BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

Apresiasi Buku Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom Bab I, II, III, IV, V, XXI, dan Lampiran Kolom Karya Zulhasril Nasir, Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah berkomunikasi. Aktifitas yang sering dianggap sepele karena diasumsikan tidak perlu dipelajari, namun sebenarnya sangat memberikan pengaruh terhadap eksistensi seseorang. Jika Rene Descartes, sebagaimana dikutip oleh Yudie Haryono dalam buku Melawan Dengan Teks mengatakan, "Aku berpikir maka Aku ada (Cogito ergo sum)" (Haryono, 2005: 3), maka dalam wacana komunikasi dapat diadopsi menjadi Aku berbicara, maka Aku ada. Komunikasi mutlak diperlukan oleh kita sebagai makhluk sosial maupun makhluk individu. Komunikasi bisa dilakukan dimana saja dan melalui media apa saja. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan, gagasangagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non-verbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan/atau kesepakatan bersama. Lambang-

2 lambang yang dimaksudkan disini mencakup bahasa lisan, bahasa tulisan, gerakan tubuh, gambar, bunyi, dan sebagainya. (Ruddy, May. T, 2005) Komunikasi menurut Onong Uchjana adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung, secara lisan maupun secara tidak langsung menggunakan media. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). Media massa menurut Lasswell (Setiati, 2005:67), berperan dalam menyebarkan informasi secara obyektif dan melakukan kontrol sosial bagi pembaca. Media massa sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah media cetak. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2003), media cetak diartikan sebagai sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala, seperti majalah dan surat kabar.

3 Salah satu media massa komunikasi cetak adalah surat kabar. Surat kabar adalah suatu lembaran sekurang-kurangnya terbit seminggu sekali, mengutamakan kabar (pemberitaan) dalam isi. Lembaran yang berisi kabar dicetak dan diterbitkan secara rutin, tetap, periodik dan memuat serba serbi pemberitaan seperti bidang politik, ekonomi, sosial budaya, olahraga, pertahanan keamanan dan bidang lainnya. (Assegaf, 1993:40). Rubrik dalam bahasa Belanda berarti ruangan pada halaman surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya, mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat. (Effendy, 1989:316). Rubrik adalah alokasi halaman untuk memuat tulisan-tulisan tertentu yang setema. Nama halaman sebagai identitas bahwa halaman tersebut berisikan tulisan-tulisan bertema khusus (Romli, 2005:113). Penerbitan pers khususnya surat kabar hampir semuanya menyediakan rubrik untuk menampung pendapat, opini, ataupun gagasan. Rubrik opini disediakan berkaitan dengan salah satu tujuan penerbitan surat kabar, yaitu agar khalayak dalam arti masyarakat luas mempunyai sikap, pendapat, dan melakukan suatu tindakan tertentu. Penerbit biasanya menyediakan satu halaman penuh yang khusus memuat pendapat, opini, atau gagasan, baik dari masyarakat pada umumnya maupun redaktur. Halaman ini dinamakan halaman pendapat (opinion pages). (Totok Djuroto, 2000: 67) Rubrik opini merupakan representasi pendapat atau gagasan mengenai topik tertentu oleh masyarakat luas. Hal ini mengingat bahwa tulisan-tulisan dalam rubrik opini

4 sebagian besar berasal dari masyarakat luas atau pembaca pada umumya. Dengan demikian, tulisan-tulisan pada rubrik opini sarat dengan perkembangan topik pada masyarakat. Selain itu, rubrik opini juga merupakan rubrik yang selalu dicari-cari pembaca selain berita utama di halaman depan. Bukan hanya diburu untuk dibaca, rubrik opini ini juga kerap dimanfaatkan sebagai ajang kompetisi menulis bagi para penulis artikel. Pada hakikatnya, keberadaan rubrik opini ini tidak lepas dari fungsi utama media massa, yaitu menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam hal ini, sudah selayaknyalah proses timbal balik terjadi. Masyarakat juga memiliki hak dalam penyampaian pendapat atas berbagai isu yang terjadi. Disitulah peran rubrik opini ini. memberikan ruang bagi masyarakat untuk membagikan sudut pandangnya tentang suatu peristiwa. Menurut Slamet Soeseno dalam buku Jurnalistik Terapan yang ditulis oleh Romli mengatakan, Kolom isinya hanya pendapat. Penulisnya dituntut agar yang dikemukakannya itu benar-benar pendapatnya saja. (Romli, 2005:87). Pendapat itu didukung argumentasi berdasarkan penalaran dan pemikiran kritis penulisnya. Berbeda dengan tulisan artikel yang berisi pendapat disertai tuturan fakta, data, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah. Tulisan opini biasanya dimuat disebuah rubrik khusus di media massa cetak. Rubrik khusus itu umumnya bernama asli Kolom, namun ada pula media massa yang

5 menggunakan nama lain seperti: Opini (Lampung Post), Resonansi, Refleksi (Republika), Opini (Kompas), Perspektif (Ummat), dan sebagainya. Tulisan kolom atau opini tidak mempunyai struktur tertentu, misalnya ada bagian atau lead, isi atau tubuh tulisan, dan penutup. Ia langsung berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengukapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut. Judulnya pun biasanya singkat saja, Bahkan dapat hanya satu kata. Agar tulisan bisa dimuat oleh redaktur, maka tulisan itu harus memenuhi kriteria tertentu, antara lain adalah tulisan yang memaparkan isu aktual, rubrik opini berfungsi untuk melengkapi berita yang terdapat di halaman depan. Maka, apabila tulisan yang dikirimkan tidak memiliki tema sama dengan isu yang sedang ramai dibincangkan, tulisan tersebut menjadi tidak ada nilainya jika dimuat di rubrik opini. Banyak penulis yang dari tulisannya terlihat jelas skill menulis yang tinggi, bahasa yang digunakan juga baik. Namun jika tema yang diangkat tidak sesuai dengan yang tercantum di headline, atau dengan yang sedang marak dibicarakan, tetap tidak dapat dimuat di rubrik opini. Walaupun aktualitas menjadi hal yang utama dalam penyeleksian tulisan yang masuk ke media massa, namun masih banyak hal lain yang harus diperhatikan. Rubrik opini menginginkan pendapat masyarakat dari berbagai sudut pandang, maka dalam memaparkan sebuah isu aktual diharapkan sebuah tema tulisan yang out of the box.

6 Definisi out of the box dalam sebuah tulisan sendiri adalah sebuah tulisan yang unik. Tetap aktual dan informatif, namun menarik. Contohnya sedang marak isu Merapi, maka semua orang ramai pasti akan mengirimkan tulisan tentang bagaimana negara kita dilanda bencana. Sebuah tulisan yang out of the box, akan memaparkan tentang hal yang berbeda dari itu misalnya pendapat tentang nasib sapi-sapi ternak di sekitar merapi. Penulis yang handal itu adalah penulis yang kritis, dan juga peka terhadap isu yang terjadi. Dia akan mampu melihat sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda. Referensi menjadi hal yang kadang lupa untuk diperhatikan dalam sebuah tulisan opini. Kita tidak ingin esensi dari opini itu sendiri hilang, yaitu penyampaian pendapat pribadi tentang suatu peristiwa. Jangan sampai isi tulisan yang bersumber dari referensi lain lebih banyak daripada pendapat si penulis sendiri. Penyampaian referensi jangan sampai lupa dicantumkan. Jangan sampai ketika dilakukan pengutipan pendapat orang lain atau pencantuman bagian dari tulisan orang lain, dengan niat sebagai referensi, kita lupa mencantumkan sumbernya. Hal tersebut akan berakibat sangat fatal yaitu penulis akan dituduh melakukan plagiarisme. Dalam fungsinya, rubrik opini tidak saja menjadi motif bagi mahasiswa guna meningkatkan kegemaran menulis, namun dalam sebuah media cetak, rubrik opini berfungsi juga sebagai wadah khusus para kolumnis guna mendeskripsikan uraian atau tuturan fakta, data, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah.

7 Didalam Surat Kabar Harian Lampung Post terdapat salah satu rubrik yang bernama rubrik opini. Dimana di dalam rubrik opini, Lampung Post memberikan ruang bagi pembaca untuk bisa mengekspresikan pendapatnya atau tanggapannya mengenai suatu topik peristiwa dengan bahasa tulisan yang dikirim ke email redaksi Lampung Post. Penulis yang tulisan nya dimuat di Lampung Post akan diberi fee oleh pihak Lampung Post. Lampung Post adalah harian tertua di Lampung, terbit sejak 10 Agustus 1974. Koran ini tergabung dalam Media Grup (http://id.wikipedia.org/lampung_post). Lampung post memiliki program harga khusus untuk mahasiswa. SKH Lampung post dengan harga mahasiswa dijual Rp.1.000,-/ekslempar harga ini ilegl diluar kampus. Dengan harga mahasiswa ini diharapkan mahasiswa akan lebih aktif lagi dalam mengkonsumsi SKH Lampung Post. Surat-surat kabar merupakan media yang cukup efektif untuk menyalurkan minat menulis mahasiswa. Bahkan, beberapa surat kabar menyediakan rubrik khusus yang memuat tulisan opini mahasiswa terkait isu-isu terkini. Hal ini membuat mahasiswa semakin didorong untuk aktif menyuarakan pendapat mereka tentang berbagai permasalahan krusial yang sedang dihadapi bangsa. Beropini melalui surat kabar bisa menjadi cara alternatif bagi mahasiswa untuk mengkritisi kinerja pemerintah serta memberikan rekomendasi solutif atas permasalahan yang sedang dihadapi bangsa.

8 Akan tetapi, patut disayangkan minat menulis mahasiswa zaman sekarang mulai menipis. Banyak mahasiswa yang tidak percaya diri pada kemampuan menulis mereka. Hal ini pada akhirnya mengdisinsentif mahasiswa untuk menghasilkan tulisan-tulisan berkualitas yang dapat menunjukkan intelektualitas mereka sebagai mahasiswa. Menulis dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan dan hanya dapat dilakukan orang-orang tertentu. Sungguh anggapan ini sangatlah keliru, mengingat pada dasarnya semua mahasiswa pasti mampu menulis. Demikian pula halnya dengan minat menulis mahasiswa di surat kabar. Kebanyakan mahasiswa yang sering beropini di koran biasanya merupakan aktivis-aktivis kampus. Lalu, bagaimana dengan mahasiswa-mahasiswa non-aktivis yang notabene jumlahnya lebih banyak daripada mahasiswa aktivis? Mahasiswa non-aktivis inilah yang kurang memiliki minat untuk beropini di surat kabar. Kebanyakan dari mereka sebetulnya memiliki keinginan untuk menulis dan beropini di surat kabar, namun kurangnya kepercayaan diri akan kemampuan menulis membuat mereka enggan melakukannya. Untuk membangun rasa percaya diri mahasiswa, perlu ditanamkan keyakinan bahwa semua mahasiswa mampu menulis dan beropini di surat kabar. Ini memang benar adanya. Menulis atau beropini bukanlah hal teknis yang rumit dan sulit dilakukan banyak orang. Menulis merupakan bentuk lain dari komunikasi dan penyampaian informasi sama halnya dengan berbicara. Itu berarti bahwa menulis sebenarnya sama mudahnya dengan berbicara, dan semua orang mampu melakukannya. Tanpa disadari, menulis dan beropini sebenarnya telah sering dilakukan mahasiswa melalui situs jejaring sosial Facebook ataupun situs microblogging Twitter. Maka dari

9 itu, menulis dan beropini sebenarnya mampu dilakukan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari secara alamiah. Lebih lanjut, mahasiswa sebenarnya sudah memiliki modal untuk bisa menulis opini di surat kabar. Modal tersebut adalah kemampuan menulis dan beropini yang akan terus mengalami peningkatan seiring waktu berjalan. Kemampuan menulis seorang mahasiswa akan semakin terasah seiring proses pendidikan formal yang dijalaninya. Pelajaran Bahasa Indonesia tentu telah dipelajari semua mahasiswa sejak duduk di bangku sekolah dasar, jadi tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk tidak mengerti aturan tata bahasa dan penulisan yang baik dan benar sehingga membuat mereka tidak menulis. Demikian pula halnya dengan beropini, mahasiswa akan memiliki kemampuan beropini yang semakin kritis setelah mempelajari segenap teori dan perangkat analisis dari bangku kuliah. Secara otomatis, mahasiswa mampu mengeluarkan opini terkait masalah atau isu yang berkaitan dengan bidang yang dipelajarinya di perguruan tinggi. Misalnya, seorang mahasiswa ilmu ekonomi bisa dengan mudah mengkritisi berbagai kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah karena telah diperkaya dengan berbagai teori, perangkat analisis, dan studi kasus dari berbagai mata kuliah ekonomi. Meningkatkan minat menulis mahasiswa merupakan kunci utama untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam menyuarakan opininya di surat kabar. Minat untuk menulis juga dapat dibangun dengan banyak membaca. Melalui membaca, wawasan mahasiswa terkait suatu isu atau permasalahan akan semakin bertambah. Hal ini bisa menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa dalam beropini.

10 Berkaitan dengan penjelasan diatas dan berawal dari rasa ingin tahu tentang pengaruh Rubrik Opini Surat Kabar Terhadap Minat Menulis Mahasiswa, dengan studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA Angkatan 2010 sebagai Pembaca Lampung Post, maka dengan demikian penelitian ini dipandang perlu untuk dilakukan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu Adakah pengaruh membaca rubrik opini pada surat kabar Lampung Post terhadap minat menulis opini dari pembaca rubrik opini tersebut di lingkungan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA angkatan 2010? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh membaca rubrik opini pada surat kabar Lampung Post terhadap minat menulis opini dari pembaca rubrik opini tersebut di lingkungan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA angkatan 2010. 1.4. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini yaitu : a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan media massa dan minat menulis.

11 b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, pengeta-huan, gambaran dan informasi akan pengaruh rubrik opini pada surat kabar Lampung Post terhadap minat menulis opini dari pembaca rubrik opini tersebut di lingkungan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA Angkatan 2010.