BAB I PENDAHULUAN. dan Permasalahan(Yogyakarta: UNIVERSITAS Atma Jaya,2005),94. 1 Koeshartono & Shellyana Junaedi, HUBUNGAN INDUSTRIAL:Kajian Konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang ini disebut sebagai Blue Collar. Sedangkan yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

BAB II TINJAUAN UMUM HUBUNGAN KERJA DAN OUTSOURCING. Dengan diadakannya perjanjian kerja maka terjalin hubungan kerja antara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, PEKERJA KONTRAK, DAN HAK CUTI. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja dan Pekerja Kontrak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, maka permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERLINDUNGAN KERJA OUTSOURCING MENURUT UU NO. 13 TAHUN 2003 DAN FIQH MUAMALAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN, DASAR HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

I. PENDAHULUAN. dalam penetapan tingkat upah. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan upah

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan hanya pada bagaimana cara untuk menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, para wanita ikut berpartisipasi meningkatkan

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan untuk bekerja. Bekerja dilakukan untuk memenuhi. langsung atau uang untuk membeli kebutuhannya.

TINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah

LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA BURUH KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya dengan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat, itu adalah demi mencapai sebuah cita-cita yaitu

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor. Pendapat lain mengatakan, kesempatan

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Bagi buruh/pekerja yang terpenting adalah upah riil (banyaknya barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan memiliki ajaran yang terkait atau sekurang-kurangnya berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. perburuhan yang menyangkut tentang upah masih menjadi permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Dussenbery mengungkapkan bahwa bukan pendapatan mutlak

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH WANITA DI CV. AGUNG JAYA DI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS. A. Penetapan UMK kabupaten lampung selatan terhadap peningkatan taraf hidup buruh

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. DI HARI LIBUR DI PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk (HYPERMART) BANDUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 13

BAB III PENUTUP. dapat diperoleh kesimpulan bahwa : bekerja selama 12 (dua belas). ini berhak untuk mendapatkan cuti tahunan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karyawan bekerja untuk mendapatkan penghasilan demi penghidupan

dalam Modul 7. Kompensasi gaji adalah pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh karyawan dari pelaksanaan

TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN PENYEDIA JASA AKIBAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PEKERJA OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Tujuan dari

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III UPAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN BERDASARKAN KELEBIHAN TIMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat-daerah masih timpang. Tidak satu pun jenis pajak pusat yang dialihkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebijakan pengupahan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Edisi Revisi, ctk. Duabelas, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 234.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN UPAH. imbalan dalam bentuk lain. Kemudian dalam Pasal 1 angka 11 UU Nomor 40


Analisis Penggajian Pabrik Pupuk Petroganik di PT. Nito Nur Utama Tanggulangin Dalam Perspektif Prinsip Ekonomi Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan prasyarat bagi suksesnya perusahaan. Sumber daya manusia

VIII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan Bab V sampai dengan Bab VII,

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Manusia menjadi penentu dan penggerak jalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu membantu dalam

BULETIN AKUNTANSI STAF BAPEPAM dan LK PEMBERIAN TANTIEM DAN BONUS SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

Kewirausahaan dan Perencanaan Keuangan Boyke R. Purnomo

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah masih menjadi salah satu persoalan yang selalu menjadi sorotan di Negara bekembang seperti Negara Indonesia. Hal ini mengingat bahwa upah merupakan imbalan yang diterima pekerja atas jasa yang diberikan kepada perusahaan dalam proses memproduksi barang atau jasa. Kompensasi karyawan menyorot pada seluruh bentuk upah atau imbalan yang berlaku dari pekerjaan mereka dan mempunyai dua komponen yang langsung dan tidak langsung. Komponen langsung meliputi dalam bentuk upah, gaji komisi dan bonus. Dan komponen tidak langsung berupa tunjangan seperti asuransi uang liburan. 1 Ijarah adalah pemilik jasa dari seorang ajir (orang yang dikontrak tenaganya) oleh musta jir (orang yang mengontrak tenaga), serta pemilikaan harta dari pihak musta jir oleh seorang ajir. Dengan kata lain Ijarah merupakan transaksi terhadap jasa tertentu dengan disertai kompensasi. Syarat sah dan tidaknya transaksi Ijarah tersebut adalah adanya jasa yang dikontrak haruslah jasa yang mubah. Tidak diperbolehkan mengontrak seorang ajir untuk memberikan jasa yang haram. Dalam ketentuan kerja Ijarah jasa seorang yang dikontrak untuk dimanfaatkan tenaganya, dalam kontrak kerjanya harus ditentukan bentuk kerjanya,waktu, upah serta tenaganya. Jenis pekerjaannya harus dijelaskan, sehingga tidak kabur, jika transaksinya kabur maka hukumnyaa adalah fasid (rusak) dan waktunya 1 Koeshartono & Shellyana Junaedi, HUBUNGAN INDUSTRIAL:Kajian Konsep dan Permasalahan(Yogyakarta: UNIVERSITAS Atma Jaya,2005),94 1

2 harus ditentukan, misalnya harian, bulanan, atau tahunan. Upah kerjanya juga harus ditetapkan. Dari Ibnu Mas ud berkata: Nabi SAW bersabda: apabila diantara kalian mengontrak (tenaga) seorang ajir, maka hendaknya diberi tahu tentang upahnya. Bentuk kerja Ijarah, tiap pekerjaan yang halal maka hukum mengontraknya juga harus halal. Didalam Ijarah tersebut harus tertulis jenis atau bentuk pekerjaan yang harus dilakukan seorang ajir. Dalam waktu kerjanya transaksi Ijarah harus disebutkan jangka waktu pekerjaan itu yang dibatasi oleh jangka waktu yang berlakunya perjanjian atau selesainya pekerjaan tertentu, dan harus ada juga perjanjian waktu bekerja ajir. Gaji kerja dalam Ijarah juga harus jelas dengan bukti dan ciri yang bisa menghilangkan ketidakjelasan. Kompensasi Ijarah juga boleh tunai, dan boleh juga tidak dengan syarat yang tidak jelas. 2 Sebuah perusahan bisanya ingin perusaha mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan menekan biaya berupa upah dan gaji seminimal mungkin karena factor upah dan gaji merupakan factor biaya perusahaan. Akan tetapi perusahaan dalam memberikan upah tidak dibenarkan memberikan upah serendah mungkin karena menyangkut segi kehidupan anggota dan dalam pemerintahan juga telah diatur dengan upah minimum. Gaji dan Upah yang diberikan oleh sebuah perushaan kepada karyawan dan digunakan karyawan dengan dua fungsi yaitu sebagai alat untuk membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya dan sebagai alat pendorong untuk bekerja lebih giat, lebih baik dan produktif. Untuk menentukan besar kecilnya upah banyak cara atau system pemberian upah yang diikuti. Pemberian upah dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh masalah persaingan tenaga kerjaa, pendidikan, keterampilan, perilaku karyawan, dan pengamalannya. Penetapan upah tidak bisa ditentukan oleh suatu formula, karena penetapan besar kecilnya upah 2 Nurul Huda,dkk,Ekonomi Makro Islam,(Jakarta:Kencana, 2008)229-230.

3 juga melihat kepada tingkat produktivitas, biaya hidup,dan laba yang diperoleh perusahaan. 3 Tenaga kerja di Indonesia ada yang di kontrak dan ada pula yang tetap atau permanen. Tenaga kontrak atau sering disebut dengan Outsourcing yaitu tenaga kerja yang didatangkan dari luar perusahaan yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Outsourcing. Tenaga kerja Outsourcing dikontrak oleh sebuah perusahaan berdasarkan perjanjian dengan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Bagi sebuah perusahaan dengan adanya jasa tenaga kerja atau Outsourcing banyak sekali keuntungan yang perusahaan peroleh seperti, perusahaan tidak perlu repot melakukan perekrutan karyawan yang tentu saja banyak sekali menghabiskan waktu. Awal berkembangnya Outsourcing adalah untuk membagi resiko usaha dalam berbagai masalah, termasuk ketenagakerjaan. Pada tahap awal outsorcing belum diidentifikasi secara formal sebagai strategi bisnis karena banyak perusahaan yang semata-mata mempersiapkan diri pada bagian tertentu yang bisa mereka kerjakan. 4 Bagi pekerja yang berstatus lajang, gaji biasanya dipergunakan untuk dirinya sendiri. Lain halnya dengan pekerja yang telah memiliki keluarga, keberadaan keluarga tentunya meningkatkan kebutuhannya aakan uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Secara tradisional, manajemen industry dari politik pengupahan masih melihat buruh adalah bagian dari efisiensi biaya produksi dan nilai tawar produksi dipasar, tidak semua masalah produksi upah buruh dapet berjalan secara tepat, meskipun upah buruh (blue color labour) ditekan serendah mungkin, tetapi manajemen mampu membayar sangat tinggi kepada kelompok white color labour. Hal ini melahirkan dua masalah yaitu, 3 Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung:Alfabeta,2013), 219. 4 Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012),186-187.

4 pertama, daya beli riil upah yang diterima buruh sangat rendah dan cenderung menurun sebagaimana di gambrkan diatas. Kedua, kesenjangan penerimaan upah antar lever jabatan teramat lebar. 5 Serikat buruh SBSI merupakah salah satu perusahaan tenaga kerja yang ada di kota cilegon. Tujuan organisasi ini didirikan dengan tujuan demi mewujudkan cita-cita organisasi yang terdapat pada visi SBSI yaitu buruh sejahtera. Setiap buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi kebutuhan penghidupan yang layak bagi kemanusian, yaitu mampu memenuhi kebutuhan hidup buruh dan keluarganya secara wajar yang meliputi makanan dan minuman,sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan jaminan hari tua. 6 Sebagimana diketahui bahwa ekonomi keluarga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya memalui aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang bertanggung jawab atas kebutuhan dan kebahagian bagi kehidupan keluarganya. Seorang buruh Outsourcing dengan gaji upah minimum dengan keluarga yang dan sudah memiliki anak sekolah kebutuhannyaa meningkat, dengan begitu beban kepala keluarga semakin bertambah. Peningkatan upah merupakan tujuan dari buruh. Peningkatan dari bekerja ini tidak selalu diiringi perbaikan social keluarga. Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul: Pengaruh upah pegawai outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga (Studi di F LOMENIK Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) CILEGON) 5 Munir, Gerakan perlawanan buruh (Jatim: Intrans Publishing,2014), 56 6 Hardijan Rusli, Hukum Ketenagakerjaan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 89.

5 B. Identifikasi Masalah Outsourcing, mendengar kata tersebut tidak asing lagi terdengarnya. Karena saat ini Outsourcing sedang diperbincangkan dikalangan masyarakat atau pegawai, karena Outsourcing itu adalah salah satu penyediaan jasa untuk di salurkan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, para pekerja yang tergabung pada serikat buruh outsourcing untuk saat ini masih terjamin upahnya dan terjamin keselamatan kerjanya. Kesejahteraan ekonomi keluarga pada pekerja yang tergabung pada serikat buruh juga hampir sepenuhnya terpenuhi, karena outsourcing pada saat ini juga berhak mendapat bonus dan hiburan untuk keluarganya. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian adalah : 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara upah pegawai Outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga? 2. Seberapa besar pengaruh antara upah pegawai outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga? D. Pembatasan Masalah Batasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian nanti terfokus pada pokok permasalahan yang ada berserta pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan penelitian nanti tidak menyimpang dari tujuannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu membahas masalah yang ada didalam rumusan masalah dan supaya tidak keluar dari jalur pembahasan ini maka dibutukan ruang lingkup dalam penelitian. Ruang lingkup penelitian penulis lakukan terbatas pada bagian upah pegawai sebagai variable X akan diukur dengan pendapatan pegawai

6 perbulan atau upah minimum, sedangkan tingkat kesejahteraan sebagai variable Y akan diukur dengan tingkat kesejahteraan keluarga. E. Tujuan penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara upah pegawai Outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarg. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara upah pegawai Outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfat : 1. Bagi penulis diharapkan semoga hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan yang luas dan bisas diterapkan dengan teori-teori selama masa perkuliahan dan membandingkannya dengan realita yang ada di masyarakat. 2. Bagi pihak-pihak yang terkait hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi pengetahuan, khususnya bagi pihak-pihak yang berminat terhadap permasalahan yang dibahas penulis. 3. Bagi pembaca, dapat dijadikan informasi untuk masyarakat luas sebagai ilmu pengetahuan dan wawasan tentang upah.

7 G. Kerangka Pemikiran Istilah buruh hingga saat ini masih popular dalam dunia perburuhan atau ketenagakerjaan. Pada zaman penjajahan Belanda yang dimaksudkan dengan buruh adalah pekerja kasar seperti kuli, tukang, mandor yang melakukan pekerjaan kasar. Sedangkan yang bekerja di kantor pemerintah maupun swasta itu di sebut denga karyawan/pegawai. Pembedaan yang membawa konsekuensi pada perbedaan perlakuan dan hak-hak tersebut oleh pemerintah Belanda tidak terlepas dari upaya untuk memecah belahkan orang pribumi. Setelah merdeka kita tidak lagi mengenal perbedaan antara buruh halus dan buruh kasar, semua orang yang berkerja disektor swasta baik pada orang maupun badan hukum disebut buruh. Hal ini disebutkan dalam undang-undang No.22 Tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan yakni Buruh adalah barang yang berkerja pada majikan dengan menerima upah terdapat pada (pasal 1 ayat 1). 7 Sehubungan dengan hal itu, dalam penelitian ini kerangka pemikiran yang digunakan dalam konsep seberapa pengaruhnya upah yang diterima Outsourcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarganya. Manusia sebagai sosok yang sangat perhitungan dalam setiap aktivitas ekonominya, karena katagori kesuksesan dihitung dari besaran materi yang berhasil dikumpulkan. Kebutuhan manusia atau konsumsi manusia itu dilakukan dalam dua waktu yaitu sekarang dan yang akan datang. Pendapatan adalah suatu penjumlahan konsumsi dan tabungan. Perilaku konsumsi dapat dibagi menjadi 3, yaitu: (1)Lender, ketika jumlah konsumsi lebih kecil dari pada pendapatan. (2)Borrower,ketika jumlah konsumsi lebih besar dari pada pendapatan. (3)Polonius point, ketika jumlah konsumsi sama dengan jumlah 7 Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, 43-44.

8 pendapatan. 8 Konsep konsumsi, merupakan yang ada di Indonesia yang berarti perbelanjaan yang di lakukan oleh rumah tangga keatas barangbarang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan perbelanjaan tersebut. Perbelanjaan masyarakat ke atasmakanan, pakaian dan barang-barang kebutuhan mereka yang digolongkan ke atas perbelanjaan atau pengeluaran konsumsi. Barang yang di produksi khusus digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya yang dinamakan barang konsumsi. Barang tersebut bisa dibedakan kepada tiga golongan : (1)Yang mudah rusak, seperti sayursayuran dan buah-buahan, (2)Yang setengan tahan lama, seperti sepatu dan pakaian. (3)Yang tahan lama, seperti mobil, motor dan alat elektronik. 9 Kesejahteraan itu merupakan tujuan bagi semua orang, dikatakan sejahteraan jika seseorang tersebut mendapatkan pendapatan yang mampuh memenuhi kebutuhan keluarganya seperti sandang, pangan dan papan. Seseorang bisa dibilang sejahteraa ketika seseorang tersebut memiliki tabungan untuk masa yang akan datang. 8 M.Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi, Suatu perbandingan Ekonomi Islam dan ekonomi Konvensional (Jakarta: Kencana,2010), 133-134. 9 Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), 337

9 Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran PERUSAHAAN UPAH KEBUTUHAN PANGAN SANDANG PAPAN SAVING KESEJAHTERAAN Dari skema kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan, Bahwa perusahaan memberikan imbalan jasa kepada pekerja/buruh dalam bentuk upah dan dinyatakan dalam bentuk uang. Uang yang diterima oleh pekerja/buruh untuk memenuhi kebutuhannya seperti kebutuhan pangan,sandang,dan papan. Kebutuhan sandang yaitu kebutuhan akan pakaian. Kebutuhan pangan meliputi kebutuhan yang paling utama bagi manusia. Dan kebutuhan akan papan yaitu meliputi kebutuhan seseorang untuk membuat tempat tinggal. Di katakan sejahtera ketika seorang pegawai itu menyisihkan sebagian upahnya untuk di tabung/saving. Saving tersebut untuk kebutuhan yang akan datang, dan kebutuhan yang tidak terduga.

10 H. Sistemastika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang skrispi yang akan dilakukan, adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan masalah,manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II dalam bab ini membahas tentang kajian pustaka yang meliputi tentang Outsourcing, pengaruh upah Outsorcing terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga, dan hipotesis. Bab III dalam bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, jenis metode penelitian, teknik analisis data serta oprasional variable penelitian. Bab IV dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian,analisis data dan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS Versi 16.0. Bab V dalam bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.