STUDI KORELASI MENGENAI SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia Tahun Yang Belum Menikah

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN

STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN TAHAP PLANNING ORIENTASI MASA DEPAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN.

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI INTENSI MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH OLEH PENGUNJUNG CAR FREE DAY DAGO KOTA BANDUNG

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING ANTARA MAHASISWA TINGKAT AWAL (2015) DAN TINGKAT AKHIR (2013) DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ISLAMIYAH DARUSSALAM BABAKAN KABUPATEN CIREBON SUNENGSIH ABSTRAK

GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Abstrak. Kata kunci: self-esteem, orientasi masa depan. Universitas Kristen Maranatha

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Educational Psychology Journal

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

MODEL PEMBINAAN REMAJA DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

PERBEDAAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE COLLEGE BALL DENGAN METODE CARD SORT PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALUR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

M U S L I K H NIM: S

GAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

ABSTRAK Zimmerman Boekaerts,

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMK KI HAJAR DEWANTORO DI TANGERANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Agung Wahyu Handaru Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP RELASI LAWAN JENIS

STUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

REGULASI DIRI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PROSES PENYUSUNAN SKRIPSI

GAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

2015 PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN STRES INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA DIVISI KEUANGAN PT XYZ) Sir Kalifatullah Husnah Nur Laela

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DENGAN SELF REGULATED LEARNING SISWA: Studi Korelasi Pada Siswa Kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK

STUDI KASUS MENGENAI GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN INDIVIDU INDIGO PADA TAHAP REMAJA AKHIR. Rizky Ayu Nurfitriana

BAB 3 Metode Penelitian

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

Selviana Elisa. Dibimbing Oleh : Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

iv Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

STUDI KORELASI MENGENAI SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BANDUNG NYAYU NAZIHAH KHAIRUNNISA Dr. Indun Lestari Setyono, M.Psi.¹ Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT Twelfth grade students, who are in the middle adolescent period, faced with the challenges that he had to determine higher education majors as a stepping stone to achieve the desired career. This involves setting goals and planning as well as self-regulation to achieve the goals. Self-regulated learning is assumed to be able to help students in order to make a career decision. This study was intended to find the relation between self-regulated learning and career maturity. The participants (n = 86) were twelfth grade students in SMA Negeri 3 Bandung. Data was collected using 41 items from Pintrich s Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) and 58 items from career maturity questionnaire. Data analysis using the Multiple Analysis Regression with the help of SPSS version 20.0. The result show that there is no significant correlation between dimension of self-regulated learning and career maturity. Dimensions of self-regulated learning contribute to the career maturity of 4% with a coefficient correlation of 0.376. Keyword : middle adolescent, self-regulated learning, career maturity ¹Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang membimbing

Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang semakin hari semakin dihadapkan pada persaingan, bukan saja dari bangsa lain yang sudah lebih maju, namun juga di antara sesama rakyat Indonesia yang semakin banyak jumlahnya. Di era globalisasi ini, tujuan-tujuan dan program-program pendidikan dituntut untuk secara dinamis dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang sangat cepat untuk diikuti. Pengupayaan peningkatan kualitas SDM dapat dilihat salah satunya melalui keberhasilan individu menempuh jalur pendidikan. Jalur pendidikan formal yang ada di Indonesia dimulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Perguruan Tinggi merupakan sarana potensial yang dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang tentunya akan memegang kendali dan memikul tanggung jawab besar terhadap kemajuan bangsa. Jenjang perguruan tinggi memiliki pilihan studi yang lebih spesifik pada area tertentu, seperti teknik, ilmu kesehatan seperti dokter dan perawat, maupun bidang sosial seperti psikologi, ilmu komunikasi, politik, bidang musik, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan gerbang atas pilihan karir atau bidang pekerjaan yang akan ditempuh seseorang kedepannya. Siswa pada jenjang sekolah menengah atas dihadapkan pada pilihan apakah ia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, langsung 2

terjun ke dunia pekerjaan, dan lain sebagainya. Siswa SMA tergolong pada fase perkembangan remaja, dimana remaja dihadapkan pada berbagai pertanyaan menyangkut keberadaan dirinya, masa depannya, peran-peran sosialnya dalam keluarga maupun masyarakat, serta kehidupan beragama. Pertanyaan yang menyangkut masa depannya berkaitan dengan pemilihan karier masa depan (Hurlock, 1999). Menurut Duvall (1977), salah satu tugas perkembangan remaja yaitu memilih serta mempersiapkan pekerjaan dan kemandirian secara ekonomi. Remaja dituntut untuk mencari tahu bidang-bidang apa saja yang memungkinkan untuk ditekuni berdasarkan kemampuan, keinginan, dan kesempatan yang ada. Artinya, remaja dituntut untuk mencari tahu dan mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan dirinya sehingga ia dapat menentukan alternatif pilihanpilihan bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Ketika siswa SMA memutuskan untuk lanjut ke jenjang perguruan tinggi, pilihan karier menjadi penting untuk diperhatikan karena akan menentukan jurusan studi apa yang harus diambil pada jenjang perguruan tinggi sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Sebelum remaja memutuskan untuk memilih karier atau pekerjaan yang akan ditekuninya kelak, remaja dituntut untuk menjajaki bidang pendidikan yang akan menjadi batu loncatan untuk mencapai pilihan pekerjaan yang diinginkannya. Penetapan pilihan sekolah atau pendidikan tinggi merupakan awal proses pemilihan karir individu (Sunarto & Hartono, 1999; Purwandari, 2009). Dari gambaran awal pada siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung terlihat bahwa siswa yang menentukan tujuan dalam pendidikan dan berinisiatif 3

mengarahkan pikiran dan perilakunya untuk berusaha mencari pilihan jurusan atau pilihan karir kemudian berhasil menentukan atau mengerucutkan pilihan jurusan perguruan tinggi yang ingin digelutinya sebagai langkah awal menuju karir yang diinginkannya. Namun, ada pula siswa yang menggunakan strategi belajar tetapi masih bingung untuk menentukan pilihan jurusan perguruan tinggi dan karir yang ingin ia capai di masa depan. Dalam ilmu psikologi, usaha yang dilakukan siswa untuk mengarahkan serta mengatur perilaku dan tindakannya dalam konteks belajar disebut dengan self-regulated learning. Self-regulated learning merupakan usaha mengarahkan pikiran, perasaan, serta perilaku untuk mencapai tujuan akademik yang diinginkan (Zimmerman, 2000; Pintrich, 2004). Menurut Pintrich (2000; Pintrich, 2004), perspektif self-regulated learning merupakan perspektif yang lebih mencakup keseluruhan dalam proses belajar yang tidak hanya melibatkan kognitif, tetapi juga faktor motivasi dan afeksi, serta konteks sosial. Berdasarkan uraian di atas, peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self-regulated learning dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMAN 3 Bandung. 4

Metode Penelitian Partisipan Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja yang merupakan siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang cocok untuk digunakan, peneliti menggunakan rumus slovin dengan taraf kepercayaan 0,1. Berdasarkan penjumlahan Slovin tersebut maka total subjek penelitian berjumlah 86 orang. Pengukuran Alat ukur pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil adaptasi dari Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) Pintrich (1991) yang diterjemahkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan Learning Strategies Scales dalam alat ukur MSLQ untuk mengukur strategi belajar yang dilakukan siswa untuk memaksimalkan self-regulated learning. Kuesioner ini berisi item-item yang menunjukkan strategi belajar siswa yang disusun berdasarkan area yang dapat memaksimalkan self-regulated learning, yaitu area kognitif (cognition), perilaku (behavior), dan konteks atau lingkungan (context). Reliabilitas digunakan untuk mengetahui keakuratan, stabilitas dan konsistensi dari suatu alat ukur dalam mengukur variabel yang hendak diukur dalam suatu penelitian (Kerlinger, 2004). Alat ukur ini dinyatakan reliabel berdasarkan perhitungan 5

cronbach s alpha yang menunjukkan angka 0.893, artinya alat ukur ini dapat diandalkan. Alat ukur kedua yaitu kuesioner kematangan karir yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan teori career maturity oleh Super (1955; Crites, 1969). Kuesioner ini berisi item-item yang disusun berdasarkan dimensi yang mengukur kematangan atau kesiapan seseorang untuk memutuskan pilihan karir. Alat ukur ini dinyatakan reliabel dengan nilai cronbach s alpha sebesar 0.942, artinya alat ukur ini dapat diandalkan. Instrumen yang valid memperlihatkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang hendak diukur itu valid (Sugiyono, 2013). Kedua alat ukur ini diuji validitasnya dengan metode expert judgement oleh Dr. Indun Lestari Setyono, M.Psi. selaku ahli dalam bidang psikologi pendidikan. 6

Hasil Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai self-regulated learning dengan kematangan karir siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung maka diperoleh beberapa hasil sebagai berikut : 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-regulated learning dengan kematangan karir siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung. Diduga faktor orang tua dan teman sebaya memiliki peran terhadap kematangan karir siswa karena dari data yang diperoleh sebagian besar siswa menyatakan bahwa orang tua dan teman merupakan pihak yang berpengaruh dalam pemilihan karir. 2. Dimensi time and study environment yang berada dalam irisan area regulasi perilaku dan konteks memiliki kontribusi yang paling besar terhadap kematangan karir. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang melakukan pengaturan dan pengadaptasian perilaku dalam rangka pencapaian tujuan yang tercermin dalam pengaturan waktu dan lingkungan belajar, maka ia akan cenderung memiliki kematangan karir yang tinggi. 3. Sebagian besar siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung menetapkan tujuan atau target pendidikan. Artinya, siswa melakukan usaha aktif untuk mengatur serta mengarahkan proses belajarnya sendiri. 7

4. Siswa kelas XII SMA Negeri 3 Bandung memiliki kematangan karir yang berada pada kategori Cukup Matang dan Matang. Artinya, siswa cukup memiliki ketetapan dalam memilih karir yang ingin dituju di masa yang akan datang. Hal ini didukung dengan data bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki pilihan karir yang ingin dituju di masa depan. 8

DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika Aditama Champion, Dean J. 1981. Basic Statistic for Social Research. New York: MacMillan Publishing. Christensen, Larry B. 2007. Experimental Methodology Tenth Edition. United States of America : Pearson Education, Inc. Crites, John O. 1969. Vocational Psychology: The Study of Vocational Behavior And Development. USA: McGraw Hill, Inc. Duvall, E & Miller, C. M. 1977. Marriage and Family Development 5 th ed. New York: Harper & Row Publisher. Hurlock, E. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Terj. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga Husein Umar. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Ingersoll, G. M. 1989. Adolescents. Englewood Cliffs NJ: Prentice Hall. Kapplan, R.M. & Saccuzo. 2005. Psychological Testing : Principal, Application, and Issues Sixth Edition. Belmont : Wadsworth. Kerlinger, N. Fred. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral diterjemahkan oleh Simatupang Landung. Yogyakarta: Gadjah Mada Uneversity Press. Purwandari, A. 2009. Kematangan Vokasional pada Siswa Kelas XII di SMA Negeri 1 Klaten Ditinjau dari Keyakinan Diri Akademik dan Jenis Kelas. Skripsi (Tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Santrock, John W. 2010. Adolescence Thirteenth Edition. New York: McGraw- Hill Siegel, Sidney & Castellan, N John. 1988. Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences. McGraw-Hill International Edition. Sudjana, Prof., Dr., M.A., M.Sc. 1996. Metoda Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. 9

Pintrich, Raul P. 2004. A Conceptual Framework for Assessing Motivation and Self-Regulated Learning in College Students. Educational Psychology Review Vol. 16, No. 4, December, 2004 Pintrich, Raul P., Smith, David A. F., Garcia, Teresa., & McKeachie, Wilbert J. 1991. A Manual for the Use of the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). National Center for Research to Improve Postsecondary Teaching and Learning, Michigan. 10