Post Conflict Need Assessment (PCNA)

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Hak Cipta Dilindungi Undang Undang

PEMANFAATAN POST-CONFLICT NEED ASSESSMENT (PCNA) DAN INDEKS KETAHANAN KONFLIK (IKK) SEBAGAI INSTRUMEN PENGELOLAAN KONFLIK SOSIAL

PEMANFAATAN POST-CONFLICT NEED ASSESSMENT (PCNA) DAN INDEKS KETAHANAN KONFLIK (IKK) SEBAGAI INSTRUMEN PENGELOLAAN KONFLIK SOSIAL

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

REVIEW UPAYA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI TAHUN dan INA DRI

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

Emergency Action Plan Padang City

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012


Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

- ii - DAFTAR LAMPIRAN

Lokakarya Penyusunan Renstra SKPD Bener Meriah. 6 7 Mei 2013

MENUJU POLA PENGUASAAN TANAH YANG MERATA DAN ADIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

AIDS dan Sistem Kesehatan: Sebuah Kajian Kebijakan PKMK FK UGM

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014

I. Permasalahan yang Dihadapi

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

Dirjen. Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial RI 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

SINERGISITAS TIGA PILAR (PEMERINTAH-MASYARAKAT-PENGUSAHA): Upaya Keamanan Maritim

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

TENTANG MASYARAKAT ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BAPPEDA Planning for a better Babel

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

CATATAN UNTUK RENCANA INDUK NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

Baharuddin Nurkin, Ph.D Lahir : 24 Febr. 1946, Bantaeng Pendidikan formal: M.Sc (Washington State Univ. USA, 1983); Ph.D (University of Idaho, USA, 19

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

Tsunami Aceh, 10 Tahun Kemudian

PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PROFIL TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh Prof Dr Abdullah Ali

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL. BAB

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB IV RELASI ANTAR KOMUNITAS DAN ORGANISASI LUAR

PENDAHULUAN Latar Belakang

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP dan Kementerian PPN/BAPPENAS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBERFUNGSIAN SOSIAL (INDIVIDU-KELOMPOK- KOMUNITAS) NELSON ARITONANG STKS BANDUNG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

No.1553, 2014 BNPB. Pasca Bencana. Rekonstruksi. Rehabilitasi. Pedoman. PERATURAN

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI

PROGRAM KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT

Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis DAS Bengawan Solo Hulu

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

DRIVER-PRESSURE-STATE-IMPACT-RESPONSE. Kerangkakerja sebab-akibat untuk menganalisis interaksi antara masyarakat dan lingkungan

TUGAS POKOK & FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI SUMATERA BARAT

Metodologi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana. Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jakarta, 10 Maret 2011

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG DEWAN SMART CITY DI KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

Post Conflict Need Assessment (PCNA) ABDUL CHARIS Direktorat Penanganan Daerah Paska Konflik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yogyakarta, 20 Juli 2017

Pengantar Penanganan Paska Konflik memiliki Karakteristik yang khusus yang berbeda dengan penanganan paska Bencana Alam; Kerusakan Sosial akibat Konflik memiliki dampak yang sangat besar dan jangka panjang dalam kehidupan bermasyarakat; Sampai saat ini kita belum memiliki instrument/alat yang dapat dijadikan rujukan untuk mengukur kerusakan sosial yang ditimbulkan akibat konflik.

Tantangan Dalam Penanganan Paska Konflik 1. Hanya fokus pada upaya recovery Fisik dan Material 2. Sulitnya untuk membuktikan fakta-fakta sebab akibat 3. Dampak sosial baru akan terlihat dalam jangka panjang. Karena itu sulit secara faktual dapat diidentifikasi ekspresinya dalam jangka pendek 4. Dampak sosial bersifat tersembunyi (intangible) sebagai efek negatif tidak terduga 5. Sulit membedakan antara dampak jangka panjang dan out come/jangka menengah 6. Terbatasnya sumber daya yang diandalkan dalam mendeteksi mengenai dampak sosial pasca konflik sehingga data dasar yang ada tidak cukup akurat dalam memprediksi proses perubahan sosial dan hasilnya 7. Tidak ada pendekatan yang bersifat tunggal yang mampu diaplikasikan sehingga dianggap cocok untuk semua situasi.

Pentingnya Post Conflict Need Assessment (PCNA) Merupakan Tools yang digunakan untuk menilai tingkat kerusakan dan kerugian akibat terjadinya konflik sosial. Menyediakan data dasar jenis kebutuhan daerah paska konflik, yang karakteristik pendekatan dan jenis kebutuhannya berbeda dengan daerah yang dilanda bencana alam, Peta jalan yang memandu pengalokasian (sejak dalam perencanaan) dan implementasi bantuan bagi daerah paska konflik, Dokumen yang dapat dijadikan rujukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan Rehabilitasi dan Pemulihan paska konflik di suatu daerah; (Fisik dan Non Fisik). Formulasi sinergi yang padu lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

PCNA Pengkajian akibat konflik Pengkajian dampak konflik Pengkajian kebutuhan pemulihan

Komponen PCNA PCNA DALA (Damage and Loss Assessment) Jenis kerusakan bersifat material yang dapat dikuantifikasi HRNA (Human Recovery Need Assessment) Kebutuhan manusia terhadap akses dasar; income, kesehatan, makanan, shelter, perumahan dll SRNA (Social Recovery Need Assessment) Dampak sosial paska konflik; segregasi, kohesi sosial, luruhnya solidaritas, polarisasi dll.

SRNA Social Recovery Need Assessment (SRNA) sebagai upaya memetakan dan mengenal kondisi nyata (existing condition) dari dampak sosial pasca konfik berupa: segregasi, kohesi sosial, luruhnya solidaritas, polarisasi, integrasi, jaringan, dsb.

Ruang Lingkup PCNA DALA ---HRNA SRNA Effect--------Impact Early response Early recovery Long term recovery

Road Map Penanganan Konflik; Tahapan Membangun Ketangguhan 1.Pemetaan bersama sumber konflik, trend,pola, dan kecenderungan konflik ke depan 2. Pemetaan akibat dan dampak konflik serta jenis kebutuhan pasca konflik (PCNA) Pembagian peran dalam gerakan peace building - Identifikasi dan revitalisasi pranata lokal - Peraturan daerah atau hukum adat - Sistem peringatan dan respon dini konflik Membangun jaringan peace building - Sinergi Peran dan kerjasama antar kementerian/lembaga, pemda, korporasi nasional/regional dan pranata adat - Tata kelola cegah konflik, kapasitas kelembagaan dan ketahanan masyrakat terhadap konflik Regulasi program2 peace building yang berkelanjutan - indikator ketangguhan konflik - Gender analysis pathway ( partisipasi, akses,kontrol, dan manfaat - TOOLS DAERAH TANGGUH KONFLIK

CAKUPAN AKIBAT DAN DAMPAK KONFLIK BAGI KEHANCURAN SUMBERDAYA KOMUNITAS (the whole of community assets & capacity destruction) Conflict Events (peristiwa konflik) Kerusakan Kapasitas Manusia (human capacity) A C Trauma Psikososial Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology capacity) B Kerusakan Kapasitas Fisik - Tata Ruang Kerusakan Kapasitas Peradaban (Budaya/ Nilai-Nilai)

KEDALAMAN INTERVENSI PROGRAM PEMBANGUNAN DI DAERAH PASKA KONFLIK Kerusakan Kapasitas Fisik - Tata Ruang Kerusakan Kapasitas Manusia (human capacity) Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology capacity) Kerusakan Kapasitas Peradaban (Budaya/ Nilai-Nilai) Trauma Psikososial

1. Kerusakan Fisik dan Tata Ruang Peristiwa konflik sosial berakibat hancurnya kondisi fisik dan tata ruang wilayah dalam skala luas. infrastuktur wilayah hancur dalam skala luas Batas-batas wilayah (desa, tanah keluarga, dsb) hilang. Bahkan wilayah desa hilang sama sekali. Muncul persoalan hukum berkaitan dengan hak kepemilikan tanah dan kebutuhan untuk relokasi. Krisis manajemen pembangunan serta tata pemukiman dan perumahan yang tidak berbasis karakter kultural, kearifan dan spiritualitas lokal (karena orientasi proyek)., dsb.

2. Kerusakan Kapasitas Manusia (komunitas). Berbagai peristiwa konflik sosial menyebabkan komunitas lokal mengalami kehilangan kapasitasnya selaku manusia dan selaku rakyat lokal (human capacity dan capacity of the people). Kapasitas manusia/komunitas/rakyat (human and social capital) tersebut berupa: Kondisi sumberdaya kesehatan fisik & mental/psikologis; Pengetahuan dan keterampilan masyarakat Keluarga (jumlah dan kualitas) Kehidupan lokal, dst.

3. Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology). Konflik menimbulkan gangguan terhadap Lingkungan sosial dari komunitas; Hub sosial antar kel & modal sosial: integrasi, solidaritas, dst Hilangnya sumber-sumber dan basis ekonomi serta perdata Hilangnya status politik-kewargaan Tantangan terhadap institusi agama dan budaya. Hubungan dengan otoritas sipil, politik dan militer.

4. Kerusakan Peradaban (budaya, nilai dan norma). Peristiwa konflik mereduksi Peradaban Lokal (nilai, norma dan budaya) dari komunitas/masyarakat, Perubahan struktur budaya, kepercayaan dan praktek hidup. Tantangan terhadap keadilan sosial dan hak asasi (ecosoc); Orientasi kemanusian berubah menjadi material dan kuasa; Krisis rasa peduli dampak konflik dan kekerasan;

5. Dampak Depresi dan Trauma Psikososial Kerusakan dari keempat faktor sumber daya komunitas sebelum (kapasitas manusia, lingkungani sosial, peradaban serta fisik-tata ruang) sangat mempengaruhi kondisi psikososial komunitas, masy dan pemerintah lokal. Kondisi psikososial tidak dapat dilihat hanya pengaruh dari salah satu faktor di atas, tetapi secara holistik. Depresi dan trauma psikososial akan menjadi lama atau cepat dipulihkan dan disembuhkan, tergantung apakah elemen masyarakat dan elemen negara bekerja secara holistik atau parsial dalam menangani dampak konflik. Fungsi sosial elemen masyarakat dan elemen negara secara konsekuen berakar pada kekuatan spiritualitas serta kearifan budaya dan agama masyarakat LOKAL sebagai kekuatan trauma healing process. Sejauhmana produk kebijakan kondusif untuk ini dst.

Prosedur Umum PCNA 1 Mengumpulkan data primer 2 3 4 5 6 Mendapatkan data dasar sebelum konflik Konfirmasi dan verifikasi data Mengidentifikasi komponen dampak masing-masing sektor dan analisa kebutuhan Memeriksa ulang pemeriksaan ganda, cakupan sektoral, rasionalitas analisis dampak dan kebutuhan Menghitung dampak terhadap kinerja indikator ekonomi (dampak dan kebutuhan) 7 Memperkirakan nilai kebutuhan

Integrasi Komponen Strategis

Kerangka Acuan Assessment

TERIMA KASIH