Efek Proteksi Infusa Daun Ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aspirin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan meliputi pemeliharaan hewan coba di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

Sri Juniati, Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti ABSTRACT

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

ABSTRAK EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENINGKATAN KADAR MUKUS LAMBUNG TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL GASTRITIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR YANG DIBERI ASPIRIN

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB IV METODE PENELITIAN

THE ANTIULCEROGENIC EFFECT OF RED GUAVA FRUIT (Psidium guajava Linn.) IN WHITE MALE OF WISTAR LINEASE

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF JUS BUAH JERUK LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

PENGEMBANGAN METODE INDUKSI TUKAK LAMBUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

ABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF AIR PERASAN DAUN PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

simplisia buah Mahkota dewa (phaleria macrocarpa(scheff) Boerl.),

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

Kata kunci: Penyembuhan luka, Ulserasi, Mukosa Oral, Sirih Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang paling banyak diresepkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

Persea Americana. Rats Male Wistar Strain)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

AKTIVITAS ANTITUKAK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) DAN SUKRALFAT

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. design. Posttest untuk menganalisis perubahan jumlah sel piramid pada

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

ABSTRAK. Christina., Pembimbing: 1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes 2. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Efek Proteksi Infusa Daun Ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aspirin Harjianti Rahmana, Richa Yuswantina richayuswantina@gmail.com INTISARI Aspirin bersifat iritatif terhadap lambung sehingga meningkatkan resiko tukak lambung. Daun ceremai (Phylanthus acidus [L].) mengandung senyawa saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang diduga dapat digunakan sebagai antiulser. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiulser infusa daun ceremai pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan Aspirin dan untuk mengetahui kadar infusa daun ceremai yang sebanding dengan Sukralfat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni post test control group design. Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (aquadest + CMC Na 0,5%), kontrol positif (Sukralfat), infusa daun ceremai kadar10%, 20% dan 30%. Data skoring kerusakan lambung tikus yang diperoleh dari hasil pengamatan histopatologi dianalisis secara kualitatif. Hasil pengamatan histopatologi dengan pembacaan data modus skoring kerusakan lambung tikus yang meliputi skor 0 berarti tidak terjadi kerusakan pada lambung (normal), skor 1adanya deskuamasi, skor 2 adanya erosi dan skor 3 adanya ulserasi. Hasil pengamatan secara histopatologi infusa daun ceremai memiliki efek proteksi antiulser dan pada kadar 20% dan 30%. Kata kunci : Infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.]), Tanin, Antiulser, Aspirin 7

The Protection Effect of Infusion Ceremai Leaves (Phyllanthus acidus [L.]) on Wistar White Male Mice Induced by Aspirin Harjianti Rahmana, Richa Yuswantina richayuswantina@gmail.com ABSTRACT Aspirin is irritating to the stomach thereby increasing the risk of peptic ulcers. The Ceremai leaves (Phylanthus acidus [L].) of contain saponin, alkaloid, flavonoid, and tannins are thought to be used as antiulcer agents. This study aims to find the antiulcer effect of infusion Ceremai leaves on wistar white male mice induced by aspirin and to find out effect of infusion Ceremai leaves to antiulcer according of parameter scoring ulcer. This was a pure experimental study with post test control group design. Test specimens were divided by five treatment groups: the negative control (aquadest + 0.5% CMC Na), positive control (Sucralfate), and treatment groups (infusion of ceremai leaves at the levels of 10%, 20% and 30%). The scoring data of gastric damage on the mice obtained from the histopathology observation were analyzed qualitatively. The results of histopathology observations with data readout scoring mode of gastric damage in mice includes the score 0 means no damage (normal), score 1 for desquamation, score 2 for erosion and score 3 for ulceration. The results showed on histopathology observations the infusion of ceremai leaves have antiulcer protection effect on the levels of 20% and 30%. Keywords : Infusion of Ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) leaves, Tannin, Antiulcer, Aspirin PENDAHULUAN Lambung sebagai reservoir makanan dengan sendirinya akan selalu berhubungan dengan bahan makanan yang diantaranya dapat menimbulkan iritasi lambung. Lambung sebenarnya terlindungi oleh lapisan mukus, tetapi oleh beberapa faktor iritan seperti makanan, minuman dan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), alkohol dan empedu yang dapat menimbulkan iritasi pada lapisan mukosa dan terjadi difusi balik ion H+ sehingga timbul gastritis akut atau kronik atau tukak gaster (Tarigan, 2001). Aspirin merupakan salah satu jenis non steroid anti-inflammatory drugs atau NSAIDs yang banyak 8

digunakan pada pengobatan nyeri ringan sampai sedang (Pradhan, et al., 1993). Efek farmakologi aspirin antara lain analgesik, antipiretik, antiinflamasi serta antiplatelet. Aspirin menyebabkan pengelupasan sel epitel permukaan dan mengurangi sekresi mukus yang merupakan barrier protektif terhadap serangan asam (Koester, 2007). Mekanisme kerja aspirin terutama menekan produksi prostaglandin dan tromboksan (Underwood, 1999). Berdasarkan penelitian di Indonesia, kira-kira 500.000 orang tiap tahunnya menderita tukak lambung dan 70% diantaranya berusia 25-64 tahun. Sebanyak 48% penderita tukak lambung disebabkan karena infeksi H. pylori dan 24% karena penggunaan obat NSAID. Insidensi tukak lambung meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan NSAID merupakan faktor resiko dalam terjadinya tukak lambung (Oviedo JA, 2007). Daun ceremai mengandung polifenol, saponin, flavonoid, dan tanin, di samping itu kayunya juga mengandung alkaloid (Hutapea, 1991). Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk meneliti kemungkinan daya antiulser dari infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) pada tikus putih jantan galur wistar. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ALAT Kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan minumnya, timbangan tikus, timbangan digital, spuit, sonde oral, tempat jaringan, alat bedah (gunting, pinset, scalpel), mikrotom, gelas obyek, mikroskop cahaya. BAHAN Infusa daun ceremai, aspirin, sukralfat, kapas, alkohol, larutan Netral Buffer Formalin 10% untuk fiksasi, CMC Na, bahan pembuatan preparat histopatologi seperti alkohol, xylol, paraffin, gliserin, dan hematoksilin eosin (HE). HEWAN UJI 9

Tikus putih jantan galur wistar, umur 2-3 bulan, berat badan rata-rata 180-200 gram sebanayak 30 ekor tikus dan diadaptasikan selama satu minggu. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara random dimana tiap kelompok terdiri dari 6 tikus. METODE PENELITIAN 1. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biotekhnologi Fakulta MIPA Universitas Diponegoro Semarang. 2. Pembuatan infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.])) Serbuk daun ceremai sebanyak 30 gram dimasukkan kedalam panci, ditambahkan air sebanyak 100 ml. Kemudian dipanaskan pada suhu 90 C selama 15 menit, sesekali diaduk. Penyarian dilakukan selagi panas melalui kain flanel. Apabila volume air belum mencapai 100 ml, maka ditambahkan air panas melalui ampas hingga diperoleh volume 100 ml. Untuk mendapatkan konsentrasi 10% (b/v) dan 20% (b/v) dilakukan pengenceran 10 yang diperoleh dari infusa 30% (b/v). 3. Identifikasi Tanin Sebanyak 0,1 gram sampel ditambahkan 5 ml aquades kemudian dididihkan selama beberapa menit. Kemudian disaring dan filtratnya ditambahkan FeCl3 1%. Warna biru tua/hitam kehijauan yang terbentuk menandakan adanya senyawa tanin (Harborne, 1987). 4. Perlakuan hewan uji 30 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari masing-masing 5 ekor tikus yang dihitung berdasarkan rumus federer. Kemudian tikus diadaptasikan selama satu minggu, tapi tetap diberi minum. Setelah itu, tikus diinduksi aspirin dosis 63 mg/kgbb, ditunggu sampai terjadi ulkus. Setelah terjadi ulkus, diberi perlakuan. Pada percobaan ini terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif yang diberi aquadest, kontrol positif yang diberi sukralfat dosis 126 mg/kgbb, 10% b/v infusa daun ceremai, 20% b/v infusa daun

ceremai, 30% b/v infusa daun ceremai. Perlakuan dilakukan selama 7 hari, tiap hari 1 kali perlakuan 1 jam sebelum diberi makan dan tikus dipuasakan 18 jam dan tetap diberi minum. Setelah itu, tikus dikorbankan dan segera diangkat lambungnya. Lambung tikus diperiksa adanya ulkus secara histopatologi untuk mengetahui skoring kerusakan lambung. ANALISA DATA Data skoring kerusakan lambung tikus yang diperoleh dari hasil pengamatan histopatologi dianalisis secara kualitatif. Hasil pengamatan histopatologi dengan pembacaan data modus skoring kerusakan lambung tikus yang meliputi skor 0 berarti tidak terjadi kerusakan pada lambung (normal), skor 1adanya deskuamasi, skor 2 adanya erosi dan skor 3 adanya ulserasi Keterangan : 1= Deskuamasi 2= Erosi 3= Ulserasi HASIL 1. Hasil Determinasi Tanaman Kunci Determinasi : 1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b- 19b-20b-21b-22b-23b-24b-25a- familia 99 : Euphorbiaceae. 1b-3b- 4b-6b-57a-58b-62b-64a-65b-66a- Genus 8 : Phyllanthus 1a-6b-8a-9a- Spesies : Phyllanthus acidus (L.) Skeells. 2. Hasil Identifikasi Tanin Hasil identifikasi kandungan tanin adalah terbentuknya warna hitam kuat/biru tua/hitam kehijauan karena penambahan FeCl3 1% yang menandakan adanya senyawa tanin dalam infusa daun ceremai Gambar 1. Gambaran Histopatologi Lambung 11 Gambar 2. Identifikasi Tanin

Tabel I. Skor Ulkus Setelah Pemberian Aspirin L1 L2 L3 L4 L5 Modu s Aspirin 2 2 3 3 3 3 Normal 0 0 0 0 0 0 Infusa daun ceremai 10% Infusa daun ceremai 20% Infusa daun ceremai 30% Kontrol negatif Kontrol positif Tabel II. Skor Pemeriksaan Histopatologi P1 P2 P3 P4 P5 Modus 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 2 2 1 2 0 0 0 0 0 0 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil determinasi diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Phyllanthus acidus [L.]) atau daun ceremai. Tujuan dilakukan determinasi adalah untuk memperoleh kepastian bahwa tanaman yang akan digunakan pada penelitian ini berasal dari tanaman yang dimaksud sehingga kemungkinan timbulnya kesalahan dalam pengumpulan bahan penelitian dapat dihindari. Dilihat dari nilai modus bahwa pemberian aspirin dengan dosis 63 mg/kgbb dalam 2 jam sudah dapat memberikan skor yang besar, berarti mampu menghasilkan ulser seperti yang diharapkan, yaitu skor 3. Sedangkan pada tikus yang normal tidak terdapat jenis kerusakan dimana lambung dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil pemberian infusa daun ceremai dengan konsentrasi 10% sudah menunjukkan perubahan yang lebih baikdaripada control negatif walaupun pada tikus I 12

terlihat erosi (skor 2), dengan modus 1. Pada konsentrasi 20% dan 30% pada tikus perlakuan sebagian masih mengalami deskuamasi, tetapi deskuamasi yang terdapat pada konsentrasi 30% lebih sedikit dibandingkan dengan konsentrasi 20%. Hasil modus dari konsentrasi 20% dan 30% menunjukkan skor 0. Oleh karena itu ekstrak daun ceremai pada konsentrasi 20% dan 30% sudah mampu sebagai anti ulser. Hal ini dikarenakan daun ceremai memiliki kandungan tanin dengan mekanisme mempengaruhi integritas dari membran mukosa serta membentuk lapisan film pelindung. KESIMPULAN 1. Infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) memiliki efek antiulser pada tikus putih jantan galur wistar yang telah diinduksi aspirin. 2. Infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) kadar 20% dan 30% memiliki pengaruh sebagai antiulser berdasarkan parameter ulkus. 13 SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas pemberian infusa daun ceremai (Phyllanthus acidus [L.]) ulser pada tikus galur wistar dengan peningkatan dosis. UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Tarigan P. (2001). Tukak Gaster, Dalam : Sudoyo A W, Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam Edisi ke 4. FKUI. Jakarta Pradhan S, Maickel RP, Dutta SN. (1993). Pharmacology in medicine: principles andpractice. USA: SP Press International Inc Koester MC. An overview of the physiology and pharmacology of aspirin and non steroidal antiinflamatory drugs. (2007). Available from: URL:http://www.pubmedce ntral.nih.gov.html Underwood JCE. (1999). Patologi umum dan sistemik. Volume 2, Edisi 2. Terjemahan oleh Prof.Dr.Sarjadi, dr.sppa. Jakarta: EGC

Oviedo, J.A, MD and Wolfe, M.M, MD. (2007). Management of Stress-Related Erosive Syndrome. Advanced Therapy in Gastoenteorology and Liver Disease. Chapter 27, 161-166. Hutapea, J.R.., (1999), Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid V, Departemen Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisa Tumbuhan (TerjemahanPadmawinata, K dan Soediro, I). ITB. Bandung 14