BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

Bab I Pendahuluan. pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius). Setelah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sastra dengan ilmu psikologi. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Sastra yang telah dilahirkan oleh para pengarang ini diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal, atau benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan realitas sosial (semua menyangkut aspek kehidupan manusia) yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra diadaptasi dari dunia nyata berupa pengalaman yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa akan selalu tumbuh dan berkembang. Perkembangan ini tidak dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam masyarakat itu akan selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban bangsa yang memakai dan memiliki bahasa tersebut (Badudu, 1989:4). Sastra lahir disebabkan oleh dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensinya, perhatian besar terhadap masalah manusia dan kemanusiaan, serta perhatiannya terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman (Sangidu, 2004:1-2). Secara umum, karya sastra berasal dari kehidupan sehari-hari. Sastra bisa berasal dari pengalaman hidup, pengamatan, pemahaman dan penghayatan terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan pengarangnya. Gambaran realitas dalam karya sastra mencerminkan berbagai macam permasalahan dan gejolak perasaan masyarakat. Oleh karena itu, karya sastra adalah untaian perasaan dan realitas sosial (semua aspek kehidupan manusia) yang telah tersusun baik dan indah dalam bentuk benda konkret (Quthub via Sangidu, 2004:38). Bentuk-benda konkret dalam karya sastra tersebut dapat berupa karya tulis fiksi maupun non fiksi. Karya sastra fiksi antara lain berupa 1

novel, cerpen, essai dan cerita rakyat sedangkan karya sastra non fiksi diantaranya puisi, lagu, skenario untuk film, dan drama (Nurgiyantoro, 1995:8). Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pedoman atau ajaran. Sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Perbedaan signifikan antara cerpen dan novel adalah perbedaan panjang dan pendeknya. Akan tetapi unsur pembentuk kedua genre tersebut sama, yaitu tema, tokoh dan penokohan, setting atau latar, sudut pandang, alur, dan pesan moral. Karya sastra, baik novel, drama, dan puisi di zaman modern ini sarat dengan unsur-unsur psikologis sebagai manifestasi : kejiwaan pengarang, para tokoh fiksional dalam kisahan dan pembaca (Minedrop, 2011:53). Dapat dikatakan bahwa karya sastra sangat mungkin ditelaah dengan kajian psikologis karena menunjukkan watak para tokohnya walaupun imajinatif. Selain itu, tujuannya adalah memahami aspek-aspek kejiwaan tokoh dalam suatu karya sastra, seperti perubahan yang terjadi pada kehidupan seseorang, keadaan lingkungan yang merubah pribadi seseorang dan juga penyimpangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Cerpen ini menarik bagi penulis karena di dalam cerpen ini terdapat perubahan pandangan hidup seseorang dalam penelitian ini yang akan dibahas oleh penulis adalah tokoh utama. Penulis menggunakan penelitian dengan menggunakan pendekatan psikologi karena psikologi merupakan kebutuhan bagi pribadi manusia. Pshyce yang berarti jiwa dan Logos yang berarti ilmu sehingga psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pribadi atau jiwa manusia. 2

Tokoh utama tersebut akan dianalisis oleh penulis dari segi psikologi karena konflik yang terjadi dalam suatu kehidupan dapat membuat seseorang menjadi berkembang dan berubah yang kemudian mengharuskan seseorang untuk merubah pandangan hidupnya agar sesuai dengan lingkungan yang baru. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan teori Psikologi Humanistik Rogers, yaitu teori yang berpusat pada pribadi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil hipotesa awal bahwa konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadi seseorang dapat membuat setiap individu berkembang dan berubah pribadinya sehingga merubah pandangan hidupnya demi mencapai aktualisasi diri. Dengan menggunakan teori Rogers, bagaimana perubahan dan perkembangan pribadi seseorang dapat diketahui. Hal tersebut sesuai dengan teori Rogers yaitu berpusat pada pribadi. Sebelum menganalisis psikologi tokoh utama dengan teori Rogers, peneliti akan melakukan kajian struktural. Menurut kaum strukturalisme, karya sastra, fiksi atau puisi adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur (pembangun)-nya (Nurgiyantoro, 2012:36). Dalam struktur karya sastra menyarankan pada pengertian hubungan antar unsur intrinsik yang bersifat timbal-balik, saling menentukan, saling mempengaruhi, yang bersamaan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, penulis juga menggunakan analisis struktural sebagai teori bantu karena dalam setiap karya sastra terdapat unsur intrinsik yang digunakan untuk menganalisis penokohan dan tokoh sehingga dapat membantu penulis untuk mencari tahu apakah ada keterkaitan 3

antara konflik yang terjadi dengan perubahan pandangan hidup tokoh utama Bongnyeo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang hendak diteliti adalah bagaimana konflik yang terjadi dalam kehidupam pribadi tokoh utama dapat merubah pandangan hidupnya agar menjadi manusia yang berfungsi utuh dan apakah tokoh bawahan memiliki peranan dalam proses perubahan pandangan hidup yang terjadi pada tokoh utama Bongnyeo. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadi tokoh utama Bongnyeo sehingga membuat tokoh utama merubah pandangan hidupnya dan mengetahui peranan tokoh bawahan terhadap keputusan yang diambil tokoh utama untuk merubah pandangan hidupnya. 1.4 Tinjauan Pustaka Dewi Nurika (2012) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kepribadian Tokoh Kisuke dalam cerpen Takasebune Karya Mori Oogai : Tinjauan Psikologi Humanistik Carl Rogers. Skripsi ini membahas tentang analisis kepribadian tokoh Kisuke yang membunuh adiknya agar adiknya tidak menderita karena usaha bunuh dirinya yang gagal. 4

I Kadek Saputra (2009) dalam skripsinya yang berjudul Aktualisasi Diri Tokoh Utama Dalam Cerita Anak Oneesan Yametai Karya Funabashi Sachie : Analisis Psikologi Sastra. Skripsi ini membahas tentang bagaimana seorang anak belajar untuk memahami dan mengerti orang lain. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah dalam penelitian ini, penulis menganalisis bagaimana suatu konflik yang terjadi dalam kehidupan baik secara sadar maupun tidak sadar dapat berkembang dan merubah pribadi individu, dalam hal ini yang dibahas adalah tokoh utama cerpen Gamja yang merubah pandangan hidupnya demi mencapai aktualisasi diri. Menurut penulis, penelitian terhadap perubahan pandangan hidup individu menarik untuk diteliti karena konflik yang terjadi dalam kehidupan seorang individu ternyata dapat membuat individu tersebut menjadi pribadi yang lebih baik atau pribadi yang lebih buruk dari sebelumnya. 1.5 Landasan Teori Pribadi setiap manusia berdasarkan pengalamannya akan berubah dan berkembang sesuai dengan situasi yang ada demi tercapainya aktualisasi diri dan menjadi manusia yang utuh di dalam lingkungannya. Pada dasarnya teori yang dipilih penulis lebih berpusat pada diri pribadi manusia sehingga lebih mudah bagi penulis untuk memahami bagaimana sebuah konflik dapat merubah pribadi seseorang demi kelangsungan hidupnya dengan cara yang bermacam-macam sesuai dengan kondisi seseorang saat itu. 5

Teori struktural dipilih penulis sebagai teori bantu karena dapat membantu penulis untuk mencari tahu bagaimana karakter dalam cerpen yang dipilih penulis.karakter merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita dan juga merujuk pada berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu tersebut. Sebagian besar cerita dapat ditemukan satu karakter utama yaitu karakter yang terkait dengan semua peristiwa yang berlangsung dalam cerita. Alasan seorang karakter bertindak dinamakan motivasi. Motivasi spesifik seorang karakter adalah alasan atas rekasi spontan, yang mungkin juga tidak disadari, yang ditunjukkan oleh adegan atau dialog tertentu. Motivasi dasar adalah suatu aspek umum dari satu karakter atau dengan kata lain hasrat dan maksud yang memandu sang karakter dalam melewati keseluruhan cerita. 1.5.1 Teori Psikologi Humanistik Rogers Teori Humanistik lebih menekankan pada sisi perkembangan manusia atau individu. Manusia diajak untuk berpikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya serta meraih potensi maksimal dalam hidupnya. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab atas terhadap hidup dan perbuatannya serta memiliki kemampuan dan kebebasan untuk mengubahsikap dan perilaku manusia. Teori psikologi humanistik Rogers lebih menekankan kepada bagaimana kepribadian suatu individu berubah dan berkembang. Menurut Rogers, secara psikologis orang dapat berkembang dengan baik jika mampu menerima dan 6

memahami berbagai perasaan dan pengalaman. Kontrol diri yang baik berasal dari dalam diri individu tersebut bukan paksaan dari luar. Menurut Rogers (dalam Alwisol, 2010:268-270) struktur kepribadian dibagi menjadi tiga hal yang akan digunakan untuk mengetahui hakikat kepribadian manusia, yaitu (1.) Organisme Pengertian organisme mencakup tiga hal, yaitu : a. Makhluk hidup : organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya. b. Realitas subjektif : organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. c. Holisme : organisme adalah satu kesatuan sistem sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. (2.) Medan Fenomena Keseluruhan pengalaman baik internal maupun eksternal, yang disadari maupun tidak disadari oleh setiap individu dinamakan medan fenomena. Medan fenomena adalah seluruh pengalaman pribadi individu selama hidupnya di dunia, sebagaimana perspektif subjektifnya. (3.) Pribadi (Self) Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self sehingga dapat dikatakan bahwa self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. 7

Menurut Rogers (dalam Alwisol, 2010:275-276) tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuat kehidupan menjadi sebaik-baiknya (good life). Berfungsi utuh (fully functioning)adalah istilah yang digunakan Rogers untuk menggambarkan individu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai diri sendiri mengenai seluruh pengalaman. Lima ciri kepribadian orang yang berfungsi sepenuhnya (fully functioning person), yaitu sebagai berikut : (1) Terbuka untuk pengalaman baru (openess to experience) adalah kebalikan dari sifat bertahan (defensiveness). (2) Hidup yang eksis (existensial living) adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya dan seberisi mungkin pada setiap eksistensi. (3) Keyakinan organisme (organismic trusting) adalah individu yang mengambil keputusan berdasarkan pandangannya sendiri, mengerjakan apa yang dirasanya benar sebagai bukti kompetensi dan keyakinannya untuk mengarahkan tingkah laku yang memuaskan. (4) Kebebasan pengalaman (experiental freedom) adalah pengalaman hidup bebas sesuai dengan yang diinginkan tanpa ada perasaan tertekan. (5) Kreativitas (creativity) adalah kematangan psikologi yang optimal. 8

1.5.2 Teori Strukturalisme Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori strukturalisme sebagai teori bantu karena dapat memudahkan penulis untuk mengetahui konflik yang terjadi dapat mempengaruhi tokoh utama dalam merubah pandangan hidupnya. Teori struktural adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya (Sangidu, 2007:16). Karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri atas unsur yang satu dengan lainnya saling berkaitan sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam suatu unsur struktur akan merubah hubungan antar unsur. Metode analisis struktural karya sastra bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, sedetail dan sedalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur karya sastra yang secara bersama-sama menghasilkan makna secara menyeluruh (Teeuw via Sangidu, 2007:17). Unsur-unsur karya sastra dapat berupa karya sastra prosa, puisi, dan drama. Unsur karya sastra prosa meliputi tema, alur, penokohan, latar, tegangan dan padahan, suasana, pusat pengisahan, serta gaya bahasa sedangkan unsur karya sastra puisi meliputi tema, daya bayang, rima dan irama. Unsur karya sastra drama meliputi lakon, pemain, tempat, dan penonton (Suharianto via Sangidu 2007:17). Teknik dalam menganalisis secara struktural tidak ada rumus pasti sehingga orang cenderung bekerja seusai dengan unsur yang sudah ada dalam formalisme, yaitu tokoh, alur, motif, tema dan bahasa. 9

1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yang bersifat menjelaskan dan menggambarkan. Data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata, gambar-gambar, bukannya angka-angka (Danim, 2002:61). Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data kualitatif karena penelitian ini menggunakan data lisan dan tertulis. Tujuan dari penelitian ini bersifat deskriptif karena peneliti berusaha untuk menunjukkan gambaran mengenai konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadi tokoh utama yang mempengaruhi perubahan pandangan hidupnya. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Cerpen yang dipilih dalam penelitian ini adalah cerpen karya Kim Dong In merupakan tokoh penting sastra Korea modern.cerpen ini diterbitkan dalam jurnal sementara berjudul Creation bersama dengan teman-temannya pada tahun 1919 di Jepang. Dalam jurnal ini, dia menerbitkan cerita pertama berjudul The Sorrows Of The Week.Di tahun 1925, dia mengeluarkan karya paling terkenal yaitu Gamja yang merupakan penerobosan dalam sastra fiktif Korea. Beberapa cerpen yang dibuatnya dalam terjemahan bahasa Inggris antara lain Potato, The Rock dan The Post Horse.Karena The Rock dan The Post Horse tidak terlalu terkenal seperti Potato maka penulis pun tidak dapat menemukan kedua judul cerpen tersebut baik melalui internet maupun buku. 10

1.6.2 Metode Analisis Data Cerpen Gamja karya Kim Dong In akan dianalisis menggunakan teori strukturalisme dan teori psikologi Rogers. Teori struktural ini pada dasarnya sebagai teori bantu untuk mencari tahu bagaimana unsur-unsur intrinsik seperti tokoh dan penokohan di dalam cerpen ini. Teori psikologi humanistik Rogers merupakan teori inti dari penelitian ini. Teori ini mengacu pada perubahan dan perkembangan kepribadian suatu individu atau dikenal dengan teori yang berpusat pada pribadi. Proses yang dilakukan dalam teori strukturalisme adalah mengetahui siapa yang menjadi tokoh utama dan tokoh bawahan serta bagaimanakah karakteristik atau penokohan yang ada dalam cerpen Gamja. Ini dilakukan mengingat bahwa kedua hal di atas tidak dijelaskan secara gambling oleh penulis cerpen Gamja itu sendiri. Teori psikologi humanistik Rogers sendiri digunakan penulis sebagai teori inti dari penelitian ini karena pada dasarnya teori ini merupakan penggambaran bagaimana seorang individu dapat berkembang dan berubah sesuai dengan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik secara eksternal dan internal. Kedua hal tersebut kemudian membentuk persepsi subjektif individu untuk melakukan suatu kegiatan yang dirasa benar tanpa mempertimbangkan konsekuensi bagi masyarakat sekitarnya. Jika persepsi subjektif ini telah terbentuk maka timbullah holisme yang merupakan satu kesatuan sistem karena jika salah satu bagian berubah akan mempengaruhi yang lain. 11

Jika suatu organisme sudah memiliki persepsi subjektif sesuai dengan medan fenomena yang terjadi maka akan membentuk struktur self. Self terbentuk karena medan fenomena dimana struktur self yang kaku dapat berubah menjadi fleksibel, adaptif dan toleran sehingga membuat suatu individu membentuk dirinya sebagai manusia yang berfungsi utuh (fully functioning person). Untuk mendapatkan hasil yang signifikan dari penelitan cerpen di atas, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap pertama adalah pengumpulan data. Pada tahap ini, dicari cerpen Gamja dalam bahasa Korea. b. Tahap kedua, cerpen ini kemudian dibaca dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan bantuan Kamus Bahasa Korea-Indonesia dan kamus di situs online Korea. c. Tahap ketiga adalah analisis data dengan menggunakan teori struktural meliputi tokoh dan penokohan. d. Tahap keempat adalah analisis data dengan menggunakan teori psikologi humanistik Rogers meliputi organisme, medan fenomena, self dan fully functioning person. e. Tahap akhir adalah menyimpulkan hasil penelitian. f. Penulisan laporan penelitian. 12

1.7 Sistematika Penyajian Secara keseluruhan, penulis menyajikan penelitian ini ke dalam empat bab yang akan diuraikan seperti dibawah ini. Bab I merupakan pendahuluan yang tediri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penyajian. Bab II merupakan analisis struktural mengenai tokoh dan penokohan yang dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh bawahan dengan tujuan untuk membantu menganalisis tokoh utama cerpen Gamja melalui konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadinya. Bab III merupakan analisis perkembangan kepribadian dengan pendekatan psikologi Rogers. Analisis ini akan membahas tentang konflik yang terjadi dalam kehidupan pribadi tokoh utama sehingga merubah pandangan hidupnya demi mencapai aktualisasi diri dan menjadi manusia yang berfungsi utuh. Bab IV merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap cerpen Gamja. 13