HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BEAJAR PADA SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

ABSTRAK. Oleh. Tunggono

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA ABSTRAK

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR PROGRAM FULLDAY

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI ADE RIZA RAHMA RAMBE

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU DENGAN MINAT BELAJAR SISWA T E S I S.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERAN ORANGTUA PADA SISWA SMP YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANGTUA DI SURABAYA SKRIPSI

Dedy Kintaka Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KEJENUHAN BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN RESILIENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEYAKINAN DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII SMK WISUDHA KARYA KUDUS SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP CAHAYA HARAPAN BEKASI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

M U S L I K H NIM: S

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SURAKARTAA ABSTRAKSI

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DARI KELUARGA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HALAMAN JUDU L PERAN KETERLIBATAN ORANG TUA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA TESIS HALAMAN JUDUL

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. JOGLOSEMAR SURAKARTA SKRIPSI

: KASIH ERLIANA K

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU

PENGARUH KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh : RATNA ASIH F

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Abstrak. Kata kunci: peers support, student engagement, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA PRAKTEK MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT UMUM BOYOLALI TESIS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

iii Universitas Kristen Maranatha

PERAN KELUARGA INTI DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PERSEPSI IKLIM SEKOLAH TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA SISWA SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SKRIPSI MUHAMMAD ANGGY FAJAR PURBA

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN DENGAN KONSEP DIRI PADA SISWA MADRASAH MUALIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi S-1 PGSD. Diajukan Oleh: Teguh Santoso A54E131024

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN NARSIS PADA REMAJA PENGGUNA PATH SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BEAJAR PADA SISWA SMP Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Nediawati Desitasari F.100120146 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP Nediawati Desitasari Drs.Soleh Amini Yahman,M.Si.Psi Nedia.desy@yahoo.com FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui pendidikan itulah diharapkan dapat tercapai peningkatan kehidupan manusia kearah sempurna. Untuk mancapai hal itu, tentunya dalam menempuh pendidikan diperlukan motivasi yang sangat besar, agar segala hambatan yang datang dapat diatasi. Motivasi yang paling penting untuk pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Pada kenyataannya tidak semua siswa-siswi memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini di tandai dengan perilaku siswa seperti membolos, mencontek dan terlambat mengumpulkan tugas. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti pada hari sabtu 8 Oktober 2016 pada salah satu guru BP/BK di SMP Muhammadiyah 1 Sragen, sesuai dengan data kesiswaan yang sudah diolah tentang perilaku siswa yang membolos. Dari jumlah presentase seluruh siswa, kelas VII 23,5%, kelas VIII 46,3%, dan kelas IX 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar, dan sumbangan efektif dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMP. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Sragen kelas VIII sebanyak 101 orang dan diambil dengan teknik quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala motivasi belajar dan dukungan sosial keluarga. Data dianalisis dengan teknik analisis product moment. Hasil penelitian meunjukkan: (a) Ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar (r= 0,648; p= 0,00), (b) dukungan sosial keluarga berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 42% dan ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R 2 = 0,420). Kedua variabel yaitu motivasi belajar, dan dukungan sosial keluarga memiliki kategorisasi yang tinggi. Hasil penelitian mengimplikasikan pentingnya dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar. Kata Kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Motivasi Belajar, Siswa SMP 1

THE RELATIONSHIP SOCIAL SUPPORT TO FAMILIES TOWARD LEARNING MOTIVATION OF FIRST SCHOOL STUDENTS Nediawati Desitasari Drs.Soleh Amini Yahman,M.Si.Psi Nedia.desy@yahoo.com FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstract Education is one factor that can not be separated from one's life, whether in family, community and nation. Education aims at educating the nation also while enhancing human dignity. Through education that is expected to be achieved towards the improvement of human life is perfect. Is to achieve it, of course, the education required a huge motivation, so that all obstacles that come up can be overcome. The most important motivation for education is achievement motivation, where a person is likely to struggle to achieve success or choosing an activity-oriented for the purpose of success or failure. In reality, not all students have high motivation to learn, it is marked with the student's behavior such as skipping, cheating and late assignment. Based on the results of a survey conducted by researchers at the Saturday October 8, 2016 on one counselor / BK in SMP Muhammadiyah 1 Sragen, according to the data that has been processed student about the behavior of students who have missed classes. Of the total percentage of all students, 23.5% of class VII, VIII grade of 46.3%, and 30.2% of class IX. This study aims to determine the relationship between social support of families with the motivation to learn, and the effective contribution of family support on motivation to learn. The hypothesis is a positive relationship between social support of families with the motivation to learn in junior high school students. Subjects in this study were students of SMP Muhammadiyah 1 Sragen class VIII as many as 101 people and taken with quota sampling technique. The instruments used were is the scale of learning motivation and social support of families. The data were analyzed by using analysis of product moment. The results of the study conveniently indicates: (a) There was a significant relationship between social support of families with the motivation to study (r = 0.648;p = 0.00), (b) family social support contribute to motivation to learn (R2 = 0.420). The second variable is motivation to learn, and family support have a high categorization. The results of studies suggest the importance of family support on motivation to learn. Keywords: Social Support Family, Motivation to Learn, Student SMP 2

1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia pendidikan. Kesuksesan dalam pembangunan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dibidang ekonomi, tetapi juga kualitas sumber daya yang menjalankan proses perkembangan tersebut. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui pendidikan itulah diharapkan dapat tercapai peningkatan kehidupan manusia kearah sempurna. Untuk mancapai hal itu, tentunya dalam menempuh pendidikan diperlukan motivasi yang sangat besar, agar segala hambatan yang datang dapat diatasi. Pada dasarnya motivasi yang paling penting untuk pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal (Siregar, 2006). Sebagai siswa, motivasi yang dimaksudkan adalah motivasi belajar untuk berprestasi agar siswa dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dan mengembangkan keterampilan belajar siswa agar dapat meningkatkan potensi akademik, di masa yang akan datang agar berguna bagi diri siswa sendiri maupun berguna bagi orang lain. Hakim (2005) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi memegang peranan penting sebagai faktor pendorong, penggerak, dan pengarah aktivitas belajar seseorang, motivasi mendorong siswa mengembangkan kreatifitas dan inisiatif serta memelihara ketekunan dalam belajar, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi peningkatan prestasi siswa (Sukmadinata, 2007). 3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada hari sabtu 8 Oktober 2016 pada salah satu guru BP/BK di SMP Muhammadiyah 1 Sragen, sesuai dengan data kesiswaan yang sudah diolah tentang perilaku siswa yang membolos. Dari jumlah presentase seluruh siswa, kelas tujuh 23,5%, kelas delapan 46,3%, dan kelas sembilan 30,2%. Hasil penelitian dari Permatasari (2014), menyatakan setelah melakukan survei dengan berkunjung ke SMP N 1 Selo, Boyolali. Para siswa menyontek dikarenakan mereka ingin mendapatkan nilai bagus. Hampir seluruh siswa di kelas 9 membuat catatan kecil, yaitu sekitar 80% siswa dan melihat catatan dilakukan oleh hampir seluruh siswa, yaitu sekitar 95,8%. Menurut Sardiman (2011), ciri-ciri motivasi belajar yang tinggi adalah dapat menumbuhkan gairah, merasa senang dan bersemangat untuk belajar, mempunyai banyak energi untuk belajar, meluangkan waktu belajar lebih banyak dan lebih tekun daripada individu yang kurang memiliki atau sama sekali tidak mempunyai motivasi belajar, terdorong dan tergerak untuk memulai aktivitas atas kemauannya sendiri, menyelesaikan tugas tepat waktu dan gigih serta tidak putus asa saat menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugas. Hal tersebut didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim (2015) yang menunjukan bahwa semakin tinggi motivasi belajarnya maka akan semakin rendah perilaku membolosnya dan semakin rendah motivasi belajarnya maka akan semakin tinggi perilaku membolosnya. Menurut Suryabrata (2006), ada beberapa aspek yang memotivasi belajar seseorang, yaitu: 1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. 3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman. 4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi. 5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. 6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. Menurut Dimyati (2002) salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah lingkungan. Lingkungan sekitar siswa dapat mempengaruhi siswa 4

dalam motivasi belajar salah satunya dalam bentuk dukungan sosial yang diberikan kepada siswa. Dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman, orang di sekitar lingkungan atau anggota keluarga (Baron dan Byrne, 2005). Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial juga dapat bersumber dari pasangan atau orang yang di cintai, keluarga, teman, rekan kerja, dosen, psikolog atau anggota organisasi. Namun yang terpenting dalam penelitian ini memfokuskan pada dukungan sosial dari keluarga. Taylor (2000) mengemukakan bahwa dukungan orang tua atau keluarga juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada remaja. Dukungan orang tua ini dapat berupa bantuan secara instrumental (materi), emosional, maupun penyediaan informasi sehingga dari dukungan orang tua tersebut, remaja dapat mempersepsikan bantuan yang diberikan orang tua dapat bermanfaat bagi dirinya (Taylor, 2000). Keterlibatan dan dukungan orang tua biasanya bermanfaat pada proses belajar dan prestasi siswa (Ratelle, dkk, 2005). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suciani & Rozali (2014) menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh dukungan sosial yang positif maka semakin tinggi motivasi belajarnya. Sedangkan yang tidak memperoleh dukungan sosial maka semakin rendah motivasi belajarnya. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Dhitaningrum & Izzati (2013) diketahui bahwa siswa yang memiliki persepsi positif mengenai dukungan sosial orang tuanya maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki persepsi negatif mengenai dukungan sosial orang tuanya maka motivasi belajar siswa akan rendah. Sejalan pula dengan penelitian Adicondro & Purnamasari (2011) dukungan dari keluarga yang berupa penerimaan, perhatian dan rasa percaya akan meningkatkan kebahagiaan dalam diri remaja. Kebahagiaan yang diperoleh remaja menyebabkan remaja termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuannya, sehingga remaja mempunyai rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya. Begitu juga dukungan sosial dari keluarga memiliki peranan yang cukup penting untuk individu dalam mengatur proses belajarnya. Artinya dukungan sosial dari keluarga akan membantu remaja dalam menyelesaikan suatu permasalahan. 5

Berdasarkan paparan tersebut dukungan keluarga dapat mendukung motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Dukungan yang diberikan dalam bentuk emosional, informatif, instrumental, dan penghargaan. Namun data menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mengalami penurunan dan motivasi belajar siswa rendah. Dengan demikian, masalah yang terjadi adalah mengapa motivasi belajar siswa semakin rendah setiap tahunnya. Jika motivasi belajar siswa rendah maka siswa tidak akan mendapatkan prestasi yang baik dan kurang bersemangat dalam kegiatan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMP dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP. Kemudian hipotesis yang diajukan adalah Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMP. 2. METODE Variabel dalam penelitian ini adalah Dukungan sosial keluarga sebagai variabel bebas dan Motivasi belajar sebagai variabel tergantung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sragen. Peneliti mengambil sampel 4 kelas (101 siswa) dari 7 kelas dengan menggunakan teknik quota sampling. Pengambilan sampel berdasarkan jumlah subjek yang telah ditentukan peneliti dan pemilihan kelas ditentukan oleh pihak SMP. Tabel.1 Karakteristik Siswa Usia L P Jumlah 12 1 0 1 13 26 30 56 14 30 12 42 15 1 0 1 16 1 0 1 Total 59 42 101 Kedua variabel diukur menggunakan skala pengukuran psikologi, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat 6

ukur skala dukungan sosial keluarga dan skala motivasi belajar. Skala motivasi belajar ini disusun berdasarkan aspek-aspek menurut Suryabrata (2006) yaitu : adanya sifat ingin tahu, adanya sifat yang kreatif dan keinginan untuk selalu maju, adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan temantemannya, adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, dan adanya penghargaan. Skala motivasi belajar terdiri dari 50 aitem yang terbagi menjadi 25 aitem favourable dan 25 aitem unfavourable. Hasil dari validitas berdasarkan perhitungan dengan formula aiken s pada skala motivasi belajar, dari 50 aitem dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha (α) sebesar 0,914 dari 50 aitem. Skala dukungan sosial keluarga ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan menurut House (Smet, 1994) menjelaskan masing-masing aspek sebagai berikut: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informatif. Skala dukungan sosial keluarga berjumlah 49 aitem yang terdiri dari 24 aitem favorabel dan 25 aitem unfavorabel. Berdasarkan perhitungan dengan formula aiken s pada skala dukungan sosial keluarga, dari 49 aitem dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur. Hasil uji reliabilitas pada skala dukungan sosial keluarga, diperoleh nilai alpha (α) sebesar 0,908 dari 49 aitem. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji asumsi variabel dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar memenuhi asumsi normalitas pada variabel motivasi belajar diperoleh nilai Kolmogrov-Smirnow Z= 0,871; sig. p= 0,435 (p>0,05) hal tersebut menunjukkan bahwa sebaran data variabel motivasi belajar memenuhi kategori normal dan variabel dukungan sosial keluarga diperoleh nilai Kolmogrov- Smirnow Z= 0,717; sig. p= 0,683(p>0,05) hal tersebut menunjukkan bahwa sebaran data variabel dukungan sosial keluarga memenuhi kategori normal. Berdasarkan uji linearitas hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar diperoleh nilai F sebesar 77,221 dengan signifikansi (p)= 0,000 7

(p<0,05). Sehingga analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,648 dengan sig= 0,000 (p<0,01), yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar. Hasil korelasi dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar menunjukan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diberikan maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa; sebaliknya semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah motivasi belajarnya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima dan dukungan sosial keluarga dapat digunakan sebagai variabel bebas untuk mengukur motivasi belajar. Sumbangan dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar yaitu 42,0%, masih terdapat 58% faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suciani & Rozali (2014) yang menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh dukungan sosial yang positif maka semakin tinggi motivasi belajarnya. Sedangkan yang tidak memperoleh dukungan sosial maka semakin rendah motivasi belajarnya. Menurut pendapat Dimyati (2002) salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah lingkungan. Lingkungan sekitar siswa dapat mempengaruhi siswa dalam motivasi belajar, salah satunya dalam bentuk dukungan sosial yang diberikan kepada siswa. Ditambahkan oleh Baron dan Byrne, (2005) dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman, orang di sekitar lingkungan atau anggota keluarga. Dukungan orang tua atau keluarga juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada remaja (Taylor, 2000). Hasil Sumbangan efektif dari variabel dukungan sosial keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 42,0% ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,420. Masih terdapat 58% faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar seperti menurut pendapat Moekijat (Henry, 2008) berpendapat bahwa faktor-faktor motivasi belajar secara umum dibedakan atas faktor yang timbul dari 8

faktor internal dan eksternal. Faktor motivasi internal adalah faktor berdasarkan kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang, kekuatan ini akan mempengaruhi pikiran yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut. Sedangkan faktor motivasi eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu seperti faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Menurut Syah (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar berasal dari faktor sosial adalah : guru, orangtua dan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Motivasi belajar mempunyai rerata empirik (RE) 148,47 dan rerata hipotetik (RH) 125 yang berarti motivasi belajar subjek tinggi. Subjek yang berada dalam kategori sangat rendah 0 (0%), kategori rendah 0 (0%), kategori sedang subjek 30 (30%), kategori tinggi 64 (63%), dan kategori sangat tinggi 7 (7%). Dukungan sosial keluarga mempunyai rerata empirik (RE) 157,18 dan rerata hipotetik (RH) 125 yang berarti dukungan sosial keluarga subjek tinggi. Subjek yang berada dalam kategori sangat rendah 0 (0%), kategori rendah 1 (1%), kategori sedang 13 (13%), kategori tinggi 71 (70%), dan kategori sangat tinggi 16 (16%), 4. PENUTUP Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMP, ditunjukkan dengan hasil korelasi sebesar 0,648 dengan p=0,000. (2) Motivasi belajar subjek penelitian tergolong tinggi, ditunjukkan dengan rerata empirik (RE)=148,47 dan rerata hipotetik (RH)=125. (3) Dukungan sosial keluarga subjek penelitian tergolong tinggi, ditunjukkan dengan rerata empirik (RE)=157,18 dan rerata hipotetik (RH)=125. (4) Sumbangan efektif dari variabel dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar sebesar 42,0% dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,420. Masih terdapat 58% faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar. Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, penulis menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: (1) Terkait dengan uraian hasil penelitian, maka 9

dapat dijadikan kajian teoritis dalam bidang psikologi pendidikan dan psikologi sosial untuk menambah ilmu pengetahuan dari hasil penelitian yang dilakukan. (2) Terkait dengan hasil penelitian, maka pihak sekolah diharapkan menjalin komunikasi dengan orang tua siswa untuk memperhatikan dan meningkatkan belajar siswa, dengan cara memberikan bimbingan belajar di rumah, dan di tempat bimbingan belajar. Diharapkan dari hal tersebut dari pihak sekolah dan keluarga saling mendukung dan memberikan sarana bagi siswa untuk meningkatkan belajar siswa. (3) Terkait dengan hasil penelitian tersebut orang tua dapat memberikan dukungan baik secara materi ataupun moril kepada anak. Orang tua diharapkan selalu memberikan saran, fasilitas, kasih sayang, dan informasi tentang pelajaran anak di sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar anak. (4) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperluas hasil penelitian dikarenakan masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar selain dukungan sosial keluarga yaitu cita-cita, kemampuan siswa, guru, teman, dan lingkungan masyarakat. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan random sampling agar generalisasi lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Adicondro, N. & Purnamasari.A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga Dan Self Regulated Learning pada Siswa Kelas VII. Jurnal Humanitas. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Dhitaningrum, M., & Izzati, U.A. (2013). Hubungan Antara Persepsi Mengenai Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Tulungagung. Jurnal Penelitian Psikologi, 1(2). Dimyati, dkk. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hakim, T. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Ibrahim, A.S. (2015). Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Perilaku Membolos pada siswa kelas VIII SMP Batik Surakarta. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Permatasari, A. (2014). Hubungan antara Pengawasan dengan Perilaku Menyontek pada Siswa SMP N 1 Selo Boyolali. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. 10

Ratelle, C.F., Larose, S., Guay, F., dan Senecal, et al. (2005). Perception of Parental Involvement and Support as Predictors of College Students Persistence in a Science Curriculum. Journal of Family Psychology. 19(2), 286-293. Sarafino, E.P. (2002). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions, Fourth Edition. New Jersey: HN Wiley. Sardiman, A.M, (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Siregar, A.R. (2006). Motivasi Berprestasi Mahasiswa ditinjau dari Pola Asuh. (Skripsi tidak diterbitkan). Program Studi Psikologi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia Suciani, D., & Rozali, Y.A. (2014). Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12(2). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Sukmadinata, N.S. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung : Maestro. Suryabrata, S. (2006), Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Andi Offset. Taylor, S.E. (2003). Health psychology. McGraw-Hill Hinger Education. 11