LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2007 SERI D =================================================================

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BULUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 33 TAHUN 2003 SERI : E. 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SYARI AH RENGGALI KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH APOTIK WARINGIN MULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab dipandang perlu meningkatkan dan mengembangkan pembangunan sesuai dengan potensi perekonomian daerah; b. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian dan tantangan persaingan global serta pemanfaatan sumber daya yang ada di daerah, perlu adanya wadah yang mengelola usaha dalam berbagai bidang dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Badan Usaha Milik Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387); 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaga Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 1 Seri D.1); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 48 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 65 Seri D.42); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 49 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 6 Seri D.5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 17 Seri D.11) Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH KABUPATEN SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang.

3. Bupati adalah Bupati Sumedang. 4. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumedang. 5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Kabupaten Sumedang yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 6. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 7. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. 8. Perusahaan Daerah adalah perusahaan milik Pemerintah Daerah yang modalnya baik seluruh maupun sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. 9. Organ Perseroan Terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris. 10. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah Organ Perseroan yang memegang segala wewenang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. 11. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi untuk menjalankan perseroan. 12. Direksi adalah organ perseroan terbatas yang bertanggung jawab atas pengurusan perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. 13. Pegawai adalah pegawai pada perseroan. BAB II KETENTUAN PENDIRIAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini didirikan Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk Perusahaan Daerah dan Perseroan Terbatas (2) Badan Usaha Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini, harus berbentuk Badan Hukum.

Pasal 3 (1) Pendirian Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perusahaan Daerah dibuat dalam Peraturan Daerah (2) Pendirian Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas dibuat dalam Akta Notaris dan diproses sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995. BAB III TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 4 (1) Badan Usaha Milik Daerah mempunyai tempat dan kedudukan dan berkantor di Kabupaten Sumedang. (2) Badan Usaha Milik Daerah dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain dan membentuk anak perusahaan, baik di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Sumedang setelah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 5 Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dimaksudkan untuk mendirikan Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum, bergerak dalam bidang usaha yang sesuai dengan kewenangan daerah, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, menggerakkan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. Pasal 6 Untuk meningkatkan Pandapatan Asli Daerah, berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, memperluas pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya termasuk kesempatan berusaha dan lapangan kerja. BAB V BIDANG USAHA

Pasal 7 Bidang usaha perseroan meliputi Perindustrian dan Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Kehutanan dan Perkebunan, Pertambangan san Energi, Pariwisata dan Perbankan. BAB VI MODAL DASAR Pasal 8 (1) Modal Badan Usaha Milik Daerah merupakan sebagian dari kekayaan Pemerintah Daerah yang dialokasikan sebagai penyertaan modal dan menjadi kekayaan Badan Usaha Milik Daerah. (2) Kekayaan yang dipisahkan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini, disisihkan dari APBD dan kekayaan lain yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang. (3) Perubahan modal dasar akan ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII SAHAM Pasal 9 (1) Modal Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk Perseroan Terbatas terbagi atas saham-saham. (2) Pemegang saham BUMD terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih. (3) Besarnya saham yang harus dimiliki oleh Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya 51% (lima puluh satu persen). BAB VIII SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Pasal 10 Struktur Organisasi dan Tata Kerja perseroan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX PENGELOLAAN Bagian Pertama Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 11 (1) Rapat Umum Pemegang Saham mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. (2) RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari Direksi dan atau komisaris. Bagian Kedua Direksi Pasal 12 (1) Badan Usaha Milik Daerah dipimpin oleh suatu Dewan Direksi yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan ketentuan salah seorang dan anggota Dewan Direksi ditunjuk sebagai Direktur Utama. (2) Direksi dalam menyelenggarakan tugasnya bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Pasal 13 (1) Direksi Perseroan sehari-hari melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh RUPS. (2) Direksi memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan untuk mencapai tujuan perseroan. (3) Direksi menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan sesuai wewenang yang diberikan RUPS. (4) Direksi dengan persetujuan dari RUPS dapat melakukan: a. mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga; b. meminjam atau meminjamkan uang perusahaan daerah; c. mempertanggungjawabkan kekayaan perusahaan daerah;

d. memperoleh dan memindahtangankan barang-barang tidak bergerak atas nama perusahaan daerah; e. mengikat perusahaan daerah sebagai penjamin. Pasal 14 (1) Anggotan Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (2) Syarat-syarat untuk diangkat sebagai Direksi sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. Bertempat tinggal di Sumedang; d. Memiliki kredibilitas dan integritas moral yang baik; e. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap BUMD; f. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan dalam bidangnya dan memahami manajemen perusahaan; g. Mempunyai waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya; h. Sehat jasmani dan rohani; i. Berumur sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun dan setinggitingginya berumur 55 (lima puluh lima) tahun; j. Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Pasal 15 Masa jabatan Direksi Perseroan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama atau diberhentikan sebelum habis masa jabatannya. Pasal 16 Tugas dan wewenang Direksi sebagai berikut: a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna dari perushaan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan; c. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan; d. Menyiapkan rencana kerja tahunan dan anggaran keuangan; e. Mengadakan dan memelihara tata buku dan administrasi perusahaan; f. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perusahaan sesuai dengan peraturan dan kepegawaian yang berlaku bagi perusahaan; g. Menetapkan gaji dan fasilitas lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham; h. Membuat laporan tahunan dan berkala pada RUPS.

Pasal 17 Anggota Direksi dapat berhenti atau diberhentikan karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; c. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; d. melakukan tindakan yang merugikan BUMD; e. dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana atau perbuatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; f. sesuatu hal yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas secara wajar; g. habis masa jabatan; h. tidak memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar; i. diberhentikan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Bagian Kedua Komisaris Pasal 18 (1) Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham. (2) Komisaris terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan sebanyakbanyaknya 2 (dua) orang anggota komisaris. (3) Syarat-syarat untuk diangkat sebagai Dewan Komisaris BUMD sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. Bertempat tinggal di Sumedang; d. Memiliki kredibilitas dan integritas moral yang baik; e. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap BUMD; f. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan dalam bidangnya dan memahami manajemen perusahaan; g. Mempunyai waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya; h. Sehat jasmani dan rohani; i. Berumur tidak melebihi 55 (lima puluh lima) tahun; j. Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar.

Pasal 19 Masa jabatan anggota Dewan Komisaris paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama atau diberhentikan sebelum habis masa jabatannya. Pasal 20 Anggota Direksi dapat berhenti atau diberhentikan karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; c. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; d. melakukan tindakan yang merugikan BUMD; e. dipidana penjara karena berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; f. habis masa jabatan; g. tidak memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar; i. diberhentikan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Pasal 21 Tugas dan kewenangan Komisaris sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi; b. Berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya serta berhak mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; c. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran perseroan serta menerima atau menolak pertanggungjawaban keuangan dan program kerja Direksi tahun berjalan; d. Berhak untuk memberhentikan sementara seorang atau lebih Anngota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertentangan dengan Anggaran Dasar; e. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham; BAB X LARANGAN Pasal 22 Anggota Direksi tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Anggota Direksi perseroan dan atau Perusahaan Daerah lainnya atau perusahaan swasta, atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perusahaan. b. Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan atau Daerah. BAB XI KEPEGAWAIAN Pasal 23 (1) Direksi dan Pegawai BUMD tunduk pada ketentuan perundangundangan dan berstatus bukan pegawai negeri. (2) Kedudukan hukum, gaji dan sokongan dan penghasilan lain-lain diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku. BAB XII LAPORAN BERKALA Pasal 24 (1) Laporan berkala disiapkan oleh Direksi dan disampaikan kepada Dewan Pengawas/Komisaris dengan tembusan kepada Pemilik/Pemegang Saham dan DPRD. (2) Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini disampaikan setiap semester. Pasal 25 (1) Direksi wajib menyiapkan Laporan Tahunan BUMD berdasarkan data yang telah diaudit oleh Lembaga Auditor yang ditunjuk RUPS selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah Tahun Buku berakhir. (2) Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pasal ini ditanda tangani bersama oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS dengan tembusan kepada DRPD. BAB XIII PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA

Pasal 26 (1) Penetapan dan penggunaan laba BUMD disahkan oleh Pemilik/RUPS. (2) Laba dihitung dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Laba usaha/deviden yang menjadi hak Pemerintah Daerah langsung disetor ke Kas Daerah segera setelah disahkan oleh Pemilik/RUPS. BAB XIV KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA Pasal 27 BUMD dapat melakukan pengembangan usahanya melalui kerjasama yang saling menguntungkan dengan Pihak Ketiga dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XV PEMBUBARAN BUMD Pasal 28 (1) Pembubaran BUMD perseroan dilakukan berdasarkan peraturan perudang-undangan yang mengatur mengenai Perseroan Terbatas. (2) Pembubaran BUMD dalam bentuk Perusahaan Daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah. (3) BUMD yang terus-menerus merugi selama 3 (tiga) tahun harus melakukan restrukturisasi, penggabungan atau dibubarkan. (4) Kekayaan Daerah hasil pembubaran BUMD disetor langsung ke Kas Daerah dan atau ditetapkan sebagai tambahan penyertaan modal Daerah pada BUMD lain. BAB XVI PENGAWASAN

Pasal 29 Pemerintah Daerah selaku pemegang saham mayoritas terlebih dahulu berkonsultasi kepada DPRD tentang: a. usulan penunjukan Direksi dan Komisaris Perusahaan b. penetapan kebijakan yang akan dibahas dalam RUPS BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalm Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati. Pasal 31 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang. Ditetapkan di Sumedang Pada tanggal 5 Maret 2003 BUPATI SUMEDANG Cap/ttd. Drs. H. MISBACH Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2003 Nomor 19 Seri D tanggal 5 Maret 2003. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G,

Cap/ttd Drs. R. H. DUDIN SA DUDIN, M.Si Pembina Utama Muda NIP 030 110 112