BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan. PEMERIKSAAN Escherichia coli, Staphylococcus aureus DAN Salmonella PADA ES JUS JERUK

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODA PENELITIAN

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

Tes Pendugaan 216/B/AM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PE ELITIA

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

Jamu beras kencur 250 ml. Sampel yang telah homogen

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di bulan april - mei tahun 2012, lokasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013.

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah garam buffer fosfate ph7,2, Lactose Broth (LB), Brillian Green Lactose Bile Broth (BGLB), Endo Agar, Gentian Violet, Lugol 1%, Alkohol 99%, Fuchsin, PCA, BHI broth, BPA, Blood Agar, SS Agar, Tetrathionate broth, TSIA, SIM. Alat yang diperlukan adalah autoclave, incubator 37 0 C dan 44 0 C, timbangan, labu Elenmeyer, rak tabung reaksi, lampu spritus, spidol, tabung reaksi, Petridis, pipet steril 1ml dan 10ml, kawat ose, tabung durham, kapas alkohol dan thermometer. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif, untuk melihat gambaran, analisa laboratorium dan mengetahui bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella pada jus yang menggunakan es yang dijual di Jalan Setia Budi Medan. Populasi dan Sampel Populasi penjual jus jeruk yang ada di Jalan Setia Budi Medan (dari Titi Bobrok sampai simpang Jalan Dr.Mansyur) semuanya berjumlah 17 orang. Sampel penelitian ini adalah jus jeruk, dimana setiap kantin diambil satu jenis jus yang menggunakan es karena setiap jenis buah yang dijadikan jus 12

berpotensi mengandung Escherichia coli. Jumlah sampel adalah 10. Penelitian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Prosedur Kerja Sampel diambil dari penjual jus jeruk kemudian dimasukkan ke dalam plastik yang telah tersedia. Sampel jus jeruk segera dibawa ke Laboratorium. Pelaksanaan Pemeriksaan Escherichia coli Test Pendahuluan Tujuh tabung reaksi disiapkan yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. tabung disusun pada tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda nomor urut, tanggal pemeriksaan dan volume. Dengan pipet steril diambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan yaitu sampel jus yang menggunakan es, dimasukkan ke dalam tabung 1 s.d 5 masing-masing sebanyak 10 ml, tabung ke-6 sebanyak 1 ml dan tabung ke-7 sebanyak 0,1 ml. Masing - masing tabung tersebut digoyang-goyang agar specimen dan media tercampur. Diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24-48 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Dicatat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose (pembentukan gas). Pembentukan gas pada tabung durham pada test pendahuluan dinyatakan test (+) positif dan dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test negatif berarti coliform negatif dan tidak perlu dilakukan test penegasan. Test Penegasan Dari tiap-tiap presumptive yang positif, dipindahkan 1-2 ose kedalam tabung komfirmative yang berisi 10ml BGLB 2%. Dari masing-masing tabung comvirmative diinokulasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2%. Satu seri tabung 13

BGLB 2% diinkubasikan pada suhu 37 0 C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44 0 C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya coliform tinja. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang menunjukkan positif gas. Gas penegasan ini merupakan test yang minimal harus dikerjakan untuk pemeriksaan bakteriologi makanan dan minuman. Pembacaan Test Hasil Penegasan Pembacaan hasil test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 0 C, angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh index MPN coliform untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37 0 C dan MPN Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 44 0 C. Pelaksanaan Pemeriksaan Total Plate Count Enam tabung reaksi steril disiapkan, susun pada rak tabung. Masingmasing tabung secara berurutan diberi tanda 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6 sebagai kode pengenceran dan tanggal pemeriksaan. Tujuh petridis steril disiapkan pula. Pada 6 petridis diberi tanda pada bagian belakangnya sesuai dengan kode pada pengenceran dan tanggal pemeriksaan seperti pada butirnya. Satu petridis lainnya diberi tanda kontrol. Pada tabung kedua sampai dengan keenam, diisi dengan 90 ml air garam phisiologis atau aquadest atau larutan garam buffer fosfate, untuk pemeriksaan Bacillus cereus harus menggunakan larutan garam buffer fosfate. Bahan spesimen diatas dikocok dalam labu erlenmeyer sebanyak 25 kali sampai homogen, lalu diambil 10 ml masukkan pada tabung ke satu. 1 ml bahan dari tabung kesatu dipindahkan ke dalam tabung kedua dengan pipet, cairan dibuat 14

sampai homogen. 1 ml bahan dari tabung kedua dipindahkan ke dalam tabung ketiga dengan pipet, cairan dibuat sampai homogen. Demikian seterusnya dilakukan sampai tabung keenam. Pengenceran yang diperoleh pada keenam tabung adalah 10-1,10-2,10-3,10-4,10-5,10-6 sesuai dengan kode pengenceran yang telah tercantum sebelumnya. Dari masing-masing tabung di atas dimulai dari tabung keenam dengan menggunakan pipet steril, diambil 1 ml dimasukkan ke dalam masing-masing petridis steril, sesuai dengan kode pengenceran yang sama. Kemudian ke dalam masing-masing petridis di tuang Plate Count Agar cair yang telah dipanaskan dalam water bath ± 45 o C sebanyak 15-20 ml. Masing-masing petridis digoyang perlahan-lahan hingga tercampur merata dan biarkan hingga dingin dan membeku, lalu dimasukkan dalam inkubator 37 o C selama 2 24 jam dalam keadaan terbalik. Kontrol dibuat dari cairan air garam phisiologis atau aquades atau larutan garam buffer fosfate. Untuk pemeriksaan Bacillus cereus harus menggunakan larutan garam buffer fosfate, dimasukkan ke dalam petridis kontrol dan dituangi Plate Count Agar cair seperti tersebut di atas sebanyak 15-20 ml. Pembacaan dilakukan setelah 2 24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada tiap petridis. Pelaksanaan Pemeriksaan Staphylococcus aureus Media yang digunakan untuk pemeriksaan Staphylococcus aureus adalah Brain Hearth Infusion broth, Blood Agar dan Baird Parker Agar. Peralatan kerja disiapkan dan dibersihkan semua tempat kerja dengan desinfektans, bahan spesimen pengenceran 10-1 dalam labu Erlenmeyer ambil dengan pipet steril dan dimasukkan ke dalam Brain Hearth Infusion broth. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Media Blood Agar dan Baird Parker Agar yang akan 15

digunakan disiapkan, apabila media tersebut sebelumnya disimpan pada lemari es sebelum digunakan harus dikeringkan sebentar pada inkubator untuk menghilangkan uap air pada media. Dengan menggunakan ose steril, diambil 1 ose spesimen dari Brain Hearth Infusion broth kemudian ditanam pada media Blood Agar dan Baird Parker Agar, lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Kemudian amati koloni yang tumbuh pada masing-masing media Blood Agar, Baird Parker Agar. Koloni tersangka dari Blood Agar dan Baird Parker Agar dibuat sediaan dan dicat dengan pewarnaan Gram. Bila terdapat Gram+ (positif), sisa koloni ditanam pada perbenihan Nutrient agar, Loffler Serum dan Blood broth, lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam, kemudian dipindahkan koloni dari Blood Agar dan Baird Parker Agar dengan ose steril ke kaca objek yang bersih lalu diteteskan 1 tetes H 2 O 2 3% dan diamati reaksi yang terjadi. Pembacaan hasil dan pelaporan Pada media Blood Agar menunjukkan sifat koloni smooth, bundar dan opaque, umumnya mengandung pigmen kuning tua hingga orange atau kadangkadang putih, haemolitik/non haemolitik, besar 1-2 mm. Pada media Baird Parker Agar menunjukkan sifat koloni warna hitam pekat dan mengkilat, kadang-kadang keabu-abuan, dilingkari zone yang jelas (kadang-kadang tidak dilingkari zone), besar > 1 mm. Pada Katalase Tes akan terlihat bubbles (gelembung-gelembung). Pemeriksaan Salmonella Media yang digunakan untuk pemeriksaan Salmonella adalah Tetrathionate broth dan Salmonella Shigella Agar. Peralatan kerja disiapkan dan 16

dibersihkan semua tempat kerja dengan desinfektans, diambil bahan spesimen pengenceran 10-1 dalam labu Erlenmeyer dengan pipet steril dan dimasukkan ke dalam Tetrathionate broth, kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Media Salmonella Shigella Agar yang akan digunakan disiapkan, apabila media tersebut sebelumnya disimpan pada lemari es sebelum digunakan harus dikeringkan sebentar pada inkubator untuk menghilangkan uap air pada media. Dengan menggunakan ose steril, diambil 1 ose spesimen dari Tetrathionate broth kemudian ditanam pada media Salmonella Shigella Agar, lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Kemudian diamati koloni yang tumbuh pada media isolasi, koloni yang tumbuh dilanjutkan dengan pemeriksaan reaksi biokimia. Dari koloni tersangka ditanam pada TSIA miring dan SIM agar, caranya diambil 1 ose koloni tersangka dari bagian ujung-ujung atasnya dan dipilih koloni yang halus. Inokulasikan ke TSIA terlebih dahulu dengan menusukkan ose tersebut sampai dasar media, kemudian oleskan ose tersebut pada permukaan lereng secara zigzag. Tanpa menyentuh ose kembali pada koloni ataupun membakarnya, ujung kawat ose disentuhkan pada bagian bekas tusukkan di TSIA, kemudian ditusukkan ke SIM agar. Tutup tabung dengan kapas steril, demikian pula dengan tabung TSIA. Diinkubasi kedua tabung pada suhu 37 o C selama 24 jam dan pembacaan hasil dilakukan setelah 24 jam. Untuk pembacaan SIM, sebelumnya ditambahkan reagen kovac ke dalam tabung. Analisis Data Data yang diperoleh dibandingkan dengan nilai baku yang dikeluarkan oleh DEPKES RI. 17