BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. dilanjutkan dengan uraian mengenai tempat pariwisata Kabupaten Magelang.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi Pariwisata di Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul,

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG

Paket Wisata. Hoshizora Tour

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sedangkan luas wilayah terendah adalah Kecamatan Ngeluwar sebesar 2.

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

Berikut obyek wisata yang bisa kita nikmati:

DINAS PARIWISATA KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN MAGELANG VISI KABUPATEN MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAP LA O P R O A R N A KEGIA I T A A T N

Aspek Geografi dan Demografi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak semua kerusakan alam akibat dari ulah manusia. yang berbentuk menyerupai cekungan karena dikelilingi oleh lima gunung

Tengah letaknya diapit oleh beberapa kabupaten dan kota antara lain Kabupaten. Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonosobo,

PAKET BOROBUDUR ATTRACTIONS

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas, pariwisata telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.upaya Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata itu. Borobudur adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

02-Feb-18 PETA WILAYAH KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

BAB III HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan. ini memiliki luas wilayah 2.109,74 Km 2

P E N D A H U L U A N

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.1

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM)

KONDISI UMUM. Aspek Biofisik

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB IV GAMBARAN UMUM

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014

REST AREA DI KLEDUNG PASS WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh pantai bisa didapat secara langsung dan tidak langsung. Manfaat yang

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

TINJAUAN PULO CANGKIR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman penuh tamasya sekarang ini, banyak warga Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB 2 LANDASAN TEORI. Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

di JAW A TE N GAH S E LATAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1 Penelitian Terdahulu

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Pembahasan pada Bab II akan menjelaskan gambaran umum wilayah penelitian yang terdiri dari kondisi umum Kabupaten Magelang, profil Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang. Kemudian dilanjutkan dengan uraian mengenai tempat pariwisata Kabupaten Magelang. A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Magelang Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Magelang Sumber : Doc. Pemerintah Kabupaten Magelang 1. Batas Wilayah dan Luas Wilayah Kabupaten Magelang sebagai suatu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terletak diantara beberapa kabupaten dan kota, yaitu di sebelah utara: Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang, di sebelah timur: Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali, di sebelah selatan: Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY, sebelah barat: Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, di tengah: Kota Magelang. Letaknya antara 110 01 51 dan 110 26 58 Bujur Timur dan antara 07 19 13 dan 07 42 16 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten 37

Magelang sekitar 108.573 Ha atau sekitar 3,34 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kabupaten Magelang dibagi menjadi 21 kecamatan dan terdiri dari 372 desa/kelurahan. 2. Topografi Wilayah Kabupaten Magelang secara umum morfologinya merupakan dataran tinggi yang berbentuk basin (cekungan) dengan dikelilingi gunung-gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Sumbing) dan pegunungan Menoreh. Dua sungai besar mengalir di tengahnya, Sungai Progo dan Sungai Elo, dengan beberapa cabang anak sungai yang bermata air di lereng gunung-gunung tersebut. Topografi datar 8.599 Ha, bergelombang 44.784 Ha, curam 41.037 Ha dan sangat curam 14.155 Ha. Ketinggian wilayah antara 155-3.065 meter di atas permukaan laut. Ketinggian rata-rata 360 meter di atas permukaan laut. 3. Demografi Pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil ditujukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan tertib administrasi kependudukan. Jumlah penduduk Kabupaten Magelang terus meningkat, baik akibat kelahiran ataupun migrasi penduduk. Pada tahun 2004 penduduk Kabupaten Magelang berjumlah 1.157.715 jiwa dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 1.188.662 jiwa atau meningkat 30.947 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,89% dengan kepadatan penduduk cenderung naik seiring dengan kenaikan jumlah penduduk dengan jumlah kepadatan pada tahun 2004 sebesar 1.053 38

jiwa/km 2 menjadi 1.095 jiwa/km 2 pada tahun 2008. Disisi lain, penyebaran penduduk di masing-masing kecamatan belum merata. Perkembangan pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang merupakan pijakan dasar dalam perencanaan pembangunan. Data jumlah penduduk diketahui bahwa jumlah penduduk berumur produktif (15-64 tahun) pada tahun 2004 berjumlah 765.545 jiwa naik menjadi 774.113 jiwa tahun 2007, sedangkan penduduk usia tidak produktif (0-14 dan 65 tahun ke atas) sebesar 392.171 jiwa pada tahun 2004 dan naik menjadi 414.829 jiwa pada tahun 2007. Sehingga angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia tidak produkti sebesar 51% pada tahun 2004 menjadi 54% pada tahun 2007 (http://www.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=1217, di akses pada tanggal 29 Maret 2017, pukul 15.05 WIB). B. Gambaran Umum DISPARPORA Kabupaten Magelang 1. Tugas dan Fungsi DISPARPORA Dasar Hukum berdirinya Organisasi adalah Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magelang merupakan instansi teknis pelaksana pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintah di bidang kepariwisataan, kepemudaan dan olahraga. Adapun tugas dan fungsi Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga adalah : 39

1.1 Tugas Melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dalam bidang pariwisata, kepemudaan dan olahraga berdasarkan azas otonomi daerah, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. 1.2 Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata, kepemudaan dan olahraga. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata, kepemudaan dan olahraga. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata, kepemudaan dan olahraga. d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Visi dan Misi DISPARPORA 2.1 Visi Terwujudnya Kabupaten Magelang sebagai Kabupaten wisata yang berdaya saing dan berwawasan budaya serta terwujudnya masyarakat yang produktif, serta inovatif, sehat dan berprestasi. 2.2 Misi Menjadikan Kabupaten Magelang sebagai kabupaten tujuan wisata kualitas unggulan. Mengembangkan kualitas objek wisata sehingga laku jual dengan mutu pengelolaan semakin profesional. 40

Menjalin kerjasama dengan pihak lain dengan prinsip saling menguntungkan. Menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan demokratis. 3. Program/Tujuan DISPARPORA 3.1 Mewujudkan objek wisata yang layak jual dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata. 3.2 Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada umumnya dan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata pada khususnya. 3.3 Mengembangkan kepaiwisataan yang berbasis budaya dan masyarakat lokal, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan serta untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3.4 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan. 3.5 Meningkatknya prestasi olahraga dan pemasyarakatan olahraga. (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&vi ew=article&id=8, di akses pada tanggal 29 Maret 2017, pukul 16.50 WIB). 4. Struktur Organisasi DISPARPORA Struktur organisasi Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga terdiri dari : 4.1 Kepala Dinas Berutgas memimpin pelaksanaan tugas Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga dalam menyelenggarakan urusan 41

pemerintahan di bidang pariwisata, kepemudaan dan olahraga yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan. 4.2 Sekretaris Dinas Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga yang meliputi perumusan konsep kebijakan, pengkoordinasiaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, pengelolaan barang milik daerah, kerumahtanggaan, kelembagaan, ketatalaksanaan, kehumasan, dokumentasi, kerjasama, hukum, perpustakaan, kearsipan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.2.1 Kepala Sub bagian Program Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Subbagian Program yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 42

4.2.2 Kepala Sub bagian Keuangan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang penatausahaan keuangan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.2.3 Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijkan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian, ketatausahaan, pengelolaan barang milik daerah, kerumahtanggaan, kelembagaan, ketatalaksanaa, kehumasan, dokumentasi, kerjasama, hukum, perpustakaan dan kearsipan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga serta melaksanakan tugas kediansan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.3 Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Bertugas memimpin pelaksanaan tugas bidang Destinasi dan Industri Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, 43

evaluasi, dan pelaporan bidang Destinasi dan Industri Pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.3.1 Kepala Seksi Destinasi Pariwisata Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Destinasi Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang destinasi pariwisata, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.3.2 Kepala Seksi Industri Pariwisata Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Industri Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang industri pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 44

4.4 Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pemasaran dan kelembagaan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.4.1 Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pemasaran Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pemasaran pariwisata, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.4.2 Kepala Seksi Kelembagaan Pariwisata Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Kelembagaan Pariwisata yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang kelembagaan pariwisata, dan tugas pembantuan yang 45

diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.5 Kepala Bidang Kepemudaan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Bidang Kepemudaan yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang kepemudaan, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.5.1 Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pemberdayaan dan pengembangan pemuda, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.5.2 Kepala Seksi Perlindungan Pemuda dan Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan yang meliputi 46

penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang perlindungan pemuda dan pemberdayaan lembaga kepemudaan, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.6 Kepala Bidang Keolahragaan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Bidang keolahragaan yang meliputi perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang keolahragaan, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 4.6.1 Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Olahraga Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Olahraga yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pemberdayaan dan pengembangan olahraga, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 47

4.6.2 Kepala Seksi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Lembaga Keolahragaan Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Lembaga Keolahragaan yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengadministrasian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Lembaga Keolahragaan yang meliputi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_ content&view=article&id=126, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 14.20 WIB). C. Gambaran Umum Objek Wisata 1. Wisata Budaya 1.1 Candi Borobudur 48

Gambar 2.2 Candi Borobudur Candi Borobudur sebuah candi nan Megah beraliran Buddha ini telah ada sejak abad delapan, didirikan sekitar tahun 800 an sebelum masehi pada masa Pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi Borobudur terdiri atas enam lantai berbentuk persegi dengan tiga pelataran berbentuk melingkar diatasnya, dihiasi dua ribu lebih relief dan lima ratusan Arca Buddha dengan Stupa utama yang terletak ditengah sebagai pusat lingkaran 72 stupa lain yang mengitarinya. Di dalam stupa-stupa tersebut terdapat rongga dimana patung arca Buddha dalam posisi duduk yang bisa dilihat dari lubang-lubang di dinding Stupa. Candi Borobudur berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 40 kilometer dari Yogyakarta dan kurang lebih sekitar 80 kilometer jika ditempuh dari Semarang (http://klikdieng.com/candi-borobudurmagelang/, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 22.00 WIB). 1.2 Candi Pawon Gambar 2.3 Candi Pawon 49

Candi Pawon berada ditengah garis imajiner antara Candi Borobudur dan Candi Mendut yaitu sekitar 1,5 km dari Candi Borobudur ke arah barat dan sekitar 1,5 km dari Candi Mendut ke arah timur. Candi Pawon disebut-sebut sebagai bagian dari Candi Borobudur karena reliefnya dipercaya sebagai permulaan relief Candi Borobudur, disebut-sebut pula di dalam Prasasti Karang Tengah (824 M). Candi yang terletak di tengah pemukiman penduduk tepatnya di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kec. Borobudur ini diyakini memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan senjata yang bernama vajranala, yaitu senjata Raja Indera dalam mitologi India yang konon bentuknya serupa halilintar. Candi Pawon merupakan monumen Buddha yang dibangun dengan menggabungkan arsitektur Hindu Jawa kuno dan India dengan berbahan bebatuan gunung berapi. Candi yang pernah dipugar tahun 1903 dan selesai pada 1904 ini memiliki beragam hiasan stupa dengan relief pada dinding bagian luar yang berupa pohon kalpataru yang diapit dengan pundi-pundi dan kinarakinari. Kinari adalah sebentuk mahluk setengah manusia setengah burung dimana ia berkepala manusia tapi berbadan burung (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=87:candi-pawon&catid=290:wisata-budaya, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 22.40 WIB). 50

1.3 Candi Selogriyo Gambar 2.4 Candi Selogriyo Candi Selogriyo berada sekitar 35 kilometer dari Candi Borobudur berada di kaki Bukit Condong tepatnya Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari. Selogriyo merupakan Bahasa Jawa yang dapat diartikan selo berarti batu dan griyo berarti rumah sehingga dapat disebut sebagai rumah batu. Candi berbentuk bujur sangkar berukuran 5,2 x 5,2 meter dengan tinggi 4,96 meter ini ditemukan oleh Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1935. Candi dengan bangunan tunggal yang menghadap ke timur ini konon berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur. Berdasarkan arca yang ada yaitu Arca Agastya, Arca Ganesya, Arca Durga Mahesa suramardini, Arca Nandhiswara dan Arca Malaka maka Candi Selogriyo dipastikan merupakan Candi Hindu (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=89:candi-selogriyo&catid=290:wisata-budaya, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 22.45 WIB). 51

1.4 Candi Ngawen Gambar 2.5 Candi Ngawen Candi Ngawen berada dekat dengan Kantor Balai Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan. Berada pada jalur wisata Makam Aulia Gunung pring. Komplek Candi Ngawen terdiri dari 5 buah candi, berderet sejajar dengan menghadap ke timur, tapi sayang hanya tinggal 1 candi yang masih utuh, 4 lainnya hanya tinggal kaki candi. (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=89:candi-selogriyo&catid=290:wisata-budaya, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 22.52 WIB). 1.5 Pemandian Air Hangat Candi Umbul Gambar 2.6 Pemandian Air Hangat Candi Umbul 52

Pemandian air hangat ini merupakan sebuah benda cagar budaya dalam rupa candi yang unik karena sebagai pemandian air hangat. Berlokasi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Pada pemandian ini terdapat dua buah kolam pemandian, masing-masing berukuran 50 meter persegi dan 15 meter persegi (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=86:pemandian-air-hangat-candiumbul&catid=290:wisata-budaya, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 23.16 WIB). 2. Wisata Alam 2.1 Ketep Pass Gambar 2.7 Ketep Pass Gardu pandang dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini memiliki luas area 8.000 meter persegi. Beralamat di Jalan Blabak Boyolali Km. 16 Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur, 30 km dari Kota Magelang, 35 km dari Boyolali, 32 km dari Kota Salatiga melalui Kopeng dan 30 km dari Candi Borobudur. Ketep Pass menawarkan wisata alam berupa pemandangan gunung yang mengelilingi Magelang seperti Gunung Merapi, Gunung 53

Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dll yang secara jelas terpampar dari pelataran panca arga. Ketep Pass juga menawarkan wisata study dengan mengunjungi Museum Volcanologi Ketep Vulcano Centre yang menyajikan informasi Gunung Merapi dengan berbagai koleksi seperti miniatur Gunung Merapi, beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun serta foto-foto letusan gunung merapi (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=78:ketep-pass&catid=315:wisata-buatan, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 23.37 WIB). 2.2 Bukit Sleker Asri Bukit Sleker Asri terletak di Gandusari, Bandongan, Magelang. Bukit hutan pinus sleker asri terletak di ketinggian 600 mdpl berada di kaki Gunung Sumbing. Wisata alam di Bukit Sleker Asri menyuguhkan suasana alam yang sejuk dengan menikmati pemandangan dari gazebo, rumah pohon, hammock, spot-spot unik dan jalan setapak di sela-sela hutan pinus. Selain untuk berwisata, di Bukit Sleker Asri menyediakan bumi perkemahan di atas bukit untuk acara outbond atau pramuka dengan dilengkapi wahana flying fox. 54

Gambar 2.8 Bukit Sleker Asri (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=258:bukit-sleker-asri&catid=284:wisata-alam, di akses pada tanggal 31 Maret 2017, pukul 00.46). 2.3 Top Selfie Kragilan Top Selfie Kragilan merupakan hutan pinus yang berada di lereng Gunung Merbabu dan tidak terlalu jauh dari wisata Ketep Pass tepatnya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Terdapat jalan setapak di tengah hutan pinus dengan suasana yang segar dan sejuk yang menjadi icon utama wisata Top Selfie Kragilan sehingga banyak pengunjung yang mengabadikannya dengan berfoto. Ada juga yang menjadikannya sebagai tempat prewedding karena di tempat ini menurut sebagian orang serasa di luar negeri. Selain terkenal dengan hutan pinusnya, di objek wisata ini pengunjung akan dimanjakan dengan adanya spot-spot untuk berselfie ria. Terdapat hammock di pepohonan, rumah pohon, gardu pandang dan lain-lain. 55

Gambar 2.9 Top Selfie Kragilan (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=256:top-selfie-kragilan&catid=284:wisata-alam, diakses pada tanggal 1 April 2017, 10.05 WIB). 2.4 Curug Grenjengan Kembar Curug Grenjengan Kembar berada di lereng Gunung Merbabu tepatnya di Dusun Citran, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang ini merupakan air terjun ganda atau kembar di tengah kawasan hutan pinus milik Taman Nasional Gunung Merbabu. Gambar 2.10 Curug Krenjengan Kembar (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content Curug Krenjengan Kembar juga menyediakan spot untuk berfotofoto. &view=article&id=247:curug-grenjengan- 56

kembar&catid=284:wisata-alam, diakses pada tanggal 1 April 2017, pukul 10.15). 2.5 Air Terjun Sekar Langit Gambar 2.11 Air Terjun Sekar Langit Air terjun Sekar Langit merupakan aliran dari mata air Gunung Telomoyo yang berlokasi di Desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter. Air terjun ini berbeda dengan air terjun pada umumnya karena air yang jatuh di air terjun ini jatuh membentuk tingkatantingkatan yang bila dilihat dari bawah mirip undakan air. Lokasi daya tarik wisata ini dapat dijangkau dengan mobil atau sepeda motor dengan kondisi jalan yang beraspal tetapi cukup berkelok-kelok. Dapat di capai dari dua arah yaitu melalui Kota Salatiga menuju desa Getasan, Ngablak ambil jalan ke kanan hingga pintu gerbang sekitar 5 km. Sedangkan dari Magelang melewati daerah Grabag dengan menyusuri perbukitan melalui. Dari Kota Magelang melewati Kecamatan Grabag sekitar 3 km dari pertigaan 57

PUSKESMAS Grabag (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=83:air-terjun-sekar-langit&catid=284:wisataalam, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 23.43 WIB). 2.6 Air Terjun Selo Projo Gambar 2.12 Air Terjun Selo Projo Air Terjun Seloprojo yang berada di kawasan kaki Gunung Telomoyo tepatnya di Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang ini memiliki ketinggian kurang lebih 35 meter. Air terjun yang berada di tengah-tengah ladang penduduk ini dikenal juga dengan nama Air Terjun Sumuran lantaran beberapa meter sebelum ujung air terjun terdapat sebuah lubang seperti sumur sedalam kurang lebih 8-10 meter. Di bawah pancuran air terjun terdapat kolam penampungan air dari batuan andesit yang berjumlah 2 buah. Diujung kolam penampungan terdapat ornamen-ornamen berbentuk kepala burung yang mulutnya memancarkan air cukup deras. Dari kepala burung inilah limpahan air mengalir ke kolam 58

dibawahnya dan dialirkan lagi ke selokan yang digunakan masyarakat untuk kepentingan pengairan. Sebuah jembatan berpagar besi menjadi penghias air terjun ini. Daya Tarik Wisata Air Terjun Selo Projo ini dapat dicapai dari 2 arah, yaitu arah Kopeng dan dari Magelang. Dari arah kopeng melewati pasar Ngablak belok kanan menuju Desa Seloprojo dan dari Magelang melewati Puskesmas Grabag kurang lebih 3 km dari Air Terjun Sekar Langit untuk sampai di lokasi Air Terjun Selo Projo. Jalan menuju air terjun ini cukup berkelok-kelok akan tetapi menyuguhkan pemandangan yang indah berupa panorama ladang dan pegunungan nan indah. (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=80:air-terjun-selo-projo&catid=284:wisata-alam, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 23.51 WIB). 2.7 Air Terjun Kedung Kayang Gambar 2.13 Air Terjun Kedung Kayang Air Terjun Kedung Kayang berada di alur Sungai Pabelan yang berasal dari Gunung Merbabu dan Gunung Merapi dengan ketinggian 39 meter dengan posisi kemiringan tebing 80 derajat. Air 59

mengalir sepanjang tahun dengan debit air rata-rata 60 liter/detik. Air Terjun ini terletak di perbatasan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, di tengah jalan tembus Magelang-Boyolali, di jalur wisata SBB (Solo-Selo-Borobudur) tepatnya diantara Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan jarak dari Kabupaten Magelang kurang lebih 30 km dan dari Kabupaten Boyolali kurang lebih 30 km. (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=85:air-terjun-kedung-kayang&catid=284:wisataalam, di akses pada tanggal 31 Maret 2017, pukul 00.00 WIB). 2.8 Air Terjun Curug Silawe Gambar 2.14 Air Terjun Curug Silawe Air terjun terletak di sebelah selatan Gunung Sumbing tepatnya di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang yang menyuguhkan 2 air terjun. Air terjun utama dinamakan Curug Silawe dengan ketinggian 60 meter. 60

Air terjun kedua lerletak tidak jauh dari air terjun utama utama sekitar 30 meter, air terjun ini dinamai Air Terjun Si Gong karena dahulu kala pada malam-malam tertentu sering terdengar suara bunyi gong dari arah air terjun ini, dinding Air Terjun Si Gong ini unik, tersusun seperti batuan artificial dan tertata apik saling tumpang tindih. Untuk mencapai air terjun curug silawe tidak terlalu sulit, dapat melewati dua jalur melalui Kota Magelang, yaitu Kota Magelang-Bandongan-Kaliangkrik-Sutopati dan bisa juga melalui Magelang-Salaman-Kajoran -Sutopati atau jalur kedua jika dari Candi Borobudur, yaitu Borobudur-Salaman-Kajoran-Sutopati. Jalur melalui Salaman-Kajoran menawarkan pemandangan alam eksotis berupa hamparan persawahan dan pemandangan Gunung Sumbing (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=79:air-terjun-curug-silawe&catid=284:wisataalam, diakses pada tanggal 31 Maret 2017, pukul 00.13 WIB). 2.9 Punthuk Setumbu Gambar 2.15 Punthuk Setumbu Punthuk Setumbu merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunrise dengan latar belakang Gunung Merapi dan 61

Gunung Merbabu. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit stinggi kurang lebih 400 meter di atas permukaan laut yang terletak di gugusan pegunungan Menoreh. Bukit punthuk Setumbu terletak tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang (http://www.njogja.co.id/sleman/bukit-punthuk-setumbumenyaksikan-sunrise-borobudur-dari-ketinggian/, di akses pada tanggal 31 Maret 2017, pukul 00.20 WIB). 3. Wisata Buatan 3.1 Bukit Rhema (Gereja Ayam) Gambar 2.16 Bukit Rhema Gereja Ayam merupakan bangunan bak seekor burung merpati yang lebih dikenal masyarakat sebagai bentuk ayam. Bangunan dengan kesan kuno dan mistis ini menawarkan keindahan pemandangan Candi Borobudur yang terlihat kecil dari kejauhan tapi begitu megah dilihat dari puncak kepala bangunan. Tak hanya itu pemandangan hijaunya Magelang dengan gunung-gunung menjulang begitu mengesankan. Gereja Ayam ini terletak di Desa Gombong, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. 62

(http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=244:bukit-rhema-gerejaayam&catid=315:wisata-buatan, di akses pada tanggal 31 Maret 2017, pukul 00.31 WIB). 3.2 Taman Rekreasi Kalibening Gambar 2.17 Taman Rekreasi Kalibening Taman Air Sabda Alam Kalibening berada di Dusun Kalibening, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Dengan luas area kurang lebih 2.008 meter persegi dan mempunyai 27 wahana permainan air. Taman Air Sabda Alam Kalibening tengah dilengkapi meeting room, pangung terbuka, outbond, flying fox dan club house. Selain itu juga masih ada area golf mini dan juga pantai mini (http://yogyakarta.panduanwisata.id/jawa-tengah-2/magelang/tamanair-sabda-alam-kalibening-wisata-baru-di-magelang/, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 22.48 WIB). 63

3.3 Taman Rekreasi Mendut Gambar 2.18 Taman Rekreasi Mendut Taman Rekreasi Mendut terletak di Ibu Kota Kabupaten Magelang, yaitu Kota Mungkid, di jalur wisata antara Candi Mendut dan Candi Borobudur tepatnya di bundaran tugu Sokarno-Hatta Kota Mungkid. Taman Rekreasi ini menawarkan kolam renang dewasa berukuran panjang 50 meter, lebar 25 meter dengan kedalaman secara berturut-turut 1,5 meter dan 3,5 meter, yang dilengkapi juga dengan papan seluncur setinggi dua meter. Kolam renang anak-anak berbentuk angka 8 dengan kedalaman antara 50-80 centimeter yang dilengkapi dengan papan loncat dan papan luncur menjadi alternatif terbaik bagi anak-anak bermain (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=94:taman-rekreasi-mendut&catid=315:wisatabuatan, di akses pada tanggal 30 Maret 2017, pukul 23.25 WIB). 64

4. Wisata Minat Khusus 4.1 Offroad Merapi Jurang Jero Sebuah tawaran wisata baru di Kabupaten Magelang yang sangat menegangkan dan akan menjadi pengalaman, oleh-oleh dari Kabupaten Magelang Gemilang yang sulit dilupakan. Menaiki Jeep menyusuri Kabupaten Magelang yang asri dan indah, petualangan disambut kehangatan dan ramah tamah warga. Hamparan sawah nan hijau memanjakan mata, udara sejuk menentramkan jiwa. Ketegangan dimulai dengan menyebrangi Sungai Blongkeng dan dilanjutkan menyusuri Kali Putih sungguh memacu adrenalin. Menyusuri sungai pasir dan bebatuan Merapi begitu menegangkan, sesekali melihat pemandangan nan elok, terlihat Gunung Merapi begitu gagah dikejauhan serta pohon pinus dikanan kiri menambah keindahan. Gambar 2.19 Offroad Merapi Jurang Jero (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=121:of-road-merapi-jurangjero&catid=316:wisata-minat-khusus, diakses pada tanggal 1 April 2017, pukul 10.30 WIB). 65

4.2 X-Gono Tubing Adventure Wisata alam bernuansa pedesaan X-Gono Tubing Adventure wisata tubing di kali Gono merupakan kali dari dua aliran sungai, yaitu Sungai Udal dan Sungai Tampir. Bermuara di Sungai Elo. Wisata tubing ini terletak di Treko, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Disepanjang aliran sungai akan disuguhi pemandangan yang masih asri seperti tebing, persawahan, air terjun dan pepohonan yang masih terjaga. Jarak tempuh pengarungan sungai dengan menggunakan ban ini sekitar 2 km dan ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Gambar 2.20 X-Gono Tubing Adventure (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=201:wisata-kali-x-gono-tubingadventure&catid=316:wisata-minat-khusus, diakses pada tanggal 1 April 2017, pukul 10.47 WIB). 4.3 Tuk Gong Adventure Tuk Gong Adventure merupakan wisata bernuansa air (water tubing, mini rafting dan outbond), terletak di Dusun Karang Ampel, 66

Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Wisata air Tuk Gong Adventure dengan mengitari aliran air sungai jernih langsung dari mata air, ditambah nuansa pedesaan asri dan kearifan lokal. Gambar 2.21 Tuk Gong Adventure (http://pariwisata.magelangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=articl e&id=198:tuk-gong-adventure&catid=316:wisata-minat-khusus, diakses pada tanggal 1 April 2017, pukul 11.05 WIB). 67