PENGERTIAN PERTANIAN 10/24/2007 ARTI PENTING SEKTOR PERTANIAN. PERTANIAN : Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan

dokumen-dokumen yang mirip
Kiprah Perempuan Dalam Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

Ekonomi Pertanian di Indonesia

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

Kekayaan Alam Indonesia dan Isyarat Islam untuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. secara finansial maupun didalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Nganjuk yang terletak pada propinsi Jawa Timur merupakan

I. PENDAHULUAN. tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

PEMERINTAH KABUPATEN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

Lahan rawa untuk budidaya tanaman pangan berwawasan lingkungan Sholehien

BAB I PENDAHULUAN. potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cocok digunakan untuk pertanian. Sedangkan berdasarkan letak astronominya,

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN WILAYAH GEOGRAFIS PENGHASIL PRODUK PERKEBUNAN SPESIFIK LOKASI

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN

TRY OUT UJIAN NASIONAL 027 GEOGRAFI SMA/MA

Rangkuman Ekonomi (Sosiologi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN WILAYAH GEOGRAFIS PENGHASIL PRODUK PERKEBUNAN SPESIFIK LOKASI

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I PENDAHULUAN. [Diakses Tanggal 28 Desember 2009]

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. kedudukannya di Indonesia. Potensi sumber daya alam di Indonesia yang

TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

PENGANTAR AGRIBISNIS

Renstra BKP5K Tahun

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

Ketahanan Pangan. Laporan Komisi ke Menko Perekonomian KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Sejarah pembangunan di wilayah pedesaan di Indonesia memperlihatkan

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai karakteristik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA

PENGANTAR. Ir. Suprapti

Transkripsi:

PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA Pertanian Di Indonesia Issue Gender Bidang Pertanian PERTANIAN DI INDONESIA Potensi Daerah Tropik Masalah Iklim Hambatan-hambatan 1 2 PENGERTIAN PERTANIAN PERTANIAN : Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan Pertanian: Tanaman Pangan, Perkebunan, Hortikultura, HMT ARTI PENTING SEKTOR PERTANIAN Peran strategis Sektor pertanian 1. Sebagai sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani 2. Penghasil pangan bagi masyarakat 3. Penghasil bahan mentah dan bahan baku industri i pengolahan 4. Penyedia lapangan kerja dan lapangan usaha (sumber penghasilan masyarakat) 5. Sumber penghasil devisa negara 6. Penghasil produk mata dagangan 7. Merupakan salah satu unsur pelestarian lingkungan hidup. 3 4 1

PERTANIAN DI INDONESIA Pemerintah : PTP (BUMN) Swasta : Perkebunan Besar Pertanian Kecil Rakyat DAERAH TROPIS Sinar matahari sepanjang tahun Energi matahari dan intensitas penyinaran besar Em = 130-220 kcal/cm 2 /th Ip = 130-170170 kcal/cm 2 /th Iklim teratur Suhu udara panas Kecepatan angin baik Evaporasi tinggi 5 6 NEGARA AGRARIS Geografis 6 0 LU-11 0 LS dan 95-141 0 BT Antara Samudera Pasifik dan Hindia Antara Benua Asia dan Australia Antara 2 rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik dan Mediterania Indonesia terletak di daerah tropis» Hanya memiliki 2 musim» CH tinggi» Kaya flora dan fauna» Tanah subur (banyak vulkanik) Geomorfologi suhu bervariasi Dataran rendah Dataran Sedang/Medium Dataran Tinggi Keanekaragaman jenis tanaman sesuai persyaratan tumbuhnya Aneka jenis tanah - Kesesuaian lahan 7 8 2

IKLIM INDONESIA Iklim tropis Iklim laut ----> CH tinggi Iklim muson -- angin Antara musim hujan dan musim kemarau tegas -- sistem pertanian -- panen raya/kosong HAMBATAN Tanah -- tk. Kesuburan, erodibilitas Biotik-- hama, penyakit, gulma Operasional -- ekonomis mahal -- resiko kegagalan -- musiman 9 10 Al Baqarah : 30 (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di atas bumi (Adam). Maka jawab mereka itu : Adakah patut Engkau jadikan di atas bumi orang yang akan berbuat bencana dan menumpahkan darah, sedang kami tasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Allah berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tiada kamu ketahui. 11 Ibrahim : 32 Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air dari langit, lalu dikeluarkannya dengan air itu buah- buahan untuk rezekimu, dan dimudahkannya untukmu kapal, supaya berlayar di lautan dengan perintahnya, begitu pula dimudahkannya untukmu sungai-sungai. sungai. 12 3

PEMBANGUNAN PERTANIAN Pembangunan : Serangkaian proses perubahan sosial yang berencana (diupayakan oleh Pemerintah bersama seluruh rakyat/warga negara) yang akan membawa sustu kondisi tertentu menuju kondisi (kualitas hidup) yang dipandang lebih baik. berarti pembangunan yang dimaksudkan khusus untuk mengembangkan dan meningkatkan bidang pertanian 13 14 Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan, pemberdayaan, kapasitas, kemandirian,dan akses masyarakat pertanian dalam proses pembangunan sistem pertanian berkelanjutan yang berkebudayaan industri, maju, dan efisien, melalui peningkatan kaualitas dan kuantitas produksi dan distribusi, serta keanekaragaman hasil pertanian, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, untuk mengembangkan agroindustri dan agribisnis, serta memenuhi kebutuhan bahan baku industri, kebutuhan pangan dan gizi, serta kebutuhan pasar dalam dan luar negeri, perluasan lapangan kerja, dan kesempatan berusaha. Kebijakan Menguatkan sektor pangan dalam negeri, dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor beras dan komoditas lain serta terus menggalakkan diversifikasi konsumsi pangan selain beras dan gandum Menguatkan sektor perkebunan, dalam upaya meningkatkan devisa negara dan peningkatan produk domestik bruto Menguatkan sektor industri kecil dan menengah dalam upaya menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi jumlah keluarga miskin. 15 16 4

Tujuan Utama Mewujudkan sektor pertanian yang tangguh : Mampu menjadi penghasil bahan pangan Penyedia lapangan kerja Kesempatan berusaha Penyedia faktor produksi dan industri Penghasil devisa negara Arah Pembangunan Pertanian Peningkatan produksi pertanian (kualitas, kuantitas, dan distribusi) Peningkatan pendapatan usaha tani Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani Penyediaan lapangan dan kesempatan kerja Perolehan pendapatan devisa 17 18 dapat dicapai melalui : Agribisnis dan agroindustri Pemanfaatan iklim Pemanfaatan keanekaragaman hayati Kesesuaian lahan Ketersediaan tenaga kerja Pemanfaatan peluang pasar SDM Pemerintah Pusat/Daerah Pakar Perguruan Tinggi Mahasiswa Pekerja swasta bidang pertanian Pengurus Koperasi Pekerja Agroindustri Penyuluh Pertanian Petani 19 20 5

Faktor Penunjang Permasalahan Dalam Pembangunan Pertanian Pengadaan Pangan? Ketahanan Pangan Ketersediaan Pangan 21 22 At Taubah : 105 Dan katakanlah :Bekerjalah kamu. Nanti Allah akan melihat pekerjaanmu, serta rasulnya dan orang-orang mukmin. Nanti kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui yang ghaib dan yang hadir, lalu dikabarkannya kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan An Nisa : 124 Barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki atau perempuan, sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tiada teraniaya sedikitpun 23 24 6

Issue Gender Bidang Pertanian ISSUE GENDER BIDANG PERTANIAN Kenyataan menunjukkan bahwa : Di Indonesia perempuan pedesaan merupakan jumlah tenaga kerja terbesar di bidang pertanian. Perempuan terlibat mulai dari kegiatan penanaman, perawatan, panen, dan pasca panen. Namun demikian, perempuan cenderung di belakang layar, sehingga tidak tampil sebagai pelaku pembangunan n (ter sub ordinasi), orang tidak menyadari atau meremehkan sumbangan mereka. Hal ini terjadi karena selama ini pekerjaan yang dilakukan perempuan dianggap pekerjaan domestik yang tidak perlu dinilai dengan uang ataupun imbalan, walaupun sebenarnya pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan produktif (Meneg PP, 1999). 25 26 Issue Gender Bidang Pertanian Akibatnya : Peran perempuan tidak diperhitungkan dalam statistik dan laporan kemajuan pembangunan. Adanya peran yang diabaikan ini menyebabkan perempuan tidak terjangkau oleh berbagai kegiatan peningkatan kualitas SDM Hal ini menyebabkan perempuan makin tertinggal. contoh pembangunan pertanian yang bias gender Pengelolaan usaha pertanian yang dimulai dari penyediaan saprodi, persiapan lahan, pelaksanaan penanaman di lapang, pemanenan, pasca panen, dan pengolahan hasil, sampai pemasaran melibatkan laki-laki maupun perempuan. Namun karena keterlibatan t perempuan diabaikan, ik maka kepentingan petani perempuan tidak diagendakan dalam program pembangunan pertanian. Sebagai contoh misalnya : Dalam pemberian kredit usaha tani petani perempuan tidak bisa mengaksesnya, karena yang boleh adalah kepala keluarga atau ketua kelompok tani yang nota bene adalah laki-laki 27 28 7

Perempuan kurang mendapatkan akses dan pelayanan prasarana dan sarana produksi, teknologi dan penyuluhan, pelatihan, serta berbagai peningkatan diri Partisipasi perempuan terbatas atau bahkan tidak mempunyai kewenangan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan menyangkut usaha pertaniannya. Upah buruh petani perempuan lebih rendah dari pada petani laki-laki. Penguasaan yang terbatas atas sumber daya seperti tanah dan pendapatan. Banyak alsintan diciptakan yang hampir sebagian besar adalah untuk memudahkan atau meringankan pekerjaaanpekerjaan petani laki-laki, yang kadang dengan adanya alsintan ini malahan memberikan dampak perempuan terpinggirkan dari dunia pertanian. Sementara belum banyak tercipta alat-alat yang meringankan pekerjaan petani perempuan. PUG dalam pembangunan pertanian Sesuai pendapat Meneg PP (1999) yang mengatakan bahwa peran laki-laki dan perempuan harus dipertimbangkan sehingga mereka mendapatkan kesempatan dan hak yang sama dalam mengatur berbagai proses produksi, peran laki-laki dan perempuan juga harus ditingkatkan dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan, serta laki-laki dan perempuan diharapkan memperoleh kesempatan dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dalam bidang pertanian dengan disertai upah dan penghasilan yang memadai. 29 30 An Nisa : 32 Jangan kamu iri hati, karena Allah melebihkan setengah kamu dari yang lain. Untuk laki-laki ada bagian dari usaha yang dikerjakannya, dan untuk perempuan ada bagian dari usaha yang dikerjakannya. Kamu mintalah kepada Allah karinianya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tiap-tiap sesuatu. 31 8