BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan oleh pemegang saham adalah pendapatan berupa deviden (divident

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. merupakan institusi yang mempengaruhi ekonomi negara terutama negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang terjadi saat ini tidak dapat dihindari oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, salah satunya menggunakan laporan keuangan. Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. modal menfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. efek sebagaimana yang dimaksud Undang-Undang No. 8 Tahun 1995.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi sendiri secara

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk saham mempunyai tingkat risiko yang tinggi karena sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Sebelum melakukan suatu investasi, para

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi investor di pasar modal, informasi merupakan hal yang sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi mereka. Sudah sangat umum diketahui bahwa informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan yang akan dianalisa adalah perusahaan publik (terbuka). Informasi yang paling tersedia bagi investor di pasar modal di Indonesia adalah informasi keuangan berdasarkan laporan keuangan, karena semua perusahaan terbuka diwajibkan untuk menerbitkan laporan keuangan tahunan paling lambat 3 bulan setelah penutupan tahun keuangan. Oleh karena laporan keuangan tersedia dengan baik, maka analisa terhadap laporan keuangan, seperti analisa rasio keuangan sangat memungkinkan untuk dilakukan. Biasanya dari laopran keuangan dapat dilakukan analisa beberapa rasio yang berguna untuk membantu investor dalam mengambil keputusan untuk memilih suatu saham (Hartono & Parulian Sihotang, 2008 hal.51). Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang (Ulupui, IG.K.A, 2010 hal.2) 1 Universitas Kristen Maranatha

Ningsih (2007, hal.2) menyatakan untuk menguji kemampuan memprediksi perubahan laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk menentukan hubungan rasio tersebut dengan fenomena ekonomi. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Laporan keuangan dimanfaatkan oleh investor dalam pengambilan keputusan ekonominya. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 (BEJ) (Ulupui, IG.K.A, 2010, hal.2). Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Nirohito, 2009, hal.2). 2 Universitas Kristen Maranatha

Dari berbagai rasio tersebut, rasio profitabilitas dianggap rasio yang paling mudah untuk dianalisa apalagi sangat berhubungan erat dengan keuntungan suatu perusahaan. Pada rasio profitabilitas terdapat tiga metode, yaitu metode Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Menurut Sugiharto dan Haryanto (2003, hal.142), profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan sangat berkepentingan terhadap laba saat ini dan laba yang diharapkan di masa yang akan datang serta adanya stabilitas laba. Sebelum menanamkan dananya, investor melakukan analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Mereka berkepentingan atas informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen untuk menghindari kebangkrutan. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu memberikan dividen secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang diterima perusahaan maka semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham (Rinati, 2009: 2). 3 Universitas Kristen Maranatha

Walaupun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) (Trisnawati dan Rohmah, 2003:2). Adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA)). Economic Value Added (EVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya (Hendrata, 2001: 4 dalam Rosy, 2009:2) Economic Value Added (EVA) mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan biaya modal yang meningkat, karena biaya modal menggambarkan suatu resiko bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimumkan tingkat biaya modal (cost of capital) sehingga nilai tambah perusahaan dapat 4 Universitas Kristen Maranatha

dimaksimalkan. Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi (Rosy, 2009:2). Adanya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan (Utomo, 1999:29). Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, jika Economic Value Added (EVA) bernilai positif, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal (cost of capital) diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun, jika Economic Value Added (EVA) bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan penurunan harga saham, karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal (Rosy,2009:2). Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli, atau menanam saham (Nurmalasari, 2009 hal 2). 5 Universitas Kristen Maranatha

Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada kelompok saham LQ-45 maupun yang bukan LQ-45. Pentingnya penelitian tentang rasio keuangan dalam memprediksi harga saham didasari oleh beberapa alasan. Pertama masih kurangnya penelitian yang menguji rasio keuangan yang paling baik untuk memprediksi harga saham perusahaan. Kedua hasil dari penelitian sebelumnya mengenai manfaat rasio keuangan dalam hubungan dengan harga saham tidak konsisten (Meythi, 2007 hal.49). Salah satu sektor yang cukup diminati dalam melakukan investasi adalah sektor pertambangan batubara. Menurut sumber dari berita, pertambangan batubara masih menjadi potret dunia pertambangan Indonesia, pesonanya pun kian meningkat di tahun 2012 ini. Banyak orang telah berpaling ke batubara karena kebutuhan energi yang tak lagi terpenuhi dengan minyak bumi (http://kelapagading123.com/peluangusaha/pertambangan/91-peluang-bisnis-pertambangan-batubara). Namun, akhir-akhir ini kinerja keuangan emiten produsen batubara semakin terpuruk. Kesimpulan itu merujuk ke laporan keuangan empat emiten batubara kelompok LQ-45 per kuartal III-2012. Hal ini juga berimbas pada penurunan volume penjualan batubara pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 tersebut. Beberapa analis menilai, saat ini tidak kondusif bagi pemodal untuk masuk ke saham-saham sektor komoditas tersebut. Sebab, harga batubara terus melorot sampai saat ini. Terlebih, secara fundamental, beberapa saham batubara mengalami penurunan margin laba bersih. Ini menandakan resiko usahanya bertambah besar. (http://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-keuangan-produsen-batubara-masihredup/2012/11/02) 6 Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan beberapa gejala yang terjadi, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adanya pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga saham pada sektor pertambangan batubara di Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan gambaran umum yang diuraikan dari latar belakang tersebut, maka pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga saham pada sektor pertambangan batubara di Indonesia? 2. Variabel manakah antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga saham pada sektor pertambangan batubara di Indonesia. 2. Untuk mengetahui variabel mana antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. 7 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi akademisi, dapat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan berkaitan dengan bidang akademik dan sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya. 2. Bagi investor, dapat bermanfaat dalam menggunakan informasi yang berupa rasio profitabilitas dan EVA secara lebih cermat dalam menentukan investasi yang terbaik. 3. Bagi dunia akademik, penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. 8 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Teoritis Gambar 1 Kerangka Teoritis Laporan Keuangan Rasio Keuangan Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Net Profit Margin (NPM) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Earning Per Share (EPS) Economic Value Added (EVA) Harga Saham Laporan keuangan didalamnya terdapat rasio keuangan yang digunakan oleh investor sebagai sumber informasi sebelum melakukan investasi. Rasio keuangan tersebut digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat kinerja perusahaan. Rasio keuangan terbagi menjadi 4 jenis yaitu Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, dan Rasio Solvabilitas. 9 Universitas Kristen Maranatha

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Rasio ini terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Dari keempat rasio inilah yang mampu memberikan pengaruh terhadap harga saham. Disamping itu, terdapat satu metode dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu Economic Value Added (EVA). Metode ini menggunakan langsung data yang berasal dari laporan keuangan. EVA bersama dengan rasio ROA, ROE, NPM, dan EPS, akan digunakan dalam meneliti pengaruh terhadap harga saham. 10 Universitas Kristen Maranatha