PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2002 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 18 TAHUN 2002 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 15 SERI F NOMOR 311 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 14 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) RSUD

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

B A B 2 TINJAUAN PUSTAKA. Audit medis menurut National Institute for Clinical Excellence adalah suatu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN BUPATI CIANJUR

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENT ANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 3! TAHUN 2017 TENT ANG

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 14

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT PARU JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENT ANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

Kredensial dan Komite Medik Rumah Sakit

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KOTA MATARAM

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENT ANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2012 TENT ANG

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ADJIDARMO

GUBERNUR JAWA TIMUR. PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit terutama dari sumber daya manusianya, pembiayaan dan informasi menuju

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN RSU. C-BMC TAHUN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDONO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENT ANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 29 huruf r Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka setiap Rumah Sakit diwajibkan untuk menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) ; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a dan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan medis, maka perlu menyusun Peraturan Internal Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo yang ditetapkan dalam Peraturan Walikota Mojokerto. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undanq-Undanq Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentanq Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 40, Indonesia Nomor 551) ; Tambahan Lembaran Negara Republik 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431 ); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Jl. Gajah Mada No. 145, Mojokerto Telp. 0321-321750, Fax. 0321-397345

2 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; Tambahan 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242); Tambahan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1333/Menkes/ SK/XI 1/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit ; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 772/Menkes/ SKNl/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) ; 10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 631/Menkes/ SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Stat Medis (Medical Staff By Laws) di Rumah Sakit. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO SABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Internal Rumah Sakit ini yang dimaksud dengan : 1. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. 2. Peraturan Internal Rumah Sakit adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (Corporate by Laws) dan peraturan stat medis Rumah Sakit (Medical Staff by Law) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) yang salah satunya mengatur tentang tata cara hubungan dan penyelenggaraan rumah sakit antara Dewan Pengawas, Direktur dan Komite Medik.

3 4. Dewan Pengawas adalah Dewan Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang diangkat oleh Walikota bertugas untuk melakukan pembinaan teknis dan keuangan Rumah Sakit. 5. Direktur adalah Pejabat penanggung jawab pengelolaan Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang bertanggung jawab, diangkat dan diberhentikan oleh Walikota Mojokerto. 6. Komite Medik adalah Komite Medik Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. 7. Stat Medik Fungsional adalah seorang dokter atau dokter gigi yang memiliki surat ijin praktek di Rumah Sakit dan terikat perjanjian kerja dengan Rumah Sakit dan karenanya diberi kewenangan melakukan praktek kedokteran. 8. Dokter adalah seorang tenaga medis yang memiliki ijin praktek di bidang kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang telah terikat perjanjian dengan Rumah Sakit maupun yang telah ditetapkan berdasarkan surat keputusan penempatan di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dari pejabat yang berwenang dan oleh karenanya diberi kewenangan untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. BAB II PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT Bagian Kesatu Nama Pemilik dan Tujuan Pendirian Rumah Sakit Pasal2 (1) Nama pemilik Rumah Sakit adalah Pemerintah Kota Mojokerto. (2) Tujuan Rumah Sakit didirikan adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyelenggaraan kesehatan.

4 Bagian Kedua Kewenangan dan Tanggung Jawab Pemilik Pasal 3 Kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Kota Mojokerto terhadap Rumah Sakit yaitu : a. Menetapkan visi, misi dan tujuan rumah sakit. b. Menetapkan struktur organisasi rumah sakit c. Mengangkat direksi dan pejabat struktural rumah sakit d. Menetapkan peraturan internal rumah sakit e. Melaksanakan tugas lain sesuai peraturan perundangan Bagian Ketiga Dewan Pengawas Pasal 4 (1) Kewenangan pemilik dalam membina dan mengawasi Rumah Sakit selanjutnya dilaksanakan oleh Dewan Pengawas. (2) Dewan Pengawas berwenang melakukan pembinaan teknis dan keuangan Rumah Sakit. (3) Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas sesuai kebijakan Walikota Mojokerto. Bagian Keempat Mekanisme Pengawasan Pasal5 Mekanisme pengawasan oleh Dewan Pengawas terhadap Rumah Sakit meliputi: 1. Review pelayanan pasien (Patient Care Review) selanjutnya dilakukan oleh Sub Komite Peningkatan Mutu Rumah Sakit. 2. Keuangan dan anggaran (Finance and Budget) selanjutnya dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal. 3. Bangunan dan Pekerjaan (House and Works) selanjutnya dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. 4. Penetapan Staf Medis (Medical Appoinment Advisory) selanjutnya dilakukan oleh Sub Komite Kredensial.

5 Bagian Kelima Direktur Pasal6 (1) Sebutan pimpinan tertinggi di Rumah Sakit adalah Direktur Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kata Majakerta. (2) Dalam menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh Wakil Direktur Administrasi dan Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan. (3) Tata cara pengangkatan dan pemberhentian sesuai dengan ketentuan Sadan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) di Pemerintah Kata Majakerta yang ditetapkan oleh Walikata Majakerta. Bagian Keenam Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Pasal7 Tugas dan wewenang Direktur Rumah Sakit adalah merumuskan kebijakan rumah sakit dalam rangka penerapan kebijakan Walikata Majakerta maupun kebijakan operasional rumah sakit untuk menjamin terselenggaranya kegiatan rumah sakit agar berjalan dengan baik sesuai visi, misi dan tujuan rumah sakit. Bagian Ketujuh Koordinasi Pasal8 (1) Kaardinasi antara Direktur Rumah Sakit dengan pemilik dilakukan melalui rapat stat yang dijadwalkan tiap bulan 1 (satu) kali pada minggu ke 1 (satu). (2) Kaardinasi antara Direktur Rumah Sakit dengan Kamite Medik dilakukan melalui rapat stat yang dijadwalkan tiap bulan 1 (satu) kali pada minggu ke 3 (tiga). (3) Kaardinasi internal antara Direksi Rumah Sakit dengan internal rumah sakit dilakukan sesuai ketentuan terkait.

6 BAB Ill PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) Bagian Kesatu Komite Medik Pasal9 (1) Komite Medik adalah wadah profesional medis yang keanggotaanya berasal dari Ketua Kelompok Staf Medis dan atau yang mewakili. (2) Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dibantu oleh Sub Komite yaitu kelompok kerja di bawah Komite Medik yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus. (3) Pembentukan Komite Medik Rumah Sakit ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. (4) Susunan Komite Medik terdiri dari : a. Ketua; b. Wakil Ketua ; c. Sekretaris ; d. Anggota. (5) Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Ketua dan Wakil Ketua Komite Medik diatur dalam Peraturan Internal Stat Medis (Medical Staff By Laws) di rumah Sakit. Bagian Kedua Fungsi Komite Medik Pasal 10 (1) Fungsi Komite Medik secara umum adalah sebagai pengarah (steering) dalam pemberian pelayanan medis sedangkan stat medis adalah pelaksana pelayanan medis. (2) Fungsi Komite Medik secara rinci sebagai berikut : a. Memberikan saran kepada Direktur Rumah Sakit/Direktur Medis. b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis. c. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran, karena itu dibawah Komite Medik perlu dibentuk Sub Komite Etik. d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf medis di rumah sakit.

7 Bagian Ketiga Tugas Komite Medik Pasal 11 (1) Membantu Direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan med is dan memantau pelaksanaannya. (2) Melaksanakan pembinaan etika protesi, disiplin profesi dan mutu protesi. (3) Mengatur kewenangan profesi antar kelompok stat medis. (4) Membantu Direktur rumah sakit menyusun medical staff by laws dan memantau pelaksanaannya. (5) Membantu Direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko-legal. (6) Membantu Direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-legal. (7) Melakukan koordinasi dengan Direktur Medis dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok stat medis. (8) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis. (9) Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis antara lain melalui monitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat (drug usage}, tarmasi dan terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas dan morbiditas, medical care review/peer review/audit medis melalui pembentukan sub komite-sub komite. ( 10) Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur rum ah sakit dan atau pemilik rumah sakit. Bagian Keempat Wewenang Komite Medik Pasal 12 (1) Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis. (2) Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis dan penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis.

8 (3) Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu pelayanan medis sesuai yang tercantum di dalam tugas Komite Medik. (4) Monitoring dan evaluasi efesiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran di rumah sakit. (5) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis. (6) Membentuk Tim Klinis yang mempunyai tugas menangani kasus kasus pelayanan medik yang memerlukan koordinasi lintas profesi, misalnya penanggulangan kanker terpadu, pelayanan jantung terpadu dan lain sebagainya. (7) Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara rumah sakit dan fakultas kedokteran/kedokteran gigi/institusi pendidikan lain. Bagian Kelima Tanggung Jawab Komite Medik Pasal 13 (1) Tanggung jawab Komite Medik adalah terkait dengan mutu pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi medis. (2) Komite Medik bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit. Bagian Keenam Kewajiban Komite Medik Pasal 14 Komite Medik mempunyai kewajiban sebagai berikut : 1. Menyusun peraturan internal staf med is (medical stat by laws). 2. Membuat standarisasi format untuk standar pelayanan medis, standar prosedur operasional dibidang manajerial/administrasi dan bidang keilmuan/profesi, standar profesi dan standar kompetensi. 3. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator mutu klinik. 4. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan pengembangan profesi medis.

9 Bagian Ketujuh Masa Kerja Komite Medik Pasal 15 Masa kerja Komite Medik RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto adalah 3 (tiga) tahun. BABIV HUBUNGAN RUMAH SAKIT DENGAN KARYAWAN UMUM Pasal 16 (1) Hak dan kewajiban karyawan um um Rumah Sakit diatur dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit. (2) Pengelolaan Karyawan diatur dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sak it. (3) Seluruh karyawan Rumah Sakit wajib memenuhi kewajiban pegawai yang berlaku di Pemerintah Kota Mojokerto. BABV HUBUNGAN RUMAH SAKIT DENGAN PASIEN I MASYARAKAT Pasal 17 Hak dan kewajiban pasien/masyarakat diatur dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit. BABVI KETENTUAN-KETENTUAN LAIN Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Rumah Sakit.

10 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kata Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 17 Desember 201J) Vl.f AIUIIKOTA ll'v10jioikeirto ttd ABDUL GANI SOE IHAIRTOINO Diundangkan di Mojokerto pada tanggal 17 Desember 201 O SEIKRETAIRIIS DAEIRAIH IKOTA IMOJIOIKIEIRTO ttd llr. SUYIITINO. IM.Si. Pembi111a Utama Madya NIIP. 19580101198503 1 031 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2010 NOMOR 22/G Sali'rmn sesuai dengan asll nya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd PUDJI HARDJONO, SH NIP'. 19600729 1 198503 1 007