BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 40 menit untuk pertemuan pertama dan 3 x40 menit untuk pertemuan kedua. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah MTs Muhammadiyah 06 Purbalingga kelas VIIA dan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada bulan April - Mei 2015. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Muhammadiyah 06 Purbalingga kelas VIIA berjumlah 30 siswa. Peneliti memilih kelas tersebut sebagai subyek penelitian dikarenakan dari hasil diskusi dengan guru matematika MTs Muhammadiyah 06 Purbalingga kelas VIIA diperoleh informasi bahwa kelas tersebut merupakan kelas yang rata-rata nilainya masih kurang. Sehingga diharapkan setelah proses pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe RTE akan memberikan dampak positif bagi kelas tersebut. 18
C. Prosedur Penelitian Metode PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart yang menggunakan sistem spiral. Dalam Metode Kemmis dan Mc Taggart dijelaskan bahwa didalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur PTK Model Kemmis dan Mc Tagart Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 3 siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan yang setiap pertemuannya membutuhkan 2 x 40 menit untuk pertemuan pertama dan 3 x 40 menit untuk pertemuan kedua. Pada setiap akhir siklusnya akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan aplikasi matematika siswa. Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Menetapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan aplikasi matematika siswa b. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Aktivitas Siswa c. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. d. Membuat alat evaluasi atau tes kemampuan aplikasi matematika siswa berupa tes tertulis. 2. Tahap Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru menggunakan Rencana Pembelajaran RTE terdiri dari 3 siklus dan tiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan. Tahap tindakan merupakan kegiatan awal, inti dan akhir yang akan dilakukan oleh guru kelas, sebagai upaya perbaikan peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai siklus yang akan dilakukan yaitu siklus I, II dan siklus III menggunakan metode Rotating Trio Exchange. 3. Observasi Observasi yaitu mengamati hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Observasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan dan mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan.
4. Refleksi Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dengan berbagai kriteria. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, guru, maupun suasana kelas. Pada tahap ini digunakan untuk merenungkan kembali apa yang telah dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan tersebut perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi secara keseluruhan. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Non Tes a. Observasi 1) Observasi Guru Observasi guru dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru yang diamati adalah a) menyampaikan tujuan pembelajaran, mengistruksikan modeldan menyampaikan apersepsi, b) menyajikan informasi, c) mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif, d) membimbing kelompok bekerja dan belajar, e) mengevaluasi hasil belajar, f) memberikan penghargaan/umpan balik dan menutup diskusi. Alat yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas guru. Bentuk lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru pada proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP. 2) Observasi siswa Observasi siswa dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran. Alat yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas siswa. Bentuk lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP. 3) Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk membantu mengumpulkan bukti berupa foto yang diperoleh dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan sesuai dengan RPP. 2. Tes Tes digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes. Dalam hal ini tes yang digunakan berupa tes evaluasi setiap akhir siklus yang berisi soal-soal uraian singkat. E. Analisis Data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif dengan memberikan predikat pada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebelumnya. Data yang dianalisis meliputi pemahaman konsep siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
1. Observasi Aktivitas Guru Penskoran pada skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan untuk lembar observasi terhadap aktivitas guru adalah sebagai berikut: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik Untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru, menggunakan persentase (%) adalah: NP = x 100 NP R SM = Nilai persen yang dicari = Skor mentah yang diperoleh guru = Skor maksimal 100 = Bilangan tetap (Purwanto, 2010: 102) Dengan persentase: 54% : Aktivitas guru kurang sekali 54% < 60% : Aktivitas guru kurang 60% < 75% : Aktivias guru cukup 75% < 85% : Aktivitas guru baik 85% < 100% : Aktifitas guru sangat baik (Purwanto, 2010: 103)
2. Observasi Aktivitas Siswa a) Rata-rata tiap pertemuan Penskoran pada skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan untuk lembar observasi terhadap aktivitas siswa adalah: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik Menurut Purwanto, (2010: 102) untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa, menggunakan persentase (%) adalah: NP = x 100 NP = Nilai persen yang dicari R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimal 100 = Bilangan tetap b) Rata-rata tiap siklus Rata-rata = P 1 : skor rata-rata pertemuan pertama P 2 : skor rata-rata pertemuan kedua Kriteria penilaian: 54% : Aktivitas siswa kurang sekali
54% < 60% : Aktivitas siswa kurang 60% < 75% : Aktivitas siswa cukup 75% < 85% : Aktivitas siswa baik 85% < 100% : Aktivitas siswa sangat baik (Purwanto, 2010: 103) 3. Pemahaman Konsep Siswa a. Menentukan Nilai Siswa S = x 100 S = nilai yang dicari R = jumlah skor soal yang dijawab benar N = skor maksimal (Purwanto, 2010: 112) b. Nilai Rata-rata Kelas = = Nilai rata-rata X N = Jumlah seluruh skor = Banyaknya subjek (siswa) Adapun penggolongan nilai rata-rata kelas yaitu: Tabel 3.1 Penggolongan Nilai Rata-rata Kelas Nilai angka Kriteria 80 < 100 Sangat baik 70< 80 Baik
60< 70 Cukup 50< 60 Kurang 50 Sangat Kurang (Djamarah, 2010: 263) c. Ketuntasan Belajar Siswa P = x 100% P F N = Persentase ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas belajar = Jumlah seluruh siswa (Djamarah, 2010: 264) Rentang: 85 < 100% = sangat baik 75 < 85% = baik 60 < 75% = cukup 54 < 60% = kurang 54% = kurang sekali (Purwanto, 2010: 103) F. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan nilai belajar siswa yang ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Adanya pemahaman konsep belajar sekurangkurangnya 75% dari jumlah siswa kelas VIIMTs Muhammadiyah 06 Purbalingga telah memenuhi KKM mata pelajaran matematika yaitu dengan nilai 60.