59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, variabel penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel X) : Gaya Kepemimpinan Transformasional. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memberikan pengertian dan penafsiran terhadap variable penelitian maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut : 1. Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional adalah gaya seorang pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahannya dengan cara cara tertentu untuk mencapai tujuan. Aspek-aspek dalam kepemimpinan transformasional antara lain: Attributed charisma (kharismatik), Idealized influence (pengaruh ideal), Inspirational motivation (motivasi inspirasi), Intellectual stimulation (stimulasi intelektual), dan Individualized consideration (konsiderasi individu). Gaya kepimpinan transformasional dapat terukur dengan skala gaya kepimpinan transformasional.
60 2. Kinerja Kinerja (performance) merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan berprestasi. Aspek-aspek dalam kinerja antara lain : kemampuan administrasi, hasil pekerjaan, kemampuan memimpin, tanggung jawab, kemampuan mengambil keputusan, kerjasama dengan atasan, dan kerjasama dengan rekan setingkat. Kinerja dapat terukur dengan skala kinerja. C. Populasi Dan Sampel Penelitian Sebelum menetapkan populasi, perlu kiranya dikemukakan terlebih dahulu pengertian populasi. Nawawi (1995) menyatakan Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh tumbuhan, gejala gejala, nilai test atau peristiwa peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik yang tertentu di dalam suatu penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas yang berjumlah 32 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi, dikarenakan populasi dalam penelitian ini jumlahnya sedikit maka sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yaitu 32 orang.
61 D. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ialah cara khusus yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Menurut Nawawi (1995) Teknik dan alat pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan realibel, yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang obyektif. Skala merupakan suatu perangkat simbol atau angka-angka dalam bentuk simbol atau angka terapan, penetapan dinyatakan melalui pemilihan individu skala apa saja yang perlu diukur, skala digunakan untuk mengungkap data mengenai atribut psikologi yang dapat dikategorikan sebagai variabel kemampuan kognitif dan variabel kepribadian afektif ( Azwar, 2007) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala, yaitu skala gaya kepemimpinan transformasional dan skala kinerja. a. Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya kepemimpinan Kepala Satuan Pengamanan Obyek Vital akan diungkap dengan menggunakan skala gaya kepemimpinan transformasional. Skala gaya kepemimpinan transformasional mengungkap beberapa aspek antara lain : Attributed charisma (kharismatik), Idealized influence (pengaruh ideal), Inspirational motivation (motivasi inspirasi), Intellectual stimulation (stimulasi intelektual), dan Individualized consideration (konsiderasi individu).
62 Tabel. 2 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Transformasional No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1. Attributed charisma (kharismatik) 1,4,7, 26, 20, 2, 6, 17, 11 48 50,19 2. Idealized influence (pengaruh 3, 8, 16, 37, 9, 11, 22, 49, 10 ideal) 47 54 3. Inspirational motivation (motivasi 23, 27, 42, 14, 25, 28, 12 inspirasi) 46, 51, 57 34, 53, 60 4. Intellectual stimulation (stimulasi 12, 15, 21, 13, 18, 29, 14 intelektual) 24, 33, 44, 55 31, 35, 40, 58 5. Individualized consideration 5, 41, 43, 45, 10, 30, 32, 13 (konsiderasi individu). 52, 56 36, 38, 39, 59 Jumlah 30 30 60 b. Skala Kinerja Kinerja Sat Pam Obvit Polres Banyumas diungkap dengan menggunakan skala kinerja. Skala kinerja Sat Pam Obvit mengungkap beberapa aspek yaitu : kemampuan administrasi, hasil pekerjaan, kemampuan memimpin, tanggung jawab, kemampuan mengambil keputusan, kerjasama dengan atasan, dan kerjasama dengan rekan sesama anggota. Tabel. 3 Blue Print Skala Kinerja No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah 1. Kemampuan Administrasi 8, 21 18, 27 4 2. Hasil Pekerjaan 5, 11, 26, 45 15, 20, 28, 29, 35 9 3. Kemampuan memimpin 17, 31, 41, 42 33, 36, 39, 47 8 4. Tanggung Jawab 1, 9, 13, 14, 6, 25, 30, 40 9 44 5. Kemampuan mengambil 4, 43, 46 2, 49, 50 6 keputusan 6. Kerjasama dengan atasan 3, 12, 16 7, 10, 19 6 7. Kerjasama dengan rekan sesama anggota 22, 32, 37, 48 23, 24, 34, 38 8 Jumlah 25 25 50
63 Bentuk angket berupa lima pilihan jawaban yaitu (STS) sangat tidak setuju, (TS) tidak setuju, (N) netral, (S) setuju, (SS) sangat setuju sesuai metode Likert. Tetapi untuk netral (N) dihilangkan, sebab menurut Azwar (2001) ada kecenderungan subyek hanya memilih pilihan tengah (N) tersebut, sehingga dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 kategori saja. Skala terdiri dari pernyataan favorabel dan unfavorabel. Untuk skor yang diberikan adalah sebagai berikut : Pernyataan favorabel Sangat Setuju (SS) = 4 Setuju (S) = 3 Tidak setuju (TS) = 2 Sangat tidak setuju (STS) = 1 Pernyataan unfavorabel Sangat tidak setuju (STS) = 4 Tidak setuju (TS) = 3 Setuju (S) = 2 Sangat Setuju (SS) = 1 E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Hakekat dan tujuan diciptakannya alat ukur adalah untuk memperoleh hasil pengukuran yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Benar tidaknya data menentukan bermutu atau tidaknya hasil penelitian. Benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data ( Arikunto, 2007). Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 1. Validitas Skala Uji validitas digunakan untuk menguji apakah butir butir yang diujicobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Arikunto (2002) menjelaskan Validitas adalah suatu ukuran yang mewujudkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
64 gambaran yang dimaksud. Untuk mengukur validitas alat ukur menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Person dengan olah data menggunakan program SPPS for windows 18.00 2. Reliabilitas Skala Selain harus valid suatu Skala juga harus reliabel. Reliabel artinya dapat dipercaya dan diandalkan. Menurut Arikunto (2002) Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus Koefisien alpha (α) cronbach dengan olah data menggunakan program SPSS for Windows 18.00 F. Metode Analisis Data Sebelum menentukkan teknik analisis yang digunakan, terlebih dahulu peneliti perlu memeriksa keabsahan sampel dengan uji asumsi. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji homogenitas, uji linearitas dan uji normalitas. Setelah melakukan uji asumsi peneliti melakukan uji hipotesis (Arikunto, 2006). Semua dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer program SPSS for windows 18.00 1. Uji Asumsi a. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui keadaan responden. Uji homogenitas diberlakukan untuk variable gaya kepemimpinan transformasional (X) terhadap kinerja (Y), dengan bantuan program SPSS for windows 18.00.
65 b. Uji Linearitas Pengujian linearitas data dimaksudkan untuk mengetahui keberartian arah hubungan variable Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) terhadap Kinerja (Y). Uji linearitas dilakukan dengan bantuan program computer SPSS for windows 18.00. Jika hasil perhitungan menunjukkan signifikansi lebih besar dari alpha (α) 0,05, bisa dinyatakan hubungannya linear. c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan jika data penelitian sudah terkumpul. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran hasil data penelitian Uji Normalitas ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran pada variabel-variabel penelitian dengan menggunakan tabel normalitas dan grafik PP Plots. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program computer SPSS for windows 18.00. 2. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan kinerja satuan pengamanan obyek vital di wilayah Polres Banyumas. Karena hanya ada dua variabel, yang mana korelasinya diperoleh dengan mencari hasil penelitian, teknik statistik yang digunakan untuk mengukur adalah analisis statistic parametrik dengan teknik analisis regresi sederhana. Teknik analisis regresi ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung. Namun, sebelum melakukan analisis regresi, maka data-data tersebut harus lolos dalam uji
66 asumsi. Uji asumsi tersebut meliputi uji normalitas terhadap variable x dan y, uji homogenitas, dan uji linearitas data. Semua olahan data dilakukan menggunakan program SPSS for windows 18.00.