BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan Nilai Tukar Petani

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

Transkripsi:

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Harga Produsen Gabah dan Harga Beras di Penggilingan No. 54/10/32/Th. XIX, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN Nilai Tukar Petani Jawa Barat September Sebesar 105,98 (2012=100) Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada September (2012 =100) sebesar 105,98 atau naik sebesar 0,58 persen dibandingkan NTP Agustus yang tercatat sebesar 105,37. Kenaikan NTP tersebut disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Diterima Petani (IT) sebesar 0,57 persen sementara Indeks Harga Dibayar Petani (IB) tidak mengalami perubahan indeks atau tetap. September dari lima Subsektor pertanian hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yakni NTP Subsektor Tanaman Pangan naik 2,33 persen dari 98,28 menjadi 100,58, sementara empat Subsektor lainnya mengalami penurunan tertinggi terjadi pada NTP Subsektor Hortikultura turun 0,91 persen dari 112,98 menjadi 111,96, diikuti NTP Perikanan turun sebesar 0,48 persen dari 102,38 menjadi 101,90, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,35 persen dari 103,28 menjadi 102,92, dan NTP Subsektor Peternakan juga mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dari 115,31 menjadi 114,90. Di Daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada September terjadi deflasi sebesar 0,16 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen sementara enam kelompok lainnya mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau inflasi sebesar 0,24 persen, diikuti Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga inflasi sebesar 0,18 persen, Kelompok Sandang inflasi sebesar 0,05 persen, Kelompok Transportasi & Komunikasi inflasi sebesar 0,03 persen, Kelompok Perumahan dan Kelompok Kesehatan inflasi yang sama sebesar 0,02 persen. September, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp. 4.806,26 per kilogram atau naik 1,16 persen dibandingkan harga GKP Agustus Rp. 4.751.17. Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani naik 4,25 persen dari Rp. 5.387,50 menjadi Rp. 5.616,67 per kilogram, dan untuk Gabah Kualitas Rendah naik 2,67 persen dari Rp. 3.830,58 menjadi Rp. 3.932,73 per kilogram. September, rata-rata harga beras di Tingkat Penggilingan Rp. 9.777,53 per kilogram atau naik 1,86 persen dibandingkan Agustus yang tercatat Rp. 9.599,12. Berdasarkan patahan (broken) beras, kualitas Beras Premium turun 0,75 persen dari Rp. 10.142,00 menjadi Rp. 10.066,04, beras Medium naik 2,98 persen dari Rp. 9.248,63 menjadi Rp. 9.524,64, dan Beras kualitas Rendah naik 5,72 persen dari Rp. 9.100,00 menjadi Rp. 9.620,83. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN 1

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani Sebagai proxy indikator kesejahteraan petani, Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dengan cara membandingkan dua indeks yaitu Indeks Harga Diterima Petani dengan Indeks Harga Dibayar Petani. Angka NTP menunjukkan kemampuan tukar (term of trade) komoditas hasil pertanian dengan barang dan jasa konsumsi petani baik untuk keperluan rumah tangga petani maupun biaya keperluan proses produksi. Semakin tinggi angka NTP maka ini berarti semakin kuat kemampuan daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga di 18 kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada September NTP Jawa Barat mengalami kenaikan 0,58 persen dibandingkan NTP Agustus dari 105,37 menjadi 105,98. Hal ini dikarenakan indeks harga hasil produksi pertanian, Indeks Harga Diterima Petani (IT) naik sebesar 0,57 persen sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani atau Indeks Harga Dibayar Petani (IB) tidak mengalami kenaikan atau tetap bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. September dari lima Subsektor pertanian hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yakni NTP NTP Subsektor Tanaman Pangan naik 2,33 persen dari 98,28 menjadi 100,58, sementara empat Subsektor lainnya mengalami penurunan tertinggi terjadi pada NTP Subsektor Hortikultura turun 0,91 persen dari 112,98 menjadi 111,96, diikuti NTP Perikanan turun sebesar 0,48 persen dari 102,38 menjadi 101,90, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,35 persen dari 103,28 menjadi 102,92, dan NTP Subsektor Peternakan juga mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dari 115,31 menjadi 114,90. Gambar 1 Perkembangan Indeks Harga di Terima, Indeks Harga di Bayar dan Nilai Tukar Petani 150.00 130.00 110.00 90.00 Sept'16 Nov'16 Jan'17 Maret'17 Mei'17 Juli'17 Sept'17 IT IB NTP 2. Indeks Harga Diterima Petani (IT) Perkembangan Indeks Harga Diterima Petani (IT) menunjukkan fluktuasi harga komoditas yang dihasilkan petani. Pada September, IT Gabungan dari lima subsektor pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,57 persen dibandingkan IT Agustus dari 138,42 menjadi 139,21. Bila dirinci menurut subsektor, IT Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,33 persen dari 132,94 menjadi 136,04, sementara IT Subsektor Hortikultura turun sebesar 0,97 persen dari 151,26 menjadi 149,79, IT Subsektor Perikanan turun sebesar 0,46 persen dari 131,84 menjadi 131,24, IT Subsektor Peternakan turun sebesar 0,38 persen dari 140,94 menjadi 140,40, dan IT 2 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,25 persen dari 134,18 menjadi 133,84.m 3. Indeks Harga Dibayar Petani (IB) Harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani baik untuk rumah tangga petani maupun kebutuhan proses produksi pada September tidak mengalami perubahan indeks atau tetap bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 131,37. IB dari lima subsektor ada dua subsektor yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada IB Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,06 persen, dan IB subsektor Perikanan naik sebesar 0,02 persen, sementara IB Subsektor Hortikultura turun sebesar 0,06 persen, dan IB Subsektor Peternakan turun sebesar 0,03 persen, sedangkan IB Subsektor Tanaman Pangan tidak mengalami perubahan atau tetap bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di Daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada September terjadi deflasi sebesar 0,16 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen sementara enam kelompok lainnya mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau inflasi sebesar 0,24 persen, diikuti Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga inflasi sebesar 0,18 persen, Kelompok Sandang inflasi sebesar 0,05 persen, Kelompok Transportasi & Komunikasi inflasi sebesar 0,03 persen, Kelompok Perumahan dan Kelompok Kesehatan inflasi yang sama sebesar 0,02 persen. Indeks yang dibayar petani untuk keperluan proses produksi, Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) pada September mengalami inflasi sebesar 0,41 persen. Berdasarkan kelompok, enam kelompok pengeluaran serentak mengalami inflasi, tertinggi Kelompok Upah Buruh inflasi sebesar 0,73 persen, diikuti Kelompok Penambahan Barang Modal inflasi sebesar 0,43 persen, Kelompok Bibit dan Kelompok Transportasi mengalami inflasi yang sama sebesar 0,14 persen, Kelompok Pupuk, Obat-obatan & Pakan inflasi sebesar 0,12 persen, dan Kelompok Biaya Sewa & Pengeluaran Lainnya mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. 4. Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor Pertanian a. NTP Tanaman Pangan NTP Subsektor Tanaman Pangan pada September mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen dari 97,28 menjadi 100,58, hal ini disebabkan oleh indeks yang diterima petani (IT) naik sebesar 2,33 persen sementara indeks yang dibayar petani (IB) tidak mengalami kenaikan atau tetap bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Naiknya IT Subsektor Tanaman Pangan dikarenakan IT Subkelompok Padi naik 2,68 persen dan IT Subkelompok Palawija naik sebesar 0,37 persen. Di sisi pengeluaran petani, IB tidak mengalami perubahan atau tetap akibat IB Sub Kelompok Konsumsi Rumah tangga (IKRT) deflasi sebesar 0,67 sementara IB Subkelompok Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal (BPPBM) inflasi 0,63 persen. b. NTP Hortikultura September, Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,91 persen dari 112,98 menjadi 111,96, hal ini disebabkan indeks diterima petani (IT) turun 0,97 persen dan indeks dibayar petani (IB) turun sebesar 0,06 persen. Turunnya IT Hortikultura akibat IT Subkelompok Sayur-sayuran turun sebesar 1,18 persen, IT Subkelompok Buah-buahan turun sebesar 0,77 persen, sedangkan IT Subkelompok Tanaman Obat naik sebesar 0,95 persen. Di sisi pengeluaran, IB Subsektor Hortikultura mengalami deflasi sebesar 0,06 persen akibat IB Subkelompok Konsumsi Rumah Tangga deflasi 0,13 persen sedangkan Subkelompok Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN 3

c.ntp Tanaman Perkebunan Rakyat NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat pada September mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dibandingkan Agustus dari 103,28 menjadi 102,92. Hal ini disebabkan oleh Indeks Diterima Petani (IT) mengalami penurunan sebesar 0,25 persen dan Indeks Dibayar Petani (IB) naik sebesar 0,10 persen. Untuk kelompok pengeluaran, IB Subkelompok Konsumsi Rumah Tangga mengalami deflasi sebesar 0,13 persen sedangkan IB Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal inflasi sebesar 0,57 persen. d. NTP Peternakan September, NTP Subsektor Peternakan pada posisi 114,90 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,35 persen dari NTP Agustus sebesar 115,31. Indeks Diterima Petani (IT) turun sebesar 0,38 persen dan Indeks yang Dibayar Petani (IB) turun sebesar 0,03 persen. Bila dirinci per subkelompok, Subkelompok Ternak Besar turun sebesar 1,47 persen, Subkelompok Ternak Kecil turun sebesar 0,90 persen, Subkelompok Unggas naik sebesar 0,38 persen, sementara Subkelompok Hasil Ternak naik sebesar 0,72 persen. Di sisi pengeluaran petani, Indeks Dibayar Petani (IB) mengalami penurunan 0,03 persen akibat IB Konsumsi Rumah Tangga turun sebesar 0,19 persen, dan IB Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal naik sebesar 0,12 persen. e.ntp Perikanan Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan pada September mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dibandingkan Agustus dari 102,38 menjadi 101,90. Hal ini terjadi akibat indeks Diterima Petani (IT) turun sebesar 0,46 persen sementara Indeks Dibayar Petani (IB) naik sebesar 0,02 persen. Dari sisi pendapatan petani, IT Subkelompok Penangkapan Ikan naik sebesar 0,44 persen sementara IT Subkelompok Budidaya turun 0,54 persen. Dari sisi pengeluaran, Indeks yang dibayar (IB) mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen akibat IB Konsumsi Rumah tangga naik 0,02 persen, sementara IB Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal tidak mengalami perubahan indeks bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 4 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Barat per Subsektor Pertanian serta Perubahannya (2012=100), September 1. Tanaman Pangan Subsektor Indeks Perubahan September Thd Agustus Agustus September (%) [1] [2] [3] [4] a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 132,94 136,04 2,33 b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 135,26 135,26 0,00 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 98,28 100,58 2,33 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 105,98 107,77 1,69 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 151,26 149,79-0,97 b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 133,88 133,80-0,06 c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 112,98 111,96-0,91 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 124,56 123,13-1,15 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 134,18 133,84-0,25 b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 129,92 130,04 0,10 c. Nilai Tukar Petani (NTP-R) 103,28 102,92-0,35 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 115,51 114,56-0,82 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 140,94 140,40-0,38 b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 122,23 122,20-0,03 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 115,31 114,90-0,35 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 127,74 127,10-0,50 5. Perikanan a. a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 131,84 131,24-0,46 b. b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 128,77 128,79 0,02 c. c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 102,38 101,90-0,48 d. d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 115,83 115,30-0,46 6. Gabungan a. Indeks yang Diterima Petani (IT) 138,42 139,21 0,57 b. Indeks yang Dibayar Petani (IB) 131,37 131,36 0,00 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 105,37 105,98 0,58 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 115,54 115,73 0,17 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN 5

Tabel 2 Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya (2012=100) September Subsektor Indeks Gabungan Subsektor Agustus September Perubahan September Thd Agustus (%) [1] [2] [3] [4] 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 138.42 139.21 0.57 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 131.37 131.36 0.00 2.1 KONSUMSI RUMAH TANGGA 138.34 138.12-0,16 2.1.1 Bahan Makanan 147.18 146.34-0.58 2.1.2 Makanan Jadi 140.53 140.87 0.24 2.1.3 Perumahan 128.23 128.26 0.02 2.1.4 Sandang 130.36 130.43 0.05 2.1.5 Kesehatan 123.73 123.76 0.02 2.1.6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 124.58 124.80 0.18 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 147.18 146.34-0.58 2.2 BIAYA PRODUKSI DAN PENAMBAHAN BARANG MODAL 119.81 120.29 0.41 2.2.1. Bibit 119.93 120.11 0.14 2.2.2. Pupuk dan Obat-obatan 114.10 114.24 0.12 2.2.3. Biaya Sewa dan Pngeluaran Lain 115.84 115.93 0.08 2.2.4. Transportasi 134.84 135.03 0.14 2.2.5. Penambahan Barang Modal 117.69 118.19 0.43 2.2.6. Upah Buruh 124.76 125.68 0.73 3. NILAI TUKAR PETANI 105.37 105.98 0.58 4. NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN 115.54 115,73 0,17 5. Perbandingan NTP Enam Provinsi di Pulau Jawa Enam provinsi di Pulau Jawa serentak mengalami kenaikan NTP pada September, kenaikan tertinggi pada NTP Jawa Tengah naik 1,01 persen, diikuti NTP Jawa Timur naik sebesar 0,92 persen, NTP Banten naik sebesar 0,85 persen, NTP Jawa Barat naik 0,58 persen, dan NTP DKI Jakarta serta NTP DI Yogyakarta mengalami kenaikan NTP yang sama sebesar 0,16 persen. Secara Nasional, NTP September dibandingkan Agustus mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen dari 101,60 menjadi 102,22. 6 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Provinsi Tabel 3 Perbandingan NTP Enam Provinsi di Pulau Jawa dan Nasional [2012=100], September NTP Agustus September Perubahan Agustus Thd Juli (%) [1] [2] [3] [4] DKI Jakarta 97,54 97,69 0,16 Jawa Barat 105,37 105,98 0,58 Jawa Tengah 101,53 102,56 1,01 DI Yogyakarta 102,87 103,03 0,16 Jawa Timur 105,40 106,37 0,92 Banten 99,83 100,69 0,85 Nasional 101,60 102,22 0,61 B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH September, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp. 4.806,26 per kilogram atau naik 1,16 persen dibandingkan harga GKP Agustus Rp. 4.751.17. Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani naik 4,25 persen dari Rp. 5.387,50 menjadi Rp. 5.616,67 per kilogram, dan untuk Gabah Kualitas Rendah naik 2,67 persen dari Rp. 3.830,58 menjadi Rp. 3.932,73 per kilogram. Gambar 2 Perkembangan Harga Rata-rata Gabah di Tingkat Petani Jawa Barat (Rp/Kg) 6000 5000 4000 3000 GKP GKG Gabah Kualitas Rendah 2000 Sept'16 Nov'16 Jan'17 Maret'17 Mei'17 Juli'17 Sept'17 1. Harga Gabah Tertinggi dan Terendah September, jumlah transaksi gabah yang terpantau melalui Survei Monitoring Gabah di Jawa Barat sebanyak 199 transaksi, tersebar di 17 Kabupaten Jawa Barat. Diantaranya transaksi GKP sebanyak 159 observasi (79,90 persen), transaksi GKG sebanyak 18 observasi (9,04 persen) dan transaksi Gabah Kualitas Rendah sebanyak 22 observasi (11,06 persen). Dari hasil pengamatan, harga transaksi GKP di Tingkat Petani yang terendah sebesar Rp, 4.200,00 per kilogram terjadi di Kabupaten Karawang (1 observasi), dengan harga di Tingkat Penggilingan Rp, 4.260,00 akibat adanya ongkos angkut dari lokasi transaksi GKP ke penggilingan terdekat Rp. 60,- per kilogram. Harga transaksi GKP tertinggi di Tingkat Petani sebesar Rp. 5.900,00,- juga PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN 7

dijumpai di Kabupaten Karawang (2 observasi), dengan harga di Tingkat Penggilingan sebesar Rp. 6.100,00. Untuk transaksi GKG di Jawa Barat pada September harga transaksi di Tingkat Penggilingan secara rata-rata sebesar Rp. 5.719,44 per kilogram, dimana harga GKG Penggilingan yang terendah sebesar Rp. 5.100,00,- per kilogram dijumpai di Kabupaten Kuningan (2 observasi). Harga GKG Penggilingan tertinggi sebesar Rp, 6.300,00,- per kilogram dijumpai di Kabupaten Indramayu (2 observasi). Tabel 4 Jumlah Observasi Gabah, Harga Gabah serta Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menurut Kelompok Kualitas Gabah di Jawa Barat, September Kelompok Kualitas Gabah Jumlah Observasi (%) Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Rata-Rata Rata-rata Harga di Tingkat Penggilingan HPP Di Tingkat Penggilingan [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] GKG 18 (9,04 %) 5.000,00 6.200,00 5.616,67 5.719,44 4.600,00 GKP 159 (79,80 %) 4.200,00 5.900,00 4.806,26 4.918,55 3.750,00 Rendah 22 (11,06 %) 3.500,00 5.450,00 3.932,73 4.078,43 - Jumlah 199 (100,00 %) Keterangan : GKG (Gabah Kering Giling) : Kadar Air 14,00 % dan Kadar Hampa/Kotoran 3,00 % GKP (Gabah Kering Panen) : Kadar Air (14,01 % - 25,00 %) dan Kadar Hampa/Kotoran (3,01 % - 10,00 %) Rendah (di luar Kualitas) : Kadar Air > 25,00 % dan Kadar Hampa/Kotoran > 10,00 % 2. Kasus Gabah Kualitas Rendah Transaksi Gabah Kualitas Rendah pada September terpantau sebanyak 22 observasi dari total transaksi 199 observasi atau 11,06 persen, yaitu dijumpai terjadi di Kabupaten Bogor sebanyak 6 observasi, Kabupaten Sukabumi 13 observasi, dan Kabupaten Pangandaran 3 observasi. Harga terendah Gabah Kualitas Rendah di Tingkat Petani sebesar Rp, 3.500,00,- per kilogram terjadi di Kabupaten Bogor (1 observasi), dan Gabah Kualitas Rendah dengan harga tertinggi sebesar Rp, 5.450,00,- dijumpai di Kabupaten Pangandaran (1 observasi). C. PERKEMBANGAN HARGA BERAS DI TINGKAT PENGGILINGAN Pemantauan harga beras di Tingkat Penggilingan pada September dilakukan di 17 Kabupaten Jawa Barat yang tersebar di 41 Kecamatan dengan jumlah observasi sebanyak 148 transaksi. Diantaranya Beras Premium sebanyak 67 observasi (45,27 persen), Beras Medium 69 observasi (46,62 persen) dan Beras kualitas Rendah 12 observasi (8,11 persen). Pada September, rata-rata harga beras di Tingkat Penggilingan sebesar Rp. 9.777,53 per kilogram atau mengalami penurunan sebesar 0,75 persen dibandingkan harga beras Agustus yang tercatat sebesar Rp. 9.599,12. Berdasarkan kualitas beras yang dikelompokkan menurut patahan (broken) beras, Beras Premium turun 0,75 persen dari Rp. 10.142,00 menjadi Rp. 10.066,04, sedangkan Beras Medium naik 2,98 persen dari Rp. 9.248,63 menjadi Rp. 9.524,64, dan Beras kualitas Rendah naik 5,72 persen dari Rp. 9.100,00 menjadi Rp. 9.620,83. Perkembangan harga beras di penggilingan menunjukkan pola yang fluktuatif. Sepanjang September 2016 sampai September, penurunan rata-rata harga terjadi di enam bulan yaitu pada November, Desember 2016, Maret, April, dan Juni dengan harga terendah sebesar Rp, 9.307,30 per kilogram terjadi pada September 2016. 8 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Gambar 3 Perkembangan Harga Beras di Tingkat Penggilingan Di Jawa Barat (Rp/Kg) 11000.00 10000.00 9000.00 8000.00 PREMIUM MEDIUM 7000.00 RENDAH RATA-RATA 6000.00 SEP'16 NOV'16 JAN'17 MAR'17 MEI'17 JULI'17 SEP'17 Tabel 5 Rata-rata Harga Beras di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas Beras di Jawa Barat Kelompok Kualitas Sept 2016 Okt 2016 Nov 2016 Des 2016 Jan Rata-Rata Harga Beras per Kg Feb [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] Premium 9.900 9777 9924 9757 9787 9936 10095 9884 10066 10201 10130 10142 10066 Medium 8.943 9135 9139 9171 9342 9334 9019 9149 9427 9265 9242 9249 9525 Rendah 8.450 8843 8722 8950 8829 8900 7943 8300 8720 8485 8754 9100 9621 Rata-rata 9.307 9407 9407 9390 9474 9568 9456 9377 9637 9586 9591 9599 9778 Keterangan : Premium : Kadar Broken 10,00 % Medium : Kadar Broken (10,01 % - 20,00 %) Rendah : Kadar Broken > 20,00 % Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN 9

Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Jl. PHH Mustofa No. 43 Bandung 40124 Ir. Dudung Supriyadi Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon: (022) 7272595 E-mail: dudung@bps.go.id Website : jabar.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 10 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN