APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 PENERAPAN SISTEM PEMOMPAAN. Sumur XY-15 terletak dalam lapangan Onshore Lapangan XX Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan apabila tekanan reservoir atau metoda sembur alam sudah tidak

RE-DESIGN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP PADA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA MINAS PEKANBARU

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

EVALUASI POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR P-028 DAN P-029 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD

EVALUASI POMPA ESP TERPASANG UNTUK OPTIMASI PRODUKSI MINYAK PT. PERTAMINA ASSET I FIELD RAMBA

Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau

EVALUASI PERBANDINGAN DESAIN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DAN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR M-03 DAN M-05

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI DAN DESAIN ULANG POMPA ESP OPTIMASI PRODUKSI MINYAK PADA SUMUR MSY-01 DI LAPANGAN BG

PERANCANGAN POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE (ESP) PADA SUMUR XY-15 DI LAPANGAN XX INDONESIA

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI DAN DESAIN ULANG ELECTRIC SUBMERGIBLE PUMP (ESP) PADA SUMUR X DI LAPANGAN Y

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI

EVALUASI ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) DAN OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR TY 008 DI LAPANGAN BALAM PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA SKRIPSI

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

Perencanaan Pengangkatan Buatan dengan Sistim Pemompaan Berdasarkan Data Karakteristik Reservoir

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

Optimasi Produksi Terintegrasi Untuk Lapangan Dengan Sumur ESP Oleh : Ria Perdana Putra* Dr.Ir. Pudjo Sukarno**

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD

ANALISA PRESTASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DI SUMUR X LAPANGAN Y

STUDI PENGARUH UKURAN PIPA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT LAJU PRODUKSI PADA SUMUR PRODUKSI Y-19, W-92, DAN HD-91 DI PT. PERTAMINA EP ASSET-1 FIELD JAMBI

Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR GAS LIFT DI LAPANGAN A

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI POMPA ELECTRIC SUBMERSIBEL (ESP) SUMUR KWG WK DI LAPANGAN KAWENGAN AREA CEPU PT. PERTAMINA EP REGION JAWA

ISSN: Ali Musnal Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru

Ilhami Nur , Semester II 2009/2010 1

EVALUASI DAN REKOMENDASI ESP PADA SUMUR M-04 DI LAPANGAN MUDI JOB PERTAMINA-PETROCHINA, TUBAN, JAWA TIMUR

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Studi Korelasi antara Kapasitas Daya Motor Electrical Submersible Pump terhadap 4 Parameter Sumur Minyak

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1. Skema proses injeksi

PUMP SETTING DEPTH (PSD)

EVALUASI WATERFLOOD ZONA 560 DAN ZONA 660 LAPANGAN X MENGGUNAKAN OFM PADA TAHUN

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

ISSN JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal

PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

BAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

ISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28

BAB I PENDAHULUAN. di dalam pompa maupun pipa, tempat-tempat bertekanan rendah. terjadinya kavitasi. Sedangkan kavitasi sendiri adalah gejala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI

BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

Menyajikan jenis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis Membuat kelas pembelajaran melalui kelas maya

APLIKASI INFLOW CONTROL DEVICES (ICD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA LAPANGAN SLV MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR

Gambar 1.1 Diagram skematis proses eksplorasi dalam industri perminyakan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

Smart Control Distribusi Air Menggunakan Variable Frequency Drive

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

TEKNIK PRODUKSI MIGAS SEMESTER 4

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PCP DAN GAS LIFT PADA SUMUR I LAPANGAN H

PENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI LAPANGAN RANTAU

BAB IV PEMBAHASAN. Pada lapangan XY menggunakan porositas tunggal atau single porosity.

Poso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1

Perencanaan Rotative Gas Lift untuk Sistem Sumur yang Terintegrasi Oleh : Gesa Endah Prastiti* Dr.Ir. Pudjo Sukarno**

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

OPTIMASI PRODUKSI HASIL PERENCANAAN SUCKER ROD PUMP TERPASANG PADA SUMUR TMT-Y DI TAC-PERTAMINA EP GOLWATER TMT

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

BAB III CARA KERJA INVERTER

Edwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

MODUL KULIAH ELEKTRONIKA DAYA PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

Teknik Pemboran. Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc.

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB 3 PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK. CNOOC SES Ltd NORTH BUSINIESS UNIT DENGAN TEGANGAN OPERASI 13.8 KV

KONSERVASI ENERGI DENGAN KENDALI SISTEM PEMOMPAAN AIR MENGGUNAKAN VARIABLE FREQUENCY DRIVE

Session 11 Steam Turbine Protection

ISBN

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

Transkripsi:

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP Abstrak Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai beberapa keuntungan seperti rentang kapasitas yang cukup besar, fasilitas permukaan yang berdimensi relatif kecil, dan relatif baik untuk sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan tekanan serta sumur yang memiliki dynamic liquid level yang cukup dalam. Namun demikian Electric Submersible Pumpjuga mempunyai beberapa kekurangan seperti tidak tahan terhadap kandungan gas yang tinggi, scale dan masalah kepasiran. Paper ini akan membahas aplikasi Variable Speed Drive(VSD) pada dua sumur dengan kasus yang berbeda. Kenaikan Watercut yang drastis terjadi pada sumur AK-1, sehingga memerlukan langkah pengoptimalisasian yang cepat demi menjaga sumur tetap berproduksi. Penulis akan membahas bagaimana aplikasi VSD pada sumur ini dalam mengatasi kenaikan watercut yang drastis. Sumur AK-2 pada lapangan X merupakan sumur tua dan berproduksi minyak dari lapisan zona produksi Transisi. Sumur AK-2 mempunyai kasus terkait dengan produksi gas berlebih, itu akan menurunkan efisiensi pompa dan menimbulkan masalah yang dapat membuat pompa mati. Dari studi kasus yang akan dibahas oleh penulis, VSD mampu mengatasi masalahmasalah yang ada pada sumur ESP. Dengan mengatasi masalah tersebut akan membuat usia sumur meningkat. 1. PENDAHULUAN Electrical Submersible Pump (ESP) merupakan metode pengangkatan buatan yang paling banyak digunakan diindustri perminyakan. Beberapa keuntungan dari penggunaan ESP adalah rentang kapasitas yang cukup besar, fasilitas permukaan yang berdimensi relatif kecil, dan relatif baik untuk sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan tekanan serta sumur yang memiliki dynamic liquid level yang cukup dalam. Namun demikian ESP juga mempunyai beberapa kekurangan seperti tidak tahan terhadap kandungan gas yang tinggi, scale dan masalah kepasiran. Telah banyak dilakukan penelitian dan pengembangan dalam penggunaan ESP, salah satu pengembangan yang telah dilakukan adalah dalam penggunaan Variable Speed Drive (VSD). VSD dapat merubah kecepatan rotasi motor dengan mengubah frekuensi AC Power sebelum dikirim ke dalam peralatan ESP dibawah permukaan. Penggunaan VSD memungkinkan kita untuk mengubah putaran pompa sehingga laju alir fluida dapat berubahubah. Dalam paper ini akan membahas mengenai aplikasi VSD di dua sumur yang berbeda dengan kondisi yang berbeda pula. Sumur AK-1 mempunyai kasus terkait dengan pencegahan water coning dengan indikasi kenaikan water cutyang drastis sementara Sumur AK-2 mempunyai kasus terkait dengan produksi gas berlebih. Kedua sumur tersebut memiliki kedalaman sekitar 5000 ft yang telah menggunakan ESP dan juga manfaat VSD pada masalah teknis di sumur tersebut.

2. DASAR TEORI ESP adalah rangkaian pompa sentrifugal yang terdiri dari beberapa unit yang dipergunakan untuk mengangkat fluida dari dalam sumur ke permukaan. Pompa ini bekerja dengan tenaga listrik dan dipasang dibawah permukaan fluida dalam suatu sumur produksi. Electric Power atau tenaga listrik disuplai dari transformer (step down) melalui switch board. Pada switchboard, semua prilaku dari ESP dan kabel akan dikontrol/dimonitor (seperti amperage, voltage, dll).power akan diteruskan dari switchboard ke ESP motor melalui power cable yang terikat sepanjang tubing dan body ESP.Pada ESP motor, electric power akan dirobah menjadi mechanical power (tenaga putaran).tenaga putaran akan diteruskan ke protector dan pump melalui shaft yang dihubungkan dengan coupling.as atau shaft dari ESP pump akan berputar, pada waktu yang bersamaan, impeller akan ikut berputar dan mendorong fluida yang masuk melalui pump intake atau gas separator kearah permukaan.fluida yang didorong, secara bertahap akan memasuki tubing dan terus menuju kepermukaan sampai ke stasiun pengumpul. Dalam mendesain pompa ESP pada sumur yang memiliki GOR tinggi, salah satu faktor yang sulit diprediksi adalah jumlah gas bebas yang masuk kedalam intake pompa. Bila kandungan gas bebas terproduksinya tinggi tidak dikontrol maka akan menyebabkan kerusakan pompa akibat kavitasi. Apabila gas yang cukup banyak ikut terproduksi pada sumur ESP, maka dapat menurunkan efisiensi pompa dan menimbulkan problem pada pompa. Salah satu cara untuk mengatasi jumlah gas bebas yang terproduksi dan masuk kedalam pompa adalah dengan mengontrol rateproduksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengaplikasikan VSD pada sumur ESP. VSD dapat merubah kecepatan rotasi motor dengan mengubah frekuensi AC Powersebelum dikirim ke dalam motor ESP dibawah permukaan. Penggunaan VSD memungkinkan pengoperasian pompa pada rentang frekuensi yang lebih luas. Dengan mengubah frekuensi akan mempengaruhi kinerja pompa, dan dapat memperbesar fleksibilitas pompa. Variable speed drive (VSD) Merupakan perangkat tambahan yang dipasang pada unit ESP yang dapat merubah frekuensi putaran pompa sehingga dapat mengatur laju putaran pompa. Unit ini terpasang pada swicthboard. Faktor-faktor yang menyebabkan perlunya penggunaan VSD : peningkatan water cut yang terlalu cepat meningkatnya tubing head pressure (THP) perubahan tekanan reservoir / perubahan PI (produksi index) komponen utama VSD : Graphical Control Sistem (GCS) berfungsi sebagai tombol pengontrol Rectifier berfungsi mengkonversi AC ke DC Link DC berfungsi menyediakan gelombang DC halus untuk inverter Inverter berfungsi perubahan DC kembali ke output tiga fase frekuensi variabel AC Melalui penggunaan VSD ini, kita dapat mengoptimalkan suatu pompa dan motor tertentu pada berbagai kondisi aplikasi. Salah satunya pada sumur minyak dengan watercut yang cukup tinggi. Selain itu juga pada sumur minyak yang memiliki GOR yang cukup

tinggi. Dengan aplikasi VSD, maka laju produksi dapat dikontrol dengan mengatur frekuensi. Dengan melakukan sensitifiti frekuensi maka kita juga dapat mensensitiviti laju produksi sumur tersebut, dari hal tersebut kita dapat menentukan laju produksi optimum dimana jumlah gas yang terproduksi masuk ke dalam pompa tidak mengganggu kinerja pompa. 3. APLIKASI LAPANGAN Sumur AK-1 merupakan sumur tua yang merupakan sumur onshore. Sumur ini berproduksi pada tahun 2008 dengan intial rate sebesar 677 BFPD dan water cut sebesar 1,16%. Tetapi seiring diproduksikan, pada bulan ke tiga sampai bulan keenam sumur mengalami kenaikan watercut yang cukup drastis. Oleh sebab itu laju produksi perlu dikontrol untuk menghambat kenaikan watercut yang drastis tersebut. Untuk melakukan kontrol terhadap rate yaitu menggunakan VSD. Sumur AK-2 pada lapangan X, sudah dipasang ESP dengan desain pompa yang laju produksinya 650 BFPD pada frekuensi 60 Hz. Tetapi pada kenyataannya di awal produksi sumur tidak dapat diproduksikan karena terlalu banyak gas bebas yang terproduksi masuk kedalam pompa sehingga menimbulkan gas lock pada pompa. Oleh karena itu, laju produksi perlu dikontrol untuk mengurangi jumlah gas terproduksi yang menghambat kinerja pompa. Untuk mengatur laju produksi yaitu menggunakan VSD. 4. ANALISA TEKNIS Pada Sumur AK-1 dari optimasi laju alir produksi yang dilakukan, terlihat di Gambar 1 bahwa usia sumur dapat diperpanjang ditandai dengan kenaikan watercut yang dapat diperlambat, walaupun laju alir minyak perharinya turun. Dengan penurunan laju alir berarti memberi kesempatan lebih kepada minyak untuk mengalir dari formasi kedalam lubang sumur sehingga mengurangi efek terjadinya coning. Apabila sumur dibiarkan dengan laju alir sekitar 680 BFPD, maka usia sumur tersebut hanya 205 hari, karena setelah itu watercutnya diprediksi akan bernilai 100%. Sedangkan dengan pengontrolan laju alir produksi, sumur tersebut mampu diperpanjang usianya menjadi 403 hari. Hasil evaluasi teknis menunjukkan walaupun laju produksi minyak berkurang tapi dari sisi kumulatif produksi meningkat dengan perbedaan sampai dengan 14,889 bbl minyak. Gambar 1. Hasil analisa watercut sumur AK-1

Kemudian keuntungan menurunkan laju alir menggunakan VSD adalah: 1. Tidak perlu mendatangkan RIG untuk mengganti pompa, 2. Dapat melakukan optimasi dari berbagai macam tingkat laju alir produksi 3. Lebih mudah dan cepat untuk dilakukan Untuk kasus sumur AK-2 karena masalah Gas Lock, maka laju alir produksi harus diturunkan agar menjaga gas yang berlebih pada posisi intake pompa. Dari hasil perhitungan secara teori laju produksi desain dapat diturunkan sampai frekuensi 45 Hz.Gas separator yang digunakan pada sumur ini mampu menangani gas bebas sebesar 65% dari fluida. Pada laju produksi desain awal 650 BFPD, volume gas bebas diperkirakan mencapai 85%. Hal ini tidak dapat di tangani oleh Gas Separator, oleh karena itu laju produksi perlu diturunkan untuk menurunkan kandungan gas bebas yang masuk kedalam pompa. Setelah dilakukan analisa sensitifiti pada berbagai harga laju produksi maka dapat diketahui laju produksi desain yang optimum dimana gas bebasnya mampu ditangani oleh Gas Separator. Dari hasil analisa pada laju produksi 500 BFPD, persentase volume gas bebas yang masuk ke dalam pompa sebesar 60 %, sehingga dapat ditangani oleh gas separator (Tabel 1). Tabel 1. Perhitungan gas bebas sumur AK-2

Gas bebas memang memberi masalah kepada sistem ESP. Apabila gas bebas yang masuk ke dalam pompa terlalu banyak maka akan dapat mengakibatkan kavitasi dan gas lock. Apabila gas bebas masuk kedalam pompa maka gas tersebut akan mengganggu putaran impeler pompa. Hal ini dapat menurunkan efisiensi dan merusak pompa. Dalam sistem ESP untuk melindungi kerusakan pompa maka bila kondisi itu terjadi, akan menimbulkan kondisi underload dan mematikan pompa secara otomatis. 5. KESIMPULAN Variable Speed Drive (VSD) dapat memperluas rentang aplikasi pompa ESP sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan laju alir desain ESP dengan kondisi aktual sumur. Pada kasus sumur ESP dengan kenaikan watercutdrastis, VSD digunakan untuk mengontrol laju produksi sehingga dapat menanggulangi kenaikan water cut tersebut sehingga memperpanjang usia sumur, meningkatkan perolehan minyak kumulatif. Pada sumur ESP yang memproduksi gas cukup tinggi, VSD diaplikasikan untuk mengontrol laju alir produksi sehingga memberikan efek mengontrol gas bebas yang masuk kedalam pompa. Dari pengaplikasian tersebut diperoleh laju produksi optimal pada 500 BFPD dengan menggunakan VSD pada frekuensi 45 Hz. Mengontrol laju produksi dengan menggunakan VSD sangat efektif karena mampu menjaga kinerja pompa tetap berada di dalam rentang efisiensi optimumnya. 6. DAFTAR PUSTAKA Brown, K.E., 1984. The Technology Of Artificial Lift Methods. Lake, L.W., 2006. Petroleum Engineering Handbook-Society of Petroleum Engineering. Rukmana, D., Kristanto. D., dan Aji, V.D.C., 2012. Teknik Reservoir Teori dan Aplikasi. Wahyu Prasetyo, 2005. Aplikasi VSD Variable Speed Drive. www.omesh-migas08.blogspot.sg/2010/01/migas_3399.html www.vigiku.blogspot.sg/2012/09/artificial-lift.html www.bayupancoro.wordpress.com/2008/07/02/variable-speed-drive-vsd-aka-inverter/