DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Diagnosis Keperawatan Berdasarkan Standar Diagnosasis Keperawatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N = 3)

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN FRAKTUR DIGITI 3 MANUS DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN CA.COLON DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS DI RUANG BOUGENVILLE RSUD BANYUMAS

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Usia Lanjut. Margaretha Teli, SKep,Ns, MSc

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL DAN NYERI

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

ANALISIS PENERAPAN TEORI SELF CARE OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL. Chandra Bagus Ropyanto

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dimana saja baik dirumah, tempat kerja, maupun dijalan atau ditempattempat

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem endokrin mengatur dan mempertahankan fungsi tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

MAKALAH PADA PASIEN IUFD (Intra Uterine Fetal Death)

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masalah keperawatan adalah suatu bagian integral dari proses

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

3.5. Cara Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Tahap Penelitian Rencana Analisis Data BAB IV.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. gagal jantung, peningkatan ini sangat erat hubunganya dengan bertambahnya

Transkripsi:

DAFTAR TABEL NO JUDUL HAL 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan pendidikan Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan pekerjaan Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan suku Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan etiologi Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan pola makanan Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan pola olah raga Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan penggunaan obat-obatan Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan beban kerja Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan stressor Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan faktor ekonomi Distribusi frekuensi riwayat penyakit DM berdasarkan kebiasaan Distribusi frekuensi manifestasi klinis klien DM Distribusi frekuensi penyakit penyerta klien DM aktifitas/istirahat 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 65 66 68 70 13

3.17 sirkulasi 72 3.18 integritas ego 73 3.19 eliminasi 75 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 3.26 3.27 3.28 3.29 makanan / cairan neurosensori nyeri/kenyamanan pernafasan keamanan seksualitas penyuluhan / pembelajaran Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan penatalaksaan diagnostic Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan penatalaksaan medik Distribusi frekuensi masalah keperawatan klien DM Distribusi frekuensi masalah keperawatan klien DM 77 78 80 82 83 85 87 19

3.30 3.31 3.32 3.33 3.34 3.35 3.36 3.37 3.38 3.39 diagnosa keperawatan gangguan pola napas diagnosa keperawatan kekurangan cairan diagnosa keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera diagnosa keperawatan hipertermia berhubungan dengan penyakit/trauma, peningkatan laju metabolisme diagnosa keperawatan intoleransi aktifitas diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit diagnosa keperawatan resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi gangguan pola napas. 88 90 92 93 95 97 98 98 100 100 101 keperawatan klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan 15

3.40 3.41 3.42 kekurangan volume cairan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh nyeri akut 101 keperawatan klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan hipertermia 3.43 intoleransi aktivitas 3.44 Distribusi frekuensi implementasi asuhan hari pertama kerusakan integritas kulit 3.45 resiko tinggi infeksi meluas 3.46 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan gangguan pola napas. 3.47 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan 16

3.48 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3.49 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan nyeri akut 3.50 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan hipertermia 3.51 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas 3.52 Distribusi frekuensi implementasi asuhan hari kedua keperawatan klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit 3.53 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan resiko tinggi infeksi meluas 3.54 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan gangguan pola napas. 3.55 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan 3.56 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3.57 17

klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan nyeri akut 3.58 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan hipertermia 3.59 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas 3.60 Distribusi frekuensi implementasi asuhan hari ketiga keperawatan klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit 3.61 klien DM berdasarkan diagnosa keperawatan resiko tinggi infeksi meluas 3.62 gangguan pola napas 3.63 masalah keperawatan kekurangan volume cairan 3.64 masalah keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3.65 masalah keperawatan nyeri akut 3.66 masalah keperawatan hipertermia 3.67 masalah keperawatan intoleransi aktivitas 3.68 18

masalah keperawatan gangguan integritas kulit 3.69 masalah keperawatan infeksi meluas 3.70 Distribusi frekuensi discharge planning keperawatan klien DM 19