II. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili

dokumen-dokumen yang mirip
I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia kopi merupakan salah satu komiditi ekspor yang mempunyai arti

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas penting di dalam perdagangan dunia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

Kesiapan Petani Kopi Terhadap Serangan Hama Penggerek Buah (Hypothenemus hampei) pada Musim Kopi 2016

Daerah yang ketinggiannya antara m dpl dan suhu C.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI

Hama penyakit utama tanaman kopi

PENDAHULUAN. senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai US$ masyarakat (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010).

TINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi (Gambar 1) termasuk dalam Kingdom Plantae, Sub kingdom. divisi Spermatophyta, Divisi Magnoliophyta, Class

TINJAUAN PUSTAKA. jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa

Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat

I. PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara produsen kopi ke-empat terbesar di dunia. Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

HAMA GUDANG ANCAM EKSPOR KOPI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi termasuk dalam Kingdom Plantae, Sub Kingdom. Tracheobionta, Super Divisi Spermatophyta, Divisi Magnoliophyta, Class

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Kumbang Bubuk Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Pracaya (2007), kumbang penggerek buah kopi dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

Rintisan Metode Pengamatan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

FLUKTUATIF SERANGAN Hypothenemus hampei WILAYAH KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA PADA TRIWULAN II 2013

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KOPI (PBKo) SECARA PHT UPTD-BPTP DINAS PERKEBUNAN ACEH 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

II. TINJAUAN PUSTAKA. rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINGKAT SERANGAN HAMA UTAMA DAN PRODUKSI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (Coffea sp.) DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOPI. Panduan teknis budidaya kopi. Pemilihan jenis dan varietas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

JENIS HAMA DAN TEHNIK PENGENDALIANNYA PADA TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP

I. PENDAHULUAN. Indonesia di pasaran dunia. Kopi robusta (Coffea robusta) adalah jenis kopi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Kopi termasuk keluarga besar (suku) Rubiaceae, keluarga Coffea. Di

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

ABSTRAK. MAIMUNAH, Pemberian Kapur Dolomit Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Bibit Tanaman Kopi Robusta (Coffea SP) (dibawah bimbingan Roby, SP).

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT SERANGAN HAMA PADA SISTEM AGROFORESTRY BERBASIS KOPI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. buku pertama di atas pangkal batang. Akar seminal ini tumbuh pada saat biji

Segera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN BROCAP TRAP UNTUK PENGENDALIAN PENGGEREK BUAH KOPI Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae) PADA TANAMAN KOPI SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup S. litura berkisar antara hari (lama stadium telur 2 4

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan orang sudah mengenal tanaman jarak karena tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

MENGENAL PENGGEREK CABANG HITAM (Xylosandrus compactus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Transkripsi:

6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kopi Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili Rubiceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan rantingrantingnya (Najiyati dan Danarti, 2001). Tanaman kopi termasuk dalam kerajaan Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Rubiales, famili Rubiaceae, genus Coffea L. (USDA, 2012). Tanaman kopi yang termasuk dalam Genus Coffea terdiri atas beberapa jenis antara lain Coffea arabica, Coffea robusta dan Coffea liberica. Asal tanaman kopi adalah dataran Abessinia (AAK, 1988). 1. Kopi robusta Kopi robusta digolongkan lebih rendah mutu citarasanya dibandingkan dengan citarasa kopi arabika. Hampir seluruh produksi kopi robusta di seluruh dunia dihasilkan secara kering dan untuk mendapatkan rasa lugas tidak boleh mengandung rasa-rasa asam dari hasil fermentasi. Kopi robusta memiliki kelebihan yaitu kekentalan lebih dan warna yang kuat (Siswoputranto, 1993).

7 2. Kopi arabika Kopi arabika adalah kopi yang paling baik mutu cita rasanya, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun hijau tua dan berombak-ombak. Jenis-jenis kopi yang termasuk dalam golongan arabika adalah abesinia, pasumah, marago dan congensis (Najiyati dan Danarti, 2001). 3. Kopi liberika Kopi liberika berasal dari Angola dan masuk ke Indonesia sejak tahun 1965. Meskipun sudah cukup lama penyebarannya tetapi hingga saat ini jumlahnya masih terbatas karena kualitas buah yang kurang bagus dan rendemennya rendah (Najiyati dan Danarti, 2001). Jenis Liberika antara lain : kopi abeokutae, kopi klainei, kopi dewevrei, kopi excelsa dan kopi dybrowskii. Diantara jenis-jenis tersebut pernah dicoba di Indonesia tetapi hanya satu jenis saja yang diharapkan ialah jenis excels (AAK, 1988). Tanaman kopi mempunyai sifat khusus karena masing-masing jenis menghendaki lingkungan yang agak berbeda. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi antara lain ketinggian tempat, curah hujan, penyinaran matahari, angin, dan tanah (Najiyati dan Danarti, 2001). a. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat sebenarnya tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Faktor suhu udara berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi, terutama pembentukan bunga dan buah serta kepekaan terhadap gangguan penyakit. Pada umumnya, tinggi rendahnya suhu udara dipengaruhi

8 oleh ketinggian tempat dari permukaan air laut. Kopi robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400 700 m dpl. b. Curah Hujan Hujan merupakan faktor terpenting setelah ketinggian tempat. Faktor iklim ini bisa dilihat dari curah hujan dan waktu turunnya hujan. Curah hujan akan berpengaruh terhadap ketersediaan air yang sangat dibutuhkan tanaman. Tanaman kopi tumbuh optimum di daerah dengan curah hujan 2.000 3.000 mm/tahun. c. Penyinaran matahari Kopi menghendaki sinar matahari yang teratur. Umumnya kopi tidak menyukai penyinaran matahari langsung, penyinaran berlebih dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Penyinaran matahari juga mempengaruhi pembentukan kuncup bunga. Penyinaran matahari pada pertanaman kopi dapat diatur dengan penanaman pohon penaung. Dengan pohon penaung tanaman kopi dapat diupayakan tumbuh di tempat yang teduh, tetapi tetap mendapatkan penyinaran yang cukup untuk merangsang pebentukan bunga (Suwarto dan Yuke, 2010). d. Tanah Secara umum, tanaman kopi menghendaki tanah subur, dan kaya bahan organik. Oleh karena itu, tanah di sekitar tanaman harus sering diberi pupuk organik agar subur dan gembur sehingga sistem perakaran tumbuh baik. Selain itu, tanaman kopi juga menghendaki tanah yang agak masam. Kisaran ph tanah untuk kopi robusta adalah 4,5 6,5 sedangkan untuk kopi arabika adalah 5 6,5. Pemberian kapur yang terlalu banyak tidak perlu dilakukan karena tanaman kopi tidak menyukai tanah yang terlalu basa (Suwarto dan Yuke, 2010).

9 2.2 Agroforestri Kopi Agroforestri adalah sistem ekologi dimana menanam pepohonan di lahan pertanian (Wulandari, 2011). Agroforestri dapat dikelompokkan menjadi dua sistem, yaitu sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks. Sistem agroforestri sederhana adalah sistem tumpang sari pohon kopi ditanam bersama dengan satu atau dua jenis pohon penaung dari famili Fabaceae seperti gamal, dadap, sengon, atau lamtoro. Sedangkan sistem agroforestri kompleks adalah pohon kopi ditanam bersama dengan sedikitnya empat-lima jenis pohon penaung baik dari famili Fabaceae maupun pohon buah-buahan dan kayu-kayuan (Rahayu et al., 2006). 2.3 Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Serangga hama ini dikenal dengan bubuk buah kopi atau coffee berry borer, termasuk ordo Coleoptera, dan famili Scolytidae (Kalshoven, 1981). Kumbang Hypothenemus hampei berwarna hitam berkilat atau hitam coklat. Kumbang betina lebih besar dari kumbang.jantan. Panjang kumbang betina lebih kurang 1,7 mm dan lebar 0,7 mm, sedangkan panjang kumbang jantan 1,2 mm dan lebar 0,6-0,7 mm. Kumbang betina yang akan bertelur membuat lubang gerekan dengan diameter lebih kurang 1 mm pada buah kopi dan biasanya pada bagian ujung. Kemudian kumbang tersebut bertelur pada lubang yang dibuatnya. Telur menetas 5-6 hari. Stadium larva 10-21 hari dan stadium pupa 4-6 hari. Pada ketinggian 500 m di atas permukaan taut, serangga membutuhkan waktu 25

10 hari untuk perkembangannya. Pada ketinggian 1200 m, untuk perkembangan serangga diperlukan waktu 33 hari (Susniahti et al., 2005). Kumbang betina lebih banyak dari pada kumbang jantan dengan perbandingan 59:1 atau 40:1. Tetapi hidup kumbang jantan dapat membuahi 30 ekor kumbang betina perkawinan terjadi pada lubang gerek di dalam biji perkembangbiakan hanya terjadi pada biji kopi yang sudah mengeras. Kumbang betina dapat hidup selama 87-102 hari dan setiap harinya bertelur rata-rata 2 butir. Tanaman inangnya Tephorosia, Leucaena glauca, Centrosoma, Crotalami, Caesalpinia (Susniahti et al., 2005). PBKo mengarahkan serangan pertamanya pada bagian kebun kopi yang bernaungan, lebih lembab atau di perbatasan kebun. Jika tidak dikendalikan, serangan dapat menyebar ke seluruh kebun. Dalam buah tua dan kering yang tertinggal setelah panen, dapat ditemukan lebih dari 100 PBKo (Hindayana et al., 2002). Pengendalian serangga hama dilakukan dengan mengurangi naungan dan melakukan pemangkasan, mengusahakan dalam jangka waktu tertentu (3 bulan) tidak ada buah kopi baik di pohon atau di tanah ( Susniahti et al., 2005). Musuh alami bubuk buah kopi ini seperti parasitoid larva Prorops nasuta, Heterodpilus coffeicala, Plemyziztis denachares, Sapthonica ventralia. Cendawan yang dapat mematikan bubuk buah kopi misalnya Botritis stephanoderis, Spicaria javanica yang banyak terjadi pada buah kopi. Pada musim penghujan di mana keadaan udara cukup lembab, terjadinya gesekan antar buah kopi sangat mendorong timbulnya cendawan tersebut yang selanjutnya

11 karena hama bubuk buah kopi selalu berkeliaran di sekitarnya, hyfa cendawan akan menjeratnya sehingga hyfa akan tumbuh pada kumbang kecil/bubuk perusak buah kopi, akibatnya menyebabkan kematian hama buah kopi tersebut. Cendawan lain yang dapat menekan populasi hama ialah Beauveria bassiana (Siswoputranto, 1993).