TAUJIH SYAR I MENIMBANG KEMASLAHATAN LEBIH BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PILPRES 2009

Pendidikan Agama Islam

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

Soal Jawab Agama Dr Yusuf Al-Qardhawi - KAEDAH TOLERANSI DALAM MASALAH (2/2)

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Janganlah Berlaku Zalim

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Bimbingan Islam di Musim Hujan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Surat Untuk Kaum Muslimin

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i


JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Pendidikan Agama Islam

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

Jihad Palsu, Amalan Yang Menipu

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Bismillahirrahmanirrahim

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Ka'bah Lambang Persatuan Umat Islam

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Bahaya Menyebarkan Isu

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

BAB IV. A. Pandangan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Hukuman Kumulatif. Dari Seluruh Putusan yang dijatuhkan oleh Hakim, menunjukkan bahwa

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

PROPOSAL DONASI DAKWAH GEMOLONG KAJIAN UMUM TEMATIK YA ALLAH, TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS BERSAMA USTADZ ABU ISA


KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Oleh: Rokhmat S Labib, M.E.I.

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

HIKMAH RAMADHON (Dikutip dari Kuliah Subuh Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom di Masjid Nurul Hidyah, Citra Raya)

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

3 Wasiat Agung Rasulullah

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

LAPORAN AGAMA K-07. Hukum dan HAM dalam Islam. Kelompok 3.a. Anngota kelompok: Kartika Trianita Zihnil Adha Islamy Mazrad

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Anuraga Jayanegara Tanda-tanda kiamat Tanda-tanda kiamat

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

TENTANG MA MUM MASBUQ

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Merasakan Manisnya Keimanan

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Nilai Harta Seorang Muslim

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

Fiqh Ulil Amri: Perspektif Muhammadiyah 1

*** Bahaya Vonis Kafir

Menerangkan akhlak Nabi Muhammad SAW. Menjelaskan akhlak Nabi adalah akhlak al-quran

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 23 Tahun 2012 Tentang MENYEMIR RAMBUT

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

Transkripsi:

TAUJIH SYAR I MENIMBANG KEMASLAHATAN LEBIH BESAR 1. Dinul Islam tidak semata-mata diturunkan melainkan untuk kemaslahatan semesta, sebagaimana firman Allah SWT tentang missi Rasul saw. QS Al Anbiya: 107 Dan firmannya: -- - Al Maidah: 6 2. Apabila kemaslahatan untuk semua orang tidak dapat dicapai, maka perintah syara adalah agar mengupayakan kemaslahatan yang lebih besar. Sebagaimana firman Allah: Albaqarah: 217- Ayat ini mentoleransi atau bahkan mendispensasi untuk melancarkan peperangan di bulan haram, padahal status hukum asalnya haram, tapi untuk kemaslahatan yang lebih besar bagi da wah Islamiyah bahkan umat manusia maka mengambil inisiatif menyerang sekalipun adalah langkah yang dibenarkan oleh syara. Kemaslahatan yang lebih besar itu berupa dapat dilumpuhkan atau dihancurkannya kekuatan yang menghalangi da wah fisabilillah, zhuhurnya institusi kekufuran, penodaan terhadap tempat suci al Masjidil Haram, pengusiran kaum muslimin dari rumah dan kampung halaman mereka. Dan secara umum setiap bentuk upaya memesongkan manusia dari aqidah Islamiyah merupakan Fitnah yang lebih dahsyat dari membunuh musuh di bulan terlarang. 3. Ketika dalam hidup kita harus memilih antara dua perkara yang jaiz atau halal, tetapi tingkat atau dampak kemaslahatannya tidak sama, maka pilihan harus dijatuhkan kepada yang dikalkulasi lebih besar maslahatnya.

Adalah Rasulullah saw manakala diberi pilihan antara dua perkara yang halal, tidak mengandung dosa di dalamnya, maka beliau memilih mana yang lebih maslahat, lebih ringan baik tenaga, waktu atau biayanya. Sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah: : 4. Apabila kewenangan untuk mempertimbangkan dan memilih mana yang diperhitungkan akan dapat lebih membawa maslahat itu dimandatkan kepada seseorang melalui TAUKIL atau WAKALAH, maka pihak wakil berhak dan tidak boleh dipersalahkan ketika menjatuhkan pilihan tertentu yang masih dalam lingkup wakalahnya. Ini berlaku untuk pemberian mandat khusus ataupun mandat umum, meskipun pihak penerima mandat sebagai perseorangan. Terlebih apabila mandat itu diberikan kepada suatu tim, satu majmu ah atau grup dan struktur yang berposisi sebagai pemimpin (qiyadah) yang terpilih. Ijtihad individual/fardi dari anggota tidak boleh menjadi alternatif bagi ijtihad qiyadah, apalagi melikwidasinya. Di atas otoritas wakalah tersebut, ijtihad dan pilihan yang diambil qiyadah dalam menimbang (muwazanah) antara kemaslahatan, diperkuat pula dengan otoritas kewajiban ta at (wujubul tha ah) kepada ulil amri yang diperintahkan Al Quran Surah Annisa, ayat 59. 5. Kemaslahatan itu ada yang berupa khasiat/manfaat sesuatu yang kita pakai atau konsumsi secara fisik, hal ini dipertimbangkan berdasarkan empiric dan keahlian atau spesialisasi. Taujih al Quran menegaskan sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw: (Al A raf: 157)

6. Pilihan yang dibuat sering harus diberlakukan juga antara beberapa kemungkinan yang bakal terjadi, melalui analisis konsekwensi atau dampak kedepannya atau kajian Fiqh al Maalat. Perbuatan yang jaiz bahkan ada kebaikannya ternyata dilarang oleh al Quran jika berdampak langsung (dzari ah) menimbulkan hal-hal yang jauh lebih merugikan, lebih mafsadat atau madharat. Al An am : 108 Dalam hal keniscayaan mempertimbangkan apa yang bakal atau diperhitungkan terjadi di masa yang akan datang, pembenaran terhadap tindakan Khidir dalam al Quran adalah relevan untuk dikemukakan.. Al Kahfi: 80-81 Dalam konteks siyasah syar iyah, imam Ibnu Taimiyah merekomendasikan pilihan figure untuk suatu pos jabatan public, baik berupa pasangan atau satu pos tertentu. Ia minta agar mencontoh pasangan para khularaurrrasyidin yang mendapat taufiq Allah. Sosok Abu Bakar yang lembut lebih maslahat berpasangan dengan sosok Umar yang streng. Model Umar yang strik lebih maslahat berpasangan dengan Abu Ubaidah, bukan dengan Khalid bin Walid. Untuk posisi qadhi ia menyarankan sosok alim yang berani meskipun agak kurang amalan sunatnya, untuk mufti alim yang wari meski kurang berani. Sedang untuk seorang panglima atau komendan mengajukan orang yang kuat pemberani meskipun kurang ke aliman dan amalan sunatnya.

7. Contoh dari Ibnu Taimiyah di atas sekaligus cocok untuk wawasan tentang mempertimbangkan mana yang dampaknya pribadi dan mana yang berdampak umum. Kesalehan yang berfsifat pribadi maslahatnya terbatas untuk diri pribadinya, sedang kesalehan atau kethalehan (ketidak salehan) yang akan berdampak umum harus lebih dipertimbangkan. Ini sesuai dengan arahan Rasulullah saw tentang shalat dan jihad bersama seorang imam betapapun juga akhlaqnya. الصلاة وراء آل امام برا آان أو فاجرا والجهاد مع آل امام برا آان أو فاجرا Jangan tinggalkan shalat berjama ah bersama seorang sulthan meski ia seorang yang tidak baik (fajir), karena bagi ma mum tetap untung tidak ada ruginya. Sebab kefajiran pribadi Sulthan dalam hal shalat jama ah- bisa jadi pengurang pahala bagi dirinya, sedang kemaslahatan serta pahala shalat jama ah tetap didapat oleh ma mum tanpa berkurang. Sama halnya dengan jihad besama Sulthan yang fajir, kefujurannya merugikan dirinya sedangkan kemaslahatan jihad melumpuhkan musuh da wah adalah untuk umum. Karena itu, fuqaha membuat kategorisasi antara kebaikan yang terbatas (al khairul qashir) dengan kebaikan yang berdampak luas (al khairul muta addi). Dalam konteks kemaslahatan umum yang luas al khairul muta addi yang harus lebih dipertimbangkan, sedangkan al khairul qashir kalau ada ya tentu lebih baik dan memperelok. Jika tidak terpenuhi kedua-duanya, kebaikan pribadi mungkin bisa diupayakan/didorong dengan perjalanan waktu bahkan bisa ditoleransi. Tidak demikian halnya dengan yang bedapak umum, kepositipan atau kenegatipan, bukan perkara yang bisa ditoleransi dan diserahkan kepada proses waktu. 8. Dalam menapaki al jihadu sabiluna menuju Allahu ghayatuna, ada keharusan selalu memadukannya dengan do a, sebaliknya do a harus berpadu upaya. Di sector siyasah maka jihad siyasi yang kita tempuh dengan sabar punya target idaratul daulah. Memang ada kesamaan dengan kekuatan politik lain, tapi kita wajib memastikan bahwa jihad siyasi ini berbeda. Sebagaimana araahan Kitabullah SWT: Assajdah: 24 Ayat ini menegaskan bahwa imam adalah sulthan, sulthan adalah imam. Keteladanan sebagai imam dalam hal bersih-peduli dan professional, kita bina dengan segala kesabaran, untuk mampu membawa masyarakat pada kehidupan yang yang berjalan menurut guidance Allah, sehingga Allah ridha kepada kita dan kitapun ridha kepadanya.

أللهم ا مين