KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Automotive Science and Education Journal

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Automotive Science and Education Journal

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Automotive Science and Education Journal

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEMANFAATKAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KOMPRESOR TORAK

Automotive Science and Education Journal

PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

Automotive Science and Education Journal

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION)

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENINGKATAN PEMAHAMAN TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN ENGINE PGM-FI DENGAN ALAT PERAGA KELISTRIKAN ENGINE

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN PERAGA COMBINED BRAKE SYSTEM (CBS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI IDENTIFIKASI KOMPONEN MEKANISME PENGEREMAN

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Journal of Mechanical Engineering Learning

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH CAD KOMPETENSI MENGGAMBAR 3 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Automotive Science and Education Journal

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

Automotive Science and Education Journal

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI SISTEM KEMUDI DAN POWER STEERING

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Automotive Science and Education Journal

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMBUBUT CNC POROS BERULIR MENGGUNAKAN MEDIA MASTERCAM X3

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

PENGARUH MODEL STAD BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

Journal of Mechanical Engineering Learning

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PEMBELAJARAN CERAMAH DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA GAMBAR PROYEKSI

PEMBELAJARAN MEPERGUNAKAN MEDIA TRAINER STAND SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Mechanical Engineering Learning

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Kata kunci : Metode Grup Investigasi, Kompetensi Pembuatan Pola Blus

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret 23 Dosen Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Fashion and Fashion Education Journal

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (68-72) KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR (STUDENT LEARNING RESULTS COMPARISON BETWEEN USING MEDIA FILM AND VISUAL AID PANEL IN COMPETENCE OF MOTORCYCLE LIGHTING SYSTEMS) Ainun Najib Email: rencoonkcustom@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Hadromi Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diterapkan media film lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang diterapkan alat peraga sistem penerangan sepeda motor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini siswa Kelas XI TSM SMK Negeri 1 Tengaran, terdapat tiga kelas yang mengambil jurusan TSM dan jumlah populasinya sebanyak 110 siswa. Sampel yang digunakan adalah 35 siswa kelas XI TSM 2 sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa kelas XI TSM 3 sebagai kelas control. Pengumpulan data menggunakan metode tes, analisis data menggunakan statistik deskripsi dan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai 51,26 dan setelah diberikan media peraga meningkat menjadi 72,74, sehingga pada kelas kontrol setelah diberikan metode peraga mengalami peningkatan rata-rata mencapai 21,48 dan pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai 51,00 dan setelah diberikan media film meningkat menjadi 79,80, sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikan metode film mengalami peningkatan rata-rata mencapai 28,80 lebih besar dari pada kelas kontrol yang hanya mencapai 21,48. Kata Kunci : penerapan, hasil belajar, media film, sistem penerangan sepeda motor Abstract This study aims to determine whether the learning outcomes of students who applied to the medium of film is better than the results of applied learning props motorcycle lighting system. This study used an experimental method to pattern pretest - posttest control group design. The study population TSM Class XI students of SMK Negeri 1 Tengaran, there are three classes who majored in TSM and its population of 110 students. The samples used were 35 students of class XI TSM 2 as the experimental class and 35 students of class XI TSM 3 as the control class. Data collection using the test methods, data analysis using statistical descriptions and t test. Results of data analysis showed that on average the control class learning outcomes in the pre - test and after the test reaches 51.26 given visual media increased to 72.74, so that the control class after a given method of teaching has increased an average of 21.48 and the experimental class average on tests of learning outcomes reached 51.00 pre -test and after being given the movie media increased to 79.80, so the experimental class after a given method of the film has increased an average of 28.80 is greater than the control class which only reached 21.48. Keywords: adoption, learning outcomes, the film media, motorcycle lighting system PENDAHULUAN Lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki komponen, keterampilan, dan keahlian serta dapat mengembangkan sikap profesional setelah terjun kedalam dunia kerja. Pada umumnya pendidikan di SMK berkewajiban memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin. siswa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam setiap disiplin ilmu yang diajarkan. Kemampuan (kompetensi) siswa merupakan modal untuk bersaing ditingkat global. Sebagai salah satu lembaga pendidikan maka SMK harus bisa mewujudkan serta kreatif dalam bidang ilmu keteknikan mesin khususnya dalam bidang otomotif. Siswa SMK Negeri 1 Tengaran dalam pencapaian hasil ketuntasan belajar kompetensi sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya pada tahun diklat 2010/2011 siswa kelas XI memiliki angka 65.50. Karena minimal angka pencapaian hasil ketuntasan nilai belajar siswa adalah 75, maka diadakan peningkatan agar diperoleh hasil yang maksimal. Nilai ketuntasan maksimal sebesar 100, rentangnya adalah 75 sampai dengan 100 untuk memenuhi kriteria kelulusan dalam pembelajaran. Penggunaan beberapa metode dan media yang tepat dimungkinkan dapat mengatasi masalah tersebut. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran sistem penerangan sepeda motor disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain kurangnya media yang memadai sebagai sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa akan sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya kurang maksimal. Sementara itu menurut Atwi Suparman dalam Fathurrohman dan Sutikno (2007: 65) mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. 68

Ainun Najib dan Hadromi; Komparasi Hasil Belajar Siswa 69 Tabel 1. Control Group Pre-test Post-test Design Kelompok Pre-test Treatmen Post-test Eksperimen K1 X1 K2 Kontrol E1 X2 E2 Siswa diberikan pengalaman dengan penggunaan media yang bisa menunjukkan dengan jelas kepada siswa tentang sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya dalam bentuk tayangan film. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya. Pemilihan media sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan dengan tujuan yang dicapai, merupakan salah satu kunci dari keberhasilan proses belajar mengajar. Media yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar disebut media pembelajaran. Latuheru (1988: 14) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajarmengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (Guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Media pembelajaran harus menarik, digunakan untuk menyampaikan informasi mudah dipahami dan mudah dimengerti. Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi bermacammacam tergantung pengelompokannya, tetapi penulis hanya membahas mengenai media film. Rahayu dan Kristiyantoro (2011: 13) berkata bahwa media film bertujuan menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dari siswa ketika membaca, berdiskusi, berpraktek dan lainlain. Media film dapat menggambarkan suatu proses secara tepat, yang dapat disajikan secara berulang-ulang. Penggunaan media film pada saat belajar teori membantu guru untuk mengerahkan maksud dan tujuan proses belajar, maka penulis menggunakan media film yang dipaparkan kepada siswa sehingga siswa mudah memahami sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya. Metode yang digunakan guru dalam mengajar praktik yakni metode menggunakan panel peraga, metode ini tergolong metode yang banyak memakan waktu dan terbatas penggunaannya. Setiawan dkk (2009:6) berkata bahwa panel peraga multifungsi mempunyai beberapa fungsi yang diantaranya adalah (1) sebagai pemahaman tentang rangkaian komponen dan alur dalam rangkaian, (2) sebagai pengujian komponen sistem lampu kepala, (3) sebagai perangkaian komponen sistem lampu kepala. METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran yang berjumlah 110 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling/acak. XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran terdapat tiga kelas. Untuk sampel peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel. Kelas XI TSM 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI TSM 2 sebagai kelas kontrol. Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah Control Group Pretest-Posttest Design digambarkan pada tabel 1. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode aksperimen, menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes. Dalam penelitian ini tes yang digunakan berbentuk tes prestasi atau achievement test, yaitu digunakan untuk mengukur pencapaian seorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006: 150). Dalam hal ini yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan model pre test dan post test. Tes terdiri dari 35 butir soal dan disediakan empat alternatif jawaban, yaitu A, B, C, D. setiap jawaban yang benar mendapat nilai 2,5 dan setiap jawaban yang salah mendapat nilai 0, nilai tertinggi adalah 100. Kisi-kisi dari tes kompetensi dasar sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya. Setelah perangkat tes disusun terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran sebanyak 35 siswa yang sudah mendapatkan pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya. Setelah itu soal-soal dianalisa untuk mengetahui soal-soal yang valid, reliabel dan memenuhi indeks kesukaran.

70 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (68-72) Keterangan Siswa Tuntas Siswa belum Tuntas Nilai Tertingi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan Klasikal Tabel 2. Hasil belajar siswa Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pre Test Post Test Pre Test Post Test 0% 82,90% 0% 57,1% 100% 17,10% 100% 42,9% 64,00 94,00 64,00 91,00 37,00 56,00 37,00 52,00 51,00 79,80 51,26 72,74 0% 83% 0% 57% HASIL PENELITIAN Hasil belajar siswa pada pre test dan post test untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat ditabel 2. Prestasi Belajar Siswa pada kompetensi sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya diketahui bahwa nilai rata-rata pre test pada kelompok eksperimen sebesar 51,00 dan hasil post test sebesar 79,80. Sedangkan hasil pre test pada kelompok kontrol sebesar 51,26 hasil postnya sebesar 72,74. Pada tingkat ketuntasan belajar kelompok eksperimen pada hasil pre test sebesar 0%. Pada kelompok kontrol sebesar 0%. Sedangkan pada hasil post test tingkat ketuntasan kelompok eksperimen sebesar 82,60% sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 57,1%. Dari hasil tersebut diperoleh gambaran bahwa tingkat ketuntasan belajar secara klasikal untuk kelompok eksperimen telah lebih baik dibandingkan tingkat ketuntasan klasikan pada kelompok kontrol. Berdasarkan hasil dari angket yang diisi oleh guru tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 hanya 21 guru yang melaksanakan pelaksanaan pembelajaran dengan sangat baik dan 10 lainnya melaksanakan dengan baik, tetapi untuk keseluruhan sudah baik dengan presentase keseluruhan 81.6 %, dengan rincian SMK N 1 = 86.5 %, SMK N 4 = 84 %, SMK N 5 = 73.1 %, SMK N 7 = 84.6 %, dan SMK N 10 = 80.68%. Analisis data test awal digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang sama atau berbeda sebelum dilakukan perlakuan dengan metode yang berbeda. Kelompok esksperimen dengan media film sedangkan kelompok kontrol diterapkan panel peraga di SMK Negeri 1 Tengaran. Data hasil tes awal tersebut maka dilakukan uji normalitas dan uji t. Uji homogenitas data akhir (post tes) antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memperoleh harga Fhitung = 1,019 sedangkan Ftabel sebesar 1,76. Karena nilai Fhitung < F tabel (1,019 < 1,76) disimpulkan kedua data mempunyai varians yang sama atau datanya homogen, maka analisis data dengan menggunakan uji t dengan data homogen. Gambar 1. Ketuntasan Belajar

Ainun Najib dan Hadromi; Komparasi Hasil Belajar Siswa 71 Tabel 3. Rangkuman Hasil t-test data test Akhir Variabel Rata-rata t hitung t tabel Kriteria Kelompok Kontrol Kelompok eksperimen 72,74 79,80 3,178 1,67 Ada Perbedaan Rangkuman hasil analisis chi square prestasi belajar kelompok control dipeorleh 2 sebesar 5,01, karena nilai 2 hitung lebih kecil dari 2 tabel (5,01 < 7,81) maka data kelompok control berdistribusi normal. Data pada kelompok eksperimen tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan 2 sebesar 6,56, karena nilai 2 hitung lebih kecil dari 2 tabel (6,56 < 7,81) maka data kelompok eksperimen berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan dengan uji t diperoleh thitung = 3,178 sedangkan ttabel yaitu t(0,05; 68) = 1,67. Karena thitung > ttabel yaitu 3,178 > 1,67 maka secara statistik hipotesis penelitian yang berbunyi Ada perbedaan penguasaan materi siswa kelas XI TSM pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya sesudah menggunakan media film pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya diterima, dan Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan penguasaan materi siswa kelas XI TSM pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya sesudah menggunakan media film pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya ditolak. Kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan kelompok kontrol. Karena hasil dari rata-rata untuk kelompok eksperimen penggunaan media film diperoleh rata-rata nilain sebesar 79,80 sedangkan pada kelompok kontrol dengan media panel peraga diperoleh hasil rata-rata sebesar 72,74. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol dengan diterapkan panel peraga diperoleh hasil total rata-rata skor 72,74 dan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan menggunakan media film diperoleh rata-rata skor sebesar 79,80. Hasil uji t menunjukkan bahwa dipeorleh hasil bahwa penggunaan media film lebih efektif dibandingkan menggunakan fanel peraga. Hal ini ditunjukkan oleh harga thitung = 3,26 lebih besar jika dibandingkan ttabel = 1,67, maka secara statistik hipotesis penelitian yang berbunyi Ada perbedaan penguasaan materi siswa kelas XI TSM pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya sesudah menggunakan media film pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya diterima. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media pembelajaran yang tepat akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya, penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang akan dicapai. Penggunakan media film dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya, menjadi alternatif proses belajar mengajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih aktif, Media film adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan penggunaan mesin-mesin mekanis dan elektronik yang menyajikan pesan-pesan audio dan visual, melalui gambar-gambar dalam frame yang diproyeksikan secara mekanis agar terlihat gambar itu lebih hidup, sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar, meningkatkan referensi belajar siswa, dan membangkitkan empati dan imajinasi siswa. Keunggulan film adalah jenis film dokumenter yang menggambarkan proses suatu pekerjaan. Film itu sendiri disini berisi tentang penyampaian materi yang berkaitan tentang sistem penerangan sepeda motor, kemudian memberikan gambaran bagaimana cara sistem penerangan sepeda motor yang benar. Sebagaimana pendapat Latuheru (1988: 95) Film dapat menyajikan suatu proses dengan lebih tepat guna (efektif) dibanding dengan media lain. Film memungkinkan adanya pengamatan yang baik terhadap suatu keadaan/peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung, dapat dilihat/diamati secara baik dan meyakinkan. Kemampuan film untuk mendramatisasikan peristiwa-peristiwa dan situasi membuatnya sesuai dengan PBM dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemanusiaan. Menurut hasil penelitian terbukti bahwa film sangat berguna untuk mengajarkan keterampilan bisa dipelajari secara berulang juga. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok memiliki rata-rata nilai tes awal (pre-test) yang tidak jauh beda. Nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diberi perlakuan dengan media pembelajaran yang berbeda, hasil nilai rata-rata tesnya mengalami peningkatan. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 82,90% sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 57,10%.

72 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (68-72) Sedangkan pada tingkat ketuntasannya pada kelompok eksperimen dengan tingkat ketuntasan sebesar 83% sedangkan pada kelompok kontrol dengan tingkat ketuntasan sebesar 57%. kelompok eksperimen telah tercapai tingkat ketuntasan yaitu sebanyak 83% siswa, sedangkan pada kelompok kontrol belum diperoleh tingkat ketuntasan sebesar 57%. Penggunakan media film dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya, sehingga dapat menjadi alternative proses belajar mengajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih aktif, karena film dapat lebih menggambarkan proses-proses yang lebih nyata dibandingkan dengan panel peraga. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya setelah diterapkan panel peraga di SMK Negeri 1 Tengaran, sebelum pembelajaran rata-rata sebesar 51,26 setelah pembelajaran meningkat menjadi 72,74. 2. Hasil belajar kompetensi dasar sistem penerangan sepeda motor dan komponenkomponennya setelah diterapkan media film di SMK Negeri 1 Tengaran, sebelum pembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 51,00, setelah pembelajaran meningkat menjadi 79,80. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi sistem penerangan sepeda motor dan komponen-komponennya setelah pada siswa yang diterapkan media film dibandingkan dengan media peraga pada siswa kelas XI TSM di SMK Negeri 1 Tengaran, kelompok control rata-rata 72,74 sedangkan kelompok eksperimen rata-rata 79,80. Saran Berdasarkan pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini. Peneliti mengemukakan saransaran sebagai beikut: 1. Kepada guru produktif diharapkan menerapkan dengan media pembelajaran film dalam pembelajaran karena hasil yang efektif dibandingkan dengan media panel peraga. 2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan diterapkan media pembelajaran dengan modul, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih valid lagi. 3. Perlu ada penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan kondisi kelas yang beragam sehingga simpulan penelitian dapat berlaku untuk lingkup yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Setiawan, Edy, Dwi Widjanarko dan Aris Budiyono. 2009. Pengembangan Panel Peraga Multifungsi Sistem Lampu Kepala sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Sistem Penerangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Volume 9 (1): 22-29 Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Debdikbud. Rahayu, Tri W dan Agus Kristiyantoro.2011. Mengoptimalkan Kompetensi Mahasiswa dalam Mata Kuliah Perkembangan Motorik melalui Media Film Animasi. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, Volume 1 (1): 10-16.