Identifikasi Sumber Air Tanah dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI SUMBER AIR TANAH DALAM BERDASARKAN ANALISIS DATA RESISTIVITAS DI DAERAH BANDARA ADI SOEMARMO, SOLO, JAWA TENGAH

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

Pemetaan Penyebaran Pola Akuifer dengan Metode Resistivitas Sounding Konfigurasi Schlumberger di Daerah Dayu Gondangrejo Karanganyar

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Interpretasi Data Geofisika untuk Penentuan Titik Pemboran Air Tanah di Daerah Mertoyudan, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Identifikasi Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam dengan Metode Geolistrik (Kasus: Di Kecamatan Masaran)

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

III. METODE PENELITIAN

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

METODE EKSPERIMEN Tujuan

Disusun oleh : SETIYAWAN ADI SAPUTRO M SKRIPSI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

Sehah dan Hartono. Keywords: groundwater aquifer, village of Kedungwuluh, geoelectric of resistivity method, Wenner configuration.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

IDENTIFIKASI LAPISAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DAERAH KERING DESA SUMBERBOTO KECAMATAN WONOTIRTO KABUPATEN BLITAR

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

Oleh : Dwi Wahyu Pujomiarto. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Abstrak

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

IDENTIFIKASI POLA ALIRAN SUNGAI BAWAH TANAH DAERAH KARST DI DESA GEBANGHARJO KECAMATAN PRACIMANTORO MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITY TOMOGRAPHY

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KONDISI AIR TANAH DI DAERAH PADANG LUAS KABUPATEN TANAH LAUT

PEMETAAN PENYEBARAN POLA AKUIFER DENGAN METODE RESISTIVITAS SOUNDING DENGAN KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH DAYU GONDANGREJO KARANGANYAR

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

PENDUGAAN KEDALAMAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA BOJONGSARI KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

Modul Pelatihan Geolistrik 2013 Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

Deteksi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger di Masjid Kampus Universitas Sam Ratulangi dan Sekitarnya

IDENTIFIKASI ZONA KONDUKTIF DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI LARIKE AMBON MALUKU

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB III METODA PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan bebarapa tahapan yang dilakukan untuk

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

SIMETRI, Jurnal Ilmu Fisika Indonesia Volume 2 Nomor 2 Januari 2016

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PbS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Unnes Physics Journal

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

Geo-Electrical Sounding untuk Pendugaan Keterdapatan Air Tanah dan Kedalaman Muka Air Tanah Freatik di Tegal

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Pemodelan Fisis Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Fosfat dalam Batuan Gamping

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN JALUR SESAR DI DUSUN PATEN DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS JEMBER

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

Mahasiswa Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP, dan ABSTRACT

PENDUGAAN KETEBALAN AQUIFER AIR TANAH UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN SOFIFI MALUKU UTARA

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2016) Vol. 6 No. 02 Halaman 88 Oktober 2016

Identifikasi Pola Aliran Sungai Bawah Tanah di Mudal, Pracimantoro dengan Metode Geolistrik

Transkripsi:

ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 107 Oktober 2013 Identifikasi Sumber Air Tanah dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah Caga Setia, Darsono, Cari Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sebelas Maret cagasas@gmail.com Received 02-01-2013, Revised 04-02-2013, Accepted 11-02-2013, Published 13-10-2013 ABSTRACT The research was around in the Adi Soemarmo Airport area, Solo, Central Java. The growing development and the increased need for water to be basic the importance of this research. The purpose of this research to sources of ground water and state of rocks lithology. This Research using geoelectric method Schlumberger configuration using tools resistivitiy McOHM OYO Model 2119C-EL. The measurements were made much as 6 point sounding, electrode AB/2 stretch scattered around the Adi Soemarmo Airport with varying penetration depths ranging from 1.5 meters up to 400 meters with stretch of the electrode reaches 800 meters. Furthermore, the value of resistivity in the field measurements made longitudinal section and water content analysis approached using IP2WIN interpretation software. the results of the study showed that at the point of sounding 2, 1, and 3 at depths greater than 130 meters are allegedly identified the source of ground water and the at point of sounding 7, 4, and 5 over 100 meters. Keywords: resistivity, schlumberger configuration, Groundwater, Adi Soemarmo airport ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di sekitar daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah. Berkembangnya pembangunan serta bertambahnya kebutuhan akan air menjadi dasar pentingnya penelitian ini. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi sumber air tanah dalam dan keadaan litologi batuan. Penelitian menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger dengan menggunakan alat resistiviti OYO model 2119C McOHM-EL. Pengukuran dilakukan sebanyak 6 titik sounding, elektroda AB/2 bentangan tersebar di sekitar Bandara Adi Soemarmo dengan kedalaman penetrasi yang bervariasi mulai dari 1,5 meter hingga 400 meter dengan bentangan elektroda mencapai 800 meter. Selanjutnya, nilai tahanan jenis hasil pengukuran di lapangan dibuat penampang serta analisis kandungan airnya didekati dengan interpretasi perangkat lunak IP2WIN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada titik sounding 2, 1, dan 3 di kedalaman lebih dari 130 meter diduga terdapat sumber air tanah dalam dan pada titik sounding 7, 4, dan 5 lebih dari 100 meter. Kata kunci: resistivitas, konfigurasi schlumberger, air tanah, bandara Adi Soemarmo PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang akan mendorong kebutuhan akan air yang sangat besar. Air tanah merupakan sumberdaya air yang sangat potensial serta merupakan sumber air untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan rumah tangga, kebutuhan irigasi, maupun untuk kebutuhan industri. Air Tanah adalah salah satu sumber alami air minum yang bersih dan aman. Hal ini dapat ditemukan di lapisan yang paling bawah tanah dan

Identifikasi Sumber Air Halaman 108 umumnya tidak memerlukan pengobatan sebelumnya karena secara alami terlindung dari kontaminasi [1]. Di daerah sekitar Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah merupakan wilayah yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, terdapat banyak perumahan, hotel-hotel, dan pertokoan. Daerah tersebut membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Untuk itu langkah pertama yang dilakukan adalah dengan cara mencari sumber air tanah dalam agar dapat dimanfaatkan sebagai acuan pembuatan sumur dalam, pembutan sumur yang dalam semaunya dapat menggangu keberadaan sumber akuifer dangkal. Pembuatan sumur dalam agar tidak berpengaruh terhadap sumur-sumur dangkal yang ada di sekitarnya, maka perlu dilakukan penelitian geolistrik terlebih dahulu. Pengambilan air tanah yang tidak memperhatikan kaidah tata guna air tanah telah menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi dan lingkungan sumberdaya air tersebut [2]. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang sangat populer dan sering digunakan baik dalam eksplorasi maupun litologi batuan. Metode ini dapat mengetahui kondisi bawah permukaan tanah serta dapat mengetahui keadaan litologi batuan. Dengan menampilkan penampang resistivitas bawah permukaan hasil pengukuran geolistik metode resistivitas akan dapat diprediksikan lapisan lapisan tanah, sehingga dapat memprediksi lokasi dan kedalaman tempat lapisan tanah yang terdapat air tanah di daerah tersebut. Hal ini menjadikan pentingnya penelitian geolistrik resistivitas untuk mengidentifikasi air tanah dalam serta mengetahui keadaan litologi batuan di sekitar Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah. METODE Metode Geolistrik Resistivitas Metode geolistrik resistivitas adalah metode eksplorasi geofisika yang memanfaatkan sifat resistivitas medium yang berada di bawah permukaan bumi. Bumi tersusun atas lapisanlapisan tanah yang nilai resistivitasnya berbeda-beda dengan nilai resistivitas lapisanlapisan tanah atau batuan lainya [3]. Gambar 1. (color online) Prinsip kerja metode resistivitas Prinsip kerja dari metode resistiviti adalah dengan menginjeksikan arus ke bawah permukaan bumi sehingga diperoleh beda potensial, kemudian akan didapat informasi mengenai resistivitas batuan, elektroda A dan B, arus mengalir (Current flow) pada elektroda A yang bermuatan positif menuju kearah elektroda B yang bermuatan negatif. Elektroda lainnya yaitu M dan N digunakan untuk mengukur tegangan (Voltage) terlihat pada Gambar 1. Penelitian resistivitas telah menunjukkan kegunaan geolistrik untuk menggambarkan susunan litologi di bawah permukaan [4]. Hasil pengukuran lapangan

Identifikasi Sumber Air Halaman 109 berupa data arus listrik I (ma) dan beda potensial ΔV (mv), kemudian dihitung nilai resistivitas semunya (apparent resistivity) dengan menggunakan persamaan dengan K adalah faktor geometri dari konfigurasi. Konfigurasi Schlumberger Pengukuran sounding adalah pengukuran bawah permukaan tanah yang bertujuan untuk mengetahui sebaran titik geolistrik secara vertikal ke bawah tanah, konfigurasi yang tepat untuk digunakan adalah konfigurasi Schlumberger. Konfigurasi Schlumberger diasumsikan M dan N digunakan sebagai elektroda potensial, A dan B sebagai elektroda arus. Untuk konfigurasi elektroda Schlumberger, jarak elektroda arus jauh lebih besar dari jarak elektroda potensial. Secara garis besar aturan elektroda ini dapat dilihat pada Gambar 2, sehingga diketahui bahwa jarak antar elektroda arus adalah AB/2, sedangkan jarak antar elektroda potensial adalah MN/2 [5].. Gambar 2. Aturan konfigurasi Schlumberger Pendugaan geolistrik sounding dilakukan untuk memperolehan data penelitian menggunakan konfigurasi elektroda schlumberger. Lokasi pengambilan data dilakukan di daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah nampak pada Gambar 3 Peta Geologi skala 1: 100.000. Pengambilan data geolistrik dilakukan sebanyak 6 titik sounding yang terletak seperti dalam Gambar 3, dengan variasi

Identifikasi Sumber Air Halaman 110 bentangan arus (AB/2) dari 1,5 sampai 400 m, dan bentangan elektroda potensial (MN/2) variasi bentangan 0,5 sampai 50 m. Gambar 3. (color online) Lokasi penelitian dan lintasan pengambilan data penelitian Gambar 4. (color online) Seperangkat Resistivity meter

Identifikasi Sumber Air Halaman 111 Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resistivity OYO model 2119C McOHM-EL, accumulator sebesar 12V, elektroda, dan multimeter. Penghubung instrumen antara Resistivity dengan elektroda digunakan empat buah rol kabel Gambar 4. Peralatan pendukung lain yang digunakan dalam penelitian yakni rol kabel, Global Positioning System (GPS) Garmin Model II plus, kompas, dan Handy Talky. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Satu Dimensi Titik Sounding 1 Titik sounding 1 merupakan titik sounding pengambilan data yang berlokasi di sepanjang Jalan Cendrawasih, Kecamatan Ngemplak, Kabupataen Boyolali, terletak pada garis 110 46 01,2 Bujur Timur dan garis 07 30 40 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh seperti Tabel 1. Tabel 1. Hasil inversi titik sounding 1 1 0,576 0-0,576 23,1 Top Soil Bukan akuifer 2 4,65 0,576-5,22 6.47 Lempung Bukan akuifer 3 3,47 5,22-8,69 32 Batu pasiran 4 31,3 8,69-40 12 Lempung Pasiran Bukan akuifer 5 40,2 40-80,2 0,79 Lempung Bukan akuifer 6 75 80,2-155 110 Pasir 7 155-344 Breksi, kerikil, Dari Tabel 1 diketahui pada titik sounding 1 terdapat 7 lapisan yang masing-masing memiliki nilai resistivitas berbeda-beda. Pada titik sounding 1 diduga mengandung material top soil karena nilai resistivitasnya besar yaitu 23,1 Ωm. Pada lapisan ketiga, keenam, dan ketujuh diduga terdapar akuifer dengan nilai resistivitasnya tinggi yaitu 32 344 Ωm. Titik Sounding 2 Titik sounding 2 merupakan titik sounding pengambilan data yang berlokasi sama seperti pada titik sounding 1 yaitu di sepanjang Jalan Cendrawasih, terletak pada garis 110 45 02,5 Bujur Timur dan garis 07 30 41,4 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh seperti Tabel 2. Tabel 2. Hasil inversi titik sounding 2 1 0,911 0-0,911 19,2 Top Soil Bukan akuifer 2 0,526 0,911-1,44 28,6 Top Soil Bukan akuifer 3 6,86 1,44-8,3 7,42 Lempung Bukan akuifer 4 17,5 8,3-25,8 4,83 Lempung Bukan akuifer 5 29,7 25,8-55,6 15,3 Lempung Pasiran Bukan akuifer 6 63,2 55,6-119 2,74 Lempung Bukan akuifer 7 119-500 Breksi, kerikil, Untuk titik sounding 2 hasil inversi menunjukan terdapat 7 lapisan, seperti pada Tabel 2. Pada titik sounding 2 banyak mengandung lapisan lempung yaitu pada lapisan ketiga

Identifikasi Sumber Air Halaman 112 sampai keenam. Lapisan ketujuh diduga akuifer karena mempunyai resistivitas tinggi yaitu 500 Ωm, dengan kedalan lebih dari 119 m. Titik Sounding 3 Pada titik sounding ke 3 ini lokasi pengambilan data di sepanjang Jalan Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupataen Boyolali, terletak pada garis 110 45 23,8 Bujur Timur dan garis 07 30 44,6 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh seperti Tabel 3. Tabel 3. Hasil inversi titik sounding 3 1 1,53 0 1,53 78,9 Top Soil Bukan akuifer 2 0,419 1,53 1,95 11,8 Top Soil Bukan akuifer 3 10,2 1,95-12,2 14,3 Lempung Pasiran Bukan akuifer 4 16,8 12,2-28,9 3,83 Lempung Bukan akuifer 5 17,6 28,9 46,6 34,3 Batu Pasiran 6 91,3 46,6 138 0,816 Lempung Bukan akuifer 7 138-246 Breksi, kerikil, Pada Tabel 3 menunjukkan titik sounding 3 hasil inversi adalah 7 lapisan batuan. Diduga banyak mengandung matrial lempung dan lempung pasiran pada lapisan tiga, empat, dan enam. karena nilai resistivitasnya kecil yaitu 0,816 14,3 Ωm. Pada lapisan kelima dan ketujuh dapat diduga akuifer karena nilai resistivitasnya tinggi yaitu 34,3 246 Ωm. Titik Sounding 4 Titik sounding 4 berada pada sepanjang Jalan Raya Embarkasi haji, Kecamatan Ngemplak, Kabupataen Boyolali, terletak pada garis 110 45 39,1 Bujur Timur dan garis 07 31 24,2 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh nilai seperti Tabel 4. titik Tabel 4. Hasil inversi sounding 4 1 2,49 0-2,49 30,9 Top Soil Bukan akuifer 2 1,82 2,49-4,31 234 Top Soil Bukan akuifer 3 1,33 4,31-5,64 1,69 Lempung Bukan akuifer 4 4,41 5,64-10 26,7 Batu pasiran Bukan akuifer 5 28,5 10-38,5 2,2 Lempung Bukan akuifer 6 11,2 38,5-49,8 28,4 Batu pasiran 7 62,1 49-112 5,91 Lempung Bukan akuifer 8 112-421 Breksi, kerikil, Dari Tabel 5 terlihat hasil inversi terdapat 8 lapisan. Lapisan pertama dan kedua resistivitasnya tinggi hal ini dikarenakan penggambilan data disamping saluran air rumah rumah warga, akan tetapi lapisan keenam dan kedelapan dapat diduga akuifer memiliki nilai resistivitas tinggi yaitu 28,4-421 Ωm. Titik Sounding 5 Pada titik sounding 5 lokasi pengambilan data sama dengan titik sounding 5 yaitu pada sepanjang Jalan Raya Embarkasi haji, Kecamatan Ngemplak, Kabupataen Boyolali, terletak pada garis 110 46 05,1 Bujur Timur dan garis 07 31 13,7 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh seperti Tabel 5.

Identifikasi Sumber Air Halaman 113 Tabel 5. Hasil inversi titik sounding 5 1 1,13 0-1,13 38,6 Top Soil Bukan akuifer 2 4,49 1,13-5,62 24,4 Top Soil Bukan akuifer 3 30,4 5,62-36 8,74 Lempung Bukan akuifer 4 7,12 36-43,1 38,6 Batu pasiran 5 27,9 43,1-71 2,56 Lempung Bukan akuifer 6 47,7 71-119 3,67 Lempung Bukan akuifer 7 119-530 Breksi, kerikil, Dari Tabel 5 pada titik sounding 5 hasil inversi terdapat 7 lapisan. Pada titik sounding 7 diduga banyak mengandung matrial lempung dan lempung pasiran pada lapisan ketiga, kelima, dan keenam karena nilai resistivitasnya kecil yaitu 2,56 8,74 Ωm. Pada titik sounding 5 terdapat akuifer yaitu pada lapisan keempat dan ketujuh dengan nilai resistivitas 36-530 Ωm. Titik Sounding 7 Untuk lokasi titik sounding 7 sama seperti titik sounding 4 dan 5 karena dalam 3 bentangan dalam satu jalan yaitu sepanjang Jalan Raya Embarkasi haji, Kecamatan Ngemplak, Kabupataen Boyolali, terletak pada garis 110 45 23,8 Bujur Timur dan garis 07 31 22,9 Lintang Selatan. Dari interpretasi data yang dilakukan diperoleh seperti Tabel 6. Tabel 6. Hasil inversi titik sounding 7 1 0,787 0-0,787 35,1 Top Soil Bukan akuifer 2 5,13 0,787-5,92 11,1 Top Soil Bukan akuifer 3 7,28 5,92-13,2 32,8 Batu pasiran Bukan akuifer 4 9,15 13,2-22,3 1,36 Lempung Bukan akuifer 5 23 22,3-45,3 381 Breksi, kerikil, 6 43 45,3-88,3 0,0704 Lempung Bukan akuifer 7 37,9 88,3-126 52 Pasir 8 126-214 Breksi, kerikil, Hasil inversi dari titik sounding 7 terdapat 8 lapisan. Pada pertama dan kedua resistivitasnya tinggi hal ini diduga dikarenakan penggambilan data disamping saluran air rumah rumah warga. Diduga akuifer karena mempunyai nilai resistivitas tinggi yaitu 52 381 Ωm yaitu terdapat pada lapisan kelima, ketujuh, dan kedelapan. Analisa 2 Dimensi Penampang 1 Penampang 1 merupakan penampang 2 dimensi yang terdiri dari gabungan titik sounding 2, 1, dan 3 membentuk suatu garis lurus, dimana dari masing-masing penampang ini membentang dari arah barat ke timur. Penampang 1 membentang dari arah barat ke timur dan terletak di sebelah utara Bandara Adi Soemarmo. Untuk hasil pengolahanya pada Gambar 5. Titik sounding 1 dan 2 merupakan titik sounding pengambilan data yang berlokasi di sepanjang Jalan Cendrawasih, Kecamatan Ngersep, Kabupataen Boyolali, titik sounding 3 berlokasi di Jalan Sindon, Kecamatan Ngersep, Kabupaten Boyolali.

Identifikasi Sumber Air Halaman 114 Gambar 5. (color online) Hasil pengolahan penampang 1 Pada Gambar 5 terlihat penampang 2 dimensi hasil pengolahan IPI2WIN dapat diketahui kedalaman mencapai 160 m dan jarak antar penampang 800 m. Untuk lapisan pertama taridentifikasi matrial top soil membentang dari arah barat kearah timur yaitu pada titik sounding 2 sampai dengan titik sounding 3, untuk titik sounding 2 kedalaman top soil hanya mencapai 0 0,911 m membentang menipis kearah timur pada titik sounding 1 di kedalaman 0-0,576 m dan lapisan top soil semakin menebal kearah timur di daerah Jalan Sindon yaitu titik sounding 3 dengan kedalaman 0 1,53 m, top soil pada lapisan pertama memiliki nilai resistivitas 11,8 78,9 Ωm. Penampang 1 teridentifikasi banyak mengandung lempung yaitu pada titik sounding 2 sampai dengan titik sounding 3, untuk lempung dititik sounding 2 berada dikedalaman 1,44 25,6 m dan 55,6-119 m membentang menebal kearah timur pada titik sounding 1 di kedalaman 40 80,2 m, lapisan lempung semakin menipis kearah timur di daerah Jalan Sindon yaitu titik sounding 3 dengan kedalaman 12,2 28,9 m dan 46,6 138 m. Teridentifikasi pada penelitian ini ditemukan akuifer dangkal dan akuifer dalam, diduga terdapat akuifer dangkal pada titik sounding 1 dikedalaman 5,22 8,69 m dengan nilai resistivitas 23 Ωm, untuk akuifer dalam diduga kedalamanya lebih dari 100 m yaitu pada semua titik sounding. Penampang 2 Penampang 2 merupakan gabungan dari titik sounding 7, 4, dan 5 berada pada sepanjang Jalan Raya Embarkasi haji, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Untuk hasil pengolahanya pada Gambar 6.

Identifikasi Sumber Air Halaman 115 Gambar 6. (color online) Hasil pengolahan penampang 2 Pada Gambar 6 terlihat hasil pengolahan IPI2WIN resistivitas section dapat diketahui kedalaman mencapai 130 m dan antar bentangan mencapai 800 m. Untuk lapisan pertama teridentifikasi sebagai matrial top soil membentang dari arah barat kearah timur yaitu pada titik sounding 7 sampai dengan titik sounding 5, untuk titik sounding 7 kedalaman top soil hanya mencapai 0 5,92 m membentang menipis kearah timur pada titik sounding 4 di kedalaman 0 4,31 m dan lapisan top soil semakin menebal kearah timur yaitu titik sounding 5 dengan kedalaman 0 5,62 m, top soil pada lapisan pertama memiliki nilai resistivitas 11,1 38,6 Ωm. Penampang 2 teridentifikasi banyak mengandung material lempung yaitu pada titik sounding 7 sampai dengan titik sounding 4, untuk lempung dititik sounding 7 berada dikedalaman 13,2 22,3 m dan 45,3 88,3 m, membentang menebal kearah timur pada titik sounding 4 di kedalaman 4,31 5,64 m, 10 38,5 m, dan 49 112 m dan lapisan lempung semakin menebal kearah timur di daerah Jalan Sindon yaitu titik sounding 5 dengan kedalaman 5,62 36 m, 43,1 71 m, dan 71 119 m. Pada penampang ini diduga ditemukan akuifer dangkal di titik sounding 4 dan titik sounding 5 yaitu pada kedalaman lebih dari 35 m sampai dengan 50 m. Hal ini sesuai dengan kedalaman sumur-sumur warga sekitar yaitu sekitar 20 50 m. Ditemukan juga akuifer dalam disemua titik sounding kedalamannya lebih dari 80 m. KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan dan intepretasi data dapat disimpulkan bahwa secara hidrogeologi daerah penelitian di sekitar Bandara Adi Soemarmo termasuk daerah dengan potensi akuifer produktif dengan penyebaran luas. keadaan litologi di daerah Bandara Adi Soemarmo banyak mengandung lempung, lempung pasiran, pasir, breksi dan kerikil kerakal. Identifikasi hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penampang 1 yaitu titik sounding 2, 1, dan 3 di kedalaman lebih dari 130 m diduga terdapat sumber air tanah dalam dan pada penampang 2 yaitu titik sounding 7, 4, dan 5 lebih dari 100 m. Dari penelitian ini bahwa di daerah Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah dapat di kelompokan

Identifikasi Sumber Air Halaman 116 jenis-jenis matrial berdasarkan nilai resistivitasnya, untuk matrial top soil nilai resistivitasnya 11,1 234 Ωm, lempung 0,0704 8,72 Ωm, lempung pasiran 12 15,3 Ωm, pasir kerikil 26,7 38,6 Ωm, pasir 52 110 Ωm dan breksi 214 530 Ωm. DAFTAR PUSTAKA 1 Ndlovu. 2011. Using Low Cost Geophysical Methods To Locate High Yielding Groundwater AquifersIn The Granite Rock Region Of Matabeleland South Province Of Zimbabwe A Case Of Gwatemba Area. Clarion University of Pennsylvania, Clarion: Pennsylvania. Journal of Sustainable Development in Africa, Vol. 13, No. 6. 2 Irham, M., Reyfana T Achmad, dan Sugeng Wododo. 2006. Pemetaan Sebaran Air Tanah Asin pada Aquifer dalam Wilayah Semarang Bawah. Jurnal Berkala, Vol. 9, No. 3, pp. 137-143. 3 Bulkis dan Teti. 2008. Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner- Schlumberger Untuk Survey Pipa Bawah Permukaan. Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik: Universitas Mataram. Teknik Elektro, Vol. 7, No. 2. 4 Ezomo. 2011. Geophysical Investigation of Groundwater in Oluku Village and its Environs of Edo State, Nigeria. Journal of Emerging Trends in Engineering and Applied Sciences (JETEAS), Vol. 2, No. 4, pp. 610-614. 5 Wijaya, L. 2009. Identifikasi Pencemaran Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Di Wilayah Ngringo Jaten Karanganyar. Jurusan Fisika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Prosiding Seminar Nasional ke-15 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir Surakarta.