Post Conflict Need Assessment (PCNA) ABDUL CHARIS Direktorat Penanganan Daerah Paska Konflik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yogyakarta, 20 Juli 2017
Pengantar Penanganan Paska Konflik memiliki Karakteristik yang khusus yang berbeda dengan penanganan paska Bencana Alam; Kerusakan Sosial akibat Konflik memiliki dampak yang sangat besar dan jangka panjang dalam kehidupan bermasyarakat; Sampai saat ini kita belum memiliki instrument/alat yang dapat dijadikan rujukan untuk mengukur kerusakan sosial yang ditimbulkan akibat konflik.
Tantangan Dalam Penanganan Paska Konflik 1. Hanya fokus pada upaya recovery Fisik dan Material 2. Sulitnya untuk membuktikan fakta-fakta sebab akibat 3. Dampak sosial baru akan terlihat dalam jangka panjang. Karena itu sulit secara faktual dapat diidentifikasi ekspresinya dalam jangka pendek 4. Dampak sosial bersifat tersembunyi (intangible) sebagai efek negatif tidak terduga 5. Sulit membedakan antara dampak jangka panjang dan out come/jangka menengah 6. Terbatasnya sumber daya yang diandalkan dalam mendeteksi mengenai dampak sosial pasca konflik sehingga data dasar yang ada tidak cukup akurat dalam memprediksi proses perubahan sosial dan hasilnya 7. Tidak ada pendekatan yang bersifat tunggal yang mampu diaplikasikan sehingga dianggap cocok untuk semua situasi.
Pentingnya Post Conflict Need Assessment (PCNA) Merupakan Tools yang digunakan untuk menilai tingkat kerusakan dan kerugian akibat terjadinya konflik sosial. Menyediakan data dasar jenis kebutuhan daerah paska konflik, yang karakteristik pendekatan dan jenis kebutuhannya berbeda dengan daerah yang dilanda bencana alam, Peta jalan yang memandu pengalokasian (sejak dalam perencanaan) dan implementasi bantuan bagi daerah paska konflik, Dokumen yang dapat dijadikan rujukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan Rehabilitasi dan Pemulihan paska konflik di suatu daerah; (Fisik dan Non Fisik). Formulasi sinergi yang padu lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
PCNA Pengkajian akibat konflik Pengkajian dampak konflik Pengkajian kebutuhan pemulihan
Komponen PCNA PCNA DALA (Damage and Loss Assessment) Jenis kerusakan bersifat material yang dapat dikuantifikasi HRNA (Human Recovery Need Assessment) Kebutuhan manusia terhadap akses dasar; income, kesehatan, makanan, shelter, perumahan dll SRNA (Social Recovery Need Assessment) Dampak sosial paska konflik; segregasi, kohesi sosial, luruhnya solidaritas, polarisasi dll.
SRNA Social Recovery Need Assessment (SRNA) sebagai upaya memetakan dan mengenal kondisi nyata (existing condition) dari dampak sosial pasca konfik berupa: segregasi, kohesi sosial, luruhnya solidaritas, polarisasi, integrasi, jaringan, dsb.
Ruang Lingkup PCNA DALA ---HRNA SRNA Effect--------Impact Early response Early recovery Long term recovery
Road Map Penanganan Konflik; Tahapan Membangun Ketangguhan 1.Pemetaan bersama sumber konflik, trend,pola, dan kecenderungan konflik ke depan 2. Pemetaan akibat dan dampak konflik serta jenis kebutuhan pasca konflik (PCNA) Pembagian peran dalam gerakan peace building - Identifikasi dan revitalisasi pranata lokal - Peraturan daerah atau hukum adat - Sistem peringatan dan respon dini konflik Membangun jaringan peace building - Sinergi Peran dan kerjasama antar kementerian/lembaga, pemda, korporasi nasional/regional dan pranata adat - Tata kelola cegah konflik, kapasitas kelembagaan dan ketahanan masyrakat terhadap konflik Regulasi program2 peace building yang berkelanjutan - indikator ketangguhan konflik - Gender analysis pathway ( partisipasi, akses,kontrol, dan manfaat - TOOLS DAERAH TANGGUH KONFLIK
CAKUPAN AKIBAT DAN DAMPAK KONFLIK BAGI KEHANCURAN SUMBERDAYA KOMUNITAS (the whole of community assets & capacity destruction) Conflict Events (peristiwa konflik) Kerusakan Kapasitas Manusia (human capacity) A C Trauma Psikososial Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology capacity) B Kerusakan Kapasitas Fisik - Tata Ruang Kerusakan Kapasitas Peradaban (Budaya/ Nilai-Nilai)
KEDALAMAN INTERVENSI PROGRAM PEMBANGUNAN DI DAERAH PASKA KONFLIK Kerusakan Kapasitas Fisik - Tata Ruang Kerusakan Kapasitas Manusia (human capacity) Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology capacity) Kerusakan Kapasitas Peradaban (Budaya/ Nilai-Nilai) Trauma Psikososial
1. Kerusakan Fisik dan Tata Ruang Peristiwa konflik sosial berakibat hancurnya kondisi fisik dan tata ruang wilayah dalam skala luas. infrastuktur wilayah hancur dalam skala luas Batas-batas wilayah (desa, tanah keluarga, dsb) hilang. Bahkan wilayah desa hilang sama sekali. Muncul persoalan hukum berkaitan dengan hak kepemilikan tanah dan kebutuhan untuk relokasi. Krisis manajemen pembangunan serta tata pemukiman dan perumahan yang tidak berbasis karakter kultural, kearifan dan spiritualitas lokal (karena orientasi proyek)., dsb.
2. Kerusakan Kapasitas Manusia (komunitas). Berbagai peristiwa konflik sosial menyebabkan komunitas lokal mengalami kehilangan kapasitasnya selaku manusia dan selaku rakyat lokal (human capacity dan capacity of the people). Kapasitas manusia/komunitas/rakyat (human and social capital) tersebut berupa: Kondisi sumberdaya kesehatan fisik & mental/psikologis; Pengetahuan dan keterampilan masyarakat Keluarga (jumlah dan kualitas) Kehidupan lokal, dst.
3. Kerusakan Lingkungan Sosial (social ecology). Konflik menimbulkan gangguan terhadap Lingkungan sosial dari komunitas; Hub sosial antar kel & modal sosial: integrasi, solidaritas, dst Hilangnya sumber-sumber dan basis ekonomi serta perdata Hilangnya status politik-kewargaan Tantangan terhadap institusi agama dan budaya. Hubungan dengan otoritas sipil, politik dan militer.
4. Kerusakan Peradaban (budaya, nilai dan norma). Peristiwa konflik mereduksi Peradaban Lokal (nilai, norma dan budaya) dari komunitas/masyarakat, Perubahan struktur budaya, kepercayaan dan praktek hidup. Tantangan terhadap keadilan sosial dan hak asasi (ecosoc); Orientasi kemanusian berubah menjadi material dan kuasa; Krisis rasa peduli dampak konflik dan kekerasan;
5. Dampak Depresi dan Trauma Psikososial Kerusakan dari keempat faktor sumber daya komunitas sebelum (kapasitas manusia, lingkungani sosial, peradaban serta fisik-tata ruang) sangat mempengaruhi kondisi psikososial komunitas, masy dan pemerintah lokal. Kondisi psikososial tidak dapat dilihat hanya pengaruh dari salah satu faktor di atas, tetapi secara holistik. Depresi dan trauma psikososial akan menjadi lama atau cepat dipulihkan dan disembuhkan, tergantung apakah elemen masyarakat dan elemen negara bekerja secara holistik atau parsial dalam menangani dampak konflik. Fungsi sosial elemen masyarakat dan elemen negara secara konsekuen berakar pada kekuatan spiritualitas serta kearifan budaya dan agama masyarakat LOKAL sebagai kekuatan trauma healing process. Sejauhmana produk kebijakan kondusif untuk ini dst.
Prosedur Umum PCNA 1 Mengumpulkan data primer 2 3 4 5 6 Mendapatkan data dasar sebelum konflik Konfirmasi dan verifikasi data Mengidentifikasi komponen dampak masing-masing sektor dan analisa kebutuhan Memeriksa ulang pemeriksaan ganda, cakupan sektoral, rasionalitas analisis dampak dan kebutuhan Menghitung dampak terhadap kinerja indikator ekonomi (dampak dan kebutuhan) 7 Memperkirakan nilai kebutuhan
Integrasi Komponen Strategis
Kerangka Acuan Assessment
TERIMA KASIH