BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Koperasi Pegawai Telkom dengan nama singkat KOPEGTEL Tasik merupakan suatu koperasi yang berdiri sejak 29 Nopember 1996. Kopegtel Tasik bertempat di Jl. Sutisna Senjaya no.97 Tasikmalaya. KOPEGTEL kabupaten Tasik ini melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu : 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian 6. Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota 7. Kerjasama antar koperasi KOPEGTEL Tasik ini merupakan badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi seperti diatas. Pengelolaan koperasi dapat dilakukan oleh Direksi/Manajer dengan dibantu beberapa karyawan yang diangkat oleh pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis. Kopegtel menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan usaha unit simpan pinjam 2. Melaksanakan kegiatan usaha pengadaan sembilan bahan pokok 1
3. Melaksanakan kegiatan usaha jasa borongan, material, suku cadang Telkom atau instansi lain dan pengadaan jasa lainnya 4. Melaksanakan kegiatan usaha jasa wartel, poliklinik dan apotik 5. Melaksanakan kegiatan usaha pengadaan ATK/ATM 6. Melaksanakan kegitan usaha di bidang jasa pengelolaan SATPAM 7. Melaksanakan kerjasama/rekanan dengan pemerintah BUMN, BUMD, BUMS maupun dengan koperasi lain yang saling menguntungkan Setiap Perusahaan memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya. Hal ini dilakukan untuk lebih mengedepankan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun visi dan misi dari Koperasi Pegawai Telkom adalah sebagai berikut : Visi : Menjadikan Kopegtel sebagai partner bisnis yang profesional Misi : 1. Menjadikan Kopegtel sebagai koperasi unggulan 2. Meningkatkan pendapatan usaha Kopegtel 3. Membuka peluang bisnis/usaha baru 4. Mensejahterakan karyawan dan anggotanya 5. Membuat system kinerja yang sinergi Tujuan didirikan Koperasi Pegawai Telkom (KOPEGTEL) kabupaten Tasik adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota dan masyarakat daerah, serta menjadikan gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional. Kopegtel menawarkan berbagai kegiatan usaha, selain simpan pinjam yang pada umumnya dilaksanakan oleh koperasi, tetapi juga menawarkan jasa lain seperti wartel, klinik serta apotik 2
yang tidak hanya ditujukan untuk anggota koperasi tetapi juga untuk masyarakat umum. 1.2 Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, karena itu anggota koperasi menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan atas dasar kesamaan hak dan kesamaan kewajiban. Dalam pengembangannya, koperasi juga diikuti dengan semakin kompleknya permasalahan yang harus dihadapi. Dengan bertambah besarnya skala operasi serta semakin berkembangnya Kopegtel baik kegiatan maupun jumlah karyawan. Pimpinan Koperasi tidak dapat lagi melaksanakan sendiri semua fungsinya, kondisi semacam ini menuntut pimpinan Kopegtel untuk mendelegasikan sebagian tugas, wewenang serta tanggung jawab kepada beberapa bawahan yang dipimpinnya guna membantu pengelolaan koperasi. Selain itu pimpinan Kopegtel juga membutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik agar dapat menciptakan sistem pengendalian internal yang baik pula, sehingga dapat mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai Kopegtel. Seiring perkembangan teknologi saat ini, penerapan sistem informasi akuntansi merupakan suatu keharusan untuk memperlancar aktivitas- aktivitas dalam Kopegtel agar pelaksanaannya dapat lebih cepat, tepat, akurat dan efisien. Menurut Mulyadi (2008: 2) mendefinisikan bahwa Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan sistem yang ada tersebut diharapkan aktivitas Koperasi berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, 3
diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna di sebut sistem informasi (Hall, James. A, 2009: 9). Pemahaman mengenai sistem dan prosedur kemudian diimplementasikan dalam lingkup akuntansi, yang memunculkan sistem akuntansi. Karenanya menurut (Mulyadi, 2008: 3) Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan Koperasi. Dari sejumlah pengertian, dinyatakan bahwa sistem akuntansi merupakan sistem informasi perusahaan, terutama informasi yang mempunyai akibat finansial, baik dalam bentuk laporan mengenai hasil operasi dan informasiinformasi lainnya yang dibutuhkan oleh pimpinan untuk mengawasi perusahaan juga kepada pihak luar Koperasi. Pengendalian internal suatu Kopegtel Tasik merupakan pengimplementasian dari sejumlah keputusan pihak Decision Maker yang mengarah kepada berbagai segment aktivitas internal Kopegtel. Keputusan tersebut harus dibuat dengan merujuk kepada nilai fakta, peristiwa yang bersumber dari data dan informasi yang akurat dan objektif. Disinilah peran penting suatu sistem informasi akkuntansi sebagai variabel yang dinilai penting dan signifikasn dalam pengendalian internal suatu Koperasi. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163). Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik terhadap struktur organisasi yang didalamnya terdapat pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok koperasi, seperti pemisahan fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. 4
Salah satu aktivitas yang tidak kalah pentingya dalam suatu koperasi adalah penjualan, dimana penjualan merupakan sumber pendapatan bagi Kopegtel. Tujuan Kopegtel untuk memperoleh laba yang lebih optimal dari hasil penjualannya yaitu agar dapat mensejahterakan anggotanya. Dalam memperoleh laba yang optimal tersebut, koperasi melaksanakan sistem pengendalian internal seefektif mungkin dengan menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai, sehingga dapat membantu pimpinan koperasi dalam menjalankan usahanya. Sistem informasi akuntansi penjualan memiliki beberapa sistem bagian yang berupa siklus akuntansi yang menunjukan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan / pengolahan akuntansinya. Sistem informasi akuntansi penjualan diperlukan untuk menyediakan bukti pencatatan dan pelaporan yang memadai atas seluruh kegiatan penjualan perusahaan, sehingga dapat dijadikan informasi yang berguna bagi kepentingan pimpinan dalam pengambilan keputusan. Sistem pengendalian intern yang ditetapkan dan dilaksanakan tidak pada tempatnya akan mengakibatkan terjadinya tumpang tindih tanggungjawab, seperti yang terjadi di Kopegtel Tasik seseorang yang tidak memiliki kewenangan mengenai penjualan dapat dengan mudah memutuskan suatu masalah penjualan tanpa konfirmasi terlebih dahulu dengan bagian penjualan. Tindakan tersebut melanggar sistem otorisasi dan prosedur yang berlaku dalam koperasi, dengan adanya pelanggaran tersebut maka akan terjadi peluang terciptanya suatu bentuk kecurangan yang dapat menimbulkan dampak bagi terhambatnya kinerja Kopegtel. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh H. Moermahadi Soerja Djayanegara dan Yonathan Danusaputra pada tahun 2007 yang berjudul penerapan sistem informasi akuntansi dalam efektivitas pengendalian internal 5
penjualan pada PT. Astra Internasional Jakarta menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan memiliki pengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal (khususnya unsure monitoring, komunikasi dan informasi), dan membantu dalam meningkatkan volume penjualan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Koperasi Pegawai Telekomunikasi Tasik, maka penulis mengambil judul PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (Studi Kasus pada Koperasi Pegawai Telekomunikasi Tasik). 1.3 Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntasi penjualan di Kopegtel Tasik? 2. Bagaimana efektivitas pengendalian internal penjualan di Kopegtel Tasik? 3. Bagaimana pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di Kopegtel Tasik? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui penerapan sistem informasi akuntasi penjualan di Kopegtel Tasik. 2. Mengetahui efektivitas pengendalian internal penjualan di Kopegtel Tasik. 3. Mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di Kopegtel Tasik. 6
1.5 Kegunaan Penelitian Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat yang dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu : 1.5.1 Aspek Teoritis Penelitian ini diharapakan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Kopegtel Tasik bagi lingkungan pendidikan dan akademisi. 1.5.2 Aspek Praktis 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak manajemen serta sebagai masukan dan pertimbangan pada Kopegtel Tasik dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan di perusahaan tersebut. 2. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak pengembang sistem informasi akuntansi serta sebagai masukan dan pertimbangan pada pihak pengembang sistem informasi akuntansi dalam upaya meningkatkan kualitas dari flatform sistem informasi akuntansi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk dapat memperoleh gambaran mengenai skripsi ini, maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-bab. Dengan rincian atau sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian dengan tepat. Terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar 7
BAB II belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yaitu landasan teori mengenai definisi sistem, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, penjualan serta pengendalian internal serta elemen-elemen yang terdapat didalamnya. Bab ini juga menguraikan penelitian terdahulu tentang penerapan sistem informasi akuntansi, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENILITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, pada bab ini terdiri dari objek penelitian, variable penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, serta metode dalam pengumpulan data dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan sistem kuisioner, observasi, wawancara dan studi kepustakaan. BAB IV HASIL DAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab yang menguraikan hasil pembahasan, baik berupa data kuantitatif, yang digunakan 8
BAB V untuk menganalisis masalah dalam kaitannya dengan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, serta pembahasan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan Kopegtel Tasik. KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab yang berisi kesimpulan yang disajikan dalam bentuk penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dalam hal penilaian penerapan sistem informasi akuntansi Kopegtel Tasik, serta saran yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan pada Kopegtel Tasik. 9