Iuran Pemberi Kerja. Gambar 1 Slip Gaji Indun pada Februari 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Sekilas tentang Dana Pensiun

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengenal. Dana Pensiun

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Karyawan Pemberi Kerja (PT AP II) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada DAPENDA PESERTA

2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2013; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

Oleh Pengurus Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

MENGENAL DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 343/KMK.017/1998 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Mengingat Nomor 23/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2013; : Pera

SOSIALISASI PEMBAGIAN SELISIH PENILAIAN INVESTASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI

SURAT KEPUTUSAN No.Kpts 44/C00000/2010 S0 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN PERTAMINA DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 14 / PMK.07 / 2007 TENTANG

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPH. Pemotongan. Dibayarkan sekaligus.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2010 TENTANG

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor: 05/BBM-OBAT/APBDP/PAN/RSUD/2012

Seminar Economic Outlook 2017

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS KESEHATAN Jln. Lingkar Timur, Manding, Trirenggo, Bantul, Telp. (0274) /

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 179/KMK.010/2003 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM DAN PERMODALAN PERUSAHAAN EFEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA

Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 18 /PBI/2009

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dukungan dana terutama yang berasal dari penerimaan dalam negeri. dari sektor pajak disajikan pada Tabel I di bawah ini:

PENERAPAN DAN MANFAAT PROGRAM PENSIUN PADA PT. BANK XYZ

Peraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. yang salah satunya berkaitan dengan proses penyusunan voucher. Pelaksanaan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGGERAK

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

(Program Pensiun Iuran Pasti)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGGERAK

2011, No Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

PEMERINTAH PROVINSI BALI SEKRETARIAT DAERAH Jl. BASUKI RACHMAT Telp. (0361) , Denpasar 80235

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

Info DP3 vol 2: 1. PhDP Iuran Manfaat Pensiun 2. Kiat Memilih DPLK Menyambung penjelasan kami melalui mailing list pada 20 Agustus 2009 lalu tentang Dana Pensiun, pada kesempatan ini ingin kami sampaikan informasi sebagai berikut. A. Apa yang dimaksud dengan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)? Mengacu kepada penjelasan terlebih dahulu, yang dimaksud dengan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) berdasarkan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat Pensiun pasal 1 ayat 5 menyebutkan bahwa Penghasilan Dasar Pensiun adalah sebagian atau seluruh penghasilan karyawan yang diterima dari Pemberi Kerja dan ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun suatu Dana Pensiun Pemberi Kerja, sebagai dasar perhitungan besar iuran dan atau manfaat Pensiun Peserta. B. Berapa besar PhDP saya? Di dalam slip gaji yang diterima karyawan setiap bulannya, tidak tercantum informasi tentang besarnya PhDP. Namun, hal ini dapat dihitung dengan mengambil contoh slip gaji Indun, pegawai ABFI Institute Perbanas yang telah mengabdi selama 20 tahun seperti tercantum dalam gambar 1. Iuran Pemberi Kerja Iuran DP3 Gambar 1 Slip Gaji Indun pada Februari 2009 Pasal 24 ayat 1 PDP tentang Iuran berbunyi seperti di bawah ini: Setiap Peserta wajib membayar iuran sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun. Slip gaji Indun di atas memberikan informasi: Iuran Dana Pensiun (kolom potongan) Iuran dari Pemberi Kerja (kolom subsidi) Rp63.000 Rp47.250 1

Sehingga dapat dihitung bahwa iuran Dana Pensiun dari Indun sebagai Peserta adalah sebesar: = Rp63.000 Rp47.250 = Rp15.750 Sesuai pasal 24 ayat 1 di atas, besarnya iuran peserta adalah 2,5% dari PhDP, dengan demikian dapat diketahui bahwa PhDP Indun adalah: = Rp15.750 : 2,5% = Rp630.000 (enam ratus tiga puluh ribu rupiah). Peraturan Dana Pensiun (PDP) DP3 pasal 1 ayat 13 menyebutkan: Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) adalah gaji bulan terakhir Karyawan yang besarnya ditetapkan 15 (lima belas) kali gaji pokok dan yang menjadi dasar perhitungan besarnya iuran pensiun dan Manfaat Pensiun. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka gaji pokok Indun adalah: = Rp630.000 : 15 = Rp42.000 (empat puluh dua ribu rupiah) meskipun yang tercantum dalam slip gaji, gaji pokok Indun sebesar Rp4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah), tetapi angka yang digunakan untuk pembayaran iuran adalah Rp42.000, Jika gaji pokok sesuai slip gaji Rp4.500.000 yang digunakan atau dijadikan dasar perhitungan PhDP, maka past service liabilities (PSL) yang harus ditanggung oleh Pemberi Kerja menjadi amat sangat besar. Oleh karena itu Pemberi Kerja berinisiatif untuk mengubah program pensiun dari program pensiun manfaat pasti ke program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh DPLK. Setelah peralihan ke DPLK, maka besaran PhDP yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran, diusulkan, disesuaikan dengan struktur gaji baru yaitu sebesar gaji pokok berdasarkan SK Rektor No. 011/SK.P/I/ABFI/2009 tentang Harmonisasi Komponen Penggajian Karyawan Asian Banking Finance and Informatics (ABFI) Institute Perbanas bertanggal 18 Januari 2009. Artinya, diusulkan besarnya PhDP pada saat dialihkan ke DPLK adalah gaji pokok ditambah tunjangan dasar. C. Berapa besar manfaat pensiun normal yang saya terima pada Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)? Pasal 27 tentang Manfaat Pensiun Normal menyebutkan: (1) Besarnya Manfaat Pensiun Normal (MPN) sebulan dihitung dengan menggunakan rumus: MPN = 2,5%* x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (2) Besarnya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setinggi tingginya 80% (delapan puluh persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun. 2

* Mengapa 2,5%? 2,5% adalah Faktor Penghargaan per Tahun Masa Kerja (maksimal 2,5% untuk rumus bulanan atau maksimal 2,5 untuk rumus sekaligus) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 343/1998 pasal 3. Manfaat Pensiun Normal Indun per bulan yang akan diterimanya adalah sebagai berikut. MPN = 2,5% x 20 tahun x Rp630.000 = Rp315.000 per bulan (Manfaat Pensiun Normal maksimal sebesar Rp504.000 per bulan, 80% dari PhDP). D. Apakah setelah peralihan program pensiun ke iuran pasti, manfaat pensiun saya akan jadi lebih besar? Diharapkan demikian. Pada Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), besarnya manfaat pensiun sangat tergantung kepada besarnya akumulasi iuran dan hasil pengembangannya. Dengan perubahan PhDP, besarnya iuran pensiun serta pengelolaan portofolio investasi (berdasarkan pilihan peserta) yang dilakukan secara lebih profesional, diharapkan manfaat pensiun yang diterima akan meningkat. Sebagai ilustrasi, pada saat presentasi Aktuaris pada 27 September 2009 lalu, diberikan ilustrasi perkiraan manfaat pensiun sebagai berikut. Usia MP PPMP MP PPIP 30 1.737.629 5.209.470 40 1.141.981 2.417.948 50 711.383 837.496 Besar Manfaat Pensiun yang diterima akan bergantung pada masa kerja yang masih akan dijalani sampai dengan Usia Pensiun Normal E. Jika demikian, berapa besarnya iuran pensiun yang harus saya bayar agar manfaat pensiun maksimal? Pada beberapa kali pertemuan dengan Pemberi Kerja diusulkan besar iuran 5,5% dari PhDP, dimana 60% dari 5,5% itu dibayar oleh Pemberi Kerja dan sisanya dibayar oleh Peserta. Dalam contoh kasus Indun di atas, maka: PhDP = Gaji pokok = Rp4.500.000 + Rp1.360.000 = Rp5.860.000, Iuran Dana Pensiun = 5,5% x Rp5.860.000, = Rp322.300, Iuran dari Pemberi Kerja = 60% x Rp322.300, = Rp193.380, ( ) Iuran dari Peserta = Rp 128.920, * Terbilang: seratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah. 3

* Catatan: Besarnya iuran memberikan probabilitas manfaat yang lebih besar pula. Ketentuan perpajakan (UU No. 36 tahun 2008): maksimum iuran dana pensiun peserta yang dipotong dari payroll system adalah Rp200.000, Sedangkan manfaat pensiun yang akan diterima, sekali lagi, sangat tergantung kepada masa kerja yang masih dijalani sampai usia pensiun normal. Besarnya hasil investasi (pengembangan) sangat bergantung pada portofolio investasi yang dipilih oleh Indun. F. Jika demikian, DPLK mana yang harus dipilih agar hasil investasi kami optimal? Berdasarkan keterangan yang berhasil kami kumpulkan, ada 6 kriteria yang dapat digunakan untuk memilih DPLK, yaitu: 1. Company Profile DPLK yang memuat informasi tentang: aset, nasabah, dan kesehatan pengelolaan. 2. Proses Administrasi: bagaimana pelaporan dana nasabah disampaikan, apakah melalui buku dimana peserta harus datang ke counter DPLK untuk mengetahui saldonya atau ada laporan yang dikirim per triwulan kepada bagian Personalia untuk disampaikan kepada Peserta. Selain itu ada juga yang membedakan antara DPLK yang satu dengan DPLK yang lain, yaitu sistem pencatatan iuran. Ada DPLK yang memisahkan pencatatan iuran Pemberi Kerja dan Iuran Peserta, tetapi banyak pula yang menyatukan semuanya menjadi satu setoran iuran Dana Pensiun. 3. Investasi, ada dua yang dapat dinilai a. Apakah DPLK menggunakan jasa Manajer Investasi external atau seluruh dana dikelola sendiri secara internal, tentunya hal ini akan sangat mempengaruhi hasil investasi b. Pilihan investasi, berapa paket portofolio yang ditawarkan, sehingga peserta dapat bebas menentukan pilihannya untuk mendapatkan hasil yang optimal 4. Paket Komunikasi: bagaimana DPLK memberikan fasilitas akses untuk mengetahui perkembangan saldo peserta dan kinerja dari portofolio yang dipilih, ada yang melalui internet, telpon atau majalah/media komunikasi lainnya 5. Penarikan Iuran Peserta: apakah Peserta diizinkan untuk menarik iurannya secara lump sum atau harus dengan anuitas? 6. Fee atau biaya pengelolaan: berapa besar biaya pengelolaan yang dikenakan baik terhadap dana kelolaan ataupun perubahan paket investasi. Sedangkan portofolio investasi disesuaikan dengan profil risiko Peserta. Portofolio investasi inilah yang akan menentukan besar kecilnya manfaat pensiun yang akan diterima. 4

G. Kapan peserta dapat memilih DPLK? Peserta dapat memilih satu DPLK dari 3 DPLK yang akan memberikan presentasi pada: 11.30 13.00 WIB Ruang Seminar, Unit V lantai 6 Selasa, 8 September 2009 Rabu, 9 September 2009 Kamis, 10 September 2009 BNI BRI AIA Financial Selain itu, untuk memudahkan peserta mencari informasi mengenai DPLK yang akan menjadi pilihannya, ketiga DPLK akan membuka counter di lobby unit V mulai Selasa, 18 September 2009 s.d. Jumat, 11 September 2009 pukul 09.00 14.00 WIB. Gunakan kesempatan ini untuk memperoleh informasi sebanyak banyaknya sebelum Bapak/Ibu menentukan DPLK pilihan. Penting: Informasi tentang Dana Pensiun Paguyuban Perbanas dapat di akses pada dir.perbanasinstitute.ac.id/dp3 2 September 2009 Salam hormat, Pengurus Dana Pensiun 5