BAB II PROFIL PERUSAHAAN. dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. PT. Mopoli Raya didirikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. PT. Mopoli Raya didirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pada tanggal 17 Desember 1980 atas prakarsa 3 (tiga) pendiri utama yaitu :

STRUKTUR ORGANISASI PT.PERTAMINA INDONESIA. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri. Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Ahmad Rifandi, MSc.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERN KAS PADA PT. MOPOLI RAYA MEDAN OLEH: CUT LIDYA MUTIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah Singkat Distro Filleto. maka pada tanggal 30 Juni 2007 berdirilah Filleto Industri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan, dimana SDM yang mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH BANTEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

Penjelasan Lampiran 1. Pembagian Tugas dalam Struktur. Organisasi Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) Kota Medan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 150 TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT AGRONESIA

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN STRATEGIS PRODUSEN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Henny Indrawati

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB II PT IRA WIDYA UTAMA MEDAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Mopoli Raya merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya. PT. Mopoli Raya didirikan pada tanggal 17 Desember 1980 atas 3 pendiri utama, yaitu: 1. H.A. Basyah Ibrahim (Alm.) 2. H. Muhammad Sati (Alm.) 3. Mustafa Sulaiman (Alm.) Sejak pendiriannya, PT. Mopoli Raya terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anakanak perusahaannya yang semakin luas. Areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anak-anak perusahaannya tersebar di 2 (dua) provinsi yaitu, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tepatnya di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Barat, dan Aceh Selatan, serta di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Langkat. Luas perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anak-anak perusahaanya di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam seluas 6.678,76 Ha dan di Provinsi Sumatera Utara seluas 3.053,57 Ha. Areal tersebut bernaung di bawah beberapa perusahaan yang tergabung dalam group usaha PT. Mopoli Raya. Adapun perusahaan-perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan berada dibawah koordinasi PT. Mopoli Raya antara lain: 5

6 1. PT. Sulaiman Saleh, yang mengelola perkebunan Damar Condong. 2. PT. Perapen, yang mengelola perkebunan Perapen. 3. PT.Mazdah, yang mengelola perkebunan Serang Jaya. 4. PT. Surya Mata Ie, yang mengelola perkebunan Upah. 5. PT. Sumber Asih, yang mengelola perkebunan Biara dan Paya Rambe. 6. PT. Tenggulon Raya, yang mengelola perkebunan Tenggulon. 7. PT. Darma Agung, yang mengelola perkebunan Mopoli. 8. PT. Puga Raya, yang mengelola perkebunan Sawit Rambe. 9. PT. Aloer Timur, yang mengelola perkebunan Aloer The. 10. PT. Gading Bhakti, yang mengelola perkebunan Alue Kuyun. 11. PT. Watu Gede Utama, yang mengelola kebun Kreung Semayam. PT. Mopoli Raya sebenarnya merupakan kerjasama dari banyak pihak terutama dengan pemerintah melalui program rehabilitasi PBSN dengan penyaluran kredit investasi Bank Indonesia melalui Bank Ekspor Impor, yang telah banyak membantu dalam proses pendirian Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dimana dengan adanya PKS ini PT. Mopoli Raya dapat mengolah hasil sendiri. Melalui kredit Free Financing (jenis kredit modal kerja yang diberikan kepada pemilik perusahaan) dari Bank Exim, maka pada bulan April 1984 mulai dilaksanakan persiapan-persiapan pelaksanaan dan pengaturan pelaksanaan pembangunan PKS. Pada tanggal 26 Agustus 1985 dimulai secara resmi pembangunan PKS ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Gubernur Daerah Istimewa Aceh pada saat itu, dan disaksikan oleh pihak-pihak yang terkait.

7 PKS PT. Mopoli Rayaterletak di desa Gedong Biara Kec. Seruway Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Areal yang digunakan untuk pabrik adalah seluas 6 Ha dan terletak di daerah berbukit dengan ketinggian antara 20-55 m diatas permukaan laut, karena PKS tersebut terletak di desa Gedong Biara, maka PKS PT. Mopoli Raya ini sering disebut PKS Gedong Biara. Pabrik yang berlokasi di Blok 53 perkebunan Gedong Biara Kuala Simpang ini berkapasitas awal 30 Ton TBS per jam. Pada tahun 1991 kapasitas PKS tersebut diperluas sehingga menjadi 60 Ton TBS per jam, suatu kapasitas yang cukup untuk dapat menampung hasil produksi sampai dengan 9.985 Ha areal kelapa sawit. PKSdigunakan sebagai tempat pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) untuk mendapatkan minyak sawit, pupukdan hasil-hasil produksi lain. Pupuk dan produksi lain seperti bahan boiler, cangkang, abu, dapat dikategorikan sebagai hasil sampingan atau by product yang berguna untuk proses produksi selanjutnya. B. Struktur Organisasi Kunci utama untuk menciptakan sisitem operasional yang baik dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi adalah struktur daripada organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap individu atau anggota dari organisasi tersebut dapat mengetahui tentang posisinya, wewenang dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Selain itu struktur organisasi juga menjelaskan tentang hubungan antara unit-unit terkait dalam perusahaan atau organisasi. Strukutur organisasi sebuah perusahaan sangat mungkin akan berbeda dengan struktur organisasi pada perusahaan atau organisasi lain. Perbedaan ini muncul karena

8 struktur organisasi suatu perusahaan akan sangat tergantung pada kondisi perusahaan, kebijakan-kebijakan strategis perusahaan dan tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan melihat kondisi perusahaan dan kondisi pasar yang kian berkembang PT. Mopoli Raya menerapkan struktur organisasi garis atau staf, dengan struktur ini akan terdapat pucuk pimpinan sebagai pemegang komando tertinggi dan juga terdapat para manajer-manajer bagian yang bertugas menjalankan dan mengawasi aktivitas di setiap bagian yang menjadi wewenangnya. Para manajer ini juga diharapkan bisa memberikan masukan dan nasehat kepada pihak yang berada di atasnya atau pihak yang menjadi bawahannya yang bertujuan untuk menjalankan roda bisnis perusahaan secara baik. Adapun struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Mopoli Raya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

9 Sumber: PT. Mopoli Raya (2015) Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT. Mopoli Raya C. Uraian Pekerjaan a) Dewan Komisaris 1. Mengawasi jalannya pengurusan oleh Direksi, untuk itu Anggota Dewan komisaris baik secara sendiri maupun bersama-sama berhak memasuki bangunan dan pekarangan Perseroan, memeriksa buku, memeriksa buku,

10 memeriksa persediaan, memeriksa uang kas dan surat berharga lainnya serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2. Mengadakan rapat umum tahunan dan rapat umum luar biasa para pemegang saham. 3. Jika suatu sebab ada kekosongan salah satu jabatan direksi atau dewan komisaris maka paling lama satu bulan setelah terjadinya kekosongan tersebut, Dewan Komisaris berkewajiban mengundang para pemegang saham dan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan siapa yang akan mengisi kekosongan tersebut. 4. Memberikan persetujuan terhadap hal-hal sebagai berikut: a. Pembagian tugas antara para anggota direksi. b. Rencana perseroan sebagai penanggung jawab. c. Membeli, menjual, memberatkan atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas barang tidak bergerak/harta tetap perusahaan dan surat ijin/lisensinya. d. Menggadaikan barang-barang tak bergerak yang merupakan milik Perseroan. 5. Memberikan pengesahan atas RAPB tahunan. 6. Memberikan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan yang merupakan laporan pertanggung jawaban Direksi. b) Biro Komisaris

11 Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasannya di Perseroan. Biro komisaris dipimpin oleh Kepala Biro Komisaris. Kepala Biro Komisaris 1. Membuat pembagian tugas para anggota Biro Komisaris. 2. Bersama-sama anggota menyusun usulan anggaran tahunan Biro Komisaris. 3. Mengevaluasi apakah kinerja perusahaan telah sesuai dengan rencana, baik fisik/keuangan maupun prosedurnya. 4. Bertanggung jawab atas keselamatan harta perusahaan dan arsip-asip yang ada pada Biro Komisaris. 5. Memberikan laporan kepada Dewan Komisaris tentang perkembangan perusahaan berdasarkan hasil evaluasi. 6. Menampung masukan-masukan dari bawahan. 7. Menunjukkan salah satu anggota Biro Komisaris sebagai pejabat Kepala Biro berdasarkan persetujuan Komisaris, apabila kepala Biro berhalangan dalam waktu yang relatif lama atau menjalani cuti. c) Direktur Utama 1. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 2. Mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham.

12 3. Mengkoordinir anggota Direksi lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan seperti yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Perusahaan yang telah disyahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. d) Internal Audit 1. Menyusun rencana kerja dan langkah-langkah pemeriksaan yang akan menjadi pedoman bagi para audit. 2. Menyusun pembagian tugas para auditor dalam melaksanaan tugas-tugas pemeriksaan. 3. Memonitor penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap anggaran. 4. Mengevaluasi usulan tentang penyempurnaan sistem prosedur yang ada. e) Direktur Produksi dan Pengembangan 1. Mengkoodinir jajaran yang berada di bawahnya sesuai dengan struktur organisasi yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien. 2. Menjalankan segala tindakan dengan cara memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan produktifitas dengan memperhatikan kelangsungan jangka panjang perusahaan. 3. Melaksanakan menejem tanaman dan pengolahan yang baik, tertib, dan teratur serta berkesinambungan 4. Membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama Perseroan dalam memimpin perusahaan sesuai dengan bidangnya.

13 f) Direktur SDM dan Umum a. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu, dan lain-lain (ditambahakan selama masih relevan). b. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR. c. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati. d. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya). e. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui. f. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan

14 informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM. g. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda-metoda dan menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi. h. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif. i. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syaratsyarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan. g) Direktur Komersial 1. Mengkoordinir jajaran yang berada di bawahnya sesuai dengan struktur organisasi yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien. 2. Menjalankan segala tindakan dengan cara memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara yang sesuai dengan peraturan-peraturan perusahaan yang berlaku. 3. Melaksanakan manajemen keuangan.

15 4. Mengadakan koordinasi dengan Direktur Produksi mengenai administrasi kepegawaian, keuangan, dan pengadaan pada unit/bagian yang berada di bawah Direktur Produksi. 5. Membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama Perseroan dalam memimpin perusahaan sesuai dengan bidangnya. h) Bagian Keuangan dan Akuntansi 1. Membuat rencana penjualan bulanan berdasarkan rencana pabrik dan kebun. 2. Menjamin kelancaran pemasaran komoditi-komoditi yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang maksimal. 3. Membuat laporan penjualan dan laporan realisasi pembelian secara bulanan untuk diserahkan kepada atasan dan bagian-bagian yang memerlukannya. i) Bagian Pemasaran danpengadaan 1. Memastikan seluruh proses penjualan produk sesuai dengan prosedur. 2. Memastikan kualitas produk barang yang akan dijual. 3. Merencankan penjualan produk bulanan (CPO, inti & karet) 4. Memastikan seluruh proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan prosedur. 5. Memastikan kualitas pengadaan barang dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta unit kerja. 6. Memastikan tersedianya supplier / rekanan yang terkini. 7. Memastikan tersedianya data harga barang dan jasa.

16 8. Melakukan survey harga dari semua supplier yang ada dan melaksanakan proses pengadaan sesuai prosedur. j) Bagian SDM dan Umum 1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan. 2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan pegawai. 3. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan mempertimbangkan "internal / external equity". 4. Bersama manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi perusahaan. 5. Menyelenggarakan sistem informasi SDM dalam suatu data base kepegawaian. 6. Tersusunnya kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan (Diklat) 7. Tersusunnya program penelusuran bakat dan pembinaan kepribadian pegawai. 8. Tersedianya kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan bagi perkembangan perusahaan. 9. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh pegawai. 10. Dilaksanakannya pengembangan yang berkelanjutan terhadap sasaran mutu unit kerja dan prosedur mutu unit kerja yang mengacu kepada kebijakan mutu perusahaan yang telah ditetapkan.

17 k) Bagian Tanaman 1. Menyusun program/rencana kerja bagian tanaman. 2. Memonitor penerimaan dan pendistribusian laporan-laporan kebun dan proyek perkebunan. 3. Mengatur pelaksanaan survey dan pemetaan tanah apabila ada rencana pembukuan lahan baru. 4. Membuat perencanaan tentang pengendalian serangan hama dan penyakit. 5. Membuat perencanaan tentang pemupukan tahunan berdasarkan hasil analisis daun dari tanah. 6. Membuat perencanaan estimasi produksi dan pembangunan tanaman baru (perluasan, peremajaan, dan konversi). 7. Membantu Direktur Produksi dalam memonitor pelaksanaan proyek perkebunan milik perusahaan. l) Bagian Pengolahan dan Teknik 1. Memastikan PKS beroperasi pada kapasitas optimal, rendemen maksimal dan losses yang minimal. 2. Melakukan perencanaan dalam proses pengolahan untuk untuk memperoleh kinerja kapasitas optimal, rendemen maksiman dan losses yang minimal. 3. Melakukan sortasi buah kebun sendiri maupun pihak ketiga sesuai dengan standar mutu buah yang telah ditentukan.

18 4. Menjaga kebersihan lingkungan pabrik sesuai dengan persyaratan lingkungan yang telah ditetapkan. 5. Melakukan pengolahan limbah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan BLH, sehingga dipastikan tidak mencemari lingkungan. 6. Melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin pabrik dan bangunan pabrik agar pabrik dapat beroperasi secara efektif dan efisien. m) Bagian Sekretaris Perusahaan 1. Membuat usulan mengenai standar penomoran dan bentuk surat-surat yang akan diterapkan. 2. Membuat/mengetik surat-surat keluar Direksi dan membuat registrasinya. 3. Mengetik SK & SE Direksi, membuat registrasinya dan mendistribusikannya. 4. Menerima/membuat registrasi surat-surat masuk dan mendistribusikannya. 5. Memberikan masukan-masukan tentang penyempurnaan surat menyurat perusahaan. 6. Membuat jadwal rapat direksi berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. 7. Mengurus kebutuhan alat-alat kantor atau perlengkapan kerja Direksi. D. Kinerja Terkini Kinerja usaha pada dasarnya merupakan tolak ukur dalam menilai suatu perusahaan baik atau tidak. Kinerja usaha dapat dilihat dari banyak faktor dan tergantung dari sudut pandang pihak yang melakukan penilaian.

19 PT. Mopoli Raya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pengelohan kelapa sawit dan karet. PT. Mopoli Raya memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit yang berfungsi untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crued Palm Oil (CPO) dan Inti Kelapa Sawit (IKS) yang menjadi produk inti dari kelapa sawit. Setelah TBS diperoleh lalu diolah menjadi CPO dan IKS yang selanjutnya dijual kepada pihak ketiga. Selain pengolahan kelapa sawit, PT. Mopoli Raya juga menjalankan usaha pengolahan karet. Getah karet diperoleh dengan membeli dari anak perusahaannya, setelah itu getah karet diolah untuk dijual kepada pihak ketiga.