BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL KABUPATEN BANJAR.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan. via pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 14:21 WIB.

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR

SALINAN. b. bahwa untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan daerah perlu menetapkan standar pelayanan minimal pendidikan dasar;

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT,

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI PAKPAK BHARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 39

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR : 09 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG

Tanjung Mulia, Desa Mbinalun sebagai pemekaran dari Desa Tanjung Muli

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2016

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

Transkripsi:

1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105).

2 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Alih Fungsi Sanggar Kegiatan Belajar Menjadi Satuan Pendidikan Nonformal Sejenis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 330); 7. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016 Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 124). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEDIDIKAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat; 2. Bupati adalah Bupati Pakpak Bharat; 3. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Pakpak Bharat; 4. Kepala Dinas Adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat; 5. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu; 6. Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan; 7. Satuan Pendidikan Formal adalah kelompok layanan Pendidikan yang menyelenggarakan Program Pendidikan Formal yang meliputi Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; 8. UPT Sekolah Dasar adalah Sekolah Dasar Negeri pada Dinas Pendidikan; 9. UPT Sekolah Menengah Pertama adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri pada Dinas Pendidikan; 10. Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan Program Pendidikan Nonformal yang terdiri dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP); 11. UPT Sanggar Kegiatan Belajar adalah Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan; 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh untuk melaksanakan kegiatan, sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan fungsi UPT pada Dinas Pendidikan; 13. Wilayah adalah wilayah kerja UPT di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.

3 BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPT pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. (2) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah UPT Dinas Pendidikan yaitu: a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Formal meliputi UPT Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang teridiri dari : (1) Sekolah Dasar Negeri : Kecamatan Salak (1) Sekolah Dasar Negeri 030412 Salak; (2) Sekolah Dasar Negeri 033931 Salak; (3) Sekolah Dasar Negeri 030413 Salak; (4) Sekolah Dasar Negeri 030426 Lae Trondi; (5) Sekolah Dasar Negeri 030415 Binaga Boang; (6) Sekolah Dasar Negeri 030418 Kuta Tinggi; (7) Sekolah Dasar Negeri 036568 Sibongkaras; Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (8) Sekolah Dasar Negeri 030416 Cikaok; (9) Sekolah Dasar Negeri 034815 Singgabur; (10) Sekolah Dasar Negeri 030432 Namuseng; (11) Sekolah Dasar Negeri 030417 Ulumerah; (12) Sekolah Dasar Negeri 034813 Pardomuan; Kecamatan Pergeteng-Geteng Sengkut (13) Sekolah Dasar Negeri 030422 Aornakan; (14) Sekolah Dasar Negeri 037997 Sigelanggang; (15) Sekolah Dasar Negeri 030425 Simervara; (16) Sekolah Dasar Negeri 030414 Kecupak; (17) Sekolah Dasar Negeri Pea Serpo; Kecamatan Siempat Rube (18) Sekolah Dasar Negeri 030429 Jambu; (19) Sekolah Dasar Negeri 034816 Jambu Mbellang; (20) Sekolah Dasar Negeri Kuta Jungak; (21) Sekolah Dasar Negeri 037998 Mungkur; (22) Sekolah Dasar Negeri 030430 Kuta Gorat; (23) Sekolah Dasar Negeri 037728 Traju; (24) Sekolah Dasar Negeri Pangkalan; Kecamatan Tinada (25) Sekolah Dasar Negeri Sinamo; (26) Sekolah Dasar Negeri 033933 Tinada; (27) Sekolah Dasar Negeri 030428 Tinada; (28) Sekolah Dasar Negeri 030432 Rahib; (29) Sekolah Dasar Negeri 036566 Kuta Dellang; (30) Sekolah Dasar Negeri 035944 Parongil Jehe; (31) Sekolah Dasar Negeri 034817 Kuta Babo; (32) Sekolah Dasar Negeri Buluh Tellang; Kecamatan Kerajaan (33) Sekolah Dasar Negeri 030436 Kerajaan; (34) Sekolah Dasar Negeri 030427 Kerajaan; (35) Sekolah Dasar Negeri 053943 Naga Timbul; (36) Sekolah Dasar Negeri 036567 Laumbeturen; (37) Sekolah Dasar Negeri 030433 Binanga Sitellu;

4 (38) Sekolah Dasar Negeri 030434 Parjaratan; (39) Sekolah Dasar Negeri Tanjung Rahu; (40) Sekolah Dasar Negeri 030335 Pardomuan; (41) Sekolah Dasar Negeri 030431 Natam; Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (42) Sekolah Dasar Negeri 033932 Lae Leam; (43) Sekolah Dasar Negeri 037727 Sipede; (44) Sekolah Dasar Negeri 030420 Sibande; (45) Sekolah Dasar Negeri Kuta Onan; (46) Sekolah Dasar Negeri 030419 Panggegean; (47) Sekolah Dasar Negeri 035946 Siburku; (48) Sekolah Dasar Negeri 030421 Genting; (49) Sekolah Dasar Negeri 034814 Nantimbo; (50) Sekolah Dasar Negeri 035945 Binalun; (51) Sekolah Dasar Negeri Lae Sre; (52) Sekolah Dasar Negeri Lae Marempat; (53) Sekolah Dasar Negeri 030424 Lae Ikan; Kecamatan Pagindar (54) Sekolah Dasar Negeri SPI Sibagindar; (55) Sekolah Dasar Negeri 038093 Sibagindar; (56) Sekolah Dasar Negeri Pagindar; (57) Sekolah Dasar Negeri SP3 Lae Mbetar Sibagindar. (2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri : Kecamatan Salak (1) SMP Negeri 1Salak; (2) SMP Negeri 2 Satu Atap Salak; Kecamatan STU Julu (3) SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Julu; (4) SMP Negeri 2 Satu Atap Sitellu Tali Urang Julu; (5) SMP Negeri 3 Satu Atap Sitellu Tali Urang Julu; (6) SMP Negeri 4 Satu Atap Sitellu Tali Urang Julu; Kecamatan Pergeteng-Geteng Sengkut (7) SMP Negeri 1 Pergeteng-Geteng Sengkut; (8) SMP Negeri 2 Pergeteng-Geteng Sengkut; Kecamatan Tinada (9) SMP Negeri 1 Satu Atap Tinada; (10) SMP Negeri 2 Satu Atap Tinada; Kecamatan Kerajaan (11) SMP Negeri 1 Kerajaan; (12) SMP Negeri 2 Kerajaan; (13) SMP Negeri 3 Satu Atap Kerajaan; (14) SMP Negeri 4 Kerajaan; (15) SMP Negeri 5 Satu Atap Kerajaan; (16) SMP Negeri 6 Satu Atap Kerajaan; Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (17) SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Jehe; (18) SMP Negeri 2 Sitellu Tali Urang Jehe; (19) SMP Negeri 3 Satu Atap Sitellu Tali Urang Jehe; (20) SMP Negeri 4 Satu Atap Sitellu Tali Urang Jehe; (21) SMP Negeri 5 Satu Atap Sitellu Tali Urang Jehe; (22) SMP Negeri Panggegean; Kecamatan Siempat Rube (23) SMP Negeri 1 Siempat Rube; (24) SMP Negeri 2 Satu Atap Siempat Rube;

5 (25) SMP Negeri 3 Satu Atap Siempat Rube. Kecamatan Pagindar (26) SMP Negeri 1 Pagindar b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Satuan Nonformal yaitu UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pakpak Bharat. BAB III SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Paragraf 1 Susunan Organisasi Pasal 3 (1) UPT sebagai unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di lingkungan Dinas dipimpin oleh seorang kepala dan berkedudukan di bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas; (2) Susunan Organisasi UPT terdiri atas Kepala UPT, Kepala Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional; dan (3) Bagan Organisasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran (I) dan Lampiran (II) merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Paragraf 2 Kedudukan Pasal 4 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Formal Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis penunjang tugas Dinas dalam Bidang Pendidikan Formal. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan satuan Pendidikan Non Formal merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis penunjang Dinas dalam Bidang Pendidikan non formal. Paragraf 3 Tugas dan Fungsi Bagian Kesatu UPT Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri Kepala UPT Pasal 5 (1) Kepala UPT adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk membantu melaksanakan sebahagian kegiatan teknis dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. (2) Sesuai dengan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fungsi Kepala UPT sebagai berikut: a. menyusun program kerja dan rencana anggaran UPT; b. mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional pada UPT;

6 c. mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku; d. membina kerja sama dengan orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait; e. mengatur kegiatan proses belajar mengajar, bimbingan dan konseling serta kegiatan ekstrakurikuler; f. membantu melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap ketatausahaan, meliputi kepegawaian, keuangan, aset, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi dan administrasi lainnya; g. memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; h. melakukan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai untuk kelancaran dan disiplin kerja bawahan; i. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya dalam rangka mendukung pencapaian pelaksanaan tugas. Kepala Tata Usaha Pasal 6 (1) Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan kegiatan ketatausahaan di lingkungan UPT, meliputi aset, kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, kearsipan dan ketatausahaan lainnya serta pelaporan. (2) Sesuai dengan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) fungsi Kepala Tata Usaha pada UPT sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran UPT; b. menyiapkan bahan usulan rencana kebutuhan perlengkapan, peralatan serta inventaris sesuai ketentuan yang berlaku; c. menyiapkan bahan-bahan dan administrasi kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku; d. melaksanakan urusan ketatausahaan dan ketatalaksanaan; e. melaksanakan urusan aset, meliputi penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan inventaris; f. melaksanakan kebersihan, keamanan, ketertiban, dan keindahan lingkungan UPT; g. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data serta membuat pelaporan UPT; h. memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; i. melakukan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai untuk kelancaran dan disiplin kerja bawahan; j. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT; dan k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya dalam rangka mendukung pencapaian pelaksanaan tugas. ALIH FUNGSI SKB MENJADI SATUAN PNF SEJENIS Pasal 7 (1) Sanggar Kegiatan Belajar Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat ditetapkan sebagai Satuan Pendidikan Nonformal (PNF) sejenis.

7 (2) Satuan PNF sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. (3) Satuan PNF sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas mengelola dan menyelenggarakan program PNF di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), satuan PNF sejenis menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan program PNF; b. Pengembangan model/program PNF; dan c. Pelaksanaan program Pendidikan masyarakat dibidang PNF. Pasal 8 (1) Satuan PNF sejenis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) wajib mengelola data pokok pendidikan. (2) Penyelenggaraan program PNF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a terdiri atas : a. PNF berupa pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, dan PNF lain yang diperlukan oleh masyarakat. b. PAUD sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bentuk layanan Taman Kanak Kanak, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan PAUD sejenisnya; (3) Satuan PNF sejenis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) Menyelenggarakan Program Meliputi: a. layanan PAUD; b. layanan pendidikan keaksaraan; c. layanan pendidikan kesetaraan; dan d. layanan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. (4) Penyelenggaraan model/program PNF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf b terdiri atas : a. evaluasi dampak program PNF yang diselenggarakan; b. pengembangan model pembelajaran/ kurikulum/ program PNF yang diselenggarakan; dan c. uji terap model pembelajaran /kurikulum/ program PNF. (5) Pelaksanaan program Pendidikan masyarakat di bidang PNF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf c terdiri atas : a. pelaksanaan program percontohan pengelolaan dan penyelenggaraan PNF bagi masyarakat; b. pembangunan kemitraan dengan masyarakat untuk menunjang pengelolaan dan penyelenggaraan program PNF; c. pembangunan budaya baca masyarakat; d. pembangunan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; e. program lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagian Kedua UPT Sanggar Kegiatan Belajar KEPALA UPT PASAL 9 (1) Kepala UPT mempunyai tugas melaksanakan sebahagian kegiatan teknis dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan Nonformal termasuk pengelolaan pendidikan kesetaraan.

8 (2) Sesuai dengan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fungsi Kepala UPT sebagai berikut: a. menyusun program kerja dan rencana anggaran UPT; b. mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional pada UPT; c. melaksanakan program pendidikan non formal; d. melaksanakan identifikasi kebutuhan mengajar masyarakat; e. Membuat pengembangan model pendidikan non formal; f. melaksanakan bimbingan dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mau belajar dan mampu menjadi tenaga pendidik sesuai dengan azas saling pembelajaran; g. menyiapkan dan membuat percontohan berbagai program pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan non formal; h. melaksanakan penyusunan usul rencana pengadaan sarana dan prasarana pada UPT; i. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap ketatausahaan, meliputi kepegawaian, keuangan, aset, surat-menyurat, kearsipan, dokumentasi dan administrasi lainnya; j. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UPT; k. memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; l. melakukan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai untuk kelancaran dan disiplin kerja bawahan; m. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan n. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya dalam rangka mendukung pencapaian pelaksanaan tugas. Kepala Tata Usaha Pasal 10 (1) Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan kegiatan ketatausahaan di lingkungan UPT, meliputi aset, kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, kearsipan dan ketatausahaan lainnya serta pelaporan. (2) Sesuai dengan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fungsi Kepala Tata Usaha sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran UPT; b. menyiapkan bahan usulan rencana kebutuhan perlengkapan, peralatan serta inventaris sesuai ketentuan yang berlaku; c. menyiapkan bahan-bahan dan administrasi kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku; d. melaksanakan urusan ketatausahaan dan ketatalaksanaan; e. melaksanakan urusan aset, meliputi penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan inventaris; f. melaksanakan kebersihan, keamanan, ketertiban, dan keindahan lingkungan UPT; g. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan evaluasi data serta membuat pelaporan UPT; h. memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis; i. melakukan penilaian terhadap Sasaran Kinerja Pegawai untuk kelancaran dan disiplin kerja bawahan; j. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT; dan

9 k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya dalam rangka mendukung pencapaian pelaksanaan tugas. BAB IV STANDAR PELAYANAN MINIMAL SATUAN PENDIDIKAN FORMAL Pasal 11 Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan Formal meliputi : (1) Pelayanan pendidikan dasar;dan (2) Pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan. Pasal 12 Penyelenggaraan pelayanan pendidikan formal sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) meliputi antara lain : a. Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTS dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil; b. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk peserta SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTS tidak melebihi 36 orang untuk setiap rombongan belajar tersedia 1(Satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis; c. Di setiap SMP dan MTS tersedia ruang Laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik; d. Di setiap SD/MI tersedia 1 (Satu) orang guru untuk setiap 32 orang peserta didik dan 6(enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan; e. Di setiap SD/MI dan SMP/MTS tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP/MTS tersedia ruang Kepala Sekolah yang terpisah dari ruang guru; f. Di setiap SMP/MTS tersedia satu orang guru untuk setiap mata pelajaran; g. Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru untuk setiap yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik; h. Di setiap SMP/MTS tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik; i. Di setiap SMP/MTS tersedia guru dengan kualifikasi akademik masingmasing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris; j. Seluruh kepala SD/MI, dan SMP/MTS berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pasal 13 Penyelenggaraan pelayanan pendidikan formal sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (2) meliputi antara lain : a. Setiap SD/MI menyedikan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa

10 Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk peserta didik; b. Disetiap SMP/MTS menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik; c. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia(globe), Peralatan Optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA; d. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 judul buku refrensi, dan setiap SMP/MTS memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku refrensi ; e. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih perserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan; f. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik; g. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester; h. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik; i. Kepala sekolah atau kepala madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orangtua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat; j. Setiap Satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). PENDIDIKAN NON FORMAL Pasal 14 (1) Satuan PNF sejenis menetapkan standar pelayanan minimal untuk setiap jenis program PNF yang diselenggarakan. (2) Standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan mengacu pada standar nasional pendidikan. (3) Standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar pijak pengembangan satuan PNF sejenis menjadi satuan PNF sejenis terakreditasi. Pasal 15 Sanggar Kegiatan Belajar yang telah ditetapkan menjadi Satuan PNF sejenis berhak : 1. Memperoleh Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional; 2. Memperoleh Akreditas dari Badan Akreditas Nasional; 3. Memperoleh pembinaan dari Pemerintah Daerah dan Pusat; 4. Menyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan kesetaraan dan uji kompetisi Peserta didik Program PNF sesuai dengan peraturan Perundangundangan; dan 5. Menerbitkan ijazah dan/ atau sertifikat kompetensi bagi peserta didik sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.

11 BAB V JABATAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PASAL 16 (1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri dijabat oleh pejabat fungsional guru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan satuan Pendidikan Non Formal dijabat oleh pejabat fungsional Pamong Belajar sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA PASAL 17 (1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari Kepala Dinas melalui Sekretaris. (2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas wajib melakukan pengawasan dan pembinaan kepada bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan, wajib mengambil tindakan dan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Kepala Unit Pelaksana Teknis bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Kepala Unit Pelaksana Teknis wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis dari bawahannya dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindak lanjut. (6) Dalam melaksanakan tugasnya setiap Kepala Unit Pelaksana Teknis wajib mengadakan rapat berkala. BAB VII PEMBIAYAAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL Pasal 18 Pembiayaan UPT Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar berasal dari: a. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat; b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara; c. Anggaran Pendapatan Belanja Nasional; dan d. Masyarakat dan atau sumber lain yang sah. Pasal 19 Satuan PNF sejenis mengembangkan sistem penganggaran dan pengelolaan secara terbuka dan bertanggungjawab sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Peraturan Bupati ini dibuat berdasarkan ketentuan dari Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah dan menunggu ketentuan lebih lanjut Peraturan dari Kementerian Terkait yang menangani

12 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Ditetapkan di Salak pada tanggal 6 Maret 2017 BUPATI PAKPAK BHARAT, ttd Diundangkan di Salak pada tanggal 7 Maret 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT, REMIGO YOLANDO BERUTU ttd SAHAT BANUREA BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2017 NOMOR 23

13 PENJELASAN ATAS PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT I. UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi, dan tepat ukur (right sizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata masing-masing Daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataan Organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif, dan efisien. Dalam rangka mewujudkan Pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah ini didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan intensitas urusan pemerintahan dan potensi pemerintahan. Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib dibagi atas urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Berdasarkan pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten sebagaimana dimuat dalam matriks pembagian urusan pemerintahan konkuren, perangkat daerah mengelola unsur manajemen yang meliputi sarana dan prasarana, personil, metode kerja, dan penyelenggaraan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, penganggaran, pengawasan, penelitian, dan pengembangan, standarisasi dan pengelolaan informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.

14 Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dengan berpedoman pada hasil pemetaan urusan dan hasil evaluasi dari Provinsi Sumatera Utara dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Pakpak Bharat yang merupakan penjabaran Peraturan Daerah tentang pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam rangka mengoptimalkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat maka dipandang perlu untuk dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Sanggar Kegiatan Belajar. Peraturan Bupati Pakpak Bharat tentang penetapan Unit Pelaksana Teknis Daerah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan pedoman untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9

15 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8