BAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Mata adalah panca indera penting yang perlu. pemeriksaan dan perawatan secara teratur.

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi karena kemampuan refratif mata

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diatasi (American Academy of Ophthalmology, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan adalah salah satu indera yang sangat penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. hampir 25% populasi atau sekitar 55 juta jiwa (Anma, 2014). Hasil Riset

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 18% kebutaan di dunia disebabkan oleh kelainan refraksi. Di Asia,

BAB I PENDAHULUAN. sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan yang kabur atau penurunan penglihatan. adalah keluhan utama yang terdapat pada penderitapenderita

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan merupakan indra yang sangat penting dalam menentukan

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

Hubungan Kebiasaan Melihat Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sahara Miranda* Elman Boy**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

Kondisi Mata By I Nengah Surata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak yang kedua orang tuanya menderita miopia. 11,12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,

BAB I PENDAHULUAN. adalah Game Online. Menurut data statistik yang diperoleh dari Google Analytic

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. panjang, sehingga fokus akan terletak di depan retina (Saw et al., 1996). Miopia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan juga merupakan jalur informasi utama, oleh karena itu. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGGUNAAN GADGET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dokter (Harsono, 2005). Nyeri kepala dideskripsikan sebagai rasa sakit atau rasa

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN KELELAHAN MATA DI SMA NEGERI 3 KLATEN. INTISARI Fitri Suciana*

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

ALAT - ALAT OPTIK MATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

Pengaruh Aktivitas Luar Ruangan Terhadap Prevalensi Myopia. di Desa dan di Kota Usia 9-12 Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

BIOFISIKA 3 FISIKA INDERA

REFRAKSI. Oleh : Dr. Agus Supartoto, SpM(K) / dr. R. Haryo Yudono, SpM.MSc

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. tepat di retina (Mansjoer, 2002). sudah menyatu sebelum sampai ke retina (Schmid, 2010). Titik fokus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.3

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

fisika CAHAYA DAN OPTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

maka dilakukan dengan carafinger counting yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1 meter sampai 6 meter dengan visus 1/60 sampai 6/60.

INDERA PENGLIHATAN (MATA)

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. tidak terletak pada satu titik yang tajam (Ilyas, 2006), kelainan refraksi merupakan

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong

Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer

REFRAKSI dan KELAINAN REFRAKSI. Prof. Dr. H. Sidarta Ilyas SpM Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. 6/12/2012 1

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang

HUBUNGAN PERILAKU ANAK REMAJA MENGENAI PERMAINAN GAME ONLINE DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2013

Metode. Sampel yang diuji adalah 76 anak astigmatisma positif dengan derajat dan jenis astigmatisma yang tidak ditentukan secara khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Wahyudi dan Rinayati, 2013). astigmatisme. Kedua, adanya kelaianan organik yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CLINICAL SCIENCE SESSION MIOPIA. Preseptor : Erwin Iskandar, dr., SpM(K)., Mkes.

commit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. global yang menyentuh semua lini bisnis, konsumen tumbuh menjadi lebih

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bayangan benda yang jauh jatuh di depan retina (Schmid, 2015). Menurut survei

BAB III METODE PENELITIAN

Alat Optik dalam Kehidupan

KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi. Penggunaan komputer di setiap rumah dan warung internet telah memberikan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai informasi maupun hiburan. Komputer telah menjadi salah satu peralatan yang sangat diperlukan baik di kantor maupun di rumah. Kemudahan yang telah diperoleh oleh komputer tentu telah merevolusi dan menguntungkan kehidupan masyarakat. Komputer merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan untuk bermain game online. Game online merupakan game yang saat ini sudah sangat maju dengan memanfaatkan koneksi internet sebagai jembatan penghubung antar para user (gamer) yang memainkan game online tersebut atau game yang bisa dimainkan hanya saat online (terkoneksi dengan jaringan internet). Game ini sangat digemari oleh hampir semua orang di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa. Karena itulah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. berani menargetkan 20% pelanggan baru berasal dari pengguna game online ditahun 2010 yang lalu (Republika, 2010). Besarnya pasar game online di Indonesia membuat pengembang game online dari luar negeri tertarik menanamkan investasi di Indonesia. Hal ini menyebabkan produsen game online lokal tidak mau kalah 1

dan membuat beberapa permainan baru dan menargetkan 500.000 pemain perbulan. Mayoritas game online dimainkan melalui PC, sehingga membuat anak-anak tidak cepat bosan menghabiskan waktu di depan komputer yang membuat mata berakomodasi secara terus-menerus. Beberapa anak bahkan sering bermain game online dalam waktu yang lama dengan intensitas yang sering padahal dalam surat Ali Imran ayat 147 yang berbunyi : Selain itu dalam surat Al A raaf 31 Allah berfirman :. Dari kedua ayat diatas menunjukkan bahwa Allah SWT tidaklah menyukai semua hal yang dilakukan secara berlebihan termasuk dalam bermain game online. Menurut H. Sidarta Ilyas (2004), pada keadaan normal cahaya tidak terhingga akan terfokus pada retina, demikian pula bila benda jauh akan didekatkan, maka dengan adanya daya akomodasi benda dapat difokuskan pada retina atau makula lutea. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi 2

akibat kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah kuat. Kekuatan akomodasi akan meningkat sesuai kebutuhan, makin dekat benda makin kuat mata harus berakomodasi. Kekuatan akomodasi diatur oleh refleks akomodasi. Refleks akomodasi akan bangkit bila mata melihat kabur dan pada waktu melihat dekat. Bila benda terletak jauh bayangan akan terletak pada retina. Bila benda tersebut didekatkan maka bayangan akan bergeser ke belakang retina. Akibat benda ini didekatkan penglihatan menjadi kabur, maka mata akan berakomodasi dengan mencembungkan lensa. Kekuatan akomodasi ditentukan dengan satuan Dioptri (D), lensa 1 D mempunyai titik fokus dekat pada jarak 1 meter. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Juliana (2006) angka kejadian miopi meningkat 66% dan angka kejadian astigmatisma meningkat 86% seiring peningkatan lama penggunaan komputer. Di Indonesia, gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi memiliki prevalensi sebesar 22,1% dan menjadi masalah yang cukup serius. Sementara 10% dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi (KMKRI, 2005). Wattem & Lie (1992) pernah melakukan penelitian tentang miopi dan kelelahan visual yang disebabkan oleh penggunaan VDT dan mendapatkan hasil bahwa orang yang mengoperasikan komputer selama 2 jam dan 4 jam akan menjadi miopi temporer. Mereka berpendapat bahwa miopi temporer yang terakumulasi setiap hari akan menjadi miopi permanen. Gobba et all (1988) juga pernah meneliti tentang kelelahan visual akibat dari penggunaan VDT. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil pada operator komputer yang 3

mengoperasikan komputer 6 7 jam per hari bisa menyebabkan terjadinya miopisasi sebanyak 68,4% setelah mengoperasikan komputer selama 1 2 tahun. Melihat tingginya angka kejadian kelainan refraksi di Indonesia, maka peneliti tertarik untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh lama bermain game online terhadap progresivitas kelainan refraksi mata terutama miopi. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah ada pengaruh intensitas bermain game online terhadap progresivitas kelainan refraksi mata khususnya miopi pada siswa SMP? Intensitas bermain game online dibagi menjadi : kurang dari 2 jam, 2 sampai 6 jam, dan lebih dari 6 jam per hari. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui pengaruh intensitas bermain game online terhadap progresivitas miopi pada siswa SMP. 2. Tujuan Khusus : Mengetahui besar risiko progresivitas miopi pada siswa SMP yang bermain game online kurang dari 2 jam, 2 sampai 6 jam, lebih dari 6 jam. 4

D. MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian ini diharapkan : 1. Membantu orangtua yang memiliki anak usia sekolah untuk meminimalisir dampak yang disebabkan oleh paparan radiasi komputer saat bermain game online. 2. Bagi peneliti sebagai bahan pengetahuan dan menambah pengalaman dalam melakukan kegiatan ilmiah. 3. Sebagai bahan referensi dan kajian lebih lanjut bagi peneliti yang lain untuk melakukan penelitian ilmiah yang sama. E. KEASLIAN PENELITIAN Sepengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh intensitas bermain game online terhadap terjadinya kelainan refraksi mata pada siswa SMP belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain : 1. Rindang Sitarani Putri, 2008, meneliti tentang pengaruh monitor komputer terhadap kelelahan mata pada orang yang gemar bermain game online. Persamaannya meneliti pengaruh radiasi saat bermain game online terhadap mata. Perbedaannya responden penelitian berusia kurang dari 35 tahun dan bukan pada usia sekolah, serta hanya meneliti tentang kelelahan mata (asthenopia). Hasilnya didapatkan perbedaan secara statistik (p<0,05) antara orang yang bermain game online dengan kontrol (orang yang menggunakan komputer tapi tidak terus menerus). 5

2. Juliana Munir, 2006, meneliti tentang pengaruh interaksi komputer terhadap progesivitas miopi dan astigmatisma. Persamaannya meneliti pengaruh radiasi komputer pada kelainan refraksi mata. Perbedaannya responden penelitian pada mahasiswa Kedokteran UMY yang berusia antara 20 sampai 30 tahun, bukan pada siswa SMP. Hasilnya didapatkan peningkatan yang signifikan progresivitas miopi dan astigmatisma pada penggunaan komputer dengan intensitas penggunaan lebih dari 6 jam. 3. Ustinaviciene dan Januskevicius, 2006, meneliti perubahan fungsi visual dan gejala astigmatisma karena pengaruh VDT (Video Display Terminal). Persamaannya meneliti pengaruh radiasi terhadap gangguan pada mata. Perbedaannya responden penelitian merupakan pekerja yang menggunakan dan tidak menggunakan VDT, serta tidak spesifik memeriksa gangguan visus. Hasil penelitian didapatkan 88,5% pekerja VDT mengeluh berbagai gangguan penglihatan seperti penglihatan memburuk, mata merah, sakit mata, dan diplopia. 6