BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui usaha bersama pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Seluler adalah suatu sistem komunikasi yang memberikan layanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat dan untuk memperkuat bisnisnya

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS GEREJA KATOLIK DI KEUSKUPAN ATAMBUA BERBASIS WEB TUGAS AKHIR. No.527/WM.FT.H6/T.INF/TA/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. CRM pada suatu perusahaan sangat penting untuk menarik minat pelanggan, serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan tulis tangan belum komputerisasi, sehingga kurang

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perhimpunan dari keluarga-keluarga Katolik. Terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan internet, dikarenakan akses internet era sekarang penggunaannya cukup mudah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tepat guna dengan fasilitas seperti sumber informasi dan data yang dapat diakses

BAB I PENDAHULUAN. pasangan Bapak H. Farom dan Ibu Hj. Rita ini berdiri pada tahun Pada tahun 2013,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adapun rumusan masalah dari kasus ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Luas wilayah Desa Baumata Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sangatlah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB I PENDAHULUAN. Desa merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW).

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi

Bab 3. Metode Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebarkan informasi pembelajaran (Pandia, Hendry : 2007). Seiring dengan era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan Gereja yang juga masih dalam tahap pengembangan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah Dasar dilaksanakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembuatannya penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan beberapa kelemahan dalam hal pengelolaan tersebut, yaitu teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Telkom Indonesia Wilayah Kota Bandung Divisi Customer Care

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang cepat dan akurat. Seorang akuntan memiliki tugas untuk

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Sekolahan Teknologi Informasi disamping merupakan salah satu. Materi Pelajaran, sekaligus juga merupakan media, sarana prasarana

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keuskupan merupakan himpunan umat katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil, mulai dari pembagian wilayah keusukupan berdasarkan luas cakupan daerah hingga bagian yang lebih kecil lagi atau yang disebut Paroki. Sebuah wilayah Keuskupan dipimpin oleh seorang uskup sedangkan paroki dipimpin oleh seorang seorang imam yang disebut pastor paroki. Keuskupan Atambua merupakan sebuah keuskupan yang terletak di Kabupaten Belu yang berada di daerah Timor Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data Keuskupan Atambua yang meliputi tiga Kabupaten yakni Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara, pada tahun 2014 jumlah umat mencapai 544.005 jiwa. Keuskupan Atambua terbagi menjadi 4 wilayah atau dekenat yaitu dekenat Belu Utara, dekenat Malaka, dekenat Kefamenanu dan dekenat Mena yang masing-masing dekenat mengkoordinasikan sejumlah Paroki. Setiap Paroki biasanya berdiri dalam sebuah gedung atau bangunan gereja yang menjadi tempat bagi umat untuk beribadah. Dalam gereja katolik, umat pergi ke sebuah gedung gereja untuk melakukan berbagai kegiatan yang bersifat kerohanian berupa misa, pembabtisan, adorasi, jalan salib dan pemberkatan nikah. Gereja katolik dalam kelembagaan pada umat, merupakan sebuah lembaga notprofit dan organisasi yang bergerak dibidang pelayanan umat dalam penyampaian berbagai

macam informasi. Informasi yang diberikan kepada umat berupa informasi tentang gereja, jadwal misa, kondisi gereja, pemimpin gereja, jumlah umat, masih dilakukan secara manual dan hanya bisa didapatkan pada hari minggu saat pelaksanaan misa. Dengan bertambahnya jumlah umat yang bernaung dalam Keuskupan Atambua, membuat pencarian lokasi gedung gereja pun sangat sulit untuk ditemukan karena hanya dilakukan dengan cara bertanya kepada orang sekitar. Terlebih lagi bagi masyarakat luar Keuskupan Atambua kesulitan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gereja, seperti kondisi gereja, pemimpin, jumlah umat, jadwal misa, dan lokasi gereja. Kemajuan IT (Information Technology) pada era globalisasi seperti sekarang ini sudah berkembang pesat. Salah satu kemajuannya adalah di bidang GIS (Geographic Information System). GIS merupakan perangkat lunak pengolah data serta informasi yang tampilannya atau hasil cetaknya umumnya berupa peta. Teknologi GIS saat ini sudah berbasis web yang berarti dapat diakses lewat internet dan dapat diakses dimana saja. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip masukan (input) data, manajemen, analisis dan representasi data. Perkembangan tersebut seharusnya bisa digunakan oleh pihak gereja di Keuskupan Atambua untuk menyebarkan informasi tentang lokasi-lokasi gereja serta informasi lainnya yang berkaitan dengan gereja. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dibuat sebuah aplikasi yaitu Sistem Informasi Geografis Gereja Katolik di Keuskupan Atambua Berbasis Web. Aplikasi ini, mampu menyajikan informasi-informasi gereja dengan cepat dan akurat secara geografis serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun lembaga-lembaga yang terkait di Keuskupan Atambua.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah belum adanya informasi geografis tentang gereja katolik di Keuskupan Atambua yang dapat menggambarkan kondisi gereja, lokasi gereja, pemimpin, jumlah umat dan jadwal misa. 1.3 Batasan Masalah Pada tugas akhir ini terdapat batasan masalah dengan maksud untuk mempermudah pengerjaan tugas akhir adalah sebagai berikut : 1. Informasi yang ditampilkan : kondisi gereja, lokasi gereja, pemimpin, jumlah umat dan jadwal misa. 2. Sistem informasi geografis yang dibangun berbasis web. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem informasi geografis berbasis web untuk menyajikan informasi secara akurat mengenai kondisi gereja, lokasi gereja, pemimpin, jumlah umat dan jadwal misa yang ada dalam gereja secara cepat dan terorganisir. 1.4.2 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah dapat membantu dan mempermudah masyarakat dalam mencari informasi mengenai kondisi gereja, lokasi gereja,

pemimpin, alamat gereja, jumlah umat dan jadwal misa yang ada di Keuskupan Atambua. 1.5 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan model waterfall menurut Pressman (2010), waterfall model menunjukan sebuah sistematika yang berurutan untuk pengembangan perangkat lunak yang diawali dengan spesifikasi persyaratan yang dibutuhkan oleh customer dan kemajuan melalui perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan penyebaran yang berpuncak pada dukungan yang berkelanjutan dari perangkat lunak yang telah selesai. Adapun tahapan-tahapan yang penting dalam model waterfall ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Analisis Pada tahapan ini dilakukan analisa pengidentifikasian masalah untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengumpulkan data-data gereja di Keuskupan Atambua. Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan antara lain : a. Observasi Tahapan ini dilakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti di lapangan yaitu gereja, kapela dan taman ziarah yang ada di Keuskupan Atambua. b. Wawancara Tahapan ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau mewawancarai pegawai di Keuskupan Atambua.

c. Kepustakaan Tahapan ini pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur yang berhubungan dengan penelitian. 2. Tahap Desain Merupakan tahapan atau aktivitas yang difokuskan pada spesifikasi detail dari solusi berbasis komputer. Spesifikasi ini meliputi proses desain umum yang akan disampaikan pada stakeholder sistem dan spesifikasi desain dengan rincian yang akan digunakan pada tahap implementasi. Desain arsitektur ini terdiri dari bagan alur sistem (System Flowchart), diagram berjenjang, desain proses (DFD), desain database (ERD), serta desain user interface. 3. Tahap Coding Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka proses desain harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Dalam pembuatan program ini akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL. 4. Tahap Testing Sesuatu yang dibuat haruslah diuji cobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diuji cobakan, agar software bebas dari error dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Metode pengujian yang digunakan adalah black-box. 5. Tahap Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih terdapat kesalahan atau error yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lain. 1.6 Sistematika Penulisan Agar alur penyampaian tugas akhir ini lebih mudah dipahami, maka disajikan dalam sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Pada bab ini penulis menjelaskan tentang konsep-konsep dasar dari hal-hal yang berkaitan dengan masalah dan pembuatan sistem yang akan dibangun. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem Berisi definisi sistem, analisis dan perancangan sistem serta sistem perangkat pendukung. Bab IV Implementasi Sistem Bab ini membahas tentang implementasi sistem perangkat lunak berdasarkan analisis dan perancangan pada BAB III. Bab V Pengujian dan Analisis Hasil

Setelah mengimplementasikan sistem akan diadakan pengujian untuk mengevaluasi perangkat lunak yang dibangun. Bab VI Penutup Berisi kesimpulan dan saran yang bekaitan dengan topik permasalahan yang dibahas dalam aplikas