BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang paling bertanggung jawab terhadap masalah ini. Independensi auditor

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

DESSY APRILIA K Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada para stakeholder, laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada para pihak yang berkepentingan, laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi (PSAK, 2012). Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara

Bab I. Pendahuluan. baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Padahal laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah gambaran kinerja dari suatu entitas, dan disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing guna mempertahankan efisiensi dan kelangsungan usahanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat dan dapat di percaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan juga harus memenuhi karakteristik kualitatif sehingga laporan keuangan

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. di dunia Internasional guna bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan kecil menjadi besar dan perusahaan besar pun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan Keuangan merupakan sarana bagi investor untuk menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan profesi kepercayaan dari masyarakat. Dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik (SPAP), SA Seksi 431 (2001: 431.1), disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dalam teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meluasnya kebutuhan jasa professional akuntan publik sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia semakin berkembang dalam era globalisasi dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penghasilan Komprehensif Lain (PSAK 1 Revisi 2013, p. 80A). Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank Global, PT Kimia Farma, PT Indo Farma, PT Telkom, PT Pakuwon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang mekanisme corporate governance dan kualitas audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. shareholders (pemegang saham dan pemangku kepentingan) perlu

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan hilangnya kepercayaan publik dan investor untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. tentunya terlibat dalam kasus hukum, pada kenyataannya banyak. perusahaan yang membuat laporan keuangan tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan perlu dijaga dan hal itu

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan sebuah tempat untuk memperdagangkan atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan merupakan kunci utama bagi stakeholder untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan yang andal dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrak yaitu pihak (principal) mengikat pihak lain (agent) untuk melalukan

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah entitas bisnis. Setiap usaha tentu membutuhkan adanya pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menilai kondisi perusahaan dan menetapkan keputusan bisnis. Informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan merupakan indikator utama yang dinilai oleh pengguna dalam mengukur seberapa baik kinerja perusahaan yang ada dalam mengelola kekayaannya. Berbagai kasus yang timbul pada era globilasasi seperti saat ini banyak sekali terjadi berbagai masalah hukum yang ada dengan melibatkan manipulasi akuntansi. Skandal manipulasi akuntansi yang sudah pernah terjadi pada perusahaan besar di Amerika dan di Indonesia. Contoh skandal yang terjadi pada perusahaan di Amerika adalah skandal manipulasi yang terjadi pada Enron, dimana Enron dan KAP Arthur Andersen melakukan pelanggaran kode atik yang berlaku, dimana mereka memanipulasi laba perusahaan dalam laporan keuangan yang mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS yang pada kenyataan nya perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan atau profitabilitas ini disebabkan agar perusahaan diminati oleh para investor. 1

2 Di Indonesia sendiri terjadi pada PT Kimia Farma, dimana terdapat adanya kesalahan dalam penyajian pelaporan keuangan PT Kimia Farma, sehingga mempunyai dampak kesalahan pada laporan keuangan yang mengakibatkan overstated pada laba bersih. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan harus mempunyai kualitas dan integritas. Integritas laporan keuangan merupakan laporan keuangan yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang sebenarnya, tanpa ada yang ditutup tutupi atau disembunyikan. Jadi, apabila seorang auditor mengaudit laporan keuangan yang tidak berintegritas (tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya) jadi, peluang seorang auditor untuk dituntut akan semakin besar. Karena apabila laporan keuangan yang tidak berintegritas itu ternyata laporan keuangan yang overstate akan sangat merugikan bagi pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan dikatakan berintegritas jika laporan keuangan tersebut memenuhi kualitas reliability (Kieso, 2001) dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum, dan pengertian reliability merupakan kualitas informasi dalam laporan keuangan agar dapat diandalkan oleh penggunanya (SAK 2002). Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor KAP The Big Four menurut beberapa referensi lebih berkualitas sehingga menampilkan nilai perusahaan yang sebenarnya, maka diduga perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four (Price Water House Cooper PWC, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, Ernst & Young E&Y) memiliki tingkat kecurangan

3 yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit KAP Non The Big Four (Fitriyani, 2012). Di Indonesia pasar jasa audit dikuasai oleh empat KAP besar yang merupakan affiliasi dari KAP Big 4 internasional. Menurut penelitian Aini (2013) yang menggunakan total aset klien audit menunjukan empat KAP besar (yang berafiliasi dengan Big 4) di tahun 2000 menguasai 94% pasar audit di Indonesia yang kemudian mengalami penurunan menjadi 86% ditahun 2002 lalu naik kembali menjadi 88% ditahun 2005. Angka ini menunjukan bahwa pasar jasa audit di Indonesia memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Kontribusi audit adalah menyajikan akuntabilitas dan integritas laporan keuangan selama memberikan pendapat yang independen, apakah laporan keuangan suatu entitas atau organisasi menyajikan hasil operasi yang wajar dan apakah informasi keuangan tersebut disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kriteria atau aturan yang sudah ditetapkan. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan akuntan publik baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

4 Kualitas audit merupakan suatu kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kemampuan teknikal auditor sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor tersebut. Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit yang tinggi tentu akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan (De Angelo, 1981 dalam Kusharyanti, 2003). Sementara itu AAA Financial Accounting Committee (2000) dalam Christiawan (2002) menyatakan bahwa ada suatu kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), bahwa audit yang dilaksanakan oleh auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Standar auditing yang mencakup mutu professional (professional qualities) auditor independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit, dan penyusunan laporan auditor. Berbagai penelitian tentang kualitas audit pernah dilakukan, salah satunya oleh Jam am (2009), mereka meneliti faktor yang menentukan kualitas audit pada sektor publik dengan menggunakan sampel KAP yang mengaudit institusi sektor publik. Studi ini menganalisis temuan temuan

5 Quality Control Review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama hubungan dengan klien (audit tenure), jumlah klien, telaah dari rekan auditor (peer review), ukuran dan kesehatan keuangan klien serta jam kerja audit secara signifikan berhubungan dengan kualitas audit. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah pendidikan, struktur audit, kemampuan pengawasan (supervisor), profesionalisme dan beban kerja. Semakin lama audit tenure, kualitas audit akan semakin menurun. Sedangkan kualitas audit akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah klien, reputasi auditor, kemampuan teknis, dan keahlian yang meningkat. Perusahaan atau organisasi yang melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam upaya untuk mencapai tujuan itu, perusahaan harus dapat beroperasi secara lancar dan dapat mengkombinasikan semua sumber daya yang ada, sehingga akan mencapai hasil dan tingkat laba yang optimal. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh berbagai macam hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri. Profitabilitas merupakan salah satu faktor untuk menilai baik buruknya suatu kinerja perusahaan dalam satu periode. Committee on terminology mendefinisikan profitabilitas merupakan jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi.

6 Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas merupakan kelebihan atau defisit penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Profitabilitas adalah suatu ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan (Kieso, 2009). Dari pengertian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan suatu penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya dalam periode akuntansi tertentu. Pada kenyataan nya adanya fenomena perusahaan ataupun BUMN belum melaksanakannya. PT TELKOM INDONESIA mempunyai komite audit yang berperan untuk menjalankan tugas dengan berdasarkan mandat Audit Committee yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Audit Committee yang dievaluasi secara berkala dan apabila yang diperlukan dilakukan amandemen untuk dapat memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan OJK dan SEC serta peraturan yang terkait lainnya (Sumber : kompasiana.com) Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance mengenai komite yang beranggotakan satu atau lebih dari anggota Dewan Komisaris dan dapat meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan komite audit. Menurut Hiro Tugiman (2002, 8) komite audit merupakan sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota Dewan Komisaris perusahaan klien yang

7 bertanggung jawab untuk membantu peranan auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen. Dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002, pengertian komite audit tidak diterangkan secara jelas, tetapi pada intinya menyatakan bahwa komte audit merupakan suatu badan yang berada dibawah komisaris yang berjumlah sekurang-kurangnya minimal satu orang anggota komisaris, dan dua orang ahli yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan yang bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporannya dan bertanggungjawab langsung terhadap komisaris atau dewan pengawas. Hal tersebut sama dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-41/PM/2003 yang menyatakan bahwa komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Dengan dibentuknya komite audit yang efektif, diharapkan manajemen laba dapat dibatasi. Keberadaan komite audit merupakan perangkat yang penting dalam penerapan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Komite audit ternyata juga membutuhkan adanya independensi dan efektivitasnya dalam mengawasi proses pelaporan keuangan. Oleh karena itu, peraturan tersebut diperjelas lagi dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua BAPEPAM No.: Kep- 29/PM/2004 pada tanggal 24 September 2004. Komite audit diwajibkan beranggotakan minimal tiga orang independen, yang minimal salah satunya memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi

8 atau keuangan. Salah seorang anggota komite audit harus berasal dari komisaris independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Oleh karena itu, dampak yang ditimbulkan akibat perkembangan ekonomi indonesia saat ini secara global membuat para pelaku perusahaan berupaya untuk dapat memperhatikan kepercayaan publik terhadapnya dengan melalui kualitas laporan keuangan. Tingkat profitabilitas merupakan faktor utama dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek. Maka dibutuhkan suatu pihak independen yang dapat menjamin kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan yang saat ini dikenal dengan komite audit dan kualitas audit. Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya (Aini, 2013) terletak pada variabel yang digunakan sebagai mengukur pengaruh efektivitas komite audit dan profitabilitas perusahaan terhadap Financial Reporting Lead Time. Penelitian ini menambahkan variabel independen kualitas auditor sebagai alat ukur tingkat kualitas laporan keuangan perusahaan yang ada pada bursa efek 2013-2015. Dan mengganti variabel dependen sebagai tingkat integritas laporan keuangan perusahaan yang menjadi fokus pengaruh dari efektivitas peran komite audit, kualitas audit, dan profitabilitas perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah EFEKTIVITAS PERANAN KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN

9 B. Batasan Masalah Penelitian Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi integritas laporan keuangan. Dalam penelitian ini, pembahasannya lebih ditekankan pada keterkaitan antara variabel Komite Audit, Kualitas Audit, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan. C. Rumusan Masalah 1. Apakah efektivitas peranan komite audit perusahaan mempunyai pengaruh terhadap integritas laporan keuangan perusahaan? 2. Apakah kualitas audit yang diterima perusahaan mempunyai dampak terhadap tingkat integritas laporan keuangan perusahaan? 3. Apakah tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan perusahaan? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui efektivitas peranan komite audit perusahaan mempunyai pengaruh terhadap integritas laporan keuangan perusahaan. 2. Untuk mengetahui kualitas audit yang diterima perusahaan mempunyai dampak terhadap tingkat integritas laporan keuangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan perusahaan.

10 E. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa khususnya tentang peranan komite audit, kualitas audit, dan profitabilitas perusahaan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan. 2. Kegunaanan Praktis Diharapkan dapat menambah pengetahuan atas permasalahan tentang peranan serta pengaruh komite audit terhadap integritas laporan keuangan perusahaan. a) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan menjadi acuan perusahaan, terutama yang terdaftar pada bursa efek indonesia, untuk menganalisis peranan komite audit, kualitas audit, dan tingkat profitabilitas perusahaan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan. b) Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan menjadi informasi terhadap masyarakat, guna menyampaikan efektivitas peranan komite audit, jualitas audit, dan tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh pada integritas laporan keuangan perusahaan.