BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Evaluasi program supervisi akademik perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja dalam pembelajaran. Dengan adanya evaluasi program supervisi akademik akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas akan berdampak positif terhadap peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan Arikunto (2009:23) bahwa evaluasi sangat diperlukan untuk menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan. Melalui evaluasi maka dapat diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk melakukan evaluasi program supervisi akademik perlu dipilih model evaluasi yang tepat. Salah satu model evaluasi yang cukup relevan adalah model CIPP yaitu model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam (dalam Sugiyono, 2014:749) yang meliputi empat tingkatan yaitu evaluasi konteks, input, proses, dan produk. Model evaluasi ini dirasa penting karena diasumsi mampu mengevaluasi program supervisi akademik kepala sekolah secara menyeluruh. 1
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 pasal 2 ayat 1 bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan, serta standar penilaian pendidikan. Sehubungan dengan peraturan tersebut kepala sekolah dan guru merupakan salah satu dari 8 standar yaitu standar pendidik dan tenaga kependidikan. Mereka berkewajiban mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nomor: 162/U/2003 tanggal 24 Oktober 2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran yang penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan akan dapat ditingkatkan apabila kepala sekolah memiliki kompetensi yang cukup memadai baik di bidang managerial maupun supervisi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah dinyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah 2
adalah kompetensi supervisi (Depdiknas, 2007:23). Kepala sekolah harus memahami dan mampu melakukan supervisi secara terprogram sehingga akan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran. Studi pendahuluan tentang evaluasi program supervisi akademik yang dilakukan di beberapa sekolah dasar memperlihatkan bahwa perlunya diadakan evaluasi program supervisi akademik kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja mengajar guru. Hasil dari studi pendahuluan tersebut diperoleh informasi bahwa kenyataan yang terjadi di lapangan masih banyak kepala sekolah yang belum bisa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin terutama sebagai supervisor, hal ini dikarenakan kurangnya kompetensi, rendahnya mental untuk memotivasi diri sebagai pimpinan dan kurangnya disiplin dalam melaksanakan tugas. Keberadaan peran dan fungsi kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan mutu sekolah. Dalam suatu hal yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan tidak terlepas dari supervisi kepala sekolah terhadap guru-guru. Supervisi akademik yang dilakukan secara terprogram dan tepat akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas akan berdampak positif terhadap peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus mau dan mampu merencanakan, 3
melaksanakan, menganalisis, memberikan umpan balik, dan melaksanakan rencana tindak lanjut hasil supervisi akademik sehingga akan menghasikan outcome berkualitas. Berdasarkan wawancara dengan pengawas sekolah diperoleh keterangan, bahwa kepala sekolah ternyata belum bisa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin terutama sebagai supervisor. Padahal untuk mencapai tujuan pendidikan di Sekolah Dasar tersebut, kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dan kedudukan sentral, kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu kebijakan yang akan menentukan bagaimana dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah dituntut mampu membuat dan mengelola program sekolah, diantaranya adalah program supervisi akademik. Prestasi kerja guru dan karyawan menjadi tolok ukur kinerja kepala sekolah. Dengan supervisi kepala sekolah yang maksimal akan memberikan dampak positif pada kinerja guru dan karyawan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti mencoba mengobservasi salah satu sekolah dasar di Kecamatan Pegandon yaitu di SD Negeri 1 Tegorejo. SD Negeri 1 Tegorejo merupakan sekolah yang berada di daerah lini UPTD Pendidikan Kecamatan Pegandon berada di tepi Jalan Raya Tegorejo No.29. Pada saat ini SD Negeri 4
1 Tegorejo merupakan sekolah yang menduduki peringkat lima besar baik dalam prestasi akademik maupun bidang non akademik. Tetapi beberapa tahun yang lalu sejak sekolah ini dijadikan piloting pelaksanaan kurikulum 2013 pernah mengalami kemunduran. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya peserta didik, banyak calon peserta didik yang memilih ke sekolah lain karena orang tua menganggap pembelajaran semakin sulit, tetapi setahun kemudian (2014-2015) sekolah ini mulai ada perubahan yang meningkat di bidang prestasi akademik dan non akademik, akan tetapi masih ada kendala bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja mengajar beberapa guru terutama Guru Tidak Tetap (GTT). Mereka kurang berpengalaman, etos kerja rendah, dan merasa disibukkan dengan administrasi sehingga pembelajaran dinomorduakan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Evaluasi Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dapat Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah: a. Bagaimana konteks evaluasi program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal? b. Bagaimana input evaluasi program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal? c. Bagaimana proses evaluasi program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal? d. Bagaimana produk evaluasi program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menganalisa konteks program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 6
b. Mengevaluasi input program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. c. Mengevaluasi proses program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. d. Mengevaluasi produk program supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja mengajar guru SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi para pemerhati pendidikan: a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan teori yang berkaitan dengan program supervisi akademik. Supervisi akademik bukan hanya dapat membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswa, sebagai dasar analisis dalam menyusun rencana 7
kegiatan belajar mengajar secara tepat (Arikunto, 2009:12) b. Manfaat Praktis 1) Bagi guru SD Negeri 1 Tegorejo, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk meningkatkan kinerja dalam pembelajaran. 2) Bagi kepala sekolah SD Negeri 1 Tegorejo, dapat mengembangkan potensi dan mampu memberikan motivasi serta mengevaluasi program supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. 3) Bagi pengawas UPTD Pendidikan Kecamatan Pegandon, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan model evaluasi supervisi yang tepat sesuai dengan kondisi guru dan kepala sekolah yang dibina. 4) Bagi dinas pendidikan Kabupaten Kendal, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk merancang program peningkatan kinerja guru dan kepala sekolah 8