PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK PADA PELAKSANAAN SANKSI DENDA, PELAYANAN FISKUS DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK PADA PELAKSANAAN SANKSI DENDA, PELAYANAN FISKUS DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG

ABSTRAK. Kata Kunci: faktur pajak fiktif, e-faktur, kepatuhan wajib pajak, dan pajak pertambahan nilai

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK PELAKSANAAN SANKSI DENDA, PELAYANAN FISKUS DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ABSTRACT. Key words: e-faktur,taxpayer understanding. viii

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGARUH MOTIVASI, PENGETAHUAN WAJIB PAJAK, DAN KETEGASAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN JEPARA

ABSTRACT. Keywords: Fiscus professionalism, Job Satisfaction, Organizational Commitment, and Fiscus Performance. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: educational level, spiritual quotient, tax payers compliance. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PENGENAAN SANKSI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

TESIS. Disusun Oleh : A. RAHMAN P

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: spiritual intelligence, perception of the implementation of the tax census, modernization of tax administration and tax compliance

Diajukan Oleh : Sibta Oktafiyanti Rif atil Azma NIM

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEWAJIBAN MORAL, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

PENGARUH KEADILAN, KETEPATAN PENGALOKASIAN, TARIF PAJAK DAN DISKRIMINASI TERHADAP PENGGELAPAN PAJAK PADA KPP PRATAMA MULYOREJO SURABAYA

ABSTRACT. Keywords: Perception Taxpayer s, Tax Penalties, Taxpayer s Compliance. viii

OLEH: SUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki

ABSTRAK. Kata kunci: e-spt, tingkat pelayanan Wajib Pajak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Tax Fairness, Tax Compliance UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DALAM MEMBAYAR PAJAK

(STUDY EMPIRIS : WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KUDUS)

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of good governance, leadership style, organizational culture,, audit structure, performance auditor.

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM.

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

ABSTRACT. Keywords : E-filing, TAM, Role of Humans, Behaviour of Tax Payers. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kepuasan kerja, profesionalisme dan kinerja auditor

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Kudus)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN, DAN PENGETAHUAN TAX AMNESTY TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ABSTRACT. Keywords: profitability, liquidity, timelines. viii

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PBB DI DESA BABELAN KOTA BEKASI SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan

ABSTRACT. perseptions taxpayer, knowledge taxpayer, sanctions land and building tax, and obedience to pay in land and building tax.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB 1 PENDAHULUAN. barang-barang yang dikuasai pemerintah, denda-denda atau warisan yang di

PENGARUH KOMPETENSI, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PEMERINTAH DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara Indonesia dalam

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS

ABSTRACT. Perception Influences of Managers Regarding Internal Audit on Performance of the Internal Auditor (Case Studies on PT. X in Bandung City )

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kata Kunci : Sosialisasi Perpajakan, Kemudahan Teknologi Informasi e-spt, Pelaporan e-spt PPh Pasal 21.

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

ABSTRACT. Keywords: tax knowledge, tax fairness, tax compliance. Universitas Kristen Maranatha

Kadek Suciningsih, I Wayan Bagia, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT,TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DIMODERASI OLEH PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh: LEONARDUS GADING LIMAN RERATON NPM:

Diajukan oleh: ATIFAH LAILLANI NIM: F

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH KEPERCAYAAN KEPADA APARAT PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

(Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Kudus) Diajukan Oleh: LINA BUDIYANTI NIM.

REFORMASI SISTEM PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI OLEH: FLORENCIA IRENA

Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya OLEH :

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib. Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban. Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

ABSTRACT. Keywords: Motivation, Tax Knowledge, Taxpayer compliance. vii. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna Memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Univeristas Diponegoro

ABSTRAK. Kata kunci: e-commerce, relative advantage, compatibility, complexity, adoption. iii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

ABSTRAK. Kata Kunci : Sunset Policy, Sunset Policy Jilid II, Kepatuhan Wajib Pajak.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING DI KPP PRATAMA TUBAN

ABSTRACT. Keywords : Taxpayer compliance, The quality of service Account Representative. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha

KONTRIBUSI KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN AMBARAWA TESIS

ABSTRACT. Keyword : work stress, work performance, labor conflict, workload, working time, leadership influence. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: dimensi keadilan pajak, dan perilaku kepatuhan pajak

ABSTRACT. Keywords: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), firm size, and Cash Effective Tax Rate (CETR).

ABSTRAK. Kata kunci: Loyalitas, Disiplin, Kepuasan, Prestasi Kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA

ABSTRAK. Kata Kunci : Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, kepatuhan wajib pajak, mall Management. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

Skripsi S-1 OLEH: MICHAEL

ABSTRACT. Keywords : Self assessment system. vii. Universitas Kristen Maranatha

SILVIA VERI JAYANTI NIM Dijukan Oleh :

ABSTRAK. Kata kunci: leverage, ukuran perusahaan, capital intensity, agresivitas pajak. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PELAKSANAAN PP NO. 46 TAHUN 2013 TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN UMKM (Studi kasus UMKM di Wilayah Kota Semarang dan Kota Yogyakarta)

ABSTRACT. Keywords: The management commitment on service quality, training, empowerment, rewards, job satisfaction.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

ABSTRAK. Kata-kata kunci : ketersediaan fasilitas, pemberian insentif, kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR DAN INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING OLEH: YULIANTI LIWANG

Transkripsi:

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK PADA PELAKSANAAN SANKSI DENDA, PELAYANAN FISKUS DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi Nama : Agus Nugroho Jatmiko N I M : C4C002193 Kepada Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Tahun 2006

ABSTRACT Although sum of tax payers increased year to year, there are many obstacle which can be a burden in order to enhance tax ratio, one of them are tax compliance. Unfortunately, researchs which have been done tend to scrunitize tax compliance of Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). This research study tax compliance rate of tax payer in city of Semarang by using several variables which have been used in some previous research such as attitude toward fine sanction, attitude toward service of fiscus and attitude toward tax awareness. These variables chose because fitter to personal tax payer rather than Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) payer. The aims of this study is to analyse the impact of attitude toward fine sanction, attitude toward service of fiscus and attitude toward tax awareness on tax compliance. Population in this study are personal tax payers in city of Semarang. Based on data which obtained through KPP in Semarang, there were 29.006 effective personal tax payers in city of Semarang until year of 2003. To save time and cost, not all of those population became object in this study. Proportional sampling used to obtain sample. 100 sample was chose. Primary data collection method in this study is questionnaire. Multiple regression technique used to analyse data. Results show that attitude toward fine sanction, attitude toward service of fiscus and attitude toward tax awareness have a positive and significant impact toward tax compliance. Keywords : Tax compliance, attitude toward fine sanction, attitude toward service of fiscus and attitude toward tax awareness. IV

ABSTRAKSI Meskipun jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun semakin bertambah namun terdapat kendala yang dapat menghambat upaya peningkatan tax ratio, kendala tersebut adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Namun kebanyakan penelitian yang telah dilakukan cenderung hanya meneliti kepatuhan wajib pajak untuk Pajak Bumi dan Bangunan saja (PBB). Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang dengan menggunakan beberapa variabel bebas yang juga pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya seperti sikap WP terhadap sanksi denda, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap kesadaran perpajakan. Variabel ini dipilih karena cenderung lebih sesuai dengan WP OP dibandingkan variabel-variabel yang juga telah digunakan pada penelitian tentang WP PBB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap WP terhadap sanksi denda, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap kesadaran perpajakan pada kepatuhan WP. Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak orang pribadi (WP OP) yang ada di kota Semarang. Berdasarkan data dari KPP yang ada di kota Semarang, hingga akhir tahun 2003 tercatat sebanyak 29.006 WP OP yang merupakan WP OP efektif. Tidak semua WP OP efektif ini menjadi obyek dalam penelitian ini karena jumlahnya sangat besar dan guna efisiensi waktu dan biaya. Oleh sebab itu dilakukan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional sampling. Jumlah sampel ditentukan 100 orang. Metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan metode angket (kuesioner). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa sikap WP terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan WP. Kata kunci : Kepatuhan wajib pajak, sikap wajib pajak pada sanksi denda, sikap wajib pajak pada pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak pada kesadaran perpajakan. V

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL SERTIFIKASI HALAMAN PENGESAHAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I II III IV V VI X XI XII BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Perumusan Masalah..... 1.3. Tujuan Penelitian..... 1.4. Manfaat Penelitian....... TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Telaah Pustaka. 2.1.1. Teori Atribusi (Attribution Theory).. 2.1.2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory).. 2.1.3. Kepatuhan Wajib Pajak 2.1.4. Sikap Wajib Pajak. 2.1.4.1. Sikap Wajib Pajak Terhadap Pelaksanaan Sanksi Denda... 2.1.4.2. Sikap Wajib Pajak Terhadap Pelayanan Fiskus.. 2.1.4.3. Sikap Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Perpajakan... 2.2. Penelitian Terdahulu dan Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu... 2.2.1. Penelitian Terdahulu. 2.2.2. Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu 2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis.. 2.4. Hipotesis... METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data... 3.2. Populasi dan Sampel... 3.3. Definisi Operasional Variabel... 3.4. Teknik Analisis... 3.4.1. Asumsi Klasik... 3.4.1.1. Uji Normalitas Data. 1 9 10 10 12 12 14 16 17 19 20 22 23 23 28 29 30 33 35 37 40 41 42 IX

BAB IV BAB V 3.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas 3.4.1.3. Uji Multikolinieritas 3.4.2. Pengujian Hipotesis.. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Responden..... 4.2. Statistika Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian... 4.3. Uji Reliabilitas dan Validitas.. 4.4. Analisis Data... 4.4.1. Pengujian Asumsi Klasik.. 4.4.1.1. Uji Normalitas Data. 4.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas 4.4.1.3. Uji Multikolinieritas 4.4.2. Pengujian Hipotesis... 4.4.2.1. Pembahasan Hipotesis 1... 4.4.2.2. Pembahasan Hipotesis 2... 4.4.2.3. Pembahasan Hipotesis 3... 4.4.3. Pengujian Kelayakan Model... KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan.. 5.2. Saran 42 43 44 45 47 50 51 51 52 53 54 56 57 60 64 66 68 69 X

DAFTAR TABEL TABEL Halaman 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 2.1. 3.1. 3.2. 4.1. 4.2 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9. Peran Sumber Penerimaan Pajak Dalam APBN... Tax Ratio Tahun 1999-2003.. Perkembangan Wajib Pajak Dari Tahun 1991 Hingga 2002 Tingkat Kepatuhan WP OP di Kota Semarang Tahun 1999 Hingga 2003... Ringkasan Penelitian Terdahulu... Perhitungan Pengambilan Sampel Untuk Setiap KPP... Definisi Operasional Variabel... Demografi Responden... Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... Ringkasan Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Validitas... Hasil Uji Glejser Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Analisis Regresi Berganda... Statistika Deskriptif Item-Item Pertanyaan Variabel Sanksi. Statistika Deskriptif Item-Item Pertanyaan Variabel Fiskus. Statistika Deskriptif Item-Item Pertanyaan Variabel Sadar.. 2 3 4 5 26 37 39 46 47 51 54 55 57 59 62 66 XI

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. 4.1. 4.2. Kerangka Pemikiran Teoritis.. Histogram Standardized Residual.. PP Plot Standized Residual. Halaman 30 52 53 XII

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Kuesioner Penelitian Data Untuk Uji Reliabilitas dan Validitas Output Reliabilitas dan Validitas Data Penelitian Data Yang Digunakan Untuk Analisis Regresi Output Statistika Deskriptif Output Uji Heteroskedastisitas Output Analisis Regresi Berganda XIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah besar memerlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri tanpa harus bergantung dengan bantuan atau pinjaman dari luar negeri. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan negara harus dibiayai dari pendapatan negara, dalam hal ini yaitu penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak (M. Said, 2003). Penerimaan bukan pajak yaitu antara lain penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam (migas), pelayanan oleh pemerintah, pengelolaan kekayaan negara dan lain-lain bersifat sangat tidak stabil dengan besarnya ketergantungan penerimaan-penerimaan tersebut terhadap faktor eksternal, oleh karena itu satusatunya andalan pemerintah dewasa ini adalah penerimaan dari sektor perpajakan Kiryanto (2000). Peranan pajak terhadap pendapatan negara sangat dominan pada masa sekarang ini. Ini terjadi karena pajak adalah sumber yang pasti dalam memberikan kontribusi dana kepada negara karena merupakan cerminan dari kegotongroyongan masyarakat dalam pembiayaan negara yang diatur oleh perundang-undangan. Dari data APBN 1981/82 sampai dengan tahun 2003, perkembangan peranan pajak dalam APBN sangat fenomenal. APBN yang sejak tahun 1981/82 lebih bertumpu pada penerimaan sektor migas dan bantuan proyek makin bergeser pada

2 penerimaan pajak di tahun anggaran tahun 1991/92 dan seterusnya hingga sampai dengan data tahun 2003 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut ini. Tabel 1.1. Peran Sumber Penerimaan Pajak Dalam APBN Tahun 1980/81 1981/82 1985/86 1986/87 1990/91 1991/92 1995/96 1996/97 2001 2002 2003 Peran Pajak dan Cukai 24,67% 23,33% 28,99% 34,92% 39,88% 46,27% 58,23% 58,26% 61,61% 70,38% 71,60% Peran Penerimaan Bukan Pajak 2,69% 2,42% 6,53% 9,85% 4,28% 4,78% 10,02% 9,48% 1,59% 1,29% 4,73% Peran Penerimaan Migas 59,89% 61,97% 48,82% 28,95% 35,82% 28,92% 17,95% 20,73% 27,31% 21,05% 14,97% Sumber : Berita Pajak No. 1488/Tahun XXXV/1 April 2003. Penerimaan Pembangunan 12,74% 12,28% 15,65% 26,27% 20,03% 20,02% 13,50% 11,53% 9,49% 7,28% 8,70% Total APBN (Trilyun) 11.720,8 13.921,6 22.825,4 21.892,8 49.451,0 51.993,9 82.727,8 95.840,2 299.851,2 304.182,4 336.155,5 Dari Tabel 1. di atas maka dapat dilihat bahwa trend yang terjadi pada tahun 1980an adalah bahwa titik berat penghasilan negara bukan di peranan pajak, namun lebih bertumpu pada penerimaan migas dan bantuan proyek yakni dana pinjaman dan hibah dari luar negeri. Fenomena ini terjadi karena pada tahun tersebut secara teknis lebih mudah memperbesar produksi sektor migas dan meneriman bantuan luar negeri. Kondisi ini secara teoritis sangat rentan terhadap kelanjutan sumber-sumber penerimaan negara (M. Said, 2003). Kerentanan tersebut terjadi karena sektor migas merupakan sektor yang mengandalkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan makin lama cadangan migas akan

3 makin menipis, lebih lanjut sumber penerimaan dari bantuan luar negeri di masa mendatang harus dibayar kembali. Pada tahun 1990 an hingga berdasarkan data tahun 2003, terlihat bahwa titik tumpu dari penerimaan negara bergeser kepada penerimaan pajak. Bahkan peranan pajak makin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan beberapa tahun belakangan ini pemerintah sangat menitikberatkan peranan pajak dalam membiayai APBN, hal ini ditandai dengan makin meningkatnya target penerimaan pajak oleh Dirjen Pajak. Namun sayangnya terdapat kendala yang terjadi dalam memenuhi target penerimaan pajak oleh Dirjen Pajak (DJP) tersebut. Kendala tersebut adalah berupa tax ratio (merupakan jumlah pajak yang berhasil dipungut dibandingkan dengan Pendapatan Domestik Bruto) yang rendah. Berdasarkan data yang ada tax ratio Indonesia baru mencapai 13,03% (sumber : Berita Pajak No. 1488/Tahun XXXV/1 April 2003). Nilai tax ratio ini masih dapat ditingkatkan, karena selama beberapa tahun terakhir ini jumlah wajib pajak senantiasa bertambah. Meskipun demikian tetap ada kendala dalam upaya meningkatkan tax ratio. Pada Tabel 1.2. dan Tabel 1.3. berikut ini dapat dilihat tax ratio dan perkembangan wajib pajak dari tahun 1991 hingga 2002. Tabel. 1.2. Tax Ratio Tahun 1999 2003 Tahun Tax Ratio (Dalam Persen) 1999 12,29 2000 10.16 2001 11.72 2002 12.61 2003 13.03 Sumber : Berita Pajak No. 1488/Tahun XXXV/1 April 2003.

4 Tabel 1.3. Perkembangan Wajib Pajak Dari Tahun 1991 Hingga 2002 Tahun Jumlah Wajib Pajak 1991 1.250.526 1992 1.343.476 1993 1.447.185 1994 1.567.792 1995 1.692.426 1996 1.620.836 1997 1.941.860 1998 2.031.496 1999 2.154.643 2000 2.309.741 2001 2.711.250 2002 2.809.394 Sumber : Berita Pajak No. 1488/Tahun XXXV/1 April 2003. Meskipun jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun semakin bertambah namun terdapat kendala yang dapat menghambat upaya peningkatan tax ratio, kendala tersebut adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Solich Jamin (2001) secara langsung menyatakan bahwa perlu peningkatan kepatuhan pajak guna meningkatkan tax ratio. Berdasarkan penelitian Solich Jamin (2001) juga diketahui bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak badan (WP Badan) dan wajib pajak orang pribadi (WP OP) ternyata lebih tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak badan. Hal ini dapat terjadi karena WP badan lebih cenderung menggunakan konsultan pajak bahkan mempekerjakan karyawan yang secara khusus mengurusi masalah pajak perusahaan, berbeda dengan WP OP yang cenderung mengurusi sendiri masalah pajaknya. Di kota Semarang secara khusus, hingga tahun 2003 terdapat sebanyak 30.519 wajib pajak orang pribadi (WP OP) yang terdaftar dan sebanyak 29.006

5 WP OP yang efektif. Namun 18.701 WP OP yang menyampaikan SPT, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang hanya 64,47%. Berdasarkan data yang ada pula dapat dilihat bahwa ternyata tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang ternyata makin menurun dari tahun ke tahun. Pada Tabel 1.4. berikut ini dapat dilihat tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang dari tahun 1999 hingga 2003. Tabel 1.4. Tingkat Kepatuhan WP OP di Kota Semarang Tahun 1999 Hingga 2003 No. SPT Tahun WP Terdaftar 1. 1999 17.142 2. 2000 19.112 3. 2001 21.679 4. 2002 24.774 5. 2003 30.519 Sumber : KPL. KPP.9.7. WP Efektif 15.640 17.600 20.166 23.261 29.006 WP Yang Menyampaikan SPT 12.074 12.513 13.248 15.210 18.701 % Kepatuhan 77,19% 71,09% 65,69% 65,38% 64,47% Berdasarkan Tabel 1.4. di atas maka dapat dilihat bahwa dari tahun 1999 hingga tahun 2003, tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang senantiasa menurun. Hal ini tentu membutuhkan suatu kajian agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian guna mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kota Semarang. Beberapa penelitian tentang kepatuhan wajib pajak telah dilakukan oleh peneliti-peneliti. Solich Jamin (2001) meneliti mengenai perbedaan tingkat kepatuhan wajib pajak (gabungan WP Badan dan WP OP) yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Hasil

6 penelitian Solich Jamin adalah bahwa terdapat perbedaan tingkat kepatuhan wajib pajak yang signifikan antara periode sebelum krisis ekonomi dan periode sesudah krisis ekonomi. B.M. Sitorus (2003) juga melakukan penelitian yang relatif serupa dengan penelitian Solich Jamin, hanya saja B.M. Sitorus (2003) secara khusus melakukan penelitian tentang kepatuhan wajib pajak badan pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi pada WP badan pada KPP Jakarta Mampang Prapatan. Penelitian B.M. Sitorus dilakukan dengan melakukan uji beda pada kedua periode tersebut. Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kepatuhan wajib pajak badan pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Kiryanto (2000) secara khusus melakukan penelitian terhadap tingkat kepatuhan WP Badan di DIY. Penelitian Kiryanto (2000) dilakukan dengan menggunakan variabel bebas lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian. Hasil penelitian Kiryanto (2000) adalah bahwa lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Suhardito (1996) berupaya untuk memperoleh bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerimaan PBB di kota Surabaya. Hasil penelitian Bambang Suhardito (1996) adalah bahwa faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak seperti kesadaran bernegara, pemahaman WP tentang UU, persepsi penghindaran pajak, persepsi tentang beban PBBdan status rumah WP tidak berpengaruh signifikan. Fraternesi (2001) juga melakukan penelitian yang relatif sama dengan Bambang Suhardito

7 (1996) dengan obyek penelitian di kota Bengkulu. Terdapat beberapa faktor yang tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB yaitu lama tinggal WP, pendapat WP tentang beban PBB dan rasio permanent difference. Sulud Kahono (2003) melakukan penelitian dengan kepatuhan wajib pajak PBB sebagai variabel terikat. Variabel bebas yang digunakannya adalah sikap WP terhadap prioritas pembangunan daerah, sikap WP terhadap sanksi denda PBB, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap penghindaran PBB. Hasil penelitian Sulud Kahono (2003) tersebut adalah variabel bebas yang digunakan baik secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan WP PBB. Hampir sama dengan penelitian Sulud Kahono (2003), Suyatmin (2004) juga menggunakan beberapa variabel yang sama yaitu sikap WP terhadap pembangunan daerah, sikap WP terhadap sanksi denda PBB, dan sikap WP terhadap pelayanan fiskus. Suyatmin (2004) menggunakan pula variabel sikap WP terhadap kesadaran bernegara dan sikap WP terhadap kesadaran perpajakan sebagai variabel bebas. Hasil penelitian Suyatmin (2004) juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan WP PBB. Dari uraian mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa penelitian-penelitian yang telah ada cenderung melakukan uji beda kepatuhan WP sebelum dan sesudah krisis ekonomi (misalnya penelitian Solich Jamin, 2001 dan B.M. Sitorus), secara khusus mengkaji kepatuhan WP Badan (misalnya penelitian Kiryanto, 2000) dan mengkaji WP PBB

8 (misalnya penelitian Bambang Suhardito, 1996; Fraternesi, 2001; Sulud Kahono, 2003; Suyatmin, 2004). Belum terdapat penelitian yang secara khusus mengkaji tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi (WP OP), padahal data yang ada (Tabel 1.4.) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan WP OP terutama di kota Semarang cenderung menurun tahun demi tahun. Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan WP OP di kota Semarang. Penelitian ini dilakukan di Semarang karena berdasarkan data dari KPP di kota Semarang (KPL.KPP.9.7.) diketahui bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak menurun dari tahun ke tahun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa variabel bebas yang juga pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya seperti sikap WP terhadap sanksi denda, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap kesadaran perpajakan. Variabel ini dipilih karena cenderung lebih sesuai dengan WP OP dibandingkan variabel-variabel yang juga telah digunakan pada penelitian tentang WP PBB. Sebagai contoh sikap wajib pajak terhadap pembangunan daerah dipandang kurang relevan untuk digunakan dalam penelitian WP OP karena pajak (bukan PBB) dari WP OP maupun WP Badan dikelola langsung oleh pemerintah pusat bukan pemerintah daerah sebagaimana PBB. Variabel sikap WP terhadap kesadaran bernegara lebih bersifat umum, dan secara khusus hal tersebut dapat dicerminkan oleh kesadaran wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan.

9 1.2. Perumusan Masalah Masalah yang terjadi pada saat ini adalah bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi (WP OP) di kota Semarang cenderung menurun dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan WP OP di kota Semarang sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan masalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan WP OP di kota Semarang?. Sementara itu beberapa penelitian yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan wajib pajak cenderung mengkaji WP Badan maupun WP PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Hal ini tentu menimbulkan kesenjangan penelitian yang membutuhkan penelitian yang secara khusus mengkaji WP OP. Variabel-variabel yang diperkirakan mempengaruhi tingkat kepatuhan WP OP adalah sikap WP terhadap sanksi denda, sikap WP terhadap pelayanan fiskus dan sikap WP terhadap kesadaran perpajakan. Variabel ini dipilih karena cenderung lebih sesuai dengan WP OP dibandingkan variabel-variabel yang juga telah digunakan pada penelitian tentang WP PBB (Sulud Kahono, 2003 dan Suyatmin, 2004). Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah sikap wajib pajak pada sanksi denda berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak? 2. Apakah sikap wajib pajak pada pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?

10 3. Apakah sikap wajib pajak pada kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh dari sikap wajib pajak pada sanksi denda terhadap kepatuhan wajib pajak. 2. Untuk menganalisis pengaruh dari sikap wajib pajak pada pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak 3. Untuk menganalisis pengaruh dari sikap wajib pajak pada kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Dirjen Pajak, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran perihal variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi (WP OP). 2. Bagi KPP secara umum, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai tindakan yang dapat diambil KPP guna meningkatkan kepatuhan WP OP yang dilayaninya. 3. Bagi pihak akademisi dan peneliti yang tertarik untuk melakukan kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat memberikan bukti empiris

11 dan memberikan sumbangan dalam pengembangan teori perpajakan dan akuntasi keperilakuan.