase observasi disajikan dengan kriteria berikut: Tabel 1. Kategori Persentase Observasi Nilai Persentase Kategori 80 < x < 100 Sangat Baik 65 < x < 80 Baik 55 < x < 65 Cukup 40 < x < 55 Kurang 0 < x < 40 Sangat Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas, terdapat aktifitas peneliti dalam kegiatan pembelajaran siklus I, belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan, karena hasil skor yang didapat yaitu semua indikator belum semua terlaksana dan dapat hasil Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I, Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 13 siswa, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 17 siswa, dari 30 siswa kelas III A, dengan nilai rata-rata 73,5 dan persentase ketuntasan 43,33%. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus II, terlihat keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II sebanyak 24 siswa dari 30 siswa tuntas dalam keterampilan berbicara, dengan nilai rata-rata 80,66 dan dengan persentase ketuntasan 80%.

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra-Siklus Siklus I Siklus II 1 Jumlah Siswa Tuntas 2 Rata -rata Nilai 3 Prosentase Ketuntasan (%) Gambar 1. Perbandingan Ketuntasan Keterampilan Berbicara Pra- Siklus, Siklus I, dan Siklus II Hasil lembar observasi siswa pada pemebalajaran dengan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan pada siklus I dan II ditunjukan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Hasil Observasi Keterampilan Siswa No Siklus Pertemuan ke- Keterlaksanaan pembelajaran (%) 1 1 71,42% Siklus I 2 2 82,14% 3 1 89,28% Siklus II 4 2 92,85% Rata-rata 76,78% 91% Berdasarkan tabel nilai observasi siswa pembelajaran diatas pada siklus I meningkat ke siklus II dengan persentase rata-rata pada siklus I sebesar 76,78% meningkat menjadi 91% pada siklus II. Persentase peningkatan hasil observasi siswa pada pembelajaran SAVI berbantuan boneka tangan dari siklus I ke siklus II juga dapat dilihat pada Gambar 2.

95 90 85 80 75 70 65 SIKLUS I 76,78 % SIKLUS II 91% SIKLUS I SIKLUS II Gambar 2. Grafik Persentase Rata-rata Aktiviatas Siswa 1. Observasi Keterampilan Guru Hasil lembar observasi guru pada pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan pada siklus I dan II ditunjukan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Hasil Observasi Keterampilan Guru No Siklus Pertemuan ke- Keterlaksanaan pembelajaran (%) 1 1 80,55% Siklus I 2 2 88,88% 3 1 94,44% Siklus II 4 2 97,22% Rata-rata 87,71% 95,83% Berdasarkan tabel nilai Hasil Observasi Keterampilan guru pemebalajaran diatas pada siklus I meningkat ke siklus II dengan persentase rata-rata pada siklus I sebesar 87,71% meningkat menjadi 95,83% pada siklus II. Persentase peningkatan hasil observasi siswa pada pembelajaran pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan dari siklus I ke siklus II juga dapat dilihat pada Gambar 3.

96 94 92 90 88 86 84 82 SIKLUS I 87,71 % SIKLUS II 95,83 % SIKLUS I SIKLUS II Gambar 3. Grafik Persentase Rata-rata Aktiviatas Guru Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas III A SD Negeri Timuran Yogyakarta dengan menerapkan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan menunjukan peningkatan pemahaman keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa. Membandingkan data-data yang telah diperoleh selama penelitian siklus I dan siklus II maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari penelitian ini dalam proses pembelajaran telah tercapai. Hasil teori menurut Meier (2003:90) dengan penelitian SAVI berbantuan boneka tangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat didukung oleh sebagai berikut: 1. membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual, hal ini dapat diamati pada saat proses pembelajaran antara gerakan fisik dan aktivitas intelektual yang dimana pada saat melkukan keterampilan berbicara siswa mengunakan boneka tangan untuk bercerita dan berbagi peran antara kelompok. 2. siswa tidak mudah lupa karena siswa membangun sendiri pengetahuan, hal ini dapat diamati pada saat proses pelajaran siswa lebih mudah dalam mengingat materi pelajaran dikarenaka siswa praktek langsung dalam proses pembelajaran. 3. suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena siswa merasa diperhatikan sehingga tidak cepat bosan untuk belajar, hal ini dapat dilihat

siswa lebih semangat dan mudah mengikuti pembelajaran karena didukung media boneka tangan sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran. 4. memupuk kerjasama karena siswa yang lebih pandai diharapkan dapat membantu yang kurang pandai, hal ini dapat dilihat pada saat sebelum melakukan keterampilan berbicara siswa berdiskusi dalam pembagian peran dan memberikan masukan pada sesama teman satu timnya. 5. memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik, dan efektif, hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena didukung dengan media yang menarik. 6. mampu membangkitkan kreativitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa, hal ini dapat dilihat pada saat melakukan keterampilan berbicara siswa memperagakan langsung mengunakan boneka tangan dan siswa lebih terampil dalam melakukan keterampilan berbicara. 7. memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa, hal ini dapat dilihat pada proses pembelajaran siswa lebih fokus dalam belajar dikarenakan siswa telah mendapatkan pengarahan dan tujuan jelas dari guru. 8. siswa akan lebih termotivasi untuk belajar lebih baik, hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran siswa lebih semangat dan antusias karena pembelajaran didukung media dan pendekatan SAVI yang menarik. 9. melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan pendapat dan berani menjelaskan jawabanya, hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran siswa memberikan tanggapan pada saat berbicara dan pada saat melakukan diskusi sebelum maju kedepan kelas untuk melakukan keterampilan berbicara. 10. merupakan variasi yang cocok untuk semua gaya belajar. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran siswa dan hasil observasi siswa lebih senag dengan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan. Adapun dari segi pelaksanaan, tujuan dari penelitian ini adalah guru dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkat dalam keterampilan berbicara, sedangkan guru dapat menjadi

fasilitator yang mampu membimbing dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran degan menerapkan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa menerapkan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas III A SD Negeri Timuran Yogyakartadan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil penelitian sejalan dengan peneliti yang telah dilakukan oleh Mukhijah dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditiori,Visual dan Intelektual) pada Siswa Kelas VI SD Negeri Karangjati 03 Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010 Hasilnya pada tes formatif akhir siklus III diperoleh hasil 33 siswa atau 82,5% mendapat nilai lebih dari 70, dan sisanya 7 orang siswa atau 7,5% mendapat nilai sama atau dibawah 65. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pendekatan Somantic Auditory Visualization Intellectually (SAVI)Berbantuan Boneka Tangan juga dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas III A SD Negeri Timuran. Aryani (2012) Peningkatan Aktivitas Dan Keterampilan Bercerita Melalui Metode Inquiry Berdasarkan Teks Cerita Fiksi Pada Siswa Kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat. Hasil temuan penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus I 63,54%, siklus II 74,31%, mengalami peningkatan sebesar 10,77% dan siklus III menjadi 87,5%, mengalami peningkatan sebesar 13,19%. Hasil keterampilan bercerita siswa pada siklus I 62,5%, siklus II 66,67%, mengalami peningkatan sebesar 4,17% dan siklus III menjadi 79,12%) sehingga mengalami peningkatan sebesar 12,5%. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pendekatan Somantic Auditory Visualization Intellectually (SAVI )Berbantuan Boneka Tangan juga dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas III A SD Negeri Timuran. Yousika (2012) Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas II SDN Tanjungrejo

5 Kota Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen adalah sebesar 87,42 dengan persen ketuntasan 83,33%, sedangkan kelas kontrol sebesar 70,06 dengan persen ketuntasan 58,62%. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pendekatan Somantic Auditory Visualization Intellectually (SAVI )Berbantuan Boneka Tangan juga dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas III A SD Negeri Timuran. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan untuk siklus I belum sesuai dengan harapan. Hal itu dapat dilihat masih banyak siswa yang kurang percaya diri dalam melakukan keterampilan berbicara didepan guru dan teman-temannya. Selain itu siswa juga masih malu dalam mengungkapkan pendapat. Juga masih banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sering gaduh membuat keramaian didalam kelas. Pembelajaran juga belum optimal, dimana di awal pembelajaran guru belum memotivasi siswa bahwa dalam memperlajari materi nantinya dapat memberikan manfaat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum sesuai sengan apa yang diharapkan. Sehingga perlu diadakan perbaikan tindakan yang diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun perbaikan yang dilakukan yaitu lebih memberikan motivasi pada siswa dalam mempelajari materi dan mengajarkan lembar kerja siswa. Selain itu guru lebih mendekatkan diri kepada siswa. Pada pembelajaran siklus II menunjukkan hasil bahwa pembelajaran dengan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan sudah cukup baik. Guru mampu menguasai kelas dengan baik dan optimal serta memberikan motivasi serta pengarahan kepada siswa. Dalam pembelajaran siklus II, sebagian besar siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa sudah melihatkan rasa percaya dirinya dalam melakukan keterampilan berbicara di depan kelas dan mampu mengungkapkan pendapat untuk memberikan tanggapan dan masukan pada kelompok yang telah

melakukan keterampilan berbicara. Hasil ketuntasan siswa juga semakin menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Dari tabel pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan dari tahap ke tahap. Nilai rata-rata prasiklus semula 68,58 setelah dilaksanakan siklus I rata-rata meningkat manjadi 73,5 dan pada siklus II rata-rata nilai meningkat menjadi 80,66. Pada siklus II 80% siswa telah mencapai nilai KKM. Siswa yang terdiri atas 30 siswa, pada prasiklus hanya 10 siswa yang telah mencapai KKM, pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa, dan pada siklus II meningkat lagi mejadi 23 siswa atau 80% siswa yang telah mencapai nilai KKM. Hasil penelitian telah menunjukkan adanya paeningkatan kemampuan keterampilan berbicara melalui pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemampuan keterampilan berbicara meningkat dengan menggunakan pendekatan SAVI berbantuan boneka tangan. Dari siklus I dan siklus II, terlihat rata-rata hasil ketuntasan keterampilan berbicara siswa semakin meningkat. Karena pada siklus II persentase kemampuan ketuntasan keterampilan berbicara siswa meningkat ditunjukkan degan 80% dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas III A SD Negeri Timuran dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Somantic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) Berbantuan Boneka Tangan (SAVI) dengan berbantuan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berbicara siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai pra -siklus sebesar 68,58 dengan nilai persentase ketuntasan 33,33% setelah dilaksanakan siklus I meningkat dengan nilai rata-rata menjadi 73,5 dan nilai persentase ketuntasan menjadi 43,33%, pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata menjadi 80,66, dan nilai persentase ketuntasan menjadi 80%. pada siklus II 75% siswa telah mencapai nilai KKM. Siswa yang terdiri atas 30 siswa, pada awalnya hanya 10 siswa yang telah mencapai KKM, pada siklus I meningkat menjadi 13, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 23 siswa.

DAFTAR PUSTAKA Aryani, dewi yulia. 2012. Peningkatan aktivitas dan keterampilan berbicara melalui metode inquiry berdasarkan teks ce rita fiksi pada siswa kelas VA SD Negeri 1 Metro Barat. http//diglib.unila.ac.id/840/. Diunduh 21 april 2017, pukul 21.05. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa. Meier, Dave. 2003. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Kalifa. Mukhijah. 2010. Peningkatan kemampuan membaca puisi dengan pendekatan SAVI (Somantis, Auditiari, Visual dan Intelektual) pada siswa kelas VI SD Negeri Karangjati 03 Kecamatan Sampang Kabupaten Cilapcap tahun pelajaran 2009/2010. http://pasca.uns.ac.id/?p=477. Diunduh 11 april 2017. Pukul 20.34. Saddhono, Kundharu dan Slamet, St.Y. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV Karya Putra Darwati. Sisdiknas. 2005. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus Media. Taringan, Djogo. 2005. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Yousika, Irine. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas II SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. http://karya ilmiah. Um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/19308. Diunduh 11 april 2017, pukul 21.45.