BAB I PENDAHULUAN. neonatal hingga 17 per kelahiran hidup. Kementrian Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologis, diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. minggu atau berat badan lahir antara gram. Kejadiannya masih

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sustainable Development Goals (SDGs) atau Agenda Pembangunan Berkelanjutan merupakan sebuah kesepakatan global yang berisi 17 tujuan, salah satu tujuan dari SDGs yaitu mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.00 kelahiran hidup dan manurunkan angka kematian neonatal hingga 17 per 1.000 kelahiran hidup. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) (2016, h.104) melalui Profil Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, sementara Angka Kematian Neonatus (AKN) sebasar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut menunjukkan bahwa sasaran yang dicapai masih jauh dari target program SDGs. Tahun 2015 jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 619 kasus atau sebesar 111.16 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini juga masih jauh dari target SDGs. Sementara untuk angka Kematian Neonatal (AKN) di Jawa Tengah sebesar 7.2 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng 2015, hh.16-18) sudah mencapai target dari program SDGs. Kehamilan adalah suatu keadaan yang normal bagi setiap wanita. Perubahan yang dialami ibu hamil, baik perubahan anatomis maupun fisiologis sering kali menyebabkan komplikasi pada ibu hamil. Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi adalah perubahan hemodinamik. Pada 1

2 kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoietrin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi (Mandriwati 2012, h.3). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu relatif terjadi hemodilusi (pengenceran) dengan meningkatnya volume dari 30% - 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18% - 30%, dan dan hemoglobin sekitar 19%. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11gr%, dengan adanya hemodilusi akan menyababkan terjadinya anemia fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi 9.5gr% - 10gr% h.238 (Manuaba 2010, h.238). Sekitar 80 90% dari jumlah kehamilan yang ada merupakan kehamilan normal, sedangkan kehamilan patologis memiliki persentase sebesar 10 12% (Prawirohardjo 2008, h.281). Presentasi bokong merupakan salah satu keadaan patologis dalam kehamilan. Penyebab presentasi bokong belum diketahui. Akan tetapi presentasi bokong sering dikaitkan dengan disporposi massa pelvis yang menghalangi, obnormalitas uterus, hidramnion, abnormalitas janin, serta gestasi multipel (Liu 2008, h.269). Presentasi bokong memiliki angka morbiditas dan mortalitas neonatus lebih besar jika dibandingkan dengan letak kepala. Hal ini disebabkan

3 karena pada presentasi bokong lebih sering terjadi prematuritas, asfiksia, atau trauma. Angka morbiditas ibu juga meningkat yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan. Salah satu cara yang dianggap dapat mengurangi masalah maternal dan neonatal serta komplikasi medis lainnya pada presentsi bokong yaitu dengan melakukan operasi bedah section caesarea (SC) ketika proses persalinan normal per vaginam tidak memungkinkan (Sukmaningrum 2007, h.21). Persalinan pada presentasi bokong cukup bulan secara per vaginam menyebabkan angka mortalitas dan morbiditas neonatal antara 1% - 2%. Risiko kematian perinatal yang berlebihan yaitu sekitar 4 per 1.000 kelahiran. Sebanyak 70% presentasi bokong cukup bulan dilahirkan dengan cara seksio sesarea (Liu 2008, h.272). Persalinan dengan Seksio sesarea ditujukan untuk indikasi medis tertentu yang terbagi atas indikasi ibu dan indikasi untuk bayi. Persalinan seksio sesarea atau bedah sesar harus dipahami sebagai alternatif persalinan ketika persalinan normal tidak bisa dilakukan lagi (Mulyawati 2011, h.16). Asuhan kebidanan pada dasarnya mengutamakan asuhan yang komprehensif sehingga seorang ibu dapat terpantau keadaannya dengan baik. Asuhan yang komprehensif yaitu meliputi kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Salah satu asuhan yang komprehensif yaitu upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan asfiksia bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma

4 dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi (Prawirohardjo 2009, h.334). Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarga secara fisiologis, emosional, dan sosial (Saifudin 2009,h.357). Asuhan masa nifas diperlakukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Sehingga kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah (Ambarwati 2009, h.119). Komplikasi persalinan letak sungsang meliputi morbiditas dan mortalitas neonatal yang tinggi. Persalinan letak sungsang juga dapat menurunkan IQ bayi. Komplikasi segera pada bayi dengan letak sungsang (trias komplikasi) meliputi perdarahan (intrakranial, asfiksia dan aspirasai air ketuban), infeksi pasca partus (meningitis dan infeksi lain), trauma persalinan yang mencakup karusakan alat vital pada medula oblongata, trauma ekstremitas (dislokasi persendian dan fraktur ekstremitas), dan trauma alat visera (ruptur hati dan limpa) (Manuaba 2008, hh.118-119). Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir (Prawirohardjo 2009, h.334). Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. 50% kematian bayi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang

5 baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainnan-kelainan bahkan kematian. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian neonatus dari kehidupan dalam uterus. Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostatis (Marmi 2012, h.321). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2016 diketahui dari 27 Puskesmas menunjukan jumlah ibu hamil sebanyak 15.306 orang. Jumlah sasaran ibu hamil di walayah Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 856 orang, dengan 3,67% (11 orang/jumlah ibu hamil potensi gawat) mengalami presentasi bokong dan 4,52% (11 orang/jumlah ibu hamil dengan faktor risiko) mengalami anemia. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyelesaikan laporan tugas akhir dengan memberikan asuhan kebidanan dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. K di Desa Capgawen Utara Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Tahun 2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. K di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2017?

6 C. Ruang Lingkup Sebagai batasan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis membatasi pembahasan yang akan diuraikan yaitu tentang asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. K di Desa Capgawen Utara Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2017 dari tanggal 2 Februari 2017 sampai 14 April 2017 D. Penjelasan Judul Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka penulis akan menjelaskan pengertian tentang judul dalam laporan tugas akhir yang penulis angkat ini, yaitu : 1. Asuhan kebidanan komprehensif Asuhan yang dilakukan pada Ny. K mulai dari masa kehamilan usia 33 minggu dengan anemia ringan dan presentasi bokong, persalinan dengan section sesarea, nifas post SC, dan bayi baru lahir normal sesuai manajemen, kompetensi, dan wewenang bidan. 2. Ny. K Ny. K adalah seorang ibu berusia 26 tahun, hamil anak kedua belum pernah mengalami keguguran 3. Puskesmas Kedungwuni I Puskesmas Kedungwuni I, merupakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang berada di Wilayah Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan

7 E. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. K pada masa kehamilan dengan anemia ringan dan presentasi bokong, persalinan dengan section sesarea, nifas post SC, dan neonatus normal di Desa Capgawen Utara wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2017 sesuai dengan manajemen, kompetensi, dan wewenang bidan dan didokumentasikan dengan metode SOAP. 2. Tujuan khusus a. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. K dengan anemia ringan dan presentasi bokong di Desa Capgawen Utara wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2017 b. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu bersalinan seksio sesarea pada Ny. K di Desa Capgawen Utara wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2017 c. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu nifas post SC pada Ny. K di Desa Capgawen Utara wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2017 d. Dapat melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir hingga neonatus normal pada By. Ny. K di Desa Capgawen Utara wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2017

8 F. Manfaat Penulisan 1. Bagi penulis Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan dan presentasi bokong, bersalin dengan seksio sesarea, nifas post SC, serta pada bayi baru lahir normal hingga neonatus sesuai dengan manajemen, kompetensi, dan wewenang bidan. 2. Bagi institusi Menambah bahan referensi terbaru untuk meningkatkan wawasan berkaitan dengan bagaimana asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan anemia ringan dan presentasi bokong, bersalin dengan seksio sesarea, nifas post SC, serta pada bayi baru lahir normal hingga neonatus 3. Bagi lahan praktik Menambah referensi lahan praktik dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan dan presentasi bokong, bersalin dengan seksio sesarea, nifas post SC, serta pada bayi baru lahir normal hingga neonatus serta dapat melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan.

9 G. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain : 1. Wawancara Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara mewawancarai atau bercakap-cakap secara langsung dengan Ny. K 2. Pengamatan Pengamatan merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada Ny. K untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diberikan asuhan. 3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik adalah proses untuk mendapatkan data objektif dari dari Ny. K dengan cara melakukan pemeriksaan dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan cara melihat atau inspeksi, meraba atau palpasi, mengetuk atau perkusi, dan mendengarkan atau auskultasi. 4. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah pada Ny. K untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam tubuh Ny. K b. Pemeriksaaan urin 1) Pemeriksaan albumin Pemeriksaan urin albumin tujuannya untuk mengatahui ada tidaknya albumin pada Ny. K 2) Pemeriksaan urin reduksi

10 Pemeriksaan urin reduksi bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam urin Ny. K 5. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli seperti buku KIA, hasil USG dan laboratorium, serta buku laporan harian di rumah sakit. H. Sistimatika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan tugas akhir asuhan kebidanan ini, maka laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang gambaran mengenai permasalahan yang akan dibahas, yang teridiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistimatika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang konsep dasar kehamilan, kelainan letak sungsang/presentasi bokong, anemia dalam kehamilan, landasan hukum, standar pelayanan kebidanan, standar kompetensi bidan, manajemen kebidanan, dan pendokumentasian. BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan dan presentasi bokong, bersalin dengan seksio sesarea,

11 nifas post SC, serta pada bayi baru lahir normal hingga neonatus di wilayah kerja Puskemas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan yang dilakukan oleh penulis, terdiri dari pengkajian dan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang kesesuaian dan kensenjangan antara teori dan pelaksanaan kasus dalam mengatasi asuhan kebidanan pada Ny. K selama hamil dengan presentasi bokong, bersalin dengan section caesarea, nifas post sc, dan bayi Ny. L dalam masa neonatus berdasarkan teori yang ada BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil studi dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN