BAB I PENDAHULUAN. bahkan dapat berkembang menjadi kanker. pembedahan ( operasi). Pembedahan memberikan konsekuesi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tindakan pembedahan. Beberapa penelitian di negara-negara industri

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aktifitas manusia dalam rumah tangga, industri, traffic accident, maupun

tahun 2004 diperkirakan jumlah tindakan pembedahan sekitar 234 juta per tahun (Weiser, et al,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan operasi dan penyembuhan luka. Penyembuhan luka operasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. macam keluhan penyakit, berbagai tindakan telah dilakukan, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuka sayatan.berdasarkan data yang diperoleh dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami kekambuhan. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak terhadap perubahan pola penyakit. Selama beberapa tahun. terakhir ini, masyarakat Indonesia mengalami peningkatan angka

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu dianggap berasal dari endoderm. Pertumbuhan dan. perkembangan normal bergantung kepada rangsang endokrin dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2014 bahwa kesehatan. harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi

fisiologis. Konsep mobilisasi mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. apendisitis di Asia dan Afrika pada tahun 2004 adalah 4,8% dan. 2,6% penduduk dari total populasi. Penelitian Asif (2008) di RS

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku dimana. individu tidak mampu mencapai tujuan, putus asa, gelisah,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama individu untuk berekreasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. atraumatic care atau asuhan yang terapeutik. 500/ penduduk dengan angka kematian antara 0,6 5 %.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

No responden : Diisi oleh peneliti. checklist (v) untuk jawaban motivasi yang dianggap benar. 1. Umur : tahun. 2. Pedidikan terakhir: ( ) SD ( ) SLTP

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini jumlah penderita tumor dan kanker semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 terdapat 12,7 juta jiwa kemudian tahun 2010 meningkat menjadi 22,2 juta jiwa dan diprediksi pada tahun 2030 terjadi peningkatan penderita kanker maupun tumor sebesar 75 %. Fibro Adenoma Mammae termasuk dalam tumor jinak. Tumor jinak (benigna), meskipun jinak tetap berbahaya karena tumor jinak dapat berkembang dan menyebakan kerusakan di organ sekitarnya bahkan dapat berkembang menjadi kanker Penatalaksanaan FAM salah satunya adalah dengan pembedahan ( operasi). Pembedahan memberikan konsekuesi untuk merawat luka operasi hingga sembuh. Luka akan mencapai kesembuhan dengan baik bila dilakukan perawatan luka operasi yang tepat. Ketepatan yang dimaksud adalah merawat luka operasi secara benar dan rutin sesuai dengan anjuran petugas kesehatan, yang dalam hal ini sangat diperlukan kesadaran pasien untuk patuh melakukan kontrol ulang. Mengingat perawatan one day care untuk FAM, maka diperlukan kepatuhan dalam perawatan selanjutnya di instalasi rawat jalan. Kepatuhan kunjungan ulang pada pasien pasca operasi merupakan hal penting seagai upaya Pasien akan patuh melakukan 1

2 kontrol ulang (perilaku kontrol ulang) apabila didasari oleh pengetahuan yang memadai tentang FAM dan perawatan luka pasca operasi, Dengan pengetahuan, pasien akan dapat memilih yang terbaik bagi dirinya dan cenderung memperhatikan hal-hal yang penting tentang perawatan luka pasca operasi FAM seperti : pasien akan melakukan pengaturan jenis makan yang tinggi vitamin dan protein sebagai kebutuhan dasar penyembuhan luka, beraktifitas yang tidak mengganggu kesembuhan luka, mengontrol keadaan luka ke puskesmas atau rumah sakit untuk mencegah infeksi dan memelihara luka operasi agar tetap bersih untuk mencegah kontaminasi. Apabila perawatan yang dilakukan dengan tepat maka dapat membantu proses penyembuhan dan diharapkan pasien menjadi sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual (Effendi, 1999). Dukungan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan serta dapat menentukan tentang program pengobatan yang ia jalani. Apabila pasien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga maka timbul rasa ketidakyakinan dan tidak mempunyai nilai bahwa kepatuhan kontrol sangat besar pengaruhnya terhadap kesembuhan luka operasinya. Hal ini akan berdampak besar pada kesembuhan lukanya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh data dari medical record RSUD dr. Soedono Madiun bahwa jumlah pasien Fibro Adenoma Mammae tahun 2012 yang dioperasi ada 452 pasien. 55% diantaranya berpengetahuan tinggi dan melakukan kontrol ulang secara rutin. 15% berpengetahuan sedang dan melakukan kontrol ulang rutin.

3 10% berpendidikan rendah dan melakukan kontrol rutin. Sedangkan yang sisanya berpengetahuan tinggi, sedang dan rendah yang tidak melakukan kontol rutin. Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 orang pasien post Saya nggak tahu kalau harus kontrol, apakah itu yang menyebakan luka saya tidak kering-k Sementara pasien lainnya mengatakan loh, kan penyakitnya sudah hilang, ya sudah saya ndak kontrol, terus ini kok terasa nyeri di bekas luka operasi dan badan terasa demam, akhirnya Menurut peneliti hal ini merupakan masalah tersendiri mengingat pasien yang ada ternyata tidak tahu sepenuhnya tentang perawatan dan penatalaksanaan post operasi FAM agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan seperti timbulnya tanda-tanda infeksi sehingga luka sulit sembuh. Hasil observasi dan wawancara dari 20 pasien yang kontrol ulang, 10 diantaranya diantar keluarga, 4 diantaranya diantar teman, saudara atau tetangga, sedangkan sisanya datang sendirian. Berdasarkan hal tersebut di atas dimana belum pernah dilakukan penelitian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan terhadap Kepatuhan Kontrol Ulang di Klinik bedah RSUD dr. Soedono B. Rumusan Masalah

4 1. Adakah pengaruh pengetahuan kesehatan terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae 2. Adakah pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae 3. Adakah pengaruh pengetahuan kesehatan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae secara bersama sama. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh antara pengetahuan kesehatan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae 2. Tujuan Khusus. 1) Menganalisa pengaruh pengetahuan kesehatan terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae 2) Menganalisa pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mamma 3) Menganalisa pengaruh pengetahuan kesehatan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan kunjungan ulang pasien post operasi Fibro Adenoma Mammae D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Bagi peneliti selanjutnya

5 a. Diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan imu pengetahuan b. Diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain dalam penelitian selanjutnya 2) Bagi Insitusi Pendidikan Diharapkan dapat menjadi referensi kepustakaan dalam pengembangan pengetahuan 3) Bagi pembaca Diharapkan dapat sebagai referensi dalam peningkatan pemahaman pentingnya kepatuhan kunjungan ulang. 2. Manfaat Praktis 1) Bagi Rumah Sakit Sebagai refeernsi dalam membuat kebijakan pelayanan Rumah Sakit 2) Bagi Pasien Sebagai motivator dalam upaya penyembuhan luka