BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian yaitu sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG KARANGPANDAN

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mengatur masalah keberadaan dan usaha Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya. Pertengahan tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. makin maju, suatu badan usaha di tuntut dapat mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tidak sedikit pula bank yang tutup akibat kondisi krisis ekonomi. memberikan jasanya dalam bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit

BAB I PENDAHULUAN. dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan dan lembaga-lembaga

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpunan dana masyarakat. (Kuncoro, 2002:538) Setiap

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BKK JUWIRING KABUPATEN KLATEN S K R I P S I S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan dengan memberi layanan kepada konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan hukum yang melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Terdapat banyak pilihan badan hukum perusahaan yang ada saat ini. Tiap-tiap badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Para pemilik usaha dapat memilih badan hukum sesuai dengan tujuan dari masing-masing pemilik usaha terhadap apa yang ingin dicapainya. Bentuk bentuk badan usaha pemilik modal ada empat macam dan salah satunya termasuk BUMN. Di dalam BUMN terdapat delapan belas perusahaan yang termasuk golongan jasa keuangan dan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari delapan belas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia empat diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Empat perusahaan tersebut adalah PT. Bank Tabungan Negara, Tbk; PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk; PT. Bank Negara Indonesia, Tbk; dan PT. Bank Mandiri, Tbk. Bank merupakan lembaga keuangan dengan usaha utamanya memberikan jasa dibidang perbankan. Bank yang diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dalam peraturan tersebut memberikan pengertian tentang 1

2 bank. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran penting bank sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu Negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu Negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan Negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya (Kasmir, 2003:1). Pada dasarnya, kepercayaan masyarakat bergantung pada kinerja bank dalam mengelola dana (capability), integritas, dan kredibilitas manajemen bank. Selain itu, hal ini yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank yaitu berdasarkan tingkat kesehatan bank. Ketika Indonesia terkena krisis moneter yang dimulai pada tahun 1997 memberikan pelajaran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia terutama sektor perbankan. Kondisi perbankan saat itu sangat labil, sejumlah bank pada akhirnya berguguran karena tidak mampu menjalankan kegiatan operasionalnya dan mengikuti perubahan kondisi perekonomian yang cepat dan tidak terprediksi. Kondisi itu mengingatkan kepada unit usaha perbankan agar lebih hati-hati dalam menjalankan operasional perbankan, karena hampir semua produk perbankan sangat sensitif dengan perubahan pasar. Disamping itu usaha perbankan merupakan bisnis kepercayaan yang ditunjukkan dengan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan uangnya di bank. Perubahan nilai tukar mata uang dan perubahan tingkat suku bunga

3 harus disikapi secara profesional. Pihak bank juga harus mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan tetap menjaga likuiditas dan selalu menaati peraturan perbankan yang berlaku. Sementara itu yang penting adalah program pemantapan ketahanan sistem perbankan sebagai antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terulangnya krisis perbankan di masa depan. Dalam upaya untuk membangun dan mengembangkan bank yang kuat dengan memperhatikan peran Bank Indonesia dalam melakukan fungsi pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, baik yang yang bersifat keuangan maupun aspek manajemen. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat. Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan faktor efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisai dalam rangka mencapai tujuannya. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti (Harahap, 2007:297) dalam (Wulandari, 2010). Dengan demikian rasio keuangan dapat dikatakan untuk memenuhi kewajiban hutang serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek. Dengan menggunakan analisis rasio dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas keseluruhan investasi yang digunakan untuk

4 mengetahui, memahami, mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Pada saat ini istilah bank sehat atau tidak sehat semakin populer. Berbagai kejadian aktual, tentang perbankan seperti merger dan likuidasi selalu dikaitkan dengan kesehatan bank. Oleh karenanya sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Analisis yang dilakukan disini berupa penilaian tingkat kesehatan bank. Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Amalia, 2012). Kesehatan perbankan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kelangsungan hidup perbankan pada masa-masa selanjutnya. Sebagaimana kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, manusia yang sehat akan lebih produktif daripada manusia yang sakit. Demikian pula perbankan, agar dapat menghasilkan berbagai manfaat terutama dalam menjaga kepercayaan masyarakat dalam mengelola uang, maka perbankan diharapkan mempunyai kondisi kesehatan yang bagus pula (Kisworo, 2008). Kesehatan suatu bank tercermin dalam laporan keuangan yang dikeluarkan bank tersebut dimana laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Penilaian kesehatan perbankan dilakukan setiap periode. Dalam setiap penilaian ditentukan kondisi suatu bank. Bagi bank yang sudah dinilai sebelumnya dapat pula

5 dinilai apakah ada peningkatan atau penurunan kesehatannya. Bagi bank yang menurut penilaian sehat atau kesehatannya terus meningkat tidak jadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya tetap dipertahankan terus, akan tetapi bagi bank yang terus-menerus tidak sehat, maka harus mendapatkan pengarahan atau bahkan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam melakukan penilaian kesehatan bank, maka dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek yang telah ditetapkan. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP (Dewan Pengawas Perbankan Nasional) tanggal 31 Mei 2004 dan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 mengenai tata cara penilaian tingkat kesehatan suatu bank yang mencakup aspekaspek dalam rasio perbankan serta dapat menggambarkan kondisi suatu bank. Penentuan tingkat kesehatan bank menggunakan lima faktor yang terdiri atas Capital (permodalan), Assets (Kualitas aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), dan Liquidity (Likuiditas) atau lebih dikenal dengan sebutan CAMEL dalam mengukur skala operasi dan struktur permodalannya. Pada analisis CAMEL tersebut ada kriteria yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia adalah tentang seberapa besar presentase kinerja keuangan yang memenuhi persyaratan bank tersebut untuk dinyatakan sehat, serta tidak membahayakan/merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Analisis CAMEL dikuantifikasikan sebagai aspek penilaian yang merupakan perhitungan rasio keuangan. Oleh karena itu rasio keuangan bermanfaat dalam

6 menilai tingkat kesehatan keuangan bank. Semakin besar skala operasi bank yang diukur dengan total asset dan semakin tinggi jumlah modal dari bank tersebut diharapkan kinerja operasinya semakin baik (Ruwaida, 2011). Penilaian dalam analisis rasio keuangan CAMEL tersebut meliputi beberapa aspek yaitu : Capital (permodalan), untuk memastikan kecukupan modal atau cadangan guna mengantisipasi resiko yang mungkin timbul, Asset (kualitas aktiva produktif), untuk memastikan kualitas asset yang dimiliki Bank dan nilai real dari asset tersebut, Manajemen, untuk memastikan kualitas penerapan manajemen Bank terutama manajemen resiko, Earning (Rentabilitas), untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan Bank, Liquidity (Likuiditas), digunakan untuk memastikan di laksanakannya manajemen asset dan kewajiban dalam menentukan dan menyediakan likuiditas yang cukup untuk mengurangi resiko tingkat bunga. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan (wulandari, 2010). Mengingat pentingnya penilaian tingkat kesehatan perusahaan untuk menentukan kebijakan-kebijakan guna mempertahankan kelangsungan operasional perusahaan dalam menghadapi persaingan sesama jenis usaha. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka penelitian mengambil judul Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

7 B. Perumusan Masalah Penelitian : Berdasarkan latar belakang yang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah : 1. Bagaimana tingkat kesehatan Bank BUMN tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2011 ditinjau dari analisis CAMEL? 2. Bagaimana nilai faktor-faktor penentu tingkat kesehatan Bank BUMN tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dibahas dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank BUMN tercatat di Bursa Efek Indonesia diukur dengan analisis CAMEL selama tahun 2007-2011. 2. Untuk mengetahui nilai faktor-fakor penentu tingkat kesehatan Bank BUMN tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2011? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang bermanfaat bagi beberapa pihak : 1. Bagi Penulis Untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuan serta pemahaman penulis mengenai laporan keuangan beserta kinerja keuangannya dalam suatu perusahaan, sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kesesuaian antara teori dengan fakta yang terjadi di lapangan.

8 2. Bagi Bank Dapat memberikan masukan-masukan dalam mengelola keuangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta penentuan kebijaksanaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Nasabah Penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi nasabah dalam memilih bank mana yang memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dari bank-bank lainnya. 4. Bagi Pembaca Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan untuk menambah wawasan baru dalam ilmu pengetahuan.