BAB I PENDAHULUAN UKDW. Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2,3% pada penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Diperkirakan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara mutlak maupun relatif (Schoenfelder, et al., 2006). Terapi insulin dan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan dalam bidang kesehatan di beberapa negara (Chen et al., 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

BAB I PENDAHULUAN. Transisi epidemiologi yang terjadi di dunia saat ini telah mengakibatkan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan rangkaian proses yang terjadi secara alami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan daerah pedesaan, DM menduduki ranking keenam yaitu 5,8%. 2

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2010). Penyakit. secara absolut maupun relatif (Riskesdas, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu dari. empat jenis penyakit tidak menular utama menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. (Awad,

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu bagian terpenting di dalam rongga mulut manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB 1 PENDAHULUAN. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah suatu golongan obat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia sinensis dan merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Banyaknya konsumsi teh oleh masyarakat dunia selain karena minuman teh menyegarkan, teh juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di mana dibuktikan dengan banyak penelitian baik secara in vitro maupun in vivo ( Sharma et al, 2007). Teh memiliki manfaat untuk kesehatan karena memiliki kandungan polifenol berupa katekin yang merupakan suatu flavonoid yang terdapat dalam tumbuhan. Katekin memiliki gugus fenol yang menyebabkan zat ini memiliki aktivitas antioksidan. Selain berperan sebagai antioksidan senyawa katekin dalam teh juga menentukan rasa, warna dan aroma teh. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam teh selain katekin, terdapat juga senyawa antioksidan lain yaitu flavonol. ( Towaha J, 2013). Terdapat sekitar 3 jenis teh yang ada di masyarakat, yaitu teh hijau ( tidak difermentasi), teh oolong ( semifermentasi), dan teh hitam ( fermentasi penuh) yang dibedakan dari proses pengolahannya ( Hartoyo A, 2003). Teh hitam merupakan jenis teh yang mengalami fermentasi sempurna di mana kandungan 1

2 katekin pada teh sengaja diubah menjadi bentuk teroksidasi yaitu theaflavin dan thearubigin dengan bantuan enzim polifenol oksidase. (Chen, 2005). Berdasarkan hasil survei dari The Tea Association of The USA, konsumsi teh di Amerika lebih dari 3,60 miliar gallon, di mana sekitar 84% konsumsi teh dari jenis teh hitam, 15% teh hijau, dan sisanya yaitu teh oolong dan jenis teh lainnya ( Tea Association of The USA,2014). Masyarakat Indonesia juga lebih banyak mengkonsumsi teh hitam atau teh wangi dengan penambahan aroma bunga melati dan sedikit konsumsi teh hijau ( Hartoyo A, 2003). Teh hitam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pada suatu penelitian di Singapura diketahui bahwa konsumsi teh hitam > 1 gelas/ hari dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2. Pada penelitian lainnya juga dikatakan bahwa kandungan flavonoid pada teh hitam dapat melindungi sel beta pankreas dari radikal bebas ( Ruxton C, 2011). Menurut Global status report on alcohol and health 2014, konsumsi alkohol di dunia yang dikonsusmsi oleh seorang berusia diatas 15 tahun pada tahun 2010 yaitu sekitar 6,2 liter alkohol murni perhari, dengan jumlah kematian akibat konsumsi alkohol pada tahun 2012 yaitu 3,3 juta kematian atau sekitar 5,9% dari keseluruhan kematian secara global. Selain jumlah kematian yang tinggi jumlah kecacatan yang berhubungan dengan konsumsi alkohol juga meningkat yaitu 139 juta (WHO, 2014). Secara global konsumsi alkohol di Indonesia relatif sedikit yaitu kurang dari 2,5 liter perhari (WHO, 2014), walaupun demikian alkohol tetap menjadi suatu ancaman di sejumlah daerah di Indonesia sebab jumlah konsumsi alkohol sangat

3 bervariasi di masing- masing daerah. Berdasarkan survei Riskesdas tahun 2007 prevalensi konsumsi alkohol pada 12 bulan terakhir secara nasional adalah 4,6%, namun terdapat beberapa provinsi yang memiliki prevalensi yang tinggi yaitu diantaranya provinsi Nusa Tenggara Timur (17,7%), Sulawesi Utara (17,4%) dan Gorontalo (12,3%), dengan prevalensi konsumsi alkohol di perdesaan lebih tinggi dari perkotaan (Departemen Kesehatan RI, 2008). Pola konsumsi alkohol yang berbeda sangat bergantung pada gaya hidup dan kebudayaan dari masyarakat, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya alkohol tradisional yang beredar bebas dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya masyarakat di perdesaan. Berdasarkan data dari Badan POM RI tahun 2014, minuman beralkohol tradisional seperti Cap Tikus dari Sulawesi Utara, dan Moke/Sopi dari NTT yang memiliki kadar alkohol tinggi yaitu mencapai 50% banyak dikonsumsi oleh masyarakat ( BPOM RI, 2014). Berdasarakan fact sheet Harmful Use of Alcohol, akohol dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua organ yang berkontribusi pada lebih dari 60 penyakit diantaranya penyakit kardiovaskular, penyakit hati dan kanker (WHO, 2009). Friedrich pertama kali melaporkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol yang berlebihan dengan pankreatitis, yang kemudian dilakukan penelitian menggunakan kohort dari pasien pankreatitis kronis dari berbagai populasi dan didapatkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol kronis dengan perkembangan penyakit pankreatitis yaitu 38-94 % pasien ( Schneider A, 2006). Konsumsi alkohol kronis dapat langsung menyebabkan kerusakan sel asinar pankreas di mana terjadi stagnasi sekresi pankreas serta inflamasi / fibrosis

4 pankreas yang menyebabakan kerusakan sel islet pankreas, sehingga menimbulkan insufisiensi endokrin dan eksokrin pankreas (Simadribata K, 2009). Pankreatitis merupakan suatu penyakit nekroinflamasi yang diklasifikasikan menjadi pankreatitis akut dan pankreatitis kronik. Pada negara berkembang ditemukan lebih banyak kasus pankreatitis akut akibat konsumsi alkohol, dimana terdapat sekitar 35% dari seluruh kasus pankreatitis. Sedangkan pada negara barat lebih banyak ditemukan pankreatitis kronik yang dilaporkan sekitar 70% kasus (Clemens DL, 2011). Kasus pankreatitis di Indonesia sendiri sudah banyak dilaporkan. Sebelumnya kasus ini jarang dilaporkan karena adanya dugaan konsumsi alkohol yang masih rendah, sehingga pasien dengan keluhan nyeri ulu hati didiagnosis sebagai gastritis akut atau tukak peptik ( Nurman A, 2006). Insufisiensi dari sel endokrin pankreas dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus yaitu merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena kelainan pada sekresi insulin maupun kerja insulin. Berdasarkan berbagai penelitian epidemiologi terjadi peningkatan kasus diabetes melitus di seluruh dunia. WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah pasien diabetes melitus menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Depkes RI, 2009) Pemilihan teh hitam untuk penelitian ini dikarenakan, teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk dunia.( Tea association of the USA, 2014). Teh hitam juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, dimana kadar antioksidan teh hitam lebih tinggi dari teh hijau. ( Winarsi H, 2007). Selain itu teh hitam merupakan salah satu komoditi yang dihasilkan oleh

5 masyarakat Indonesia serta Indonesia juga tercatat menjadi urutan keenam eksportir teh dunia ( Sudjarmoko B, 2015). Belum adanya penelitian yang meneliti tentang efek antioksidan teh hitam terhadap penurunan kerusakan sel alfa dan sel beta pankreas tikus putih yang diinduksi alkohol mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Diharapkan pemberian infusa teh hitam dapat menurunkan kerusakan sel pankreas akibat konsumsi alkohol. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah pemberian infusa teh hitam dapat berefek terhadap perubahan jumlah sel alfa dan sel beta pankreas tikus putih yang diberi etanol 20% kronis? 2. Apakah terdapat perbedaan jumlah sel alfa dan sel beta pankreas tikus putih yang diberi etanol 20% kronis pada dosis infusa teh hitam yang berbeda? 1.3 Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum: Mengetahui efek infusa teh hitam terhadap kerusakan sel pankreas tikus putih akibat pemberian etanol 20% kronis. 2.Tujuan khusus: a. Mengetahui bahwa pemberian infusa teh hitam dapat berefek terhadap perubahan jumlah sel alfa dan sel beta pankreas tikus putih yang diberi etanol 20% kronis

6 b. Mengetahui bahwa terdapat perbedaan jumlah sel alfa dan sel beta pankreas tikus putih yang diberi etanol 20% kronis pada dosis infusa teh hitam yang berbeda 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat proses penelitian a. Kognitif 1. Meningkatkan pengetahuan dibidang pengobatan herbal, dimana pada penelitian ini menggunakan infusa teh hitam, yang merupakan salah satu komoditi indonesia. 2. Meningkatkan pengetahuan mengenai efek konsumsi alkohol pada sel alfa dan beta pankreas. b. Afektif Mengembangkan keterampilan komunikasi serta sikap saling menghargai terhadap semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, serta menghargai hewan percobaan dengan memperlakukannya sesuai standar dan etika biomedis yang berlaku. c. Manfaat psikomotor 1. Menambah kemampuan komunikasi dengan masyarakat dan pihak pihak yang terkait. 2. Menambah keterampilan dalam melakukan penelitian eksperimental. 3. Menambah kemampuan untuk menganalisis dan mengembangkan ilmu penegetahuan yang didapatkan dari berbagai sumber ilmiah serta masukan dari dosen pembimbing kedalam karya tulis ilmiah.

7 1.4.2 Manfaat hasil penelitian 1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber informasi kepada masyarakat dan pemerintah tentang efek konsumsi alkohol pada kerusakan sel pankreas. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi bagi dunia kedokteran bahwa antioksidan dalam teh hitam dapat membantu menurunkan kerusakan sel pankreas akibat konsumsi alkohol, sehingga nantinya dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnnya. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Penelitian terdahalu tentang teh hitam dan kerusakan pankreas

8 Dari penelitian sebelumnya dapat dilihat adanya beberapa perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: 1. Penelitian ini menggunakan etanol 20% untuk menginduksi pankreatitis, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan streptozotocin. 2. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu infusa teh hitam. Infusa teh hitam digunakan sebagai zat yang dapat memberikan efek terapi pada kerusakan sel pankreas. 3. Infusa teh hitam diberikan dalam 3 dosis yang berbeda, sehingga selanjutnya akan didapatkan dosis efektif untuk terapi kerusakan sel pankreas. 4. Variabel terikat yang dinilai pada penelitian ini adalah kepadatan sel alfa dan sel beta pankreas yang dihitung secara kuantitatif sedangkan pada penelitian sebelumnya variabel terikat yang dinilai adalah gambaran histopatologi pankreas yang dinilai secara kualitatif.