BAB 5 PENUTUP. 0,293 Ditolak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah 5. Capital Adequency Ratio berpengaruh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB V PEMBAHASAN. Mudharabah Bank Muamalat Indonesia. diproksikan dengan Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Lembaga Keuangan atau yang lebih khusus lagi disebut

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

DAFTAR ISI. ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB V PENUTUP. dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan syariah merupakan institusi yang memberikan pelayanan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ketiga adalah ijarah dan jasa. Bagi hasil terdiri dari mudharabah dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peran penting

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992,

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya nilai tukar rupiah yang terus berubah-ubah menjadi masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB IV ANALISIS MANEJEMEN DANA UNTUK MENJAGA KESTABILAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS DI PT. BPRS JABAL NUR SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka, oleh sebab itu Indonesia tak luput dari dinamika pasar keuangan global.

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

DETERMINAN PROFITABILITAS

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Aspek Rentabilitas turut andil didalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bisnis modern di dunia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

Transkripsi:

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tabel 11 Hasil Pengujian Hipotesis No. Hipotesis Signifikansi Kesimpulan 1. Return On Assets berpengaruh negatif 0,001 Diterima terhadap pembiayaan mudharabah 2. Financing to Deposito Ratio berpengaruh 0,322 Ditolak negatif terhadap pembiayaan mudharabah 3. Dana Pihak Ketiga berpengaruh negatif 0,017 Diterima terhadap pembiayaan mudharabah 4. Sertifikat Bank Indonesia Syariah 0,293 Ditolak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah 5. Capital Adequency Ratio berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah 0,032 Diterima Sumber: Olahan data SPSS Menurut hasil penelitian yang menujukkan pengaruh negatif return on assets terhadap pembiayaan mudharabah, berarti bahwa semakin sedikit keuntungan yang diperoleh akan memperbanyak penyaluran pembiayaan mudharabah dan sebaliknya. Pengaruh negatif tersebut dipicu karena keputusan pihak manajerial yang cenderung menjadi risk taker supaya dapat melonjakkan keuntungan, terbukti dari pertumbuhan tingkat risiko yang searah dengan pembiayaan mudharabah. Financing to deposito ratio bukan termasuk pertimbangan manajerial dalam menentukan besaran penyaluran pembiayaan mudharabah, karena adanya pembiayaan lain yang lebih menjadi fokus manajerial. Terbukti pada hasil 68

69 penelitian ini yang menunjukkan tidak adanya pengaruh FDR terhadap pembiayaan mudharabah. Seberapapun perubahan tingkat likuiditas tidak diikuti dengan perubahan penyaluran pembiayaan mudharabah. Padahal rata-rata tingkat likuiditas pada objek penelitian berada pada batas wajar tingkat likuiditas yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia. rasio likuiditas tidak memberi pengaruh terhadap pembiayaan mudharabah dikarenakan pembiayaan mudharabah lebih terpengaruh oleh rasio profitabilitas dan solvabilitas, terbukti dari hasil pada penelitian ini bahwa pembiayaan mudharabah terpengaruh secara negative oleh ROA dan CAR. Hasil penelitian bahwa dana pihak ketiga berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah, artinya bank syariah akan memperkecil pembiayaan mudharabah ketika DPK yang diperoleh semakin banyak dan sebaliknya. DPK yang mencerminkan perilaku saving masyarakat menujukkan bahwa ketika saving menurun maka tingkat konsumsi masyarakat meningkat, tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh para pengusaha dan peningkatan keuntungan itulah yang akan memberikan peningkatan bagi hasil yang diperoleh bank syariah yang telah memberi pembiayaan mudharabah pada pengusaha tersebut. Sertifikat bank Indonesia syariah terbukti tidak mempengaruhi pembiayaan mudharabah. Berapapun besar-kecilnya perubahan nilai sertifikat bank Indonesia syariah yang dilakukan oleh bank syariah, tidak diikuti dengan perubahan pengalokasian penyaluran pembiayaan mudharabah. Artinya pihak manajerial bank syariah telah mampu memisahkan pengalokasian dana untuk sertifikat bank syariah dan penyaluran pembiayaan mudharabah secara terpisah tanpa adanya

70 keterkaitan. Selain itu penelitian Siregar (2004) menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah lebih terpengaruh oleh bonus dari sertifikat tersebut. Sejalan dengan hasil pengaruh rasio profitabilitas yang menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Ketika bank syariah mendapat keuntungan lebih maka pembiayaan mudharabah malah berkurang, begitu juga hasil dari CAR yang menunjukkan jika terdapat kelebihan modal malah mengurangi pembiayaan mudharabah. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat terdapat kelebihan dana, maka pembiayaan mudharabah bukanlah pilihan utama bagi bank syariah untuk menyalurkan pembiayaannya. Sedangkan ketika terdapat penurunan permodalan atau keuntungan, maka pembiayaan mudharabah ditingkatkan. Instrument rumus CAR yang menggunakan risiko sebagai pembanding menjadi penyebab utama pengaruh negatif tersebut, dimana tingkat risiko dan pembiayaan mudharabah memiliki pergerakan pertumbuhan yang searah. Dari keseluruhan penyebab berpengaruh atau tidak berpengaruhnya variabel independen yang ada terhadap pembiayaan mudharabah dapat disimpulkan alasan-alasan utama hasil dari penelitian. Terbukti pembiayaan mudharabah yang berbanding lurus dengan tingkat risiko dan perilaku manajerial yang cenderung risk taker menjadi penyebab utama pengaruh negatif dari rasio profitabilitas dan solvabilitas. Selain itu manajerial juga menggunakan pertimbangan teori saving-consumi dalam melakukan penyaluran pembiayaan mudharabah.

71 5.2 Saran Berdasarkan keseluruhan proses dan hasil penelitian ini termasuk simpulan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa kekurangan yang diharapkan tidak menjadi kekurangan yang sama pada penelitian yang akan dating. Sebagai upaya untuk tidak melakukan kekurangan yang sama, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 kategori lembaga keuangan syariah sebagai objek penelitian, sedangkan terdapat 3 kategori yaitu Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Sebaiknya pada penelitian akan datang menambahkan kategori atau mengambil sampel pada tiap kategori lembaga keuangan syariah yang ada. 2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 rasio sebagai variabel independen sedangkan terdapat 5 kategori rasio pada bank umum syariah yaitu rasio permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas, dan kepatuhan. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya menambahkan rasio aktiva produktif dan rasio kepatuhan sebagai variabel independennya. 3. Dalam penelitian ini menggunakan pembiayaan mudharabah sebagai variabel dependen, sedangkan pembiayaan yang dilakukan bank syariah tidak hanya pembiayaan mudharabah. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya mengganti variabel independen dengan pembiayaan lain seperti pembiayaan ijarah, salam, atau istisna.

72 4. Dalam penelitian ini terdapat beberapa data yang outlier sehingga data tidak terdistribusi normal dan memerlukan filter outlier. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya memilih sampel yang memiliki kesamaan ukuran bank.