Hani Nurhayanti, M.Pd (Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

DAFTAR ISI Hal. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III DESAIN PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI BANDUNG) Hani Nurhayanti, M.Pd (Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang) Abstrak Penelitian ini mengacu pada permasalahan pokok yaitu rendahnya kemampuan analisis siswa hal ini akibat dari model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru yaitu model pembelajaran konvensional, sehingga siswa tidak mempeoleh kesempatan luas untuk mengembangkan potensi berpikirnya, terutama pada level kognitif tinggi seperti analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6), melainkan hanya bergerak pada level kognitif rendah saja seperti pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3). Penelitian ini mengembangkan model pembelajaran latihan inkuiri untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi khususnya pada pokok bahasan permintaan,penawaran dan harga keseimbangan. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, random, pre test,post test design. Populasi yang digunakan yaitu kelas X SMA Negei 6 Bandung dan pengambilan sampel dilakukan secara random/acak, sampel dalam penelitian ini menggunakan kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data, pada hipotesis pertama dengan menggunakan uji wilxocon untuk dua sampel berpasangan pada taraf kepercayaan 95%. diketahui ZHitung > Z Tabel artinya terdapat perbedaan kemampuan analisis dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri. Hipotesis kedua dengan menggunakan uji Mann Whitney untuk dua sampel bebas pada taraf kepercayaan 95%. Maka diketahui ZHitung > Z Tabel artinya terdapat kemampuan analisis dalam mata pelajaran ekonomi antara siswa pada kelompok eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dengan siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengauh dari diterapkannya model pembelajaran latihan inkuiri terhadap kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan temuan diatas, implikasinya bahwa model pembelajaran latihan inkuiri dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam

upaya meningkatkan hasil belajar khususnya kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi dan seharusnya siswa dipandang sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang, bukan sebagai objek yang hanya menerima ilmu pengetahuan saja tetapi sebagai subjek yang bisa mengembangkan potensi dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Kata Kunci : Model Pembelajaran Latihan Inkuiri, kemampuan analisis, mata pelajaran ekonomi Latar belakang

Pentingnya peranan pendidikan yang berkualitas tercermin dalam Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undangundang dirumuskan sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggungjawab. Khususnya mutu penelitian di Kota Bandung, masih dikategorikan rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung bahwa rata-rata nilai Ujian Akhir Nasional kurang dari nilai 6 untuk mata pelajaran ekonomi pada tahun 2003-2004. Maka mutu peningkatan melalui proses belajar mengajar menuntut dilakukannya usaha yang optimal dan terkoordinasi dari semua unsur pembelajaran yang terlibat didalamnya termasuk kesiapan guru, sarana, prasarana, dan model pembelajaran yang efektif, sehingga akan berdampak pada keberhasilan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan pada siswa SMA Negeri 6 Bandung pada kelas X tahun pelajaran 2004/2005, maka didapatkan data mengenai kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Tabel 1 Kemampuan Analisis Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Keterangan Jumlah Presentase Siswa Siswa yang memperoleh nilai 7 3 4% Siswa yang memperoleh nilai 6 8 10% Siswa yang memperoleh nilai 5 40 52% Siswa yang memperoleh nilai 26 34% antara 2,3 dan 4 Jumlah 77 100% Sumber : (Hasil uji coba pada siswa kelas X SMAN 6 Bandung) Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kemampuan analisis siswa dikatakan sangat rendah karena nilai target minimal 6 untuk mata pelajaran ekonomi, hal ini merupakan suatu masalah yang perlu diteliti sebab dari penelitian ini hendak diperoleh gambaran tentang pengaruh dalam proses belajar mengajar yaitu penerapan model pembelajaran terhadap kemampuan analisis siswa sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam menyelesaikan persoalan ekonomi, dan memberikan masukan bagi para guru serta pihak sekolah dalam menunjukkan hasil belajar khususnya kemampuan analisis pada mata pelajaran ekonomi.

Penulis bermaksud untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri, dimana melalui model ini akan mendorong siswa untuk memiliki kemampuan berinteraksi secara reflektif, aktif dan produktif dalam pembelajaran dikelas maupun sebagai media simulasi dan latihan, sebelum terjun didalam kehidupan masyarakat.penerapan model pembelajaran inkuiri dalam penelitian ini lebih cenderung termasuk pada model pembelajaran latihan inkuiri yang berusaha mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan (analitis, dinamis, kreatif) yang dibutuhkan siswa untuk bersikap aktif dalam proses belajar mengajar di kelas dan jenis kegiatan dalam penelitian ini merupakan jenis kegiatan inkuiri yang dimodifikasi karena didalam proses belajar mengajar permasalahan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan ditentukan oleh guru, tetapi untuk menemukan jawabannya siswa dituntut dapat nmemecahkannya melalui proses inkuiri, oleh sebab itu jawabann yang dikemukakan oleh siswa tidak hanya didasarkan kepada pengalamannya saja, akan tetapi didasarkan pada data hasil pengamatan dan analisisnya. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri? 2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri. 2. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai model pembelajaran. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru pada proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (eksperimen pura-pura) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan (treatment) terhadap subjek tertentu dan juga untuk mengetahui hubungan sebab akibat yang didalamnya terdapat unsur yang dimanipulasikan, dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Manipulasi yang dilakukan adalah variabel bebas yang hasilnya pada variabel terikat. Desain Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu random, pre test, post test design: Keterangan: E O 1 X O 2 R K O 3 O 4 Gambar1 Random, pre test, post test design Sumber : (Suharsimi Arikunto,2002:80) E K R X O 1 O 2 O 3 = Kelompok Eksperimen = Kelompok Kontrol = Random = Perlakuan Model Latihan Inkuiri = Pre test kelompok eksperimen = Post test kelompok eksperimen = Pre test kelompok kontrol

O 4 = Post test kelompok kontrol Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 6 Bandung dan pengambilan sampel untuk mendapatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara acak berdasarkan undian. Kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelompok kontrol. Definisi Operasional Variabel Tabel 2 Definisi Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Variabel Bebas Model pembalajaran latihan inkuiri Variabel Terikat Kemampuan analisis Tahapan yang dilakukan dalam merancang pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Tahap penyajian Masalah 2. Tahap pengumpulan dan verifikasi data 3. Tahap mengumpulkan unsur baru 4. Tahap merumuskan penjelasan 5. Tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri Usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri Jumlah skor yang diperoleh siswa setelah melakukan tes Konsep Analitis Proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri Data diperoleh dari : -hasil pre test siswa - hasil post test siswa - Selisih antara pre test dan post test (gain). Metode Pengumpulan Data 1. Tes hasil belajar yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar (kemampuan analisis) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan pada pembelajaran awal dan akhir (pres test dan post test). 2. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini. 3. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen dokumen yang ada pada objek peneliti, seperti laporan- laporan, catatan-catatan arsip-arsip

dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, terutama yang berkaitan dengan kondisi objektif, objek penelitian. Uji Coba Instrumen Penelitian Validitas Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2002: 146) Tabel 3 Kriteria untuk validitas Kriteria untuk validitas Antara 0,800 sama dengan 1,00 Antara 0,600 sama dengan 0,800 Antara 0,400 sama dengan 0,600 Antara 0,200 sama dengan 0,400 Antara 0,00 sama dengan 0,200 Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2001 : 75 ) Interpelasi sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada masing-masing butir soal adalah sebagai berikut : Tabel 4 Perhitungan Validitas Masing-Masing Butir Soal No r xy Kategori t hitung t tabel Kesimpulan 1 0,61 Tinggi 4,69 2,0262 Valid 2 0,40 Cukup 2,62 2,0262 Valid 3 0,56 Cukup 4,07 2,0262 Valid 4 0,44 Cukup 2,99 2,0262 Valid 5 0,38 Rendah 2,52 2,0262 Valid 6 0,40 Cukup 2,54 2,0262 Valid 7 0,40 Cukup 2,62 2,0262 Valid 8 0,45 Cukup 3,07 2,0262 Valid 9 0,42 Cukup 2,85 2,0262 Valid 10 0,34 Rendah 2,17 2,0262 Valid 11 0,46 Cukup 3,17 2,0262 Valid 12 0,46 Cukup 3,17 2,0262 Valid 13 0,40 Cukup 2,66 2,0262 Valid 14 0,47 Cukup 3,25 2,0262 Valid 15 0,40 Cukup 2,66 2,0262 Valid 16 0,39 Rendah 2,55 2,0262 Valid 17 0,56 Cukup 4,12 2,0262 Valid 18 0,36 Rendah 2,32 2,0262 Valid

19 0,35 Rendah 2,29 2,0262 Valid 20 0,65 Tinggi 5,22 2,0262 Valid 21 0,54 Cukup 3,93 2,0262 Valid Realibilitas Realibilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus K-R 20 yang dikembangkan oleh Kuder Richarson. Keterangan : r 11 = Reliabilitas isntrumen K = banyaknya butir pertanyaan V t = varians total Sumber : Suharsimi Arikunto, 2002:163) P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q Dari hasil perhitungan reliabilitas diketahui N=39, pq = 7, 16, varians total = 30,29 maka diperoleh r 11 = 0, 802. Berdasarkan tabel interpelasi nilai r maka tingkat reliabilitasnya dikategorikan cukup. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : P = Indeks kesukaran Sumber: (Suharsimi Arikunto, 2001: 207) B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi Soal dengan P 0,00 0,30 Soal dengan P 0,30 0,70 Soal dengan P 0,70 1,00 Tabel 5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2001: 210) Interpretasi Soal tergolong sukar Soal tergolong sedang Soal tergolong mudah Dari pelaksanaan uji coba instrumen diperoleh hasil tingkat kesukaran dan berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran dari 21 soal semuanya berkategori soal yang sedang. Daya Pembeda Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2001: 213) Tabel 6 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda 0,00 0,20 DP 0,20 0,40 DP 0,40 0,70 DP 0,70 1,00 DP Sumber : (Suharsimi Arikunto, 2001: 218) Interpretasi Soal jelek Soal cukup Soal baik Soal baik sekali Berdasarkan pelaksanaan uji instrumen penelitian diperoleh hasil daya pembeda dari 21 butir soal diperoleh 57,14% soal (12 butir soal) berkategori baik, 42,86 % soal (9 soal) berkategori cukup. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka diperoleh hasil pengolahan data uji statistik yang menggunakan data skor pre test, skor post tes, dan gain sebagai berikut :

Uji Normalitas Hasil uji normalitas distribusi data berupa skor pre test, skor post tes, dan gain pada kelompok eksperimen (Kelas X-3) dan kelompok kontrol (Kelas X-7) diperoleh X² hitung dan X² tabel seperti pada tabel berikut ini : Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Kelompok Jenis tes X² hitung X² tabel Kesimpulan Eksperimen Pre test 14.37 11.07 Tidak Normal Post test 6.48 7.81 Normal Gain 24.70 7.81 Tidak Normal Kontrol Pre test 15.05 11.07 Tidak Normal Post test 4.44 7.81 Normal Gain 0.42 7.81 Normal Pada tabel diatas dapat dilihat X² hitung dan X² tabel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diukur pada taraf kepercayaan 95% dan dk=k-3. Kriteria pengujian jika X² tabel lebih besar pada X² hitung terpenuhi maka data skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan jika tidak terpenuhi maka data skor kedua kelompok tidak berdistribusi normal. Uji Mann-Whitney Berdasarkan uji hipotesis digunakan uji mann-whitney yang dilakukan terhadap data skor pre test yang hasilnya sebagai berikut : Tabel 8 Hasil uji mann-whitney pre test Mann Whitney Z hitung Z tabel Kesimpulan 674,500-0,495-1,96 Tidak signifikan Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil Z hitung = - 0,495 dan Z tabel = -1,96 sehingga H o diterima jika Z tabel < Z hitung < Z tabel atau = artinya bahwa pre test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak signifikan atau dapat dikatakan kemampuan awal dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah sama. Penguijian Hipotesis

Untuk menjawab hipotesis yang pertama dan berdasarkan pengolahan data pre test tidak berdistribusi normal, sehingga perhitungan atau pengolahan statistik dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik yaitu uji wilxocon sebagai pengujian terhadap dua sampel berpasangan. Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa kelompok eksperimen Z hitung = -4,82 lebih besar dari Z tabel = -1,96 yang diukur pada taraf kepercayaan (uji dua pihak) 95% maka H 1 diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan kemampuan analisis dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri khususnya pada pokok bahasan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan. Sedangkan untuk menjawab hipotesis yang kedua maka digunakan data hasil gain (selisih antara pre test dan post test) berdasarkan rumus mann-whitney sebagai pengujian dua sampel bebas yang dilakukan terhadap data skor gain yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai berikut : Tabel 9 Hasil Uji Mann Whitney Gain Mann Whitney Z hitung Z tabel Kesimpulan 491,000-2,412-1,96 Signifikan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Z hitung lebih besar dari Z tabel yang diukur pada taraf signifikansi 0,05 maka H 1 diterima. Artinya terdapat perbedaan kemampuan analisis dalam mata pelajaran ekonomi antara siswa pada kelompok eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dengan siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dan dari skor rata-rata pre test,post test dan gain dapat dilihat perbedaannya dari gambar dibawah ini.

Gambar 2 Rata rata skor pre test, post test dan gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Berdasarkan skor gain kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan gain kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang berbeda atau perlekuan yang berbeda yaitu kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah dilihat berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran latihan inkuiri mempunyai pengaruh terhadap kemampuan analisis siswa. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini diterapkan pada materi atau pokok bahasan mengenai permintaan, penawaran dan harga keseimbangan dengan pertimbangan lebih terfokus pada kemampuan analisis siswa.pada pelaksanaan pre test kedua kelompok menunjukkan bahwa para siswa mempunyai kemampuan yang sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan pada pelaksanaan post test diharapkan terdapat perbedaan (peningkatan) untuk kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri. Pada pelaksanaan post test dan gain kelompok eksperimen yaitu kelas X-3 menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yaitu kelas X-7. Hal ini dikarenakan pada kelompok eksperimen diperkenalkan proses inkuiri / prosedur ilmiah (perumusan masalah, pengumpulan data, pengujian hipotesis, kesimpulan). Menurut Burner dan Taba (dalam karli, 2002:11) mengungkapkan bahwa model pembelajaran inkuiri akan lebih menyadarkan siswa tentang proses penyelidikannya dan belajar tentang proses penyelidikannya dan belajar tentang proedur ilmiah secara langsung. Sehingga dapat melatih siswa suatu proses untuk mengeinvestasi dan menjelaskan suatu fenomena yang tidak biasa dan membantu siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang diperlukan dengan memberi pertanyaan dan menjawab atas dasar rasa ingin tahu mereka. Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk melakukan hal yang serupa seperti para ilmuwan dalam usaha mereka untuk mengorganisasikan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri ini siswa dapat mengembangkan keaktifan siswa dan mengembangkan potensi berpikir siswa agar lebih tanggap,cermat dan nalar, siswa dituntut untuk menganalisis, mencari pemecahan masalah dan pada akhirnya membuat kesimpulan terhadap permasalahan yang telah diberikan oleh guru yaitu dengan melakukan proses inkuiri. Hasil penelitian yang diperoleh pada proses pembelajaran, menunjukkan sikap serta motivasi belajar siswa yang tinggi. Tingginya frekuensi bertanya siswa walaupun masih ada yang malu-malu untuk bertanya mengenai materi serta

kerjasama yang teratur pada tiap kelompok siswa yang melakukan presentasi yang menandakan bahwa minat dan perilaku belajar siswa tercipta dengan baik.berdasarkan respon-respon siswa tersebut dilakukanlah tahap umpan balik, untuk kemudian dilakukan perbaikan pada pertemuan-pertemuan berikutnya seperti guru secara berkesinambungan memberi semangat, motivasi serta menyakinkan siswa bahwa model pembelajaran latihan inkuiri akan mempertajam daya kritis siswa terhadap materi pelajaran dan juga akan diperoleh manfaat dan kelebihan dibanding dengan model pembelajaran biasa dan guru juga berusaha untuk mengkaitkan materi pelajaran dengan peristiwa atau kejadian ekonomi yang sedang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses belajar dikelas, ketika pada tahap rumusan hipotesis, pada pertemuan pertama sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam merumuskan hipotesis, hal ini terjadi karena pada proses belajar mengajar sebelumnya siswa belum memahami betul yang dimaksud dengan hipotesis dan terbiasa dengan model pembelajaran konvensional, sehingga banyak bertanya. Tetapi setelah guru memberikan penjelasan dengan memberikan contoh kasus dan rumusan hipotesisnya sedikit demi sedikit siswa dapat memahaminya. Pada tahap pengumpulan data dan pengujian hipotesis pada pertemuan pertama ada sebagian kecil atau kelompok ada yang tidak membawa data secara lengkap sehingga guru harus memberikan arahan dan bimbingan secara lebih efektif. Tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena dapat diperbaiki pada pertemuan berikutnya. Pada tahap generalisasi, pertama-tama siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan tetapi pada akhir pelajaran guru membantu siswa untuk memperbaiki konsep yang dimiliki siswa dengan cara membuat kesimpulan secara umum. Penggunaan model pembelajaran latihan inkuiri mengandung pola penemuan, pemecahan masalah, siswa dalam proses pembelajarannya dihadapkan dengan permasalahan yang menarik dan aktual sehingga menumbuhkan rasa keingintahuan siswa yang tinggi dan siswa berusaha mencari pemecahan masalahnya. Siswa merespon permasalahan tersebut dengan cara mengekplorasi materi dari berbagai sumber untuk mencari dan menemukan fakta, konsep, prinsip, bukti, data yang diperlukan, sehingga siswa bisa mengembangkan kemampuan analisisnya dalam memecahkan masalah tersebut. Peran guru dalam hal ini cenderung menjadi motivator, fasilitator, mengarahkan, membantu, membimbing, memantau siswa dengan cara berkeliling dari kelompok satu kekelompok lainnya untuk mengamati kemajuan kelompok dan mengevaluasi siswa saat proses belajar mengajar juga pada akhir pembelajaran. Ternyata penerapan model pembelajaran latihan inkuiri cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa. Dan memberikan hasil yang lebih baik daripada cara belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional karena dengan diterapkannya model pembelajaran latihan inkuiri terbukti

berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kemampuan analisis. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan kemampuan analisis dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa dalam kelompok eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dan terdapat perbedaan kemampuan analisis siswa antara kelompok eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka terdapat perbedaan kemampuan analisis siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri dan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dengan diterapkannya model pembelajaran latihan inkuiri terhadap kemampuan analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi khususnya pada pokok bahasan permintaan, penawaran dan harga keseimbangan. Saran Saran yang dapat ditemukan oleh peneliti dalam rangka menunjang keberhasilan model pembelajaran latihan inkuiri adalah : 1. Guru harus mampu menyediakan waktu untuk membuat persiapan yang lebih matang, sehingga urutan cara berpikir siswa yang diharapkan dipersipakan tahapannya. 2. Guru harus menciptakan kondisi yang kondusif sehingga bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa untuk menggali potensinya dalam mempelajari pelajaran. 3. Dalam proses belajar mengajar guru harus memperhatikan alokasi waktu, karena model pembelajaran latihan inkuiri ini membutuhkan waktu yang relatif lama. 4. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan ini hendaknya mengembangkan jenis model pembelajaran latihan inkuiri lainnya dan instrumen untuk pokok bahasan yang berbeda atau untuk jenjang kelas yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka Ahman, Eeng. (2002). Ekonomi untuk SMA Kelas 1. Bandung,Grafindo Media Pratama. Arikunto,Suharsimi. (1993) Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Cipta. ----------------------------- (1993) Manajemen Penelitian. Jakarta.Rineka -----------------------------(2001) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. -----------------------------(2002) Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Fatimah, Ihat.(2003). Strategi Model Pembelajaran.Bandung. Gulo, W.(2002). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia. Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara. Roestiyah,N.K.(2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Ruseffendi.(2003). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang- Bidang Non Eksakta lainnya. Semarang. UPT UNNES PRESS. Sudjana, Nana.(2001). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Pt remaja Rosdakarya. Suherman,Ahmad.(2001). Taxonomi of Educational Objectives. Program Pendidikan Bahasa Arab. Universitas Pendidikan Indonesia. Tim TPPS.(2003).Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian Dan Skripsi.Program Ekonomi Koperasi. Wijaya.(2000). Statistik Non Parametrik (Aplikasi program SPSS). Alfabeta.