GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI BALI IB Gautama Mulya P 1, Ni Putu Premierita Haryanti 2, I Putu Suhartika 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: gautamamulyaputraib@yahoo.com 1, premierita@yahoo.com 2, suhardharma@yahoo.com 3 ABSTRACT The leadership style of a library head can give positive motivation for librarians who will affect the progress of the library. The purpose of the research was to find out the leadership style of the library and the effect of the leadership style towards the work motivation of librarians in the Office of Archives and Library of Bali Province. This research used descriptive method and quantitative approach. The data was collected by using questionnaires and literature study with nonprobability sampling of 99 respondents. The result of the research showed that the leadership style applied in the Office of Archives and Library of Bali Province was democratic. The results of SPSS program version 24, data processing showed t count value of 0.000 smaller than alpha 0.0005 meant that there was influence of leadership style of library head towards employee work motivation in Archive Service and Library of Bali Province. Keywords : leadership style, work motivation, library head, librarian 1. PENDAHULUAN Pada era globalisasi sekarang ini perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi memiliki peran penting dalam menyimpan dan menyebarkan informasi secara cepat, mudah dan relevan. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga informasi yang di dalamnya terdapat banyak kegiatan mulai dari kegiatan pengadaan, pelayanan, pengolahan sampai penyebaran informasi. Keseluruhan kegiatan tersebut akan berjalan dengan baik dengan adanya manajemen yang baik pula untuk mengoptimalkan seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan. Dalam menerapkan pengelolaan perpustakaan yang baik diperlukan pengetahuan dasar tentang manajemen. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pekerjaan anggotaanggota agar memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum manajemen diperlukan untuk mengatur bagaimana langkah yang harus dilakukan pada seluruh kegiatan yang terdapat di dalam sebuah perpustakaan. Manajemen mempunyai beberapa fungsi yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organization), pengarahan (directing), kepemimpinan (leadership) dan pengendalian ( controlling). Lima fungsi manajemen tersebut berperan saling melengkapi untuk mewujudkan tujuan dari suatu lembaga khusunya perpustakaan. 1
Perpustakaan memiliki kesamaan dengan lembaga lainnya berupa organisasi. Dalam sebuah organisasi diperlukan salah satu orang yang menduduki jabatan paling teratas yaitu pemimpin organisasi. Perpustakaan dalam sebuah organisasi tentu juga memiliki pemimpin yang biasanya disebut dengan kepala perpustakaan. Pemimpin merupakan seseorang yang dianggap memiliki kemampuan untuk dapat bertanggung jawab terhadap organisasi yang dipimpinnya. Dalam menjalankan kepemimpinannya, sukses atau tidaknya seorang pemimpin ditentukan dari kemampuan memahami situasi dan kondisi serta perilaku para bawahannya. Setiap pemimpin memiliki perilaku, cara dan kebiasaan tertentu dalam memimpin yang disebut dengan gaya kepemimpinan (Kartono, 2003). Memimpin suatu perpustakaan merupakan hal yang tidak mudah. Kepala perpustakaan harus mengetahui dan memahami hal apa yang mampu memberi motivasi tenaga kerjanya agar produktivitas kerja semakin meningkat. Tujuan lainnya dari memberikan motivasi kepada bawahan yaitu agar mengurangi kejenuhan pekerja dalam melakukan tugasnya. Motivasi yang diberikan dapat berupa motivasi secara internal maupun eksternal. Pemimpin harus memiliki sikap yang tanggap ketika terjadi suatu permasalahan pada bawahannya yang kemudian akan terjadi suatu kedekatan positif antara pemimpin dan bawahannya. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali merupakan perpustakaan yang memiliki tugas untuk mengarsipkan koleksikoleksi serta memberikan pelayanan dalam cakupan wilayah Provinsi Bali. Perpustakaan yang berdiri sejak tahun 1959 yang sekarang memiliki koleksi lebih dari 10.000 judul ini berlokasi di Jalan DI Panjaitan No.4 Niti Mandala, Denpasar. Dengan banyaknya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan diimbangi dengan jumlah pustakawan yang banyak dibandingkan dengan perpustakaan lainnya di Bali yang memiliki peran yang sangat penting dalam pemeliharaan dan perawatan koleksi perpustakaan. Pekerjaan pustakawan yang cenderung monoton dapat mengakibatkan kejenuhan bekerja dan akan berimbas pada pelayanan yang ada di perpustakaan. Kejenuhan yang timbul dalam pekerjaan dapat diatasi dengan adanya sosok pemimpin yang mampu memberikan motivasi kepada para pustakawannya. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang kepala perpustakaan, maka penelitan ini dilakukan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali. Atas dasar tersebut, penulis ingin melalukan penelitian tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Perpustakaan untuk Meningkatkan Motivasi Kerja Pustakawan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali. Dengan adanya peneitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi banyak pihak untuk mengambil kebijakan bagi kemajuan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali terutama dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali dan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala perpustakaan terhadap 2
motivasi kerja pustakawan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu hasil penelitian diharapkan mampu memberikan gambaran bagi kepala perpustakaan dalam menerapkan gaya kepemiminan yang dapat memotivasi kerja pustakawan dan dapat dijadikan acuan bagi kepala perpustakaan lainnya dalam menerapkan gaya kepemimpinan serta sebagai bahan dasar atau acuan dalam melakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan sebagai tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka dengan teratur yang digunakan sebagai tempat mencari informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Menurut Sutarno NS (2006), Pengertian dari perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan untuk masyarakat umum dimana perpustakaan ini terdapat informasi, teknologi, ilmu pengetahuan, dan budaya sebagai sumber edukasi yang mampu menambah ilmu pengetahuan. 2.2 Kepemimpinan Menurut Yamin, Martinis dan Maisah (2010) pengertian kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota. Kepemimpinan memiliki sifat yang spesifik, khas serta diperlukan dalam keadaan yang mengkhusus. Hal ini dikarenakan dalam suatu kelompok memiliki aktivitas, tujuan serta peralatan khusus (Kartono, 2003). 2.3 Gaya Kepemimpinan Menurut Thoha (2013) yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan yaitu perilaku yang biasa digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan Rivai (2014) menyatakan definisi Gaya Kepemimpinan yaitu kumpulan ciri yang biasa dipakai oleh pimpinan untuk mempengaruhi bawahannya sehingga tujuan dari sebuah organisasi tersebut terlaksana atau dapat dikatakan juga bahwa gaya kepemimpinan merupakan perilaku dan strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin. 2.3.1 Jenis Gaya Kepemimpinan Jenis-jenis gaya kepemimpinan antara lain: 1. Gaya Kepemimpinan Otokratik Menurut Sudarwan Danim (2004) yang dimaksud dengan otokratik adalah tindakan atas dasar kemauannya sendiri, seluruh hasil pemikirannya selalu dianggap benar, mempunyai sifat yang keras kepala, atau rasa ego yang dipaksakan kepada orang lain. Ciriciri pemimpin otokratik antara lain: a.pada umumnya pekerjaan di organisasi ditanggung pemimpin b.pemimpin tidak memperbolehkan bawahannya untuk mengusulkan ide-ide yang baru dan bawahannya sebagai pelaksana saja. c. Bekerja dengan penuh disiplin, belajar keras, dan bekerja tidak mengenal lelah. d.pemimpin yang menentukan kebijakannya sendiri dan musyawarah dilakukan hanya sebatas penawar. e.mempunyai kepercayaan yang kurang terhadap bawahan. 3
f. Komunikasi satu arah dan dilakukan dengan tertutup. g.korektif dan penyelesaian tugas harus secepatnya. 2. Gaya Kepemimpinan Demokratis Menurut Sudarwan Danim (2004) kepemimpinan demokratis memiliki artian tujuan-tujuan akan tercapai dengan mendandalkan kekuatan kelompok. Pemimpin demokratis memiliki ciri-ciri antara lain: a.pekerjaan di organisasi menjadi tanggung jawab seluruh anggota. b.pemimpin menganggap bawahan sebagai pelaksana yang harus diberikan tugas serta tanggung jawab. c. Bekerja secara disiplin tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama. d.memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan dengan tetap melakukan pengawasan. e. Komunikasi dengan bawahan dilakukan dua arah serta bersifat terbuka. 3. Gaya Kepemimpinan Permisif Menurut Sudarwan Danim (2 004) pemimpin permisif adalah seorang pemimpin yang tidak memiliki pegangan yang kuat. Pemimpin memberi kebebasan terhadap bawahan sehingga bawahan tidak memiliki pegangan atau acuan yang kuat terhadap suatu masalah. Jenis gaya kepemimpinan ini cenderung tidak konsisten terhadap apa yang dilakukannya. Ciri-ciri pemimpin permisif antara lain: a. Tidak memiliki pegangan yang kuat dan memiliki kepercayaan diri yang rendah. b. Semua saran yang diterima kemudian dilaksanakan. c. Keputusan diambil dalam waktu yang lama. d. Suka mencari muka kepada bawahan. e. Bersikap Ramah terhadap bawahan. 2.5 Motivasi Kerja Motivasi yaitu dorongan yang mampu membuat seseorang untuk bertingkah laku. Pada diri seseorang terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. (Hamzah B. Uno, 2007). Sedangkan menurut Hasibuan (2007) definisi motivasi yaitu pemberian daya penggerak yang menimbulkan semangat seseorang agar mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan usahanya. 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Arikunto (20 06) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang banyak meggunakan angka dari mengumpulkan data, pengolahan data, serta hasilnya. Penelitian dilakukan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali yang berlokasi di Jalan DI. Panjaitan No.4 Niti Mandala, Denpasar. Populasi dalam penelitian ini seluruh pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali yang berjumlah 99 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Nonprobability Sampling dengan Sampling Jenuh. Menurut Arikunto (2006), jika subyek penelitian kurang dari 100 maka subjek diambil seluruhnya. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 99 orang. 4
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi pustaka. Kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan dan pernyataan tertulis. Pertanyaan diberikan pilihan jawaban sedangkan pernyataan diberikan pilihan jawaban sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), netral (skor 3), tidak setuju (skor 2) dan sangat tidak setuju (skor 1). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian yaitu analisis regresi linier sederhana menggunakan perhitungan komputasi program SPSS versi 24 ( Statigtiscal Program for social science). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gaya Kepemiminan Kepala Perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting agar mencapai keberhasilan seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan yaitu meliputi watak, kebiasaan, sifat, tempramen, dan kepribadian seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya guna mewujudkan tujuan yang sudah direncanakan. Berdasarkan dari hasil kuesioner penulis kepada responden yang merupakan pegawai di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali menyatakan bahwa sikap kepala perpustakaan bila terdapat pegawai yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik maka sikap kepala perpustakaan menghadapi hal tersebut yaitu ikut mendiskusikan dengan pegawai untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Kemudian sikap kepala perpustakaan jika menerima saran/masukan oleh pegawainya adalah dengan menerima saran/masukan yang diberikan pegawai dan akan didiskusikan lagi dengan pegawainya. Perlakuan yang diterima oleh pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya yaitu pegawai diberikan tanggung jawab oleh kepala perpustakaan tetapi tetap dalam pengawasan kepala perpustakaan. Selanjutnya jika kepala perpustakaan melihat terjadinya konflik diantara sesama pegawainya maka kepala perpustakaan bersama pegawainya ikut menyelesaikan konflik dengan cara musyawarah. Dari sifat dan kepribadian kepala perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan mempunyai kesamaan dengan gaya kepemimpinan demokratis yang diantaranya memiliki ciri-ciri antara lain: 1. Memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan dengan tetap melakukan pengawasan. 2. Disiplin akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersamasama 3. Komunikasi dengan bawahan dilakukan dua arah serta bersifat terbuka. 4. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama. Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali merupakan gaya kepemimpinan demokratis yang didasari oleh sifat dan kepribadian dari kepala perpustakaan di Dinas Kearsipan dan 5
Perpustakaan Provinsi Bali dengan kesamaan ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis. 4.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Tabel 1. Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Jawaban N Pertanyaan STS TS N S SS Total o Skor % % % % % 1 X 1.1-1,01 6,06 81,82 11,11 399 2 X 1.3 - - 14,14 60,61 25,25 407 3 X 1.5 - - 16,16 60,61 23,23 403 4 X1.7 - - 16,16 61,62 22,22 402 5 X1.8-2,02 18,18 59,60 20,20 394 6 X1.9 - - 17,17 58,59 24,24 403 7 X1.11 - - 16,16 59,60 24,24 404 8 X1.12-2,02 15,15 62,63 20,20 397 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedelapan dimensi gaya kepemimpinan yang terdapat pada penelitian tersebut menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian responden menyetujui bahwa gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin di Perpustakaan sudah baik. Dari kedelepan dimensi tersebut, dimensi partisipasi setiap anggota dalam pengambilan keputusan memiliki nilai yang paling tinggi dengan skor 407 dimana sebanyak 25,25% sangat setuju dengan pernyataan ini. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengambil keputusan, pemimpin selalu melibatkan partisipasi dari setiap anggota dan secara tidak langsung hasil dari keputusan tersebut juga merupakan hasil kesepakatan bersama dari anggota. Tabel 2. Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja Pegawai N o Jawaban Pertanyaan STS TS N S SS Total Skor % % % % % 1` Y 1.1 - - 6,06 68,69 25,25 415 2 Y 1.2-2,02 15,15 60,61 22,22 399 3 Y 1.3-1,01 16,16 68,69 14,14 392 4 Y1.4-3,03 25,25 48,48 23,23 388 5 Y1.5-2,02 14,14 63,64 20,20 398 6 Y1.6-1,01 20,20 55,56 23,23 397 7 Y1.7-1,01 8,08 78,79 12,12 398 8 Y1.8 - - 13,13 73,74 13,13 396 9 Y1.9 - - 14,14 78,79 7,07 389 10 Y1.10-3,03 6,06 76,77 14,14 398 11 Y1.11 - - 4,04 77,78 18,18 410 12 Y1.12 - - 12,12 80,81 7,07 391 13 Y1.13-4,04 27,27 59,60 9,09 370 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga belas dimensi motivasi kerja yang terdapat pada penelitian ini menujukkan bahwa nilai dari masingmasing dimensi cukup tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai di Perpustakaan cukup tinggi. Dari ketiga belas dimensi tersebut, dimensi yang menunjukkan nilai terendah adalah penghargaan yang diberikan oleh pimpinan ketika menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan dimana responden banyak menjawab netral dengan presentase sebesar 27,27%. Hal ini perlu mendapat perhatian kembali oleh pimpinan karena penghargaan merupakan salah satu faktor motivasi eksternal yang dapat meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja sedangkan untuk nilai tertinggi adalah hubungan harmonis terjalin antar pegawai di tempat kerja dengan skor 415 dimana sebanyak 25,25% sangat setuju dengan pernyataan ini. Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana 6
Variabel Unstandardized Coeficient B Std. Error Standardized Coeficient Beta T Sig. menjadi 0,000< 0,005 maka dapat disimpulkan ada pengaruh gaya kepempinan terhadap motivasi kerja X.1 0,241 0,055 0,409 4,410 0,000 Constanta 40,256 R 0,409 R Square 0,167 F Hitung 19,452 Sig. F Hitung 0,000 Hasil analisis regresi dalam penelitian ini, dapat dirumuskan kedalam persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + bx Y = 40,256 + 0,241X Uji Hipotesis Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Motivasi Kerja (Y1) 1. H 0 : b 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja. H 1 : b > 0, artinya ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja 2. Besarnya taraf nyata (a) = 5% = 0,005 3. Menentukan besarnya taraf nyata (α=0,005) dari hasil regresi. Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 0,000. 4. Membandingkan nilai t tabel dan t hitung Apabila sig. t hitung alpha (α=0,005), maka Ho ditolak Apabila sig. t hitung alpha (α=0,005), maka Ho diterima 5. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil dari alpha (α=0,005) 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali merupakan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan kepala perpustakaan tersebut memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Semakin baik gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin maka motivasi kerja pegawai semakin meningkat yang selanjutnya akan berdampak kepada optimalisasi kinerja pegawai. Dari delapan dimensi gaya kepemimpinan, didapatkan dimensi yang menunjukkan hasil paling tinggi adalah partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan. Kepala perpustakaan dalam mengambil keputusan selalu melibatkan partisipasi dari setiap anggota yang merupakan hasil kesepakatan bersama dari anggota. Berdasarkan dimensi motivasi kerja, dimensi yang menunjukkan nilai terendah adalah penghargaan yang diberikan oleh pimpinan ketika menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pemberian penghargaan ketika menyelesaikan pekerjaan tepat waktu perlu mendapat perhatian lebih oleh pimpinan. 6. DAFTAR PUSTAKA 7
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Thoha, Miftah. 2013. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Jakarta: PT. Rineka Cipta. Raja Grafindo Persada Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Kepemimpinan dan Motivasi Kepemimpinan dan Manajemen Kelompok. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu. 2007. Organisasi dan Motivasi : Dasar Pemikiran Produktifitas. Jakarta: Bumi Aksara Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Masa Depan. Press. Bogor : IPB Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali. Rivai, Veithzal. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. 8
9