BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Akuntan publik adalah suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

ABSTRAK Nurrahma Aria Rachman,

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saat ini profesi Akuntan Publik di Indonesia telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memegang peranan penting dalam kehidupan bisnis di

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kemenkeu mencatat kurang lebih dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian. sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di negara-negara Asia Tenggara, yakni kondisi

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat telah mendokumentasi penurunan partisipasi di program

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat bebas (GATT, WTO, AFTA, dan APEC).

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, Indonesia akan memasuki ASEAN Community. Pergerakan bebas dari

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat dengan ditemukannya komputer pada tahun UKDW

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

BABl PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelima di dunia, Indonesia menjadi surga bagi perusahaan-perusahaan multinasional

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90/PMK.01/2013 TENTANG

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

2 Sesuai amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah ini mengatur ketetentuan lebih lanjut mengenai: a.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik di Indonesia terus berkembang khususnya sejak tahun 1989. Menurut Gede Muhammad dalam buku Teori Akuntansi (2005), ada beberapa faktor yang dinilai banyak mendorong perkembangan profesi ini, antara lain adalah: (1) tumbuhnya pasar modal; (2) pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun non-bank; (3) adanya kerjasama IAI dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peranan akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia: serta (4) berkembangnya penanaman modal asing dan globalisasi kegiatan perekonomian. Namun, jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia masih tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada. Data IAPI menunjukkan bahwa jumlah akuntan publik yang terdapat di Indonesia hanya sebanyak 1053 orang yang bergabung di 388 Kantor Akuntan Publik (PPPK Kemenkeu, 2014). Sebagai informasi pembanding, gambar 1.1 dan gambar 1.2 menunjukkan data terakhir tetang jumlah akuntan publik dan KAP di Indonesia yang diperoleh dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik

2 Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Jumlah Kantor Akuntan Publik Gambar 1.3 memperlihatkan kondisi persebaran akuntan publik di Indonesia tahuan 2014. Sebanyak 69% berdomisili di wilayah Jabodetabek dan sisanya menyebar di seluruh Indonesia Gambar 1.3 Persebaran Akuntan Publik di Indonesia

3 Dilihat dari usia, dinyatakan bahwa sebanyak 58% akuntan publik di Indonesia telah berusian di atas 50 tahun dan 13% berusia kurang dari 40 tahun. Gambar 1.4 Persebaran Usia Akuntan Publik Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 hingga kini, petumbuhan jumlah akuntan publik tidak signifikan dan cenderung stagnan. Dengan kata lain, akuntan publik yang ada saat ini mayoritas merupakan pemain lama dan pertumbuhan jumlah pendatang baru dalam profesi ini cenderung tidak signifikan dari tahun ke tahun (perhatikan tabel 1.1). Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Akuntan Publik di Indonesia Tahun Jumlah Akuntan Publik Peningkatan/ Penurunan 2007 893-2008 877-16 (1,8%) 2009 903 + 26 ( 3% ) 2010 928 + 25 (2,8%) 2011 985 + 57 (6,1%) 2012 1016 + 31 (3,1%) 2013 999-17 (1,7%) 2014 1053 + 54 (5,4%)

4 Sampai dengan saat ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga profesional akuntan publik. Indonesia sampai saat ini masih menjadi negara ASEAN yang paling sedikit memiliki tenaga profesi akuntan dan akuntan publik di banding beberapa negara utama ASEAN. Tahun 2012 Indonesia memiliki sekitar 1.000 orang akuntan publik, bandingkan dengan Thailand yang memiliki 6.000 akuntan publik, Filipina 4.941 akuntan publik dan Malaysia 2.500 akuntan publik (www.kompasiana.com, 2013). Sebaliknya terdapat sangat banyak jumlah wajib audit yang ada di Indonesia seiring makin meningkatnya ekonomi dan munculnya perusahaan-perusahaan/ lembaga baru serta makin berkembangnya perusahaan/ lembaga yang sudah ada. Hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah akuntan publik yang ada. Padahal akuntan publik sangat berperan penting dan strategis bagi perusahaan swasta dan lembaga publik lainnya. Akuntan Publik sangat menentukan kualitas laporan keuangan yang akan berkontribusi pada penetapan kebijakan-kebijakan keuangan yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada perekonomian negara. Indonesia memerlukan akuntan publik paling sedikit sekitar 200 ribu orang. Jumlah ini adalah rasio minimum yaitu hanya berkisar 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Saat ini tercatat ada sekitar 1.000 akuntan publik di Indonesia dibanding 230 juta orang penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan Australia yang memiliki 140ribu akuntan publik dengan penduduk hanya berjumlah sekitar 20 juta jiwa. Tahun 2015 ini akan diterapkan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang berdampak pada liberalisasi perdagangan dan jasa termasuk jasa profesi akuntan publik. Bila Indonesia masih kekurangan tenaga profesi Akuntan Publik, maka bukan mustahil posisi ini akan banyak diisi oleh warga negara asing. Andai jumlah akuntan publik pun sudah memadai namun tidak diiringi dengan kualitas yang bersaing seperti penguasaan bahasa asing, penguasaan teknologi informasi, dan standar akuntansi

5 internasional maka bisa jadi akuntan publik dari Indonesia akan kalah bersaing dengan akuntan publik asing dari negara-negara ASEAN. Ini adalah peluang yang bisa jadi pedoman bagi para lulusan SMA dan SMK dalam mengambil jurusan di perguruan tinggi dan juga peluang bagi para mahasiswa akuntansi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menjadikan profesi akuntan publik sebagai pilihan karir mereka. Namun, banyak mahasiswa lulusan akuntansi tidak memilih menjadi akuntan publik karena mereka merasa proses persyaratan untuk menjadi akuntan publik dinilai sangat lama dan membosankan. Untuk menjadi seorang akuntan publik, seseorang harus mendapat gelar sarjana ekonomi terlebih dahulu yang diraih selama empat sampai dengan lima tahun. Kemudian melanjutkannya dengan mengambil Pendidikan Profesi Akuntansi selama dua tahun dan setelah itu harus memiliki pengalaman dalam berpraktik sebagai akuntan publik, lalu mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan untuk mendapat izin menjadi seorang akuntan publik. Penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari (2008) menemukan bahwa mahasiswa lebih berminat untuk meniti karir di luar bidang akuntan publik, misalnya akuntansi manajemen, akuntansi pemerintahan, manajemen investasi, dan perbankan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Minimnya jumlah akuntan publik di Indonesia disebabkan perlunya keahlian khusus untuk menjadi akuntan publik. Di Indonesia, masih sangat sedikit yang mampu memiliki keahlian seorang akuntan publik yaitu menguasai ilmu akuntansi, ilmu audit, dan juga bahasa internasional. 2. Profesi akuntan publik memberikan peluang karir yang besar karena masih sangat dibutuhkannya akuntan-akuntan publik untuk bekerja di Indonesia. Akan tetapi yang menjalankan karir tersebut masih sangat rendah.

6 3. Profesi akuntan publik tidak menarik lagi di kalangan mahasiswa akuntansi, dikarenakan persyaratan untuk menjadi akuntan publik dianggap sulit oleh mahasiswa dan kurangnya waktu belajar serta latihan bagi mahasiswa. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas serta mengingat banyaknya faktor-faktor yang dapat memengaruhi Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik, maka peneliti membatasi masalah dengan hanya menentukan dua faktor yaitu Keahlian yang Dibutuhkan dan Prospek Karir Akuntan Publik. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apakah terdapat pengaruh dari Keahlian yang Dibutuhkan terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik? 2. Apakah terdapat pengaruh dari Prospek Karir Akuntan Publik terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik? 3. Apakah terdapat pengaruh antara Keahlian yang Dibutuhkan dan Prospek Karir Akuntan Publik terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi secara bersama-sama? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui Pengaruh Keahlian yang Dibutuhkan terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik. 2. Mengetahui Pengaruh Prospek Karir Akuntan Publik terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik.

7 3. Mengetahui Pengaruh Kehalian yang Dibutuhkan dan Prospek Karir Akuntan Publik terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi organisasi profesi akuntan publik, adalah dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), untuk memberikan informasi mengenai persepsi mahasiswa saat ini terhadap profesi akuntan publik sebagai dasar menentukan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas akuntan publik Indonesia. 2. Bagi pemerintah, adalah untuk memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat peraturan pelaksana Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. 3. Bagi kalangan akademisi dan akuntan publik, adalah untuk memberikan informasi mengenai persepsi mahasiswa saat ini terhadap profesi akuntan publik, sehingga dapat menginspirasi mereka untuk berpikir ulang tentang bagaimana cara memasarkan akuntansi sebagai profesi yang menarik kepada mahasiswa potensial. 4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai bagaimana persepsi mahasiswa dari jurusan Akuntansi terhadap profesi akuntan publik. Kerangka berpikir peneliti diharapkan dapat berkembang untuk mencari tahu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa, bagaimana pengaruh persepsi tersebut terhadap minat mahasiswa untuk menekuni profesi akuntan publik, dan melakukan penelitian lanjutan.