BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

Bab I. Pendahuluan. perusahaan seperti pemerintah dan investor. Penyajian laporan keuangan adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan banyak informasi tentang laporan keuangan tersebut.

BAB I 1. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan suatu informasi yang relevan. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode. tertentu (Prastiwi, Yuniarta, dan Darmawan, 2014).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan ekonomi global yang semakin ketat mau tidak mau mengharuskan perusahaan untuk mencari modal sendiri guna kelangsungan hidup perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan go-public untuk mendapatkan dana segar dengan cara kepemilikan oleh publik. Dengan adanya kepemilikan oleh publik maka perusahaan wajib untuk melaporkan dan mempublikasikan hasil kinerja perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) termasuk investor yang telah menginvestasikan dananya. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya asimetri informasi hasil kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi salah satu media utama yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan informasi bagi para stakeholders. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2009). Suatu keputusan ekonomi dapat dikatan relevan dan reliable jika informasi yang disajikan tepat waktu. Ketidaktepatan waktu dalam penyampaian laporan

2 keuangan akan berdampak pada kurang relevannya informasi tersebut terhadap pengambilan keputusan sehingga keputusan ekonomi yang diambil bisa saja salah. Kebutuhan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu menjadi salah satu karakterisik kualitatif yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Profesi akuntan pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja akuntan yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan yang telah diauditnya. Menyadari betapa pentingnya arti tepat waktu dalam arus informasi saat ini dimana arus globalisasi menjadi begitu nyata sehingga tak hanya kredibilitas suatu perusahaan yang dipertaruhkan namun juga badan negara yang menjadi sarana dan pengawas atas perusahaan yang telah go-public yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) serta untuk melindungi berbagai kepentingan terutama shareholders maka pemerintah melalui Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Perusahaan go-public dalam menyajikan laporan keuangannya harus berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan telah di audit oleh auditor independen. Ketentuan mengenai batas ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan selanjutnya diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam Nomor

3 Kep-80/PM/1996 yang menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan independen selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan perusahaan. Akan tetapi, peraturan tersebut kemudian dirubah melalui Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-36/PM/2003 Lampiran X.K.2 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan selambat-lambatnya diserahkan kepada Bapepam pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Karena adanya kemungkinan bahwa emiten atau perusahaan publik tidak hanya ter-listing di bursa efek dalam negeri namun juga bursa efek luar negeri seperti New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), dan lantai bursa efek lainnya. Maka Bapepam kemudian menambahkan peraturan baru melalui Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-40/BL/2007 perihal jangka waktu penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Negara lain yang menyatakan bahwa batas waktu penyampaian laporan keuangan berkala dan batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dilakukan mengikuti ketentuan negara lain dan selambat-lambatnya pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan keuangan berkala kepada otoritas pasar modal di negara lain. Emiten atau perusahaan publik yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administrasi dan denda. Bapepam sebagai otoritas pengawas atas perusahaan publik yang ter-listing di

4 Bursa Efek Indonesia memberlakukan sanksi denda sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) setiap harinya terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan. Pada tahun 2009 sebanyak empat emiten dikenakan sanksi denda sebesar Rp 43.000.000 (empat puluh tiga juta rupiah) atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan (LKT) dan Laporan Tahunan (LT) untuk tahun 2008 (detikfinance dalam finance.detik.com, 7 Juli 2009). Selain Bapepam, Bursa Efek Indonesia juga memiliki sanksi yang tegas terhadap emiten atau perusahaan publik yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tahunannya yang telah diaudit oleh auditor independen. Hal ini ditunjukkan dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan I-H tentang sanksi dijelaskan bahwa: 1. II.6.1 peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan. 2. II.6.2 peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah), apabila mulai hari kalender ke-31 hingga hari kalender ke-60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan. 3. II.6.3 peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah), apabila mulai hari ke-61 hingga hari kalender ke-90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan

5 keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II.6.2. 4. Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud ketentuan II.6.2 dan II.6.3. 5. Sanksi suspensi perusahaan tercatat hanya akan dibuka apabila perusahaan tercatat telah menyerahkan laporan keuangan dan membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II.6.2 dan II.6.3 Ketegasan baik sanksi administrasi maupun denda yang diberikan oleh Bapepam dan Bursa Efek Indonesia adalah dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap shareholders dan menjaga kepatuhan emiten atau perusahaan publik dalam menjamin keterbukaan informasi kepada publik. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah banyak dilakukan di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diketahui bahwa likuiditas, profitabilitas, kepemilikan publik, reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), ukuran perusahaan, dan umur perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dyer dan McHugh (dalam Suharli dan Sofyan, 2008) meneliti profil ketepatan waktu pelaporan dan normalitas keterlambatan dengan menggunakan

6 120 perusahaan di Australia periode 1965-1971. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan tanggal berakhirnya tahun buku berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan. Selain itu, Owusu-Ansah (2000) melakukan penelitian tentang timeliness laporan tahunan dengan menggunakan 47 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) sebagai objek penelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, dan umur perusahaan, dan bulan dari akhir tahun laporan keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. 2. Ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapat awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Sedangkan di Turki, Dogan, Ender Coskun, dan Orhan Celik (2007) meneliti tentang timeliness laporan keuangan tahunan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terlisting di Istambul Stock Exchange (ISE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Kabar baik/good news (ROA dan ROE) berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangan tahunannya.

7 2. Ukuran perusahaan, kenaikan risiko keuangan, kebijakan tahun lalu, dan karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu laporan keuangan tahunan. Di Indonesia, Almilia dan Lucas (2006) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada 131 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2002-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Sedangkan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan kontijensi tidak berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Srimurdati (2008) meneliti tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan leverage keuangan, kepemilikan internal, dan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hilmi dan Sofyan (2008) melakukan penelitian tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2004-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan leverage keuangan, ukuran

8 perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap waktu penyampaian laporan keuangan. Suharli dan Sofyan (2008) meneliti tentang timeliness laporan keuangan pada 30 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2002-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap timeliness laporan keuangan. Sedangkan ukuran perusahaan dan return saham tidak berpengaruh terhadap timeliness laporan keuangan. Sulistyo (2010) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dari berbagai hasil penelitian tersebut ditemukan bukti-bukti empiris yang menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, terdapat pula ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini penulis akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, menambahkan variabel baru, dan menggunakan periode waktu yang berbeda, serta mempersempit lingkup

9 penelitian khusus hanya perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini didasarkan pada kilas balik kinerja perusahaan publik perbankan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011, dimana sebanyak 6 emiten perbankan yaitu Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Danamon (BDMN), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Jabar Banten (BBJB) termasuk dalam LQ45 dan sektor perbankan menjadi penyumbang terbanyak emiten perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Maka berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menuangkannya dalam karya ilmiah skripsi yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti diidentifikasikan dalam pertanyaan: Apakah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi guna memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini bertujuan: Untuk menganalisis apakah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai daya manfaat yang luas antara lain: 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti dalam memperdalam pengetahuan tentang akuntansi mengenai analisa laporan keuangan perusahaanperusahaan yang telah go public khususnya perusahaan perbankan serta memperdalam wawasan tentang pasar modal dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Selain itu, semoga penelitian ini dapat

11 memberikan sumbangsih informasi dan referensi berarti bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. 1.4.2 Manfaat Praktis Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai betapa pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan kepada publik, terutama untuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007-2011. Penelitian ini dilakukan sejak November 2012 sampai dengan Mei 2013.