BAB I PENDAHULUAN. jumlah transaksi perusahaan yang go public, dan jumlah investor domestik. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalosasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis. Pada aktivitas pasar modal investasi saham merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini perkembangan Pasar Modal di Indonesia telah demikian pesat berkembangannya. Hal ini ditandai dengan jumlah transaksi perusahaan yang go public, dan jumlah investor domestik maupun asing, serta pelaku pasar modal lainnya yang terus meningkat. Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Pasar Modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Bagi seorang investor, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Oleh sebab itu, publikasi laporan keuangan perusahaan sangat ditunggu oleh investor di pasar modal. Menurut Islahuzzaman (2012: 142), laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting, selain dari lainnya informasi seperti : informasi industri, kondisi keuangan, segmen pangsa pasar, kualitas manajerial, dll. Pembuatan laporan keuangan merupakan suatu kewajiban dari sebuah perusahaan untuk melaporkan keadaan laporan keuangan perusahaan, terlebih lagi bagi perusahaan - perusahaan yang go public. Tujuan utama investor pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan return atau keuntungan yang diperoleh 1

dari investasi yang dilakukan. Return atau keuntungan yan akan diperoleh investor adalah dalam bentuk pendapatan dari selisish harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) dan dividen (dividend yield). Dividen adalah bagian laba bersih yang diberikan kepada pemegang saham. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian investasinya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividen payout ratio, yaitu presentase laba yang dibagikan dalam bentuk tunai. Menurut Hardiatmo dan Daljono (2013) Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout ratio yaitu prosentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Pertimbangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu pada profitabilitas atau pada pembiayaan proyekproyek investasi yang dapat menghasilkan peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan dapat menentukan seberapa besar persentase pembagian dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Peningkatan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, merupakan sinyal kepada pasar dan investor terhadap kondisi atau kemampuan perusahaan. Menurut Ikechukwu (2015), Isu Rasio pembayaran dividen, merupakan salah satu yang sangat penting dalam lingkungan bisnis saat ini dan lebih khusus pada evaluasi kinerja perusahaan. 2

Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, investor harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan emiten, sehingga terlihat saham perusahaan layak atau tidak untuk dibeli. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu perusahaan. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan. Sehingga seringkali dikatakan maksimumkan kekayaaan pemegang saham. Dengan demikian semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahan tersebut dan sebaliknya. Dengan perubahan posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham (Hidayat 2013 : 2). Harga saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar sedang berlangsung dengan berdasarkan penawaran dan permintaan pada saham yang dimaksud. Harga saham yang berlaku dipasar modal biasanya ditentukan oleh para pelaku pasar yang sedang melangsungkan perdagangan sahamnya. Dengan harga yang ditentukan, otomatis perdagangan saham di bursa efek akan berjalan. Faktor utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat (Mandagie, 2014 : 994). Current Ratio (Rasio Lancar), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan asset lancar yang tersedia ( Hery, 2015:167). Menurut Harahap (2010:301), current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan 3

perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah utang lancar. Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return yang didapat juga semakin besar. Dalam rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasikan net income (laba bersih sesudah pajak) ditinjau dari sudut equity capital. Rasio ini menunjukkan berapa persen perolehan laba bersih seandainya diukur dari modal pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin baik hasilnya, dan rasio ini merupakan ukuran dalam mengukur tingkat hasil investasi dari para pemegang saham (Ardimas, 2014). Total Asset Turnover (TATO) mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan, rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva (Brigham dan Hauston, 2009). Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang besar diharapkan mendapatkan laba yang besar 4

pula. Nilai TATO yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh laba juga semakin besar pula. Dengan demikian dapat berpengaruh terhadap return saham bagi para investor. Total Asset Turn Over (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah aktiva. Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan perusahaan terhadap seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan peneliti terdahulu menurut Deitiana (2011) rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi rasio keuangan atau membantu perusahaan mengidentifikasi beberapa kekuatan serta kelemahan keuangan perusahaan. Jenis-jenis rasio keuangan yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Hasil penelitian Dewi (2014) dan Lestari (2014) menyatakan bahwa likuiditas dengan proksi current ratio berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian Noviana (2013) dan Laim (2015) menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signikan terhadap Divident Payout Ratio. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh. Anik (2010) dan Deitiana (2011) yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merietta (2013), Susilawati (2012), Novitasari (2015) yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 5

Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh Yudhanto dan Aisjah (2011) dan Lestari (2014) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian Sandy dan Asyik (2013) dan Mardeline (2014) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Silvia (2010), Dyah Ayu (2012), Deitina (2011)yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2015) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2010) dan Noviana (2013) yang menyatakan bahwa Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sumiadji (2011) yang menyatakan bahwa Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Deitiana (2011) yang menyatakan bahwa Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2015) yang menyatakan bahwa Total Asset Turn Over (TATO) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang didukung oleh 6

penelitian Ardianto (2011) yang menyatakan bahwa Dividen Payout Ratio (DPR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuliarni (2012) yang menyatakan bahwa Dividen Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini mengacu pada penelitian Noviana (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel. Penelitian terdahulu menggunakan variabel growth, total asset turn over (TATO), current ratio (CR), return on equity (ROE), dan collateralizable asset (COL), Debtto Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS). Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel total asset turn over (TATO), current ratio (CR), return on equity (ROE). Perusahaan pada penelitian Noviana (2013) menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Sedangkan penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Alasan peneliti memilih saham LQ 45 sebagai objek penelitian karena saham LQ 45 merupakan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dalam bursa efek Indonesia dan merupakan saham-saham unggulan yang dipilih dari tiap-tiap sektor industri sehingga dapat lebih akurat dalam analisisnya secara runtut waktu (time series). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Current ratio, Return On Equity dan Total Asset Turn Over Terhadap Divident Payout Ratio Dan Implikasi Harga Saham Perusahaan LQ 45 7

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan perumusan masalahnya yaitu : 1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR)? 2. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR)? 3. Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR)? 4. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham? 5. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham? 6. Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap harga saham? 7. Apakah Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap harga saham? 8. Apakah kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Current Ratio terhadap harga saham? 9. Apakah kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Return On Equity terhadap harga saham? 10. Apakah kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Total Asset Turn Over terhadap harga saham? 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendaknya dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Current Ratio terhadap dividend payout ratio (DPR). 2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Return On Equity terhadap dividend payout ratio (DPR). 3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Total Asset Turn Over terhadap dividend payout ratio (DPR). 4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Current Ratio terhadap harga saham. 5. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Return On Equity terhadap harga saham. 6. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Total Asset Turn Over terhadap harga saham. 7. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham. 8. Untuk mengetahui kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Current Ratio terhadap harga saham. 9. Untuk mengetahui kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Return On Equity terhadap harga saham. 10. Untuk mengetahui kebijakan dividen (DPR) mampu memediasi pengaruh Total Asset Turn Over terhadap harga saham. 9

2. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai struktur kepemilikan, mekanisme tata kelola perusahaan, dan biaya keagenan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan upaya mengurangi biaya keagenan sehingga pembiayaan perusahaan akan menjadi efektis dan efisien. 2. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta memberi referensi baru mengenai pengaruh current ratio, return on equity dan total asset turn over terhadap divident payout ratio (DPR). 3. Bagi Investor Dapat memberikan masukan mengenai prospek perusahaan sebelum investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan serta diharapkan dapat memberikan informasi dalam menilai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. 4. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi atau pun sebagai data pembanding yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti, serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. 10