Paradigma baru di bisnis telekomunikasi ini sudah barang tentu juga akan berimbas pada kebijakan dan strategi perusahaan itu sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. informasi dan telekomunikasi (infocomm) serta penyedia jasa dan jaringan

DAFTAR ISI. IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Profil Perusahaan Induk Sejarah Singkat.. 31

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)

METODOLOGI PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis kebijakan pajak..., Wiwiet Septiana Rosario, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

3 BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978

Analisa Kasus Penggabungan Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PEMBANGUNAN FASTEL USO WHITE PAPER PELUANG USAHA DI BIDANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Indosat Ooredoo

Menyikapi Restrukturisasi Dan Privatisasi Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini,

PERSEPSI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN PULSA (Studi Kasus Pada PT. Telkom Datel Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi Telekomunikasi Seluler, saat ini sudah tergolong tinggi yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENGANTAR. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN.

RINGKASAN HASIL KAJIAN PLATFORM KOMPETISI PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVRSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh

BAB II BAB 1 DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (value of the firm). Pilihan yang dilakukan manajemen bukanlah suatu. dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi merupakan tindakan yang bersifat dinamis dan terus menerus, serta

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

BAB II DESKRIPSI PT. INDOSAT TBK

BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembanganya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) yang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial manusia tidak pemah bisa lepas dari interaksi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

No Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi. Teknologi telekomunikasi. berkomunikasi, berikut perkembangan teknologi telekomunikasi:

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

Pemahaman Terhadap UU.36 / 1999 Tentang Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk

BAB III TINJAUAN UMUM. didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

Analisis Kebijakan Regulasi Indonesia untuk Penyelenggaraan IMS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Desember

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. INDOSAT Tbk SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Industri Telekomunikasi di Indonesia. baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Industri Hilir Migas merupakan penyediaan jasa/kegiatan usaha yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup di era telekomunikasi, kini menuju era full competition, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB I PENDAHULUAN. Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian PT Indosat, Tbk Indosat merupakan kependekan dari Indonesian Satelite Corporation, didirikan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A...A1 ANTARMUKA SISTEM...A2 LAMPIRAN B...B1 LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTEK...B2 LAMPIRAN C...C1 ABSENSI KERJA PRAKTEK...

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan lingkungan ekonomi global, liberalisasi dan laju kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika yang berlangsung sangat dinamis, telah mendorong lahirnya lingkungan telekomunikasi yang jauh berbeda dengan keadaan yang telah berlaku begitu lama sebelumnya. Perubahan yang amat mendasar ini menimbulkan realita baru pada penyelenggaraan telekomunikasi di seluruh dunia. Secara garis besar, wujud perubahan dan realita baru ini berupa : a. Beralihnya fungsi telekomunikasi dari utilitas menjadi komoditi perdagangan. b. Bergesernya fungsi pemerintah dari memiliki, membangun dan menyelenggarakan telekomunikasi ke menentukan kebijakan, mengatur, mengawasi dan mengendalikannya. c. Peningkatan peran swasta sebagai investor prasarana dan penyelenggara jasa telekomunikasi. d. Transformasi struktur pasar telekomunikasi dari monopoli ke persaingan. e. Diakuinya secara umum bahwa di era reformasi, telekomunikasi berperan sebagai salah satu faktor penting dan strategis dalam menunjang dan meningkatkan daya saing ekonomi suatu bangsa. Di Indonesia, reformasi sektor telekomunikasi juga sedang terjadi, yang ditandai oleh pengesahan Undang-undang nomor 36/1999 tentang telekomunikasi yang telah diberlakukan sejak bulan September 2000. Perubahan kondisi lingkungan ini, akan menyebabkan bermunculannya jasa-jasa alternatif dan pemain-pemain baru. Dengan demikian untuk dapat terus tumbuh dan berkembang, para operator telekomunikasi terutama untuk jasa telekomunikasi internasional dihadapkan pada persaingan yang semakin tajam, dan ditantang untuk terus dapat memenuhi permintaan pelanggan akan kualitas dan ragam jasa yang meningkat namun dengan harga yang murah.

Paradigma baru di bisnis telekomunikasi ini sudah barang tentu juga akan berimbas pada kebijakan dan strategi perusahaan itu sendiri. Salah satu hal yang akan menjadi perhatian serius bagi pengambil keputusan di tingkat atas adalah bagaimana perusahaan dapat terus eksis dan mampu berkompetisi di dunia telekomunikasi. Proses transformasi dan penetapan kembali visi dan misi perusahaan merupakan salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Salah satu perubahan yang cukup signifikan, yang diatur dalam undangundang telekomunikasi tahun 2000 adalah perihal dicabutnya hak eksklusivitas yang selama ini dinikmati oleh 2 (dua) perusahaan telekomunikasi di Indonesia, yaitu PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia Tbk yang bergerak di bidang penyelenggaraan telekomunikasi lokal dan SLJJ, serta PT (Persero) Indosat Tbk yang bergerak di bidang penyelenggaraan telekomunikasi SLI. Pencabutan hak eksklusivitas ini tentu saja akan mengubah peta kompetisi di bisnis telekomunikasi yang selama ini memang dimonopoli oleh kedua BUMN, meskipun untuk penyelenggaraan telekomunikasi SLI selama ini telah berlaku sistem duopoli (Indosat dengan Satelindo). Dalam undang-undang telekomunikasi sebelumnya, hak eksklusivitas untuk PT Telkom diberikan sampai tahun 2005 untuk telekomunikasi SLJJ, dan tahun 2010 untuk telekomunikasi lokal, sedangkan untuk telekomunikasi SLI PT Indosat diberikan sampai dengan tahun 2004. Kejadian lain yang cukup signifikan berpengaruh pada perubahan lingkungan strategis perusahaan, adalah yang terkait dengan transaksi kepemilikan silang (cross ownership) antara PT (Persero) INDOSAT Tbk. dengan PT (Persero) TELKOM Tbk. Seperti yang disebutkan pada awal pendahuluan ini bahwa sebagai bagian dari program restrukturisasi industri telekomunikasi di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang nomor 36 tahun 1999 yang mulai berlaku sejak tanggal 8 September 2000. Undang-undang Telekomunikasi baru tersebut mengatur tentang petunjuk utama bagi restrukturisasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, ketentuan mengenai pemain baru dan peningkatan struktur industri yang lebih kompetitif. Restrukturisasi berdasarkan UU telekomunikasi menghapus monopoli

pengendalian dengan tujuan untuk menciptakan iklim persaingan yang sehat serta menghapus diskriminasi dan praktek-praktek yang bersifat membatasi pengembangan kegiatan usaha. Pada tahun 2000, Pemerintah dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah menandatangani suatu surat kesepakatan mengenai Program Perbaikan Ekonomi Indonesia. Surat kesepakatan tersebut mengatur, antara lain, bahwa Indosat dan Telkom akan diarahkan untuk berkompetisi dan oleh karenanya Indosat dan Telkom akan menyelesaikan kepemilikan silang (cross ownership) mereka dalam beberapa anak perusahaannya. Terkait dengan kondisi lingkungan strategis di atas, PT (Persero) INDOSAT Tbk. sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional untuk umum, perlu untuk melakukan transformasi dan peninjauan kembali strategi perusahaan, utamanya strategi yang terkait dengan portofolio bisnis perusahaan. Selama tiga tahun terakhir ini, PT (Persero) INDOSAT Tbk telah mengembangkan suatu rencana usaha terpadu untuk memanfaatkan kesempatan yang mungkin muncul dan melakukan transformasi usaha dari sebelumnya yang lebih berfokus pada penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional menjadi penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi yang lengkap, sejalan dengan restrukturisasi industri yang dijalankan oleh Pemerintah. Rencana usaha yang dimaksud tersebut dinamakan dengan strategi 4 in 1. Strategi ini dimaksudkan untuk menjadikan perusahaan sebagai penyelenggara telekomunikasi yang terintegrasi penuh dengan kemampuan untuk melakukan penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi secara lengkap (FNSP) dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Transformasi usaha ini akan membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya untuk menjadi perusahaan komunikasi dan broadband multimedia. Sebagai persiapan untuk pengembangan kegiatan usahanya, perusahaan telah memiliki dasar yang kuat melalui jasa sambungan langsung internasional dan pengembangan jasa seluler. Sejalan dengan pelaksanaan strategi 4 in 1, perusahaan telah mereorganisasi kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) kegiatan usaha, yaitu (i) backbone, (ii) telekomunikasi tetap, (iii) telekomunikasi bergerak, dan (iv)

internet dan multimedia. Kegiatan usaha tersebut akan dikembangkan secara bertahap dengan menyediakan jaringan berbasis protokol internet. Terkait dengan rencana strategis di atas, maka perusahaan meyakini bahwa proses penyelesaian transaksi kepemilikan silang antara Indosat dengan Telkom akan sejalan dengan tujuan yang telah digariskan dalam strategi perusahaan. Transaksi yang dilakukan secara efektif akan memberikan peluang yang lebih besar bagi perusahaan dalam menjalankan strategi 4 in 1 nya, yaitu dengan cara mengambil alih pengendalian penyelenggara jaringan dan/atau jasa telekomunikasi pada Satelindo dan Lintasarta. Di bawah ini adalah gambaran komposisi susunan pemegang saham sebelum dan sesudah transaksi penyelesaian kepemilikan silang dilakukan : Pemerintah Publik 35,0% 65,0% INDOSAT Publik 66,2% 33,8% TELKOM Telkomsel Satelindo Lintasarta Indosat : 35,0% Indosat : 7,5% Indosat : 32,6% Telkom : 42,7% Telkom : 22,5% Telkom : 37,7% KPN : 17,3% Bimagraha : 45,0% Lainnya : 29,7% Setdco : 5,0% DeTe Asia : 25,0% Gambar 1. Susunan Pemegang Saham Sebelum Transaksi Kepemilikan Silang Sumber : Prospektus Transaksi Kepemilikan Silang Indosat-Telkom Selain transaksi kepemilikan silang di atas, masih ada tambahan transaksi kepemilikan yaitu pengalihan aset Telkom unit KSO IV Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Namun transaksi ini bersifat conditional, yaitu dengan syarat tambahan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Dalam perjalanannya ternyata transaksi pengalihan aset KSO IV ini batal, sehingga tidak termasuk kedalam transaksi penyelesaian kepemilikan silang.

Publik 35,0% Pemerintah Publik 65,0% 66,2% 33,8% INDOSAT TELKOM Indosat : Bimagraha Satelindo Indosat : 30,0% Bimagraha : 45,0% DeTe Asia : 25,0% Lintasarta Indosat : 70,3% Lainnya : 29,7% Telkomsel Telkom : 77,7% KPN : 17,3% Setdco : 5,0% Gambar 2. Susunan Pemegang Saham Setelah Transaksi Kepemilikan Silang Sumber : Prospektus Transaksi Kepemilikan Silang Indosat-Telkom Pada saat tesis ini disusun, kepemilikan Indosat di Satelindo telah menjadi 100% menyusul pembelian saham DeTe Asia sebesar 25%. Sehingga saat ini anak perusahaan Indosat yang kepemilikannya di atas 50% (consolidated affiliated) adalah PT. Satelindo sebesar 100%, PT. Indosat Multi Media Mobile (IM-3) sebesar 99,5%, PT. Indosat Mega Media (IM-2) sebesar 99.84%, PT. Aplikanusa Lintasarta sebesar 69,5%, PT. IndosatCom sebesar 99,94% dan PT. Sisindosat sebesar 95,64%. Dengan jumlah portofolio bisnis yang cukup besar, PT (Persero) Indosat Tbk. sebagai induk perusahaan menamakan kelompok portofolio bisnisnya dengan nama Indosat Group. Problematika dan permasalahan yang dihadapinya juga akan semakin bertambah, utamanya terkait dengan strategi dan posisi dari setiap perusahaan di dalam Indosat Group tersebut. Hal mendesak yang harus dihadapi oleh Indosat saat ini adalah bagaimana menyusun kembali strategi antara perusahaan induk dengan anak perusahaannya, serta bagaimana pola pengembangan yang akan dilakukan kepada setiap anak perusahaan agar dapat tercapai suatu sinergi yang lebih baik.

1.2. Perumusan Masalah Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus pada masalah yang dimaksud di atas, perlu dilakukan perumusan masalah yang meliputi beberapa pertanyaan di bawah ini : a. Bagaimana perusahaan menentukan dan mengetahui posisi masingmasing portofolio bisnisnya. b. Bagaimana perusahaan menentukan prioritas pengembangan dan rencana investasi masing-masing portofolio bisnisnya. c. Bagaimana perusahaan mengukur dan menilai antara strategi perusahaan induk dengan anak perusahaannya. d. Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan posisi portofolio bisnis perusahaan dalam menghadapi kompetisi di lingkungan industri yang dihadapinya. e. Apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap strategi anak perusahaan yang tidak sesuai dengan strategi perusahaan induk. f. Bagaimana tingkat persaingan yang dihadapi oleh setiap portofolio bisnis perusahaan di lingkungan industri yang dihadapinya. g. Berapa besar kekuatan yang dimiliki oleh setiap portofolio bisnis perusahaan, dan berapa besar potensi pasar yang dihadapinya. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui posisi portofolio bisnis yang dimiliki oleh PT. Indosat, utamanya anak perusahaan yang kepemilikannya di atas 50% (consolidated affiliated). b. Menentukan urutan prioritas pengembangan portofolio bisnis PT. Indosat. c. Menentukan kesesuaian antara strategi PT. Indosat dengan strategi unit bisnis yang dimilikinya. d. Menentukan arah strategi unit bisnis PT. Indosat.