FENOMENA EKONOMI SYARI AH MENGUSIK STANDAR AKUNTANSI. Nur Hidayat *) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan lembaga keuangan syariah di tengah masyarakat di Indonesia

BAB V PENUTUP. Surabaya di JL.Raya Darmo Surabaya. Bank syariah adalah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

Oleh: Budi Santoso NIM.F BAB I PENDAHULUAN. dan semakin lengkapnya lembaga keuangan syariah di negeri ini, yakni dengan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB VI PENUTUP. (Akuntansi Murabahah) dan fikih muamalah. Dalam rangka meningkatkan dan

LABA DALAM AKUNTANSI SYARI AH. Fitri Kurniawati. STAIN Jurai Siwo Metro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan berkembang pesat di Indonesia, oleh karena itu dibuat UU No. 38

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB I PENDAHULUAN. dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah : dengan menggunakan pendekatan Laba Rugi.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)

Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB V PENUTUP. berdasarkan prinsip syariah, di dalam bank syariah tidak menggunakan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. Juni 2006, h Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian ini. Berikut dipaparkan hasil penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

BAB V PENUTUP. Income Statement dan Shariah Value Added Statement tahun 2007 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

STANDAR AKUNTANSI SYARI AH (Paradigma Baru Sistem Akuntansi Di Indonesia) Hardiwinoto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB I PENDAHULUAN. didominasi oleh dua subsektor utama, yaitu fashion yang memberi kontribusi hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB V PENUTUP. prosedur konvensional, meskipun mereka berpendapat bahwa pemahaman. prosedur audit entitas syariah itu sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. ditulisnya buku oleh Lucas Pacioli yang menyinggung tentang pembukuan/double

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

Afifudin, SE., M.SA., Ak. atau (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dari ditulisnya buku oleh Lucas Pacioli yang menyinggung tentang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA PERIODE TAHUN (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhankebutuhan. yang harus dipenuhi. Seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Praktik ekonomi yang terjadi saat ini, baik yang dilakukan para praktisi maupun para

Afifudin, SE., M.SA., Ak. atau (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sistem perbankan di Indonesia terbagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah

AKUNTANSI ISTISHNA. Materi: 9. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PENDAHULUAN Sesuai dengan perkembangan teknologi sekarang, maka dunia usahapun ikut berkembang pula dengan semakin banyaknya perusahaan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

Arti pentingnya Laporan Keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini masih banyak umat islam yang memiliki pemahaman yang salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sofyan Syafri Harahap (2008:201)

BAB I PENDAHULUAN. munculnya lembaga keuangan baik perbankan, non perbankan serta perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi secara konvensional dipahami sebagai prosedur rasional yang digunakan untuk

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

BAB V PENUTUP. Dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan: 1. Persepsi mahasiswa Muslim dan non-muslim STIE Perbanas mayoritas tidak

5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah :

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 56 /MENHUT-II/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PUSAT PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HUTAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga

Materi: 11 AKUNTANSI MUSYARAKAH (Partnership)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

PANDANGAN TENTANG EKONOMI ISLAM Oleh * Salman Saesar * Ketentraman akan dapat dicapai apabila keseimbangan kehidupan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

Laporan Keuangan: Neraca

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Perbankan Syariah di Indonesia. Mata Kuliah Pra Syarat : Pengantar Ekonomi Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa, kepercayaan. pengelola bank maupun masyarakat pengguna jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. Aturan ekonomi yang ada dalam Al-Qur an dan Al-Hadits, telah. mengatur sistem ekonomi dengan teliti melalui nilai-nilainya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri perbankan yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) mulai terasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

Transkripsi:

Nur Hidayat 2003 JIM Vol.2 N0.1 Maret FENOMENA EKONOMI SYARI AH MENGUSIK STANDAR AKUNTANSI Nur Hidayat *) ABSTRAK Dalam praktik ekonomi kebutuhan informasi akuntansi tidak dapat dibantahkan, begitupun dalam praktik ekonomi syari ah. Namun demikian, standar akuntansi yang hanya mengatur praktik ekonomi secara umum akan sangat tidak representatif bila digunakan sebagai rujukan dalam menyusun laporan keuangan akuntansi syari ah. Fenomena ekonomi syari ah bagaimanapun akan tetap mengusik standar akuntansi dan konvensi-konvensi akuntansi lainnya. Setidaknya pertanyaan besar terhadap standar sebagian telah terjawab dengan diterbitkannya PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syari ah, meskipun ini bukan merupakan jawaban yang utuh dalam menjawab fenomena ekonomi syari ah diluar perbankan. Kata kunci: ekonomi syari ah, standar akuntansi PENDAHULUAN Perkembangan praktik perbankan syari ah yang merupakan bagian dari representasi praktik ekonomi syari ah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kemajuan yang berarti, ditandai dengan pertumbuhan perbankan yang menjalankan prinsip-prinsip syari ah dan yang lebih kongkritnya aset perbankan syari ah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Perkembangan perbankan harus dapat diimbangi dengan perkembanganperkembangan berbagai pendukung agar perbankan syari ah tetap dapat eksis dan tidak mengalami berbagai kesulitan karena lemahnya perangkat pendukungnya. Standar akuntansi merupakan suatu perangkat pendukung yang sangat menentukan suksesnya operasi perbankan syari ah, dari standar tersebut akan mengatur sistem informasi akuntansi. Namun demikian, perbankan syari ah di Indonesia lebih dahulu *) Konsultan Akuntansi Pada MAP Consultant Bandung Fenomena Ekonomi 78

lahir yang tepatnya pada tahun 1992 [Bank Muamalat Indonesia] mulai beroperasi, sedangkan standar akuntansinya baru lahir tahun 2002 [PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syari ah], berarti setelah sepuluh tahun perbankan syari ah berjalan tanpa arah akuntansi (standar). Bagi akuntan, fenomena ini cukup menarik bahkan dalam salah satu seminar di Bandung, akuntan yang cukup dikenal Drs. Akhmadi Hadibroto [kini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia] menyatakan bahwa sampai tahun 2001 [sebelum dikeluarkannya PSAK No.59] akuntan tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan perbankan syari ah, karena ketidakjelasan standar yang diacu. Jelas, hal ini menuntut diubahnya standar yang telah ada atau paling tidak diterbitkannya standar yang baru [khusus untuk praktik ekonomi syari ah]. LAPORAN KEUANGAN KEBUTUHAN MASA AKAN DATANG Menurut Tuanakotta (1986:251) salah satu tujuan akuntansi [laporan keuangan] adalah untuk mengkomunikasikan informasi-informasi yang timbul dari transaksi-transaksi perusahaan. Pada dasarnya transaski perusahaan ini terdiri dari pertukaran barang-barang dan pertukaran jasa-jasa antara entitas yang satu dengan lainnya. Namun demikian bila dikaji lebih mendalam hal ini jelas mengandung beberapa kelemahan dan kekurangan, seperti berikut ini: (1) Akuntansi Konvensional tidak mengakui pertukaran atau perubahanperubahan modal manusia (human capital). (2) Akuntansi Konvensional tidak mengakui atau tidak memperhitungkan pertukaran anatara entitas perusahaan dengan lingkungan kemasyarakatan (sosial environment). (3) Transaksi yang diakui adalah transaksi yang telah lewat, sedangkan keadan keuangan dan hasil usaha dikemudian hari tidak dicerminkan dalam ikhtisar keuangan. (4) Akuntansi Konvensional mengakui adanya biaya bunga utang (cost of debt) tetapi tidak mengakui biaya modal (cost of capital). (5) Meluasnya penyebaran perusahaan lintas negara dan lintas benua menghendaki adanya suatu prinsip akuntansi yang berlaku secara universal (lihat pula Belkaoui, 1981:338). Fenomena Ekonomi 79

Tuntutan perubahan-perubahan terhadap beberapa hal dalam praktik akuntansi yang selama ini telah menjadi konvensi berkembang sesuai dengan tuntutan penggunanya, serta manfaat yang diharapkan dari informasi yang disajikan oleh akuntansi. FENOMENA PERBANKAN SYARI AH MENGUSIK STANDAR Maraknya perkembangan ekonomi Islam (ekonomi syari ah) menuntut adanya suatu sistem akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi syari ah, karena syari ah berfungsi sebagai sebuah referensi etik yang menuntun penilaian dan pemilihan praktek akuntansi (Triyuwono, 2000:322-323). Menurut Harahap (1999:11) mempelajari [akuntansi syari ah] merupakan suatu keharusan dalam menjalankan ekonomi yang semakin mengglobal. Dengan demikian, menjadi sangat signifikan mendalami akuntansi syari ah, maka tidak berlebihan bila kecenderungan akuntansi masa depan akan mempertimbangkan pula aspek-aspek yang berkait dengan ketentuan syari ah. Alam (1991 dalam Triyuwono, 2000:317) berpendapat bahwa dengan adanya perubahan dalam norma dan keyakinan masyarakat, standar-standar dan konvensi-konvensi perlu disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan. Sebagai konsekuensi praktik Ekonomi Islam yang mempunyai pengaruh langsung pada kebijakan dan prosedur akuntansi seperti sistem bebas bunga, pelaksanaan zakat, ketaatan pada etika bisnis tertentu, akuntansi akan memainkan peranan tertentu untuk mendukung agar praktik ini berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar syari ah yang dianut. Hal ini dapat pula diartikan bahwa kebutuhan untuk merekonstruksi akuntansi agar memenuhi aktivitas bisnis yang didasarkan oleh nilai-nilai syari ah sangat diperlukan (Triyuwono, 2000:317). Secara normatif Al-Qur an telah berpesan dalam surat (2:282) yang mewajibkan adanya pembukuan dalam muamalah [transaksi ekonomi] hal ini merupakan benang merah yang menguhubungkan perlunya informasi baik dalam ekonomi konvensional maupun dalam praktik ekonomi yang dijalankan dengan menggunakan prinsip-prinsip syari ah. Kalau Al- Qur an berbicara akuntansi bukanlah hal yang aneh karena Allah telah menyatakan Fenomena Ekonomi 80

beberapa kali bahwa Al-Qur an merupakan petunjuk bagi manusia, diantaranya terdapat dalam Al-Qur an (2:2) dan dalam surat lain Allah menegaskan diturunkannya Al-Qur an adalah untuk menjelaskan segala urusan [permasalahan] (QS, 16:89). Implementasi dalam praktiknya untuk menjalankan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Tuhan. Ternyata Nabi Muhammad saw. telah menaruh perhatian [terhadap akuntansi], perhatian tersebut didasari dengan keinginan membersihkan muamalah maliah (keuangan) dari unsur-unsur riba dan dari segala bentuk penipuan (ketidakjujuran), pembodohan, pemerasan, dan segala usaha untuk mengambil harta orang lain secara batil. Perhatian tersebut diwujudkan dengan mendidik secara khusus beberapa orang sahabat untuk menangani profesi (akuntansi) dan diberi sebutan khusus hafazhul al-amwal (Syahatah, 2001:20). Menurut Mannan (1992:21) individu [termasuk perusahaan, karena di dalam perusahaan melibatkan para individu] harus memperhitungkan perintah [syari ah] kitab suci (Al-Qur an dan Sunnah) dalam melaksanakan aktivitasnya [termasuk aktivitas ekonomi]. Apa yang dikatakan oleh Mannan di atas sangat relevan dengan pernyataan Allah dalam Al- Qur an (3:109) hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan [termasuk urusan ekonomi/akuntansi]. Maka individu [Muslim] sudah sepatutnya menaati perintah membayar zakat (lihat, QS, 2:43) atas harta (kekayaan) yang dimiliki oleh seorang Muslim. Hal ini kemudian berkait dengan bagaimana menghitung dan memberikan informasi tentang harta, utang, modal, perhitungan laba-rugi dan perhitungan kewajiban zakat, yang kesemuanya ini menuntut adanya akuntansi. Perkembangan bisnis yang menggunakan prinsip-prinsip syari ah merupakan fenomena baru dalam kancah perekonomian Indonesia, pada awal paradigma ekonomi Islam ditawarkan di Timur Tengah sekitar tahun 1970-an oleh beberapa cendikia Muslim yang konsen terhadap ekonomi semisal MA. Mannan, Yusuf al-qardhawi, dan yang lainnya, di Indonesia boleh dicatat adanya nama yang cukup populer dalam perkembangan ekonomi Islam antara lain, Syafi i Antonio dan Dawam Rahardjo. Fenomena Ekonomi 81

langkah berikutnya berdiri beberapa entitas bisnis bank dan nonbank perkembangan ini menuntut adanya piranti-piranti dan sistem-sistem yang dapat mendukungnya, akuntansi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas ekonomi menjadi tuntutan untuk dapat memenuhi kebutuhan adanya sistem ekonomi baru (yang disebut ekonomi syari ah), sehingga apabila ekonomi syari ah telah menjadi hal yang menyatu dengan aktivitas ekonomi masyarakat maka selayaknya konvensi akuntansi dapat memenuhi kebutuhan pemakainya, walaupun hingga saat ini konvensi masih memberikan proteksi adanya format laporan akuntansi yang berbeda dengan yang telah ada. STANDAR PENYESUAIAN KEBUTUHAN PEMAKAI AKUNTANSI Menurut Mott (1999:5) adanya standar akuntansi adalah bertujuan untuk memperketat peraturan dan menekan penggunaan akuntansi kreatif. Namun lebih lanjut Mott (1999:5) menyatakan standar tersebut akan menambah atau pada beberapa segi akan diganti sepenuhnya standar praktik akuntansi yang lama. Karim (1990, dalam Triyuwono, 2000:314) berpendapat bahwa akuntansi [konvensional] yang sudah diadopsi dan diaplikasikan dalam bank Islam [lembaga-lembaga ekonomi syari ah] mempunyai komitmen untuk menyesuaikan diri dengan ide-ide pokok syari ah, mempertegas bahwa konvensi akuntansi dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan. Adanya indikasi bahwa kecenderungan akuntansi masa depan (creative accounting) akan mempertimbangkan untuk memasukkan aspek-aspek lainnya dari aspekaspek yang telah menjadi konvensi (kesepakatan) [mis. aspek syari ah] bukanlah hal yang mustahil. Bahkan perubahan sistem akuntansi sangat diperlukan dalam waktu yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim (Alam, 1991 dalam Triyuwono, 2000:319). Pada saat tesis ini ditulis, Dewan Standar Akuntansi telah selesai menyusun dan mengeluarkan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syari ah, ini membuktikan bahwa konvensi telah menyadari kebutuhan terhadap standar akuntansi dalam menjalankan Fenomena Ekonomi 82

ekonomi dengan prinsip-prinsip syari ah dan membuktikan betapa akuntansi syari ah juga turut menjadi perhatian dari berbagai kalangan, termasuk kalangan profesi dan pemerintah. Beberapa hal yang disampaikan oleh Belkaoui (1981) dan Tuanakotta (1986b) mengenai tuntutan informasi akuntansi masa akan datang memiliki relevansi yang tinggi bila dihubungkan dengan penuturan Karim (1990), Alam (1991), Triyuwono (2000), dalam hal kebutuhan laporan keuangan akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari ah [prinsipprinsip ekonomi syari ah dan prinsip-prinsip Akuntansi Syari ah], dan relevan pula dengan apa yang dikatakan oleh Mott (1999) bahwa sesuai dengan tuntutan penggunanya standarstandar akan berubah menyesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini akan semakin terang adanya, dengan telah diselesaikannya Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Perbankan Syari ah pada tahun 2001 yang selanjutnya telah disyahkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan Syari ah pada tanggal 1 Mei 2002 dan secara resmi wajib diterapkan mulai 1 Januari 2003 sebagai konvensi yang sah dalam kacamata normatif akuntansi. Pengembangan standar akuntansi keuangan bank syari ah di tingkat Ianternasional telah dimulai sejak tahun 1987. Sedikitnya lima valume telah terkumpul dan tersimpan di perpustakaan Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank (IDB). Studi ini telah mendorong pembentukan Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (Organisasi Akuntansi Keuangan untuk Bank dan lembaga Keuangan Islam) yang didaftarkan sebagai organisasi nirlaba di Bahrain pada tahun 1411 H. (1991) (Antonio, 2002:199-200). Dengan memadukan prediksi Belkaoui (1981); Tuanakotta (1986b) tentang kebutuhan akuntansi [laporan keuangan] masa akan datang, dan konsep-konsep pemikiran tentang Akuntansi Syari ah dalam penyajian laporan keuangan, akan mengarah pada bentuk laporan keuangan yang berisi tentang tanggung jawab sosial, juga tanggung jawab kepada Tuhan sesuai dengan tuntutan syari ah. Menurut Harahap (2001:217-218) untuk memfasilitasi pertanggungjawaban tersebut maka beberapa kemungkinan bentuk dan jenis laporan keuangan akuntansi masa akan datang [syari ah] adalah sebagai berikut: (1) Neraca Fenomena Ekonomi 83

yang memuat juga informasi tentang karyawan, dan akuntansi SDM, serta disajikan dengan current value. (2) Laporan nilai tambah sebagai pengganti laporan laba-rugi. (3) Laporan arus kas. (4) Socio economic atau Laporan pertanggungjawaban sosial. (5) Catatan penyelesaian laporan keuangan yang dapat berisi (a) laporan pengungkapan lebih luas tentang laporan keuangan yang disajikan, (b) laporan tentang berbagai nilai dan kegiatan yang tidak sesuai dengan syari at Islam, dan (c) menyajikan informasi tentang efisiensi, good governance, dan laporan produktifitas. Beberapa prediksi dan analisis tentang adanya format laporan keuangan dan standar akuntansi yang berbeda untuk digunakan pada masa akan datang kebenarannya telah dirasakan saat ini, terbukti tuntutan masyarakat [praktik ekonomi syari ah] yang membutuhkan laporan keuangan Akuntansi Syari ah, selanjutnya laporan keuangan Akuntansi Syari ah baru akan dapat disusun dengan baik dan dapat diukur dengan baik apabila terdapat standar yang mengatur hal ini. Dengan demikian standar yang tidak atau belum mengatur pelaporan Akuntansi Syari ah perlu diubah atau ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, tepat kiranya apabila laporan keuangan yang dibutuhkan pada masa akan datang, akan dapat menyajikan aspek-aspek syari ah yang lengkap dan jelas. Dan standar/konvensi akuntansi masa akan datang juga akan mengatur bagaimana seharusnya menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari ah. PENUTUP Laporan keuangan kebutuhan masa akan datang adalah laporan yang mampu menjawab dinamika kebutuhan pengguna laporan keuangan, dan perkembangan praktik ekonomi yang terus mengalami perubahan. Fenomena perbankan syari ah menuntut adanya sistem informasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syari ah, dan agar sistem infomasi tersebut dapat terukur memerlukan suatu standar yang mengatur pelaporan akuntansi. Fenomena Ekonomi 84

Standar akuntansi dibuat sebagai tolok ukur yang dipedomani dalam penyusunan laporan keuangan bukanlah benda mati yang tak dapat berubah, tetapi standar akan berubah sesuai dengan kebutuhan penggunanya termasuk dalam praktik ekonomi syari ah yang juga menuntut lahirnya standar akuntansi syari ah. RUJUKAN Al-Qur an Antonio, Muhammad Syafi i. 2002. Bank Syari ah dari Teori sampai Praktek. Jakarta: GIP. Belkaoui, Ahmed. 1981. Accounting Theory. New York: Harcourt Jovanovich. Harahap. 1999. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara.. 2001. Menuju Suatu Teori Akuntansi Islam. Jakarta: Quantum. Mannan, Muhammad Abdul. 1993. Islamic Economic, Theory and Practice (terjemahan). Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Mott, Graham. 1999. Accounting for Managers. Jakarta: Elekmedia. Syahatah, Husein. 2001. Ushul al-fikr al-muhasabah al-islami (terjemahan). Jakarta: Akbar. Triyuwono, Iwan. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syari ah. Yogyakarta: LkiS. Tuanakotta, Teodorus M. 1998. Teori Akuntansi Buku Satu. Jakarta: LP FEUI. Fenomena Ekonomi 85