SCRITICAL BOOK REPORT COMPARISONS SYNCRONOUS MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

GENERATOR SINKRON Gambar 1

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Transformator (trafo)

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

Motor Sinkron. Dosen Pembimbing : Bpk. Chairul Hudaya. Kelompok : 8 Cakra Wirabuana Febi Hadi Permana Ihin Solihin

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA. Elfizon. Abstract

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

9/10/2015. Motor Induksi

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

DAFTAR ISI. Halaman Judul 1. Daftar Isi 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Dan Tujuan Sistematika Penulisan 4

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

3/4/2010. Kelompok 2

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

TUGAS PERTANYAAN SOAL

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

TUGAS MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK. Semester Genap 2010/2011. Synchronous Motor. Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya, M.Eng.

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Medan Putar dan Arah Putaran

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Klasifikasi Motor Listrik

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

BAB II GENERATOR SINKRON

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Universitas Medan Area

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

Mesin Arus Bolak Balik

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

MAKALAH MOTOR SINKRON

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

Transkripsi:

SCRITICAL BOOK REPORT COMPARISONS SYNCRONOUS MOTOR DISUSUN OLEH : IFBRANI NIKO TUA SIREGAR 516 333 1014 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIMED 2016 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah tegangan tinggi. Penulis juga mengucapkan terimasakih kepada dosen yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini, dan peulis juga beterimakasih kepada orang tua yang telah mendukung saya sampai sejauh ini. Penulis mengakui dalam penulisan masih jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu, diharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih. Medan, 23 November 2016 ADE TIA UTARI 2

DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 Daftar isi... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Tujuan... 4 1.3 Manfaat... 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ringkasan Isi Chapter... 5 2.2 Kelebihan dan Kekurangan.. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 10 3.2 Saran... 10 Daftar Pustaka... 11 3

BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Motor sinkron pada pengoprasiannya tidak dapat melakukan start awal (self starting), oleh karena itu motor sinkron tiga fasa membutuhkan penggerakan awal (prime over) untuk memutar medan pada stator sampai pada kecepatan putar medan putar stator. Motor sinkron /serempak tiga fasa adalah salah satu jenis motor arus bolak-balik. 2.2 TUJUAN Mencari dan mengetahui informasi yang terdapat di dalam chapter. Meltih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh chapter tersebut. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan chapter tersebut. 2.3 MANFAAT Untuk memenuhi tugas mata kuliah B. Inggris Kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari chapter tersebut. Kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang motor serempak (synchronous motor). 4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 RINGKASAN BUKU Motor sinkron -umum Sebuah motor sinkron adalah elektrik identik dengan alternator atau pembangkit A Bahkan, mesin sinkron yang diberikan dapat digunakan, setidaknya secara teoritis, sebagai alternator ketika didorong mekanis atau sebagai motor ketika digerakkan oleh tenaga listrik, hanya dalam kasus mesin DC. (i) Ini berjalan baik di sinkron sama sekali tidak mis sementara mempertahankan kecepatan konstan. Itu cara untuk mengubah kecepatan adalah untuk hanya frekuensi pasokan bervariasi (karena Ns 120 f/p) (ii) Hal ini tidak inheren. Itu harus menjalankan hingga sinkron (atau dekat sinkron) kecepatan diri mulai dengan beberapa cara sebelum dapat disinkronkan untuk pasokan (iii) Hal ini mampu dioperasikan di bawah berbagai off macam faktor daya baik yang masuk dan yang tertinggal. Sekarang mempertimbangkan kondisi yang ditunjukkan pada gambar 33-3 (a). Stator dan rotor kutub menarik satu sama lain. Misalkan rotor tidak stasioner tetapi berputar searah jarum jam dengan kecepatan seperti bahwa ternyata trought satu tiang-pitch pada saat kutub stator pertukaran posisi mereka seperti yang ditunjukkan pada gambar 33-3 (b). Di sini, lagi stator dan rotor kutub menarik satu sama lain. Ini berarti bahwa jika kutub rotor juga menggeser posisi mereka bersama dengan kutub stator, maka mereka akan terus menerus mengalami torsi searah yaitu searah jarum jam torsi seperti yang ditunjukkan pada gambar 33-3. Metoda Starting Rotor (yang belum tereksitasi) adalah speede hingga syncrhronous / mendekati kecepatan syncronous oleh beberapa pengaturan dan kemudian bersemangat, itu secara magnetis terkunci ke posisi dengan stator yaitu kutub rotor terlibat dengan statorpoles dan keduanya berjalan serentak di sama arah. Hal ini karena interlocking ini stator dan rotor kutub bahwa motor telah baik untuk menjalankan serentak atau tidak sama sekali. Kecepatan sinkron diberikan oleh hubungan biasa Ns = 120 f / P. Namun, penting untuk memahami bahwa keterlibatan antara stator dan rotor kutub tidak satu benar-benar kaku. Sebagai beban pada motor meningkat, rotor semakin cenderung turun kembali fase (tetapi tidak dalam kecepatan seperti di DC motor) oleh beberapa sudut (Gambar. 33-4) tapi masih terus berjalan serempak. Nilai sudut beban ini atau sudut kopling (seperti yang disebut) tergantung pada jumlah beban yang harus dipenuhi oleh motor. Dengan kata lain, torsi yang dikembangkan oleh motor tergantung pada sudut ini, mengatakan,. Kerja dari motor sinkron adalah, dalam banyak hal, mirip dengan transmisi Dari tenaga mesin dengan poros, di ara 33-5 diperlihatkan dua puli P dan transmisi listrik Q dari driver ke beban. Dua katrol diasumsikan mengetik bersama-sama (seperti stator dan rotor kutub yang saling bertautan) maka mereka berjalan di persis (rata-rata) kecepatan yang sama. 5

Ketika Q dimuat, itu sedikit jatuh di belakang karena twist di poros (sudut sentuhan sesuai dengan motor), sudut jika twist dalam kenyataannya, yang diukur dari torsi. MOTOR ON LOAD Sebelum mempertimbangkan seperti apa yang terjadi di dalam motor sinkron, itu bernilai sementara untuk merujuk sebentar untuk motor D.C. ara 33-6 menunjukkan kondisi saat motor (benar disinkronkan dengan pasokan) berjalan pada tidak ada beban dan tidak memiliki kerugian. terlihat bahwa V = Eb maka perbedaan vektor mereka adalah nol, karena tak ada beban atau kerugian yang harus dipenuhi oleh hal itu. dengan kata lain, motor hanya mengapung. Berikut : R α = angker resistensi / fase X s = syncronous reaktansi / fase Z s = R α + j X s sudut 0 (dikenal sebagai sudut internal) dimana besarbesaran tertinggal er diberikan oleh tan jika ra diabaikan, maka o = 900 masukan bermotor = v Di sini, v diterapkan tegangan / fase input total untuk mesin, 3-phase bintang-terhubung adalah, p = cos ɸ kekuatan mekanik yang dikembangkan di rotor adalah P = kembali e.m.f x Arm. x saat cos sudut antara kedua dua = E I cos (α - ɸ ) per fase dari kekuatan ini dikembangkan, beberapa akan pergi untuk bertemu besi dan gesekan kerugian dll maka tersedia daya pada poros akan kurang dari kekuatan yang dikembangkan oleh jumlah ini. dari input daya / fase V I cos ɸ, sejumlah I R terbuang dalam armature, sisanya (V I cos ɸ - I R ) muncul sebagai tenaga mesin di rotor, keluar dari itu, besi, gesekan dan eksitasi kerugian terpenuhi dan sisanya tersedia di poros. jika input power / fase Motoris P, maka P = P + I R Atau tenaga mesin di rotor = P = P - I R per fase selama tiga fase P = 3 v ɸ - 3 I R pengembangan listrik di mesin sinkron adalah di bawah: input daya / fase = V I cos ɸ Arm. loss cu tenaga mesin di Arm 6

I R P = E cos ( ɸ) besi, eksitasi & gesekan kerugian keluaran daya atau B.H.P tahap daya yang berbeda di motor sinkron adalah seperti di bawah : A.C input stator rugi Cu tenaga mesin besar besi, gesekan output daya bersih daya listrik dikembangkan di & eksitasi kerugian mekanik angker atau B.H.P Efek dari peningkatan beban ketika beban pada motor meningkat, sudut beban juga meningkat yaitu rotor berlangsung secara progresif kembali jatuh fase mereka. dengan peningkatan yang, E meningkat dan begitu juga I seperti yang ditunjukkan pada gambar. 33,9. pada kenyataannya, sudut beban atau pergeseran sudut rotor menyesuaikan diri ke nilai sehingga torsi dikembangkan oleh rotor cukup untuk membawa beban dan untuk memenuhi kerugian. sebaiknya beban meningkat lebih lanjut, maka saatnya tiba ketika tidak ada nilai dapat memenuhi itu, maka motor menarik keluar dari sinkron dan berhenti. torsi yang berbeda di motor sinkron berbagai torsi terkait dengan motor sinkron adalah sebagai berikut: 1. Torsi mulai 2. Menarik torsi 3. Torsi berjalan 4. Torsi pull out A. Torsi Mulai Itu adalah torsi (atau usaha memutar) yang dikembangkan oleh motor saat tegangan penuh diterapkan ke stator nya (angker) berliku. itu juga kadang-kadang disebut torsi yang memisahkan diri. vallue yang mungkin serendah 10% seperti dalam kasus pompa sentrifugal dan setinggi 200-250% dari torsi beban penuh seperti dalam kasus dimuat kompresor reciprocating dua silinder. B. Torsi Berjalan Sebagai nama menunjukkan, itu adalah torsi yang dikembangkan oleh motor di bawah kondisi berjalan. itu ditentukan oleh kuda-daya dan kecepatan mesin didorong. puncak tenaga kuda menentukan torsi maksimum yang akan diperlukan oleh mesin digerakkan. motor harus memiliki gangguan atau torsi berjalan maksimum lebih besar dari nilai ini untuk menghindari mengulur-ulur. 7

C. Menarik Torsi Motor sinkron dimulai sebagai motor induksi sampai berjalan 2 sampai 5% di bawah kecepatan sinkron. setelah itu, eksitasi diaktifkan dan rotor menarik ke langkah dengan bidang stator serempak-berputar. jumlah torsi di mana motor akan menarik ke langkah disebut tarikan di torsi. D. Mengeluarkan Torsi Torsi maksimum yang motor dapat dikembangkan tanpa menarik keluar langkah atau sinkron disebut mengeluarkan torsi biasanya, ketika beban pada motor meningkat, rotor yang semakin cenderung turun kembali fase oleh beberapa sudut (disebut angle load) di belakang medan magnet synchronous bergulir meskipun terus berjalan adalah serempak. bermotor mengembangkan torsi maksimum ketika rotor yang terhambat oleh sudut 90 (atau dengan kata lain, telah bergeser ke belakang dengan jarak yang sama dengan setengah jarak antara tiang yang berdekatan).any peningkatan lebih lanjut dalam beban akan menyebabkan motor untuk menarik keluar dari langkah ( atau sinkron) dan berhenti. Torsi Dikembangkan Oleh Motor Di ara 33-10 OA mewakili pasokan tegangan / fase dan Iα = I adalah angker arus. ab kembali e.m.f pada sudut beban α OB memberikan tegangan yang dihasilkan E R = IZ S (atau IX S jika Rα ) i mengarah v oleh dan tertinggal E R oleh sudut = tan -1 (Xs/Ra). CD garis ditarik pada sudut!. AC dan ED adalah untuk CD dan karenanya untuk AE juga. Tenaga mesin per fase dikembangkan di rotor adalah P m = E b I cos ɸ In OBD, BD I Zs cos ɸ Now, BD = CD BC = AE BC I Zs cos ɸ = V cos ( θ α )- E b cos θ.. I cos ɸ = # $ % cos (θ - α) - & ' $ % cos θ Pengganti nilai ini dalam ( i ) kita mendapatkan Pm per fase = Eb ( # $ % cos (θ - α) - & ' $ % cos θ) = & '# $ % cos (θ - α) - & '² $ % cos θ 8

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku KELEBIHAN : Kelebihan dalam chapter ini menunjukkan jenis motor serempak secara mendetail dan menjelaskan beberapa rumus, bagaimana motor serempak itu digunakan dan ada beberapa diagram dalam chapter tersebut. Di dalam chapter tersebut ada membicarakan kerugian kegunaan motor serempak. KEKURANGAN : Didalam chapter ini rumus nya ada beberapa tidak dimengerti dan tidak ada penjelasannya, dan juga tidak memiliki contoh soal. 9

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kesimpulan dari Critical Book Report ini adalah Sebuah motor sinkron adalah elektrik identik dengan alternator atau pembangkit A Bahkan, mesin sinkron yang diberikan dapat digunakan, setidaknya secara teoritis, sebagai alternator ketika didorong mekanis atau sebagai motor ketika digerakkan oleh tenaga listrik, hanya dalam kasus mesin DC. 3.2 SARAN Agar penulis memberikan contoh soal dan menjelaskan rumus rumus yang akan dipakai untuk motor serempak. 10

DAFTAR PUSTAKA Drs. Wanapri Pangaribuan, M.t.,M.M, Bagoes Maulana, M.Kom. 2016. English For Electrical Technology. Medan : Unimed Press 11